Business

Margin Trading Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya

Written by Hendrik

Margin trading adalah – Melakukan investasi saham adalah sesuatu yang sudah semakin umum dibicarakan. Ini dikarenakan investasi saham bisa memberikan banyak manfaat, terlebih untuk jangka panjang, sehingga tidak sedikit orang-orang yang sudah mulai melakukan kegiatan ini.

Di sini, bagi Grameds yang merupakan investor pemula, mungkin sudah pernah mendengar istilah margin trading. Bisa jadi ada di antara kalian yang menganggap kalau margin trading adalah sebuah metode yang bisa memberikan kalian lebih banyak keuntungan dibandingkan cara klasik.

Namun, apa benar demikian? Pada artikel kali ini, kita akan membahas dan mengupas segala macam hal yang berkaitan dengan margin trading, mulai dari pengertian margin trading, apa saja yang terjadi ketika investor melakukan margin trading serta kelebihan dan kekurangan margin trading.

Semoga saja artikel ini bisa memberikan kalian informasi yang kalian butuhkan terkait margin trading. Setelah membaca artikel ini, Grameds bisa menilai sendiri apakah margin trading adalah sesuatu yang cocok untuk kalian atau tidak cocok.

Pengertian Margin Trading

Unsplash

Di bidang keuangan khususnya saham, margin mengacu kepada jaminan yang harus disetorkan oleh investor kepada pialang saham yang mereka pilih. Jaminan ini bertujuan untuk menutupi risiko kredit yang nantinya akan ditanggung para investor untuk pialang saham mereka.

Grameds perlu memahami kalau investor dapat menciptakan adanya resiko pada kredit jika mereka meminjam uang tunai dari pialang saham untuk melakukan kegiatan seperti membeli instrumen keuangan, meminjam instrumen keuangan untuk menjualnya dan masuk ke dalam kontrak derivatif.

Margin trading adalah situasi yang terjadi ketika investor membeli aset dengan meminjam saldo dari pialang saham mereka. Pada kondisi seperti ini, pembeli atau investor yang menggunakan margin trading mengacu kepada pembayaran awal yang dilakukan kepada broker untuk aset tersebut.

Investor menggunakan beberapa hal seperti aset atau sekuritas marjinal di rekening perantara mereka sebagai jaminan. Jadi, jika mereka tidak mampu membayarkan kembali pinjaman mereka, maka jaminan tersebut akan diambil dan disimpan oleh pialang saham.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk melakukan margin trading, seseorang berarti akan menggunakan uang yang dipinjam dari pialang  saham untuk membeli saham mereka. Seseorang yang ingin melakukan margin trading harus memiliki rekening khusus margin trading untuk melakukannya.

Rekening margin trading ini biasanya berbeda dengan rekening untuk menaruh saham pada umumnya. Rekening margin trading adalah rekening yang digunakan pialang saham untuk meminjamkan uang investor dan membeli lebih banyak saham daripada yang bisa mereka beli dengan dana dari rekening pribadi mereka.

Menggunakan metode margin trading untuk membeli saham ini dapat dikatakan sama efektifnya atau dalam beberapa kasus, lebih efektif dibandingkan menggunakan uang tunai saat ini memakai  saham yang sudah ada di akun orang tersebut sebagai jaminan untuk pinjaman.

Selain itu, biasanya pinjaman yang diberikan kepada investor akan dilengkapi dengan tingkat bunga berkala dan harus dibayar setiap periode tertentu. Grameds bisa membayangkan konsep yang sama terhadap pinjaman kredit dari sebuah bank kepada nasabah mereka.

Karena di sini, investor menggunakan uang pinjaman dari pialang saham dan dengan demikian, kerugian dan juga keuntungan dari mereka akan diperbesar sebagai hasilnya. Kegiatan margin trading ini sudah amat umum digunakan oleh investor dan dapat menguntungkan dalam  sejumlah kasus tertentu.

Sebagai contoh, investor yang sudah piawai di bidang saham atau mendapatkan pialang saham yang baik nantinya mampu mengantisipasi pergerakan saham. Mereka bisa mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi daripada apa yang mereka bayarkan untuk bunga pinjaman.

Cara Kerja Margin Trading

pixabay

Jadi, Grameds bisa menyimpulkan secara sederhana bahwa kegiatan margin trading pada dasarnya adalah meminjam uang dari pialang saham untuk membeli saham. Kalian menganggap kalau investor mendapatkan semacam “pinjaman” dari pialang saham mereka.

Tadi sudah dijelaskan bahwa kegiatan margin trading memungkinkan para investor untuk membeli lebih banyak saham daripada biasanya. Pada sesi kali ini kita akan mencoba mengupas cara atau langkah bagi investor saat mereka melakukan margin trading.

Untuk melakukan margin trading, langkah pertama yang harus dilakukan oleh investor tidak lain untuk membuat akun rekening margin trading terlebih dahulu. Seperti tadi yang sudah sempat disinggung bahwa rekening untuk margin trading ini berbeda dari akun saham pada umumnya.

Kemudian, secara hukum pialang saham yang ditujukan oleh investor diharuskan untuk mendapatkan persetujuan investor sebelum mereka bisa membuka akun margin trading mereka ini. Akun margin trading ini bisa jadi merupakan bagian dari perjanjian awal pembukaan akun standar investor.

Atau mungkin, bisa juga pembukaan akun margin trading ini merupakan perjanjian terpisah yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Lalu, investor diharuskan untuk menyetor dana minimum di dalam rekening margin trading tersebut, atau biasa disebut juga dengan istilah “minimum margin”.

Jumlah minimum margin ini biasanya akan berbeda dari satu pialang saham kepada pialang saham lainnya. Untuk itu, seorang investor sebaiknya bertanya kepada pialang saham terkait berapa minimum margin yang harus diserahkan dan menyesuaikannya dengan dana pribadi mereka.

Umumnya, setelah investor sudah resmi membuka serta mengoperasikan akunnya, dia dapat meminjam hingga 50% dari harga pembelian saham. Tentunya, lagi-lagi ini adalah suatu hal yang para investor harus ketahui dan pelajari ketika mereka menandatangani kontrak dengan pialang saham.

Harga pembelian yang para investor setorkan ini disebut juga sebagai margin awal atau disebut juga dengan istilah “initial margin”. Para investor juga harus mengetahui bahwa di sini, mereka sebenarnya tidak harus memberikan margin hingga 50%.

Mereka juga bisa meminjam lebih sedikit seperti 10% atau 25% dari margin. Selain itu, yang perlu Grameds ketahui di sini adalah ada beberapa pialang saham yang mengharuskan investor untuk menyetor lebih dari 50% dari harga pembelian saham.

Investor juga bisa menyimpan pinjaman selama yang dia inginkan selama  dia memenuhi kewajiban sesuai yang ditandatangani dalam kontrak, salah satunya adalah membayar bunga tepat waktu atas dana yang dipinjam. Saat investor menjual saham di rekening margin trading, hasilnya masuk ke pialang saham untuk membayar kembali pinjaman sampai lunas.

Ada juga batasan ketika investor melakukan margin trading yang disebut margin pemeliharaan atau dikenal juga sebagai “maintenance margin”. Istilah ini mengacu kepada saldo minimum yang harus para investor miliki sebelum pialang saham meminta mereka menyetor lebih banyak dana atau menjual saham untuk membayar pinjaman.

Ketika hal ini benar-benar terjadi, peristiwa ini akan disebut dengan istilah “panggilan margin” atau dalam bahasa Inggris, “margin call”. Panggilan margin pada dasarnya merupakan permintaan dari pialang saham kepada investor untuk menambahkan uang ke rekening margin trading-nya.

Panggilan margin juga bisa berupa penutupan posisi untuk membawa akun investor kembali ke tingkat yang diperlukan. Jadi, pialang saham sudah menganggap kalau akun margin trading investor ini sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan mereka akan berusaha untuk membuatnya kembali stabil.

Jika mereka tidak memenuhi panggilan margin ini, maka pialang saham dapat melakukan apa pun untuk mengembalikan akun ke nilai minimum. Pialang saham dari investor dapat melakukan ini tanpa persetujuan investor dan dapat memilih posisi mana yang akan dilikuidasi.

Kelebihan Dan Kekurangan Margin Trading

pixabay

Setelah membaca deskripsi mengenai margin trading di atas, mungkin hal ini bisa menarik perhatian Grameds yang tertarik untuk melakukan kegiatan saham. Di tangan orang-orang yang berpengalaman, melakukan margin trading bisa membawa keuntungan lebih bagi mereka.

Namun, bagi investor muda yang masih terbilang hijau dalam permainan saham, melakukan margin trading justru bisa memiliki dampak kurang baik bagi mereka. Layaknya penggunaan kartu kredit, bisa saja mereka kesulitan mengontrol keinginan untuk melakukan margin trading dan justru malah kebablasan dalam melakukan pinjaman.

Di sini, kita akan mencoba melihat dan meninjau apa saja kelebihan dan kekurangan dalam melakukan margin trading. Jadi, para investor muda ini bisa menimbang-nimbang terkait manfaat dan kerugian ketika melakukan kegiatan margin trading dengan situasi mereka sekarang.

Kelebihan

Berikut ini beberapa kelebihan dari kegiatan trading, antara lain:

1. Pinjaman

Keuntungan utama yang berpotensi didapatkan investor dari kegiatan margin trading adalah daya beli yang lebih besar. Dengan aset yang seorang investor miliki seperti uang atau surat berharga, mereka hanya dapat membeli saham sesuai dengan harga atau nominal yang mereka miliki.

Hal ini tidak akan terjadi ketika investor melakukan margin trading. Ketika dirinya membeli saham dengan metode margin trading, investor ini bisa saja memiliki lebih banyak saham dibandingkan ketika mereka dibatasi untuk menggunakan dana pribadi mereka.

2. Memperbesar Keuntungan 

Tadi sudah dijelaskan berkali-kali kalau kegiatan margin trading akan melibatkan pinjaman yang didapatkan dari pialang saham. Hal ini tentunya bisa memperbesar potensi keuntungan para investor serta bisa memberikan lebih banyak ruang untuk membeli saham dengan metode margin trading.

Ini disebabkan karena ketika harga saham memiliki kenaikan nilai, yang memiliki kenaikan nilai bukan hanya saham dari investor ini saja. Kenaikan nilai juga akan menjadi jaminan yang memberi investor lebih banyak pengaruh untuk melakukan margin trading.

3. Fleksibilitas

Perlu Grameds pahami juga bahwa tidak seperti jenis pinjaman lainnya seperti obligasi atau kartu kredit, kegiatan margin trading tidak memiliki jadwal pembayaran tetap. Investor hanya perlu mengembalikan pinjaman saat saham terjual selama dia memenuhi persyaratan margin pemeliharaan pialang saham.

Tentunya hal ini berbeda-beda dari satu pialang saham ke pialang saham lainnya. Di sini harus ditekankan kembali untuk menanyakan kebijakan kegiatan margin trading kepada pialang saham, termasuk juga jadwal pembayaran, meskipun umumnya memang jadwal pembayaran ini pada dasarnya cukup fleksibel.

Kekurangan

Setelah mengetahui kelebihan dari kegiatan trading, maka kita juga perlu mengetahui kekurangan dari trading.

1. Bunga

Meskipun memberi banyak keuntungan, tetapi Grameds pasti menyadari bahwa kegiatan margin trading tidaklah gratis. Para investor diwajibkan untuk membayar bunga atas uang yang mereka pinjam dari pialang saham pilihan mereka walaupun tadi sudah dijelaskan bahwa ini bisa dibayarkan secara fleksibel.

Tingkat bunga ini akan bervariasi dan berbeda-beda dari tiap pialang saham. Bunga ini juga tergantung pada jumlah yang investor pinjam dan kondisi pasar. Biasanya, suku bunga margin trading berkisar dari 4,75% hingga 12% dan investor berutang bunga tidak peduli seberapa baik atau buruk kinerja investasinya.

2. Panggilan Margin

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, jika nilai sekuritas yang dimiliki dalam akun margin trading dari investor sedang dalam kondisi tenggelam, terlalu rendah dan ekuitas akun investor ini turun di bawah persyaratan pemeliharaan minimum, dia akan menghadapi panggilan margin.

Adanya panggilan margin menunjukkan kalau investor belum bisa melakukan kegiatan margin trading dengan baik, sehingga pialang saham akan meminta dia untuk menyetor uang ekstra untuk memenuhi persyaratan pemeliharaan, menyebabkan kerugian tertentu.

Pencairan Secara Paksa

Keberadaan panggilan margin di atas bisa menjadi awal dari kerugian investor dalam melakukan margin trading. Bisa jadi mereka dipaksa untuk mencairkan saham secara paksa jika pialang saham dari investor mengeluarkan panggilan margin dan dia tidak menyetor cukup uang pada batas waktu.

Pialang saham memiliki hak yang seharusnya sudah diketahui investor, di mana mereka bisa melikuidasi saham yang dibeli ketika margin trading. Peristiwa ini mungkin terjadi tanpa pemberitahuan, meskipun jika hal ini menyebabkan investor mengalami kerugian besar.

Kerugian Bertambah

Poin terakhir ini adalah sisi lain dari kerugian yang diperbesar setelah beberapa kerugian sudah disebutkan di atas. Jika nilai saham yang dibeli dengan metode margin trading mengalami penurunan dengan cepat, maka investor tidak hanya kehilangan investasi ekuitasnya saja.

Hal terburuk yang bisa terjadi di sini adalah para investor harus berutang bunga terhadap pialang saham dan belum bisa mengembalikannya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Ini pastinya akan memperburuk portofolio dan mengurangi kepercayaan pialang saham terhadap investor.

Kesimpulan

Jadi, dengan kelebihan dan kekurangan yang sudah dijelaskan di atas, disarankan kegiatan margin trading ini hanya dilakukan untuk investor dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam akan dunia saham dan merasa nyaman dengan risiko dari margin trading itu sendiri.

Jika Grameds masuk ke dalam kategori investor pemula, margin trading bisa disimpulkan bukanlah strategi terbaik karena ini adalah pertaruhan berisiko tinggi yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Investor pemula akan lebih baik untuk menggunakan rekening tunai dalam berinvestasi dan belajar tentang pasar saham ketika memulai.

Meskipun begitu, jika ada dari kalian yang berpikir tentang margin trading, kalian perlu memastikan bahwa kalian memiliki cukup uang untuk menutupi potensi kerugian jika nilai investasi jatuh. Jika tidak, investasi kalian mau tidak mau harus dilikuidasi, dan kalian bisa kehilangan uang dalam jumlah besar.

Kesimpulan ini menjadi akhir dari artikel yang membahas mengenai margin trading secara keseluruhan. Semoga saja ini bisa membuat Grameds lebih bijak dalam bermain saham dan tidak gegabah dalam membuat keputusan terkait keuangan kalian.

Sementara itu, bagi kalian yang belum ingin atau mungkin belum tertarik terjun ke dunia saham, harapannya artikel ini bisa memberikan sedikit pengetahuan mengenai dunia saham, khususnya dalam topik margin trading. Siapa tahu, suatu saat nanti akan tiba waktunya bagi kalian untuk bermain saham.

 

Buku-buku terkait saham di atas adalah buku yang kami, Gramedia, #SahabatTanpaBatas, tawarkan untuk Grameds agar kalian bisa mendapatkan informasi serta wawasan yang kalian butuhkan #LebihDenganMembaca. Kalian bisa menemukan dan membeli buku tersebut di situs gramedia.com.

Penulis: M. Adrianto S. 

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.