Music

Tangga Nada Mayor: Pengertian, Ciri-Ciri, Rumus, Hingga Contoh Lagunya

tangga nada mayor
Written by Rifda A

Tangga Nada Mayor – Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering mendengarkan sebuah lagu. Apapun yang sedang kita rasakan, terkadang lagu justru bisa menjadi teman yang baik untuk mengekspresikan perasaan tersebut.

Saat kita mendengarkan suatu lagu yang menurut kita bagus, maka tak jarang kita juga akan membahasnya bersama teman-teman. Pembahasan tentang lagu tersebut pasti tidak akan bisa dipisahkan dari istilah tangga nada mayor.

Pernahkah kamu mendengar istilah tangga nada mayor? Tahukah kamu apa itu tangga nada mayor?

Pada dasarnya, istilah tangga nada mayor terdapat dalam salah satu ilmu dasar dalam dunia musik. Jadi, jika kamu mempelajari tentang ilmu permusikan, kamu pasti tidak akan asing lagi dengan istilah ini.

Lantas, apa itu tangga nada mayor? Bagaimana pengertian, ciri-ciri, rumus, cara membedakan, serta apa saja contohnya? Untuk lebih mengetahui informasinya, yuk, simak ulasan berikut ini.

https://www.gramedia.com/products/music-magic-with-sibelius-5?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Pengertian Tangga Nada

Sebelum membahas tentang tangga nada mayor, kamu harus lebih dahulu mengetahui apa itu tangga nada. Tangga nada adalah suatu rangkaian nada yang disusun dengan interval atau jarak nada tertentu. Hal ini dilakukan untuk menciptakan harmoni dalam melodi yang dibuat atau diciptakan.

Tangga nada ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu tangga nada pentatonik atau pentatonis serta tangga nada diatonik atau diatonis. Tangga nada pentatonik ini adalah suatu skala yang berada dalam dunia permusikan yang terdiri dari lima notasi pokok setiap oktafnya.

Skala atau tangga nada pentatonik ini biasanya dipakai sebagai dasar untuk memainkan musik yang berjenis blues. Dalam tangga nada ini, terdapat dua skala yang sering dimainkan, yaitu mayor dan minor.

Sedangkan, tangga nada diatonik adalah suatu skala yang memiliki tujuh notasi yang berbeda dalam satu baris oktaf. Tangga nada ini merupakan tangga nada yang menjadi komponen dasar dari teori musik Barat.

Sama seperti tangga nada pentatonik, tangga nada diatonik juga dibagi ke dalam dua skala berbeda. Skala tersebut adalah tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Pengertian Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: Kompas.com

Dalam setiap aktivitas di dunia musik, selalu dibutuhkan hal-hal yang di dalamnya berkaitan satu sama lain. Ini tidak hanya kesatuan dalam komposisi vokal atau suara dengan alat musiknya saja. Tetapi, kegiatan ini juga membutuhkan kesinambungan atau keberlanjutan dalam nada yang dipakai sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.

Sementara itu, tangga nada mayor diatonis merupakan tangga nada yang sering dibahas dan didengar oleh banyak orang. Hal ini terjadi karena tangga nada mayor sangat umum dipakai dalam bermusik oleh orang di seluruh dunia.

Adapun pengertian dari tangga nada mayor, adalah suatu tangga nada diatonis yang memiliki nilai jarak atau interval antar nada 1-1-½-1-1-1-½. Keunikan dari tangga nada mayor berada pada jumlah notasi. Pada tangga nada ini, terdapat 8 notasi yang tersusun sesuai dengan nilai jarak nada antar notasinya.

Tangga nada mayor terdiri dari 8 notasi pokok, yaitu Do Re Mi Fa Sol La Si Do’ (do’ berarti memiliki nada yang lebih tinggi satu oktaf dari do). Hal ini diimplementasikan dalam urutan tangga nada C, D, E, F, G, A, B, dan C’ dengan interval tertentu.

Untuk memperjelas penjelasan tersebut, dalam praktik pada tangga nada mayor C, maka susunan notasinya adalah C, D, E, F, G, A, B, C’. Sedangkan, untuk tangga nada mayor G, susunan notasi tangga nadanya adalah G, A, A#, C, D, E, F#, G’.

Perbedaan susunan notasi ini terjadi karena pola interval tangga nada mayor adalah 1-1-½-1-1-1-½. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pola pada gambar berikut ini.

tangga nada mayor

Sumber: tribunnews.com

Dari gambar tersebut, jika diuraikan urutan tangga nada dengan interval ½ notasi adalah C, C# atau Db, D, D# atau Eb, E, F, F# atau Gb, G, G# atau Ab, A, A# atau Bb, B, dan C’.

Tambahan:

  1. Tanda # dalam musik disebut tanda mula Kres (Sharp): tanda ini berarti nada pada suatu notasi lebih tinggi ½ interval dari nada asli pada not balok.
  2. Tanda b dalam musik disebut tanda Mol (Flat): tanda ini digunakan pada suatu nada yang notasinya lebih rendah ½ interval dari nada asli pada not balok.

Ciri-Ciri Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: Kompas.com

Setelah memahami pengertian dari tangga nada mayor, kita juga perlu mengetahui tentang ciri-ciri khusus atau ciri khas dari tangga nada ini. Dengan mengenali ciri-cirinya, kamu dapat semakin memahami apa itu tangga nada mayor.

Sebenarnya, ciri tangga nada mayor ini sudah dapat dilihat dari pengertiannya. Namun, untuk lebih jelasnya, simak informasi berikut ini.

  1. Tangga nada mayor memiliki sifat yang gembira, cerita, bersemangat, dan juga riang. Maka dari itu, tak jarang bisa ditemukan dalam lagu-lagu anak, lagu daerah, hingga lagu perjuangan.
  2. Tangga nada mayor ini selalu diawali dengan nada 1 atau do.
  3. Karena tangga nada ini di awali dengan nada 1 atau do, maka tangga nada ini juga akan diakhiri dengan nada 1 atau nada do dengan versi nada yang lebih tinggi.
  4. Selain nada do, tangga nada mayor ini juga bisa diawali dengan nada mi (3) atau sol (5).
  5. Melodi dan notasinya biasa digunakan di semua chord atau kunci mayor pada berbagai jenis alat musik.
  6. Memiliki pola interval atau nilai jarak 1-1-½-1-1-1-½.
  7. Formulasi melodi atau tangga nadanya adalah 1,2,3,4,5,6,7,1’ atau Do Re Mi Fa Sol La Si Do’.

https://www.gramedia.com/products/musik-konflik-dan-perdamaian-studi-etnomusikologis?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Rumus Perhitungan Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: tribunnews.com

Untuk dapat mengetahui urutan tangga nada yang akan digunakan, kita perlu mencari tahu terlebih dahulu tentang rumus tangga nada mayor ini. Rumus untuk tangga nada jenis ini tentu akan berbeda dengan rumus jenis tangga nada lainnya.

Berdasarkan interval atau nilai jarak nada yang digunakan, 1-1-½-1-1-1-½, maka rumus dasar dari tangga nada mayor pun mengikuti pola tersebut. Perlu diingat, bahwa notasi pada tangga nada terdiri dari C, C#, D, D#, E, F, F#, G, G#, A, A#, B, dan C’.

Adapun contoh untuk perhitungan rumus tangga nada mayor tersebut, adalah:

Contoh 1

Tangga nada untuk C mayor – diawali dengan nada Do
Notasi balok atau not balok dasar: C, D, E, F, G, A, B, C’.
Nilai interval tangga nada mayor: 1-1-½-1-1-1-½
Maka, notasi nada C mayor adalah: C, D, E, F, G, A, B, C’.

Contoh 2

Tangga nada untuk E mayor – diawali dengan nada Mi
Notasi balok atau not balok dasar: C, D, E, F, G, A, B, C’.
Nilai interval tangga nada mayor: 1-1-½-1-1-1-½
Maka, notasi nada E mayor adalah: E, F#, G, A, B, C#, D#, E’.

Contoh 3

Tangga nada untuk G mayor – diawali dengan nada Sol
Notasi balok atau not balok dasar: C, D, E, F, G, A, B, C’.
Nilai interval tangga nada mayor: 1-1-½-1-1-1-½
Maka, notasi nada G mayor adalah: G, A, A#, C, D, E, F#, G’.

Tangga Nada Minor

tangga nada mayor

Sumber: Pexels

Dalam tangga nada diatonis, terdapat tangga nada mayor dan tangga nada minor. Meski termasuk ke dalam jenis diatonis, tetapi kedua tangga nada ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari pengertian, nilai interval, dan hal lain yang meliputinya.

Kesan yang ditimbulkan oleh tangga nada minor pada sebuah lagu pun akan sangat berbeda. Jika tangga nada mayor dapat memberikan kesan sebuah lagu yang semangat, riang, dan ceria, maka tangga nada minor akan memberikan kesan yang berbanding terbalik, yaitu sifat melankolis dan emosional yang kental untuk sebuah lagu.

Dikarenakan adanya perbedaan dua kesan tersebut, maka sangat mudah untuk mengetahui perbedaannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tangga nada minor adalah suatu susunan nada yang mampu memberikan kesan sedikit menyedihkan dan melankolis.

Selain perbedaan pada kesan lagu yang dihasilkan, tangga nada minor ini pun memiliki ciri dan keunikan tersendiri, salah satunya adalah nilai interval yang dimiliki. Tangga nada ini memiliki nilai interval yang cukup berbeda dari tangga nada mayor, yaitu 1-½-1-1-½-1-1.

Adapun ciri lain dari tangga nada minor adalah notasi tangga nada ini diawali dengan nada 6 atau La. Dalam chord atau kunci, nada La adalah kunci A. Jadi, nada yang tersusun dari tangga nada minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’. Bahasa nadanya ialah La, Si, Do, Re, Mi, Fa, Sol, La.
Atmosfer yang diberikan tangga nada minor ini, antara lain lembut, melankolis, dan sedih.

Adapun contoh lagu yang dibuat menggunakan tangga nada ini adalah Mengheningkan Cipta, Syukur, Indonesia Pusaka, Hymne Guru, Bubuy Bulan, Ambilkan Bulan, dan lain sebagainya.

Untuk rumus tangga minor, mengikuti nilai interval 1-½-1-1-½-1-1 yang mana nada ketiga dan keenam yang harus turun ½ interval atau oktaf. Maka, jika kamu ingin menggunakan tangga nada untuk C minor, susunan notasinya adalah C, D, D#, F, G, G#, A#, C’.

Cara Membedakan Musik Bertangga Nada Mayor dan Musik Bertangga Nada Minor

tangga nada mayor

Sumber: Kompas.com

Dalam skala tangga nada diatonis, terdapat dua jenis tangga nada yang digunakan. Skala tangga nada tersebut adalah tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Meskipun sama-sama termasuk dalam skala diatonis, tetapi kedua tangga nada ini memiliki perbedaan yang sangat jelas berbeda. Cara membedakan kedua tangga nada ini pun cukup mudah dan sederhana. Adapun cara untuk membedakan tangga nada mayor dan tangga nada minor, adalah:

1. Mengamati Karakter Melodi yang Ada di Dalamnya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karakter yang ditimbulkan dari tangga nada mayor dan tangga nada minor sangatlah berbeda satu sama lain. Maka, hal ini pun dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membedakan mana lagu yang menggunakan tangga nada mayor dan mana lagu yang menggunakan tangga nada minor.

Ketika kamu mendengarkan sebuah musik atau lagu yang memberikan atau menimbulkan kesan yang menyenangkan dan ceria, maka dapat dipastikan jika kamu sedang mendengarkan lagu yang menggunakan tangga nada mayor.

Sementara itu, jika kamu mendengarkan sebuah lagu atau musik yang menimbulkan kesan melankolis dan membuat sedih, maka sudah dapat dipastikan kamu sedang mendengarkan lagu yang menggunakan tangga nada minor.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hanya dengan memperhatikan karakter dan kesan yang ditampilkan saja, kamu sudah bisa membedakan tangga nada mayor dan tangga nada minor.

2. Mengamati Pola dan Nilai Interval yang Digunakan

Pola dan nilai interval tangga nada diatonis untuk mayor dan minor juga berbeda satu dengan yang lainnya. Pada tangga nada mayor, nilai atau pola interval yang digunakan adalah 1-1-½-1-1-1-½. Sedangkan, nilai atau pola interval untuk tangga nada minor adalah 1-½-1-1-½-1-1.

Oleh sebab itu, jika kamu ingin memainkan musik atau lagu tertentu, kamu harus lebih dulu memahami tangga nada apa yang akan kamu gunakan. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui pola interval mana yang harus dipakai sesuai dengan pola interval pada tangga nada pilihanmu.

https://www.gramedia.com/products/estetika-musik-dalam-peradaban-barat?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Contoh Lagu Menggunakan Tangga Nada Mayor

tangga nada mayor

Sumber: Pexels.com/Cottonbro

Setelah mengetahui pengertian dan penjelasan tentang tangga nada mayor, berikut ini contoh lagu perjuangan, lagu daerah, dan lagu anak yang menggunakan tangga nada mayor sebagai dasar instrumennya. Lagu-lagu tersebut adalah:

  1. Lagu Indonesia Raya karya W.R. Supratman
  2. Lagu Hari Merdeka karya H. Mutahar
  3. Lagu Garuda Pancasila karya Sudharnoto
  4. Lagu Berkibarlah Benderaku karya Saridjah Niung
  5. Lagu Dari Sabang Sampai Merauke karya R. Suhardjo
  6. Lagu Maju Tak Gentar karya C. Simanjuntak
  7. Lagu Manuk Dadali karya Sambas Mangundikarta
  8. Lagu Halo-Halo Bandung karya Ismail Marzuki
  9. Lagu Gebyar-Gebyar karya Gombloh
  10. Lagu Bangun Pemudi Pemuda karya C. Simanjuntak
  11. Lagu Paman Datang karya A.T. Mahmud
  12. Lagu Gundul-Gundul Pacul karya Sunan Kalijaga
  13. Lagu Ampar-Ampar Pisang Hamiedan AC
  14. Lagu Naik Delman karya Ibu Sud
  15. Lagu Abang Tukang Bakso karya Mamo Agil
  16. Lagu Balonku karya A.T. Mahmud
  17. Lagu Tokecang karya R.C. Hardjosubroto
  18. Lagu Lihat Kebunku karya Saridjah Niung

Kesimpulan

Dalam dunia permusikan, terdapat beberapa jenis tangga lagu yang dapat digunakan sebagai dasar permainan musik. Tangga nada tersebut adalah pentatonik dan diatonik. Tangga nada ini pun disebut juga sebagai skala.

Skala pentatonik adalah suatu skala dalam dunia musik yang terdiri dari lima notasi pokok dalam setiap oktafnya. Sedangkan, skala diatonik adalah suatu skala dalam dunia musik yang memiliki tujuh notasi pokok dalam setiap oktafnya.

Dalam skala tersebut, dibagi lagi menjadi dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada mayor adalah salah satu tangga nada diatonis yang memiliki nilai jarak atau pola interval antar nada 1-1-½-1-1-1-½. Suatu musik atau lagu yang menggunakan tangga nada ini akan memberikan kesan yang ceria, riang, dan bersemangat.

Sedangkan, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonis yang memiliki nilai jarak atau pola interval antar nadanya 1-½-1-1-½-1-1. Berbanding terbalik dengan tangga nada mayor, suatu musik atau lagu yang menggunakan tangga nada minor ini justru akan memberikan kesan yang sedih, melankolis, dan emosional.

Adapun cara untuk mengetahui perbedaan tangga nada mayor dan tangga nada minor adalah dengan mengamati pola interval yang dipakai melalui chord musik dan mengamati karakteristik melodi yang dihasilkan dari musik tersebut.

Tangga nada mayor ini memiliki ciri, antara lain memiliki sifat musik yang positif dan penuh semangat, melodi dan notasinya yang terdapat dalam semua jenis alat musik, memiliki formula 1,2,3,4,5,6,7,1 atau Do Re Mi Fa Sol La Si Do’, pola interval yang pada umumnya dimulai dari nada do (1), dan lain sebagainya.

Pada tangga nada mayor ini, biasanya digunakan untuk lagu-lagu anak, lagu daerah, dan lagu perjuangan yang menggambarkan sifat semangat. Salah satu contoh dari lagu yang menggunakan tangga nada mayor ini adalah lagu Garuda Pancasila karya Sudharnoto dan lagu Gundul-gundul Pacul karya Sunan Kalijaga.

https://www.gramedia.com/products/fs-pengaruh-musik-indonesia-pada-musik-prancis-abad-ke-20?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Itu dia rangkuman mengenai tangga nada mayor, pengertian, ciri-ciri, rumus, hingga contoh lagunya.

Jika ingin mencari buku tentang musik atau tangga nada, maka kamu bisa menemukannya di Gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Raden Putri

BACA JUGA:

About the author

Rifda A

Saya menyadari jika menulis ternyata bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus membawa hal positif dalam kehidupan ini. Dari berbagai macam tema yang suka, salah satunya adalah tema musik.