Bahasa Indonesia Pendidikan

Pengertian Kata Serapan: Penyebab, Syarat, Jenis, dan Contoh dalam Bahasa Indonesia

pengertian kata serapan
Written by Gilang P

Apa itu pengertian kata serapan dan apa saja contohnya? Apakah Anda tahu bahwa kata “Apotek” sebetulnya berasal dari bahasa belanda yakni “Apotheek”. Artinya yaitu tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter, serta memperdagangkan barang medis, dan rumah obat. Selain kata Apotek, terdapat juga kata “Sepur”.

Di dalam bahasa Jawa kata “Sepur” memiliki arti kereta api. Kata tersebut juga termasuk kedalam kata serapan dari bahasa Belanda yakni Spoor. Masih banyak lagi kata-kata lainnya yang biasa Anda gunakan dalam sehari-hari, ternyata kata itu semua tergolong sebagai kata serapan dari bahasa asing.

Nah, pada kesempatan yang satu ini Anda akan mempelajari tentang kata serapan dengan mencakup pengertian kata serapan, asal kata serapan, kaidah-kaidah dalam penyerapan bahasa, hingga contoh-contoh. Oleh karena itu, jangan sampai terlewat untuk membaca topik ini.

A. Pengertian Kata Serapan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata serapan yaitu kata yang diserap dari bahasa lain dengan didasarkan pada kaidah bahasa penerima.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa pengertian kata serapan bilmana kata tersebut telah memenuhi kaidah-kaidah bahasa utamanya yaitu bahasa Indonesia.

Sebelum Anda mempelajari secara lebih jauh lagi tentang kata serapan, Anda perlu memahami dan mempelajari terlebih dahulu tentang pengertian kata serapan. Maka jangan lewatkan topik yang satu ini ya.

1. Pengertian Kata Serapan Menurut Rohbiah tahun 2017

Pengertian kata serapan menurut Rohbiah adalah penyerapan bahasa terjadi karena adanya suatu kontak yang berkelanjutan dalam waktu lama dengan penutur bahasa yang berbeda. Kontak bahasa ini merupakan hubungan kebahasaan yang terjadi antara satu masyarakat bahasa terhadap masyarakat bahasa lainnya.

2. Pengertian Kata Serapan Menurut Hockett tahun 1965

Pengertian kata serapan selanjutnya, perubahan dan perkembangan di dalam salah satu bahasa ini merupakan sesuatu hal wajar yang terjadi karena adanya kontak bahasa antar pengguna bahasa yang berbeda.

Komunikasi langsung antar manusia yang berlainan bahasa, dan berlainan budaya ini bisa memunculkan kontak bahasa yang pada akhirnya akan saling membawa dampak. Hal itulah yang dikatakan sebagai penyerapan bahasa.

3. Pengertian Kata Serapan Menurut Sompi tahun 2017

Pengertian kata serapan merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah, kemudian dipakai sebagai bahasa asli.

4. Pengertian Kata Serapan Menurut Firdaus tahun 2011

Pengertian Kata serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang telah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima penggunaannya secara umum. Dengan terdapat proses penyerapan ini, akan dapat memunculkan saling meminjam dan saling berpengaruh unsur asing

5. Pengertian Kata Serapan Menurut Junanah tahun 2010

Pengertian Kata serapan merupakan reproduksi yang diupayakan dalam suatu bahasa mengenai pola yang sebelumnya ditemukan pada bahasa lain.

Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa kata serapan merupakan kata yang diproduksi oleh bahasa penerima dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan.

Kata serapan ini berasal dari adanya kontak bahasa asing, kemudian diinterpretasikan ke bahasa penerima. Oleh karena itu, banyak kata serapan yang hampir serupa dengan kata asing yang sebenarnya.

B. Penyebab Adanya Kata Serapan

Menurut Arsya (2019), mengatakan bahwa penyebab adanya kata serapan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya pola suatu bahasa yang mengambil dari bahasa lain berbeda.

Misalnya dalam bahasa Indonesia, munculnya bahasa serapan yang masuk ke dalam bahasa ini selain diakibatkan dari faktor interaksi masyarakat, juga diakui dari faktor pesatnya ilmu pengetahuan dari berbagai bidang dan kehidupan.

Pada kajian ini, kemajuan di berbagai bidang pengetahuan, keilmuan, seni, dan teknologi bisa diperluas dari kosakata bahasa-bahasa di dunia, termasuk bahasa Arab.

Unsur serapan berdasarkan prosesnya, dikategorikan kedalam 3 (tiga) golongan yakni:

1. Adopsi

Adopsi merupakan unsur serapan yang dipungut secara utuh, tanpa penyesuaian atau perubahan dengan bahasa penerima.

2. Adaptasi

Adaptasi merupakan unsur serapan yang disesuaikan pada ejaan dan lafal Indonesia.

3. Pungutan atau Terjemahan

Menurut Soedjito (1990), Perubahan atau penyesuaian kata-kata asing ini bergantung pada sistem fonologi dan morfologi bahasa Indonesia.

C. Sumber Perluasan Kosa Kata

Secara garis besar, terdapat 2 (dua) sumber perluasan kosakata. Berikut adalah penjelasan mengenai 2 (dua) sumber perluasan kosakata berdasarkan Arsya (2019), diantaranya:

1. Sumber Internal

Sumber internal, adalah faktor dari adanya sebuah penyerapan bahasa yakni swadaya bahasa dalam bahasa internalnya. Maksudnya bahwa pengayaan bahasa yang bisa terwujud lewat sejumlah pola, diantaranya:

a. Aktivasi kata-kata lama
b. Pembentukan kata-kata baru
c. Penciptaan kata-kata baru
d. Pengakroniman

Misalnya pengaktifan kata-kata lama dalam bahasa Indonesia bisa dilihat dari timbulnya sejumlah kata, contoh “baheula” dari bahasa sunda yang artinya zaman dahulu atau munculnya kata-kata baru, seperti zaman now yang artinya zaman sekarang.

2. Sumber Eksternal

Sumber eksternal atau sumber luar bisa terjadi lewat persebaran dari berbagai bahasa serumpun dan lainnya. Persebaran bahasa dari bahasa lain atau serumpun ini biasanya terjadi karena adanya interaksi sosial dan intensitas komunikasi.

Contohnya, persebaran bahasa Indonesia diduga berasal dari bahasa Arab. Para ahli bahasa memperkirakan bahwa kosakata bahasa Indonesia maupun bahasa Melayu, adalah serapan dari bahasa yang relatif sangat banyak yaitu Arab.

Karena diperkirakan sebanyak 2000 hingga 3000 kata atau sekitar 10% hingga 20% bahasa Indonesia dan melayu secara keseluruhan.

D. Syarat-syarat Penyerapan

Menurut buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah, mengatakan bahwa proses penyerapan suatu kata kedalam bahasa Indonesia bisa dilakukan bila memenuhi beberapa syarat, diantaranya:

1. Istilah serapan yang ditentukan berdasarkan konotasi yang sesuai.
2. Istilah serapan yang ditentukan lebih singkat daripada terjemahan bahasa Indonesia.
3. Istilah serapan yang ditentukan dapat memudahkan tercapainya kesepakatan bila istilah Indonesia memiliki banyak sekali sinonim.

Proses penyerapan tersebut dapat dilakukan tanpa adanya pengubahan. Dapat pula dilakukan dengan pengubahan berupa penyesuaian ejaan atau lafal.

E. Jenis-jenis Kata Serapan

Menurut proses penyerapan, ada 4 jenis kata serapan yang berlaku di dalam bahasa Indonesia, yaitu:

1. Kata Serapan Adopsi

Adopsi merupakan penyerapan kosakata asing ke bahasa Indonesia tanpa mengubah pelafalan, ejaan maupun penulisan. Contoh dari serapan adopsi yaitu:

a. Data berasal dari bahasa Inggris yakni data
b. Film berasal dari bahasa Inggris yakni film
c. Angka berasal dari bahasa Sansekerta yakni angka
d. Aneka berasal dari bahasa Sansekerta yakni aneka
e. Bola berasal dari bahasa Portugis yakni bola
f. Rekening berasal dari bahasa Belanda yakni rekening

2. Kata Serapan Adaptasi

Adaptasi merupakan proses penyerapan kosakata asing ke bahasa Indonesia dengan adanya perubahan sesuai kaidah bahasa Indonesia. Perubahan itu berupa ejaan, penulisan maupun pelafalan. Contoh serapan adaptasi, diantaranya:

a. Bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu business.
b. Aktor berasal dari bahasa Inggris yaitu actor.
c. Baca berasal dari bahasa Sansekerta yaitu vaca.
d. Bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bhasa.
e. Mentega berasal dari bahasa Portugis yaitu manteiga.
f. Dosen berasal dari bahasa Belanda yaitu docent.

3. Kata Serapan Terjemahan

Terjemahan merupakan proses penyerapan kosakata asing dengan cara mengambil konsep dasar dari bahasa asli, kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Jenis kata serapan ini biasa dikenal dengan nama pungutan. Contoh kata serapan terjemahan, yaitu:

a. Uji coba berasal dari bahasa Inggris yakni try out.
b. Unduh berasal dari bahasa Inggris yakni download.
c. Suku cadang berasal dari bahasa Inggris yakni spare part.

4. Kata Serapan Kreasi

Penyerapan kosakata dengan cara kreasi serupa dengan cara terjemahan atau pungutan. Perbedaanya hanyalah pada bentuknya yang tidak dituntut sama dengan kata asalnya. Misalnya, bila kata asalnya berjumlah satu kata, kata serapan dapat menjadi dua kata. Contoh kata serapan kreasi, diantaranya:

a. Berhasil guna berasal dari bahasa Inggris yakni effective.
b. Daring atau dalam jaringan berasal dari bahasa Inggris yakni online.
c. Luring atau luar jaringan berasal dari bahasa Inggris yakni offline.

F. Kata Serapan dari Bahasa Asing

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bahasa Indonesia sebetulnya berasal dari bahasa Melayu. Pada perkembangan, bahasa Melayu menyerap bahasa asing sebelum diresmikan kedalam bahasa Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, bahasa yang banyak diserap kedalam bahasa Melayu atau Indonesia merupakan bahasa Sansekerta, Belanda, China, Arab, Inggris, Portugis, Parsi, Tamil, dan Hindi.

G. Kata Serapan dari Bahasa Sansekerta

Dapat dikatakan bahwa bahasa Sansekerta adalah bahasa yang paling membawa dampak terhadap perkembangan pada bahasa Melayu. Bahasa tersebut adalah bahasa tertua yang unsur-unsurnya banyak diserap kedalam bahasa Melayu.

Berdasarkan dari sumbernya, proses penyerapan bahasa Sansekerta kedalam bahasa Melayu atau Indonesia terjadi ketika bahasa melayu melakukan kontak dengan orang Hindu yang memakai bahasa Sansekerta sebagai media penyebaran Hindu budha di Indonesia.

1. Penulisan Unsur Serapan dari Bahasa Sansekerta

Terdapat sejumlah kaidah penulisan kata serapan dari bahasa Sansekerta. Berikut merupakan jumlah kaidah penulisan kata serapan dari bahasa Sansekerta yang dikutip dari berbagai sumber, diantaranya:

a. Vokal Panjang

Kata-kata dari bahasa sansekerta yang memiliki vokal panjang bila diserap ke bahasa Indonesia menjadi vokal pendek. Hal itu disebabkan bahasa Indonesia tidak ada vokal panjang. Contoh kata serapan dari bahasa sansekerta yang mengandung vokal panjang, diantaranya:

– Kata Mudha, bila diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi muda

– Kata Nama, bila diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi nama.

b. Huruf c

Kata-kata dari bahasa sansekerta yang mengandung huruf c bila diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi huruf s. Contoh kata serapan dari bahasa sansekerta yang mengandung huruf c, diantaranya:

– Kata cabda, jika diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi sabda.

– kata castra, jika diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi sastra.

3. Imbuhan Serapan dari Bahasa Sansekerta

Selain kata serapan, ternyata terdapat unsur serapan lain yang diserap dari bahasa Sansekerta ke bahasa Indonesia, bernama imbuhan. Afiks atau biasa disebut imbuhan serapan dari bahasa sansekerta ini, terdiri dari:

a. Prefiks a-

Prefiks a- atau biasa dikenal dengan nama awalan diserap kedalam bahasa Sansekerta dengan mengandung makna tidak. Contoh imbuhan serapan a- ada pada kata “amoral” artinya tidak mempunyai moral.

b. Prefiks tuna-

Berdasarkan Eddy (1989), mengatakan bahwa prefiks tuna- sebetulnya tidak termasuk ke dalam prefiks asli. Sebab kata tuna dapat berdiri sendiri menjadi morfem bebas. Tetapi dalam bahasa Indonesia pemakaian kata tuna selalu dilekatkan dengan kata dasar sehingga kata ini bertujuan sebagai awalan atau prefiks.

Contoh imbuhan serapan dari Prefiks tuna contohnya imbuhan ini ada pada kata tuna aksara artinya tidak dapat membaca dan menulis.

c. Sufiks -man

Sufiks -man atau biasa dikenal dengan nama akhiran berfungsi sebagai pembentuk dari kata nominal. Sufiks -man mengandung sebuah makna yaitu orang yang ahli maupun orang yang memiliki. Contoh imbuhan serapan -man ada pada kata seniman. Artinya adalah orang yang ahli dibidang seni.

d. Sufiks -wan dan -wati

Sufiks -wan dan -wati memiliki fungsi yang serupa dengan sufiks -man, yakni sebagai pembentuk dari kata nominal. Sufiks -wan berasal dari bahasa sansekerta yaitu -van. Sufiks -wan menunjukan arti kata maskulin.

Sedangkan, Sufiks -wati berasal dari bahasa sansekerta yaitu -vati. Sufiks -wati dipakai guna menunjukan kata feminim.

H. Kata Serapan dari Bahasa Arab

Bahasa asing kedua yang banyak diserap kedalam bahasa Indonesia yaitu bahasa Arab. Dikutip dari berbagai sumber bahwa bahasa Arab mulai dibawa ke wilayah Nusantara oleh para saudagar Arab, India, dan Persia yang menjadi penyebar agama Islam.

Proses penyerapan bahasa Arab dalam bahasa Melayu kini mulai terjadi kembali ketika banyak raja-raja di Nusantara memeluk agama islam.

I. Contoh dan Pengertian Kata Serapan Terbaru

Terdapat sejumlah kata serapan bahasa Indonesia terbaru yang kerap dipakai sebagai komunikasi. Dibawah ini merupakan beberapa contoh serta pengertian kata serapan terbaru dalam bahasa Indonesia yang dapat Anda ketahuinya, diantaranya:

– Daring menjadi online artinya terhubung
– Luring menjadi offline artinya terputus dari jaringan jejaring komputer.
– Gawai menjadi gadget artinya piranti elektronik dengan fungsi praktis.
– Swafoto menjadi selfie artinya potret diri sendiri melalui kamera.
– Warganet menjadi netizen artinya orang yang aktif di internet.
– Tetikus menjadi mouse artinya piranti pada tikus mirip dengan internet.
– Pramusiwi menjadi babysitter artinya wanita yang bekerja dan memiliki tugas untuk merawat anak.
– Narahubung menjadi contact person artinya petugas penghubung untuk pihak luar.
– Nawala menjadi newsletter artinya lembaran cetak berupa surat kabar maupun pamflet.
– Saltik menjadi typo artinya salah tik
– Pratayang menjadi preview artinya penanganan mengenai penayangan sesuatu.
– Komedi tunggal menjadi stand up comedy artinya komedi dibawakan oleh satu orang saja.
– Diska Lepas menjadi flashdisk artinya piranti kecil yang berfungsi menyimpan cat.
– Unduh menjadi download artinya hasil unduhan.
– Pranala menjadi hyperlink artinya hipertaut.
– Peladen menjadi server artinya penyedia layanan ke komputer lain.
– Derau menjadi noise artinya gangguan sistem transmisi telekomunikasi.
– Pelantang menjadi microphone artinya alat untuk melantangkan suara.
– Portofon menjadi Handy Talkie artinya alat komunikasi.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Pengertian Kata Serapan

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.