Bahasa Indonesia

Ketahui Contoh Majas Simile, Fungsi Hingga Jenis-Jenisnya

Written by Ratih

Contoh majas simile— Dalam bahasa Indonesia, majas kerap dianggap sebagai nama lain dari gaya bahasa. Nyatanya, majas justru bagian dari gaya bahasa itu sendiri. Mengapa bisa begitu? Sebab, gaya bahasa mempunyai fungsi puitik yang membuat pesan jadi lebih berbobot.

Majas, sebagai gaya bahasa, ketika disampaikan menggunakan bahasa yang sesuai dengan penerima serta waktu yang tepat akan menarik perhatian penerimanya. Begitu juga sebaliknya, jika penggunaannya tidak tepat, majas akan terdengar aneh dan sulit dipahami. Contohnya seperti kamu membicarakan tentang novel klasik pada temanmu yang tidak suka baca buku. Pasti ada banyak kata yang tidak dipahami oleh temanmu dan bukan tidak mungkin dia menganggap novel klasik membosankan.

Di samping itu,  majas juga bisa menghidupkan pesan yang disampaikan melalui teks karena sebagai gaya bahasa, majas mampu mengemukakan gagasan penuh makna secara singkat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring, majas adalah sesuatu yang sama seperti kiasan. Namun menurut Zaimar (2002) majas justru termasuk ke dalam tataran semantik.

Tataran semantik sendiri merupakan salah satu dari tiga tataran bahasa yang dikemukakan oleh Durot dan Todorov. Dua lainnya adalah tataran bunyi dan grafis, serta tataran sintaksis. Lebih lanjut lagi, majas dibagi menjadi tiga golongan, yaitu majas pertautan, pertentangan dan perbandingan.

Setiap golongan mempunyai sub majas lainnya, namun dalam artikel kali ini kita akan fokus membahas majas simile yang merupakan sub majas dari majas perbandingan. Jadi, buat kamu yang masih bingung tentang pengertian, ciri-ciri, fungsi, jenis, dan contoh majas simile, sebaiknya simak artikel ini sampai habis, ya!

 

Contoh Majas Simile

(Sumber foto: www.pexels.com)

Majas simile bisa kamu temukan dalam karya-karya sastra, seperti novel, puisi, cerpen, prosa, dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga yang digunakan dalam lirik lagu oleh para penulis lagu. Berikut ini beberapa contoh majas simile untuk menjadi referensimu:

  1. Wajah Ayu bak rembulan yang bersinar terang saat malam.
  2. Kelakuan Budi seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
  3. Tuti dan Titi bagaikan pinang dibelah dua.
  4. Keadaan tim sepakbola sekolah kita bagai telur di ujung tanduk.
  5. Sepertinya Andi dan Intan tidak bisa bersama-sama karena sifat mereka bagai langit dan bumi.
  6. Tangisan Putri saat kehilangan kucingnya laksana sambaran petir.
  7. Redi dan Jo tidak pernah akur seperti kucing dengan tikus.
  8. Rasanya sulit menyatukan kelas kita, laki-laki dan perempuannya laksana air dengan minyak.
  9. Dalam pekan olahraga semester ini, kita semua harus menyalakan semangat serupa dian yang tak kunjung padam.
  10. Ketika menghadapi kesulitan, kamu harus bisa bersabar bak samudra yang dapat menampung keluh kesah segala muara.
  11. Aji adalah siswa paling pemberani di kelasnya. Dia bak seekor singa yang tidak pernah gentar menghadapi musuh sekuat apapun.
  12. Watak Edo seperti sebuah batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
  13. Matamu sangat indah seperti bintang kejora yang bercahaya terang.
  14. Perkataanmu sudah diluar batas, seperti sembilu yang menyayat-nyayat hatiku.
  15. Bekerjalah seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
  16. Kepalan tangan Iqbal besar seperti bogem yang siap menghancurkan semua yang ada di hadapannya.

Contoh Majas Simile dalam Lagu

  1. Sunyi, menyayat seperti belati. (Rindu, Banda Neira)
  2. Seperti kami pun mengampuni, Yang bersalah kepada kami. (Hagia, Barasuara)
  3. Bun, hidup berjalan seperti bajingan, seperti landak yang tak punya teman. (Bertaut, Nadin Amizah)
  4. Ia menggonggong bak suara hujan. (Bertaut, Nadin Amizah)
  5. Kau bagai malaikat yang dia kirimkan, tuk melengkapi hidupku. (Lebih Dari Cinta, Judika)
  6. Seolah memberanikanku untuk menyatakan. (Sepasang Pendaki, Fiersa besari)
  7. Hidup bagaikan air dan api. (Air dan Api, Naif)
  8. Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur. (Pesawat Tempur, Iwan Fals)
  9. Bersama, kita bagai hutan dan hujan. (Melompat Lebih Tinggi, Sheila On 7)
  10. Dirimu hadir bagaikan sinar menerangi jalanku. (Sesaat Kau Hadir, Utha Likumahuwa)

 

Contoh Majas Simile dalam Puisi

  1. Pemantik api tertinggal di bandar udara seperti air mata ia tetap menyimpan cerita. (Kertas Foto, Ilada Karwayu)
  2. Jalan trotoar kota seperti gigi anak. (Ibu Bekerja, Ilada Karwayu)
  3. Ibarat sebuah rumah, tubuh kita adalah kuil bagi jiwa. (Kuil Bagi Jiwa, Kahlil Gibran)
  4. Nurani dan pengetahuan laksana raga dan jiwa. (Nurani, Kahlil Gibran)
  5. Hidup di dunia ibarat menabur garam di laut lepas, menangkap dan memeluk angin, dan menjaring air. (Sia-sia, Kahlil Gibran)
  6. Di lain waktu engkau serupa pohon oak, teduh dan kuat. (Perempuan Laut, Weni Suryandara)
  7. Di ladang jagung // Aku yang kecil // Berlarian seperti kupu-kupu. (Rindui Ilalang I, Maftuhah Jakfar)
  8. Lihat, kendaraan seperti panah dilepas busur // menabur diri di jalan beraspal ke alur-alur // hidup yang bersulur-sulur. (Sajak dari Kampung, Juwariyah Mawardy)
  9. Kau berucap telur ini seperti kita “kau kuningnya dan aku putihnya. (Telur Dadar, Benazir Nafilah)
  10. Di rumah, gedung membentuk benteng seperti penjara Cinderella. (Catatan Harian Angeline, Nurul Ilmi Elbana)

 

Contoh Majas Simile dalam Novel

  1. Pak Nan pun mengusir kedua anaknya. Lengkap dengan kedua suaminya masing-masing. Para suami seperti kerbau dungu yang hanya diam melihat dan mendengar pertengkaran mereka. (Kerling si Janda, Taufiqurrahman al-Azizy)
  2. Langit di sebelah barat pun merah kuning rupanya dan sinar matahari yang turun itu nampaklah di atas kayu yang tinggi-tinggi, indah rupanya sebagai disepuh dengan emas juwita. (Azab dan Sengsara, Merari Siregar.)
  3. Seluruh otot dan dagingnya terasa seperti terbuat dari agar-agar. (Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, Eka Kurniawan)
  4. PN mengoperasikan 16 unit emmer bager atau kapal keruk, mengorek isi bumi dengan 150 buah mangkuk-mangkuk baja raksasa. Siang malam merambah laut, sungai, dan rawa-rawa, bersuara mengerikan laksana kawanan dinosaurus. (Laskar Pelangi, Andrea Hirata)
  5. Belakangan ini matahari bergerak begitu lambat, merangkak angkasa inci demi inci seperti keong. (Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer)

 

Pengertian Majas Simile

Majas simile adalah kalimat yang di dalamnya terdapat unsur perbandingan dan perumpamaan yang memakai kata hubung. Singkatnya, majas ini membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya.

Dalam majas simile, hal yang dibandingkan biasanya tidak berjalan bersama. Secara umum, dua hal tersebut mempunyai konsep dan acuan yang berbeda. Perbedaan ini bisa dilihat dari pandangan budaya di mana majas simile digunakan. Di sisi lain, makna dari kata-kata yang digunakan dianggap memiliki persamaan komponen sehingga keduanya bisa dibandingkan, dan perbandingan ini tidak akan menimbulkan masalah.

Justru majas simile lebih mudah dikenali akibat dua kata yang dibandingkan selalu muncul bersamaan dengan penandanya. Dengan kata lain, perbandingan dalam majas simile terlihat secara eksplisit atau langsung. Contohnya seperti kalimat “Sifat Andri dan adiknya bagai pinang dibelah dua”.

Dalam contoh tersebut, kata pembandingnya terlihat jelas, yaitu pinang. Ketika pinang dibelah dua, maka masing-masing bagian akan sama persis. Dengan kata lain, Andri dan adiknya mempunyai sifat yang sama. Jika dilihat dari strukturnya, majas simile biasanya memakai kata penghubung. Misalnya, seperti, laksana, bagai, bagaikan, ibarat, umpama, layaknya, dan lain sebagainya.

Jadi, bisa disimpulkan, majas ini dipakai untuk memberikan makna pada sesuai lalu membandingkannya menggunakan kata-kata majas. Selain perbandingan, majas simile juga bisa menunjukkan perumpamaan yang mengumpamakan suatu hal dengan hal lainnya.

Perlu kamu ketahui, dalam majas ini sesuatu yang disebutkan di awal mempunyai sifat yang sama dengan yang disebut di akhir. Contohnya, seperti kalimat “Sifat Andri dan adiknya bagai pinang dibelah dua.” Di kalimat tersebut Andri dan adiknya mempunyai persamaan sifat dengan pinang yang dibelah dua. Ini berarti, makna ungkapan dalam majas ini bisa dimengerti dengan cara memahami konteks wacananya.

Kalimat yang tadi, bisa juga dijelaskan dengan unsur bahasanya. Dalam konteks tadi, unsur bahasa yang dibandingkan adalah sifat Andri dan adiknya dengan pinang dibelah dua. Di sini makna penyamanya adalah kemiripan. Majas simile sering dipakai dalam komunikasi sehari-hari, menyanyi, menulis, cerita, puisi, musik, serta membuat deskripsi kalimat yang baik.

Supaya menjadi lebih lancar lagi dalam memahami majas simile, kamu bisa membaca buku Buku Pintar Majas Pantun Dan Puisi Terbaru & Terlengkap. Buku yang ditulis oleh Deandra Alifiana A.F. ini sangat mudah dipahami, sehingga sangat cocok untuk para pemula yang ingin belajar majas simile.

Majas, PAntun, dan Puisi

Ciri-ciri Majas Simile

(Sumber foto: www.pexels.com)

Ada yang bilang, majas simile bisa membuat tulisan menjadi lebih menarik dan berkesan bagi pembacanya. Oleh sebab itu, jika kamu sering membaca buku, pasti sering menemukan majas simile. Biasanya, para penulis memakai majas ini untuk menggambarkan sesuatu yang abstrak sehingga lebih mudah dipahami. Lantas seperti apa ciri-ciri majas simile, berikut adalah ciri-cirinya:

  • Menggunakan Hiperbola

Dalam penggunaannya, majas simile kerap melebih-lebihkan sesuatu (hiperbola). Contohnya seperti kalimat “Tubuhmu wangi seperti bunga melati”. Dalam kalimat ini, frasa “bunga melati” diberikan penekanan menggunakan kata “seperti”. Kalimatnya memang terdengar hiperbola atau berlebihan, namun di saat yang sama deskripsi “wangi tubuh” lebih mudah dipahami sebab kita semua tahu seperti apa wangi bunga melati.

  • Menggunakan Kata Kiasan

Majas simile juga jadi alat yang baik untuk memberikan kesan menyentuh pada sebuah kalimat. Mengapa bisa begitu? Sebab, majas ini mengandung kata-kata kiasan yang sifatnya membandingkan sesuatu dengan yang lainnya.

  • Perumpamaan Didahului Kata Penghubung

Majas simile berbeda dengan majas lainnya karena dia memiliki kata penghubung. Maka dari itu, majas simile lebih mudah dikenali karena kata penghubungnya mudah ditemukan.

Fungsi Majas Simile

Salah satu fungsi utama dari majas simile adalah untuk memudahkan penjelasan sesuatu yang abstrak. Caranya adalah dengan membandingkannya dengan hal lain yang lebih jelas, meskipun keduanya tidak berhubungan. Contohnya seperti dalam kalimat “hidup itu bagaikan roda yang berputar.”

Ketika kamu menggunakan kalimat ini, kamu sedang menunjukkan bahwa kehidupanmu bisa berada di bawah dan di atas mirip seperti roda yang berputar. Kamu menjalani hidup yang dinamis dan terus berputar sehingga kamu harus menyiapkan diri untuk keadaan terburuk.

Selain itu, ada juga fungsi lain dari majas simile, yaitu:

  • Menjadi perbandingan
  • Membuat sesuatu yang mudah dimengerti
  • Membantu membentuk gambaran pada seseorang agar mereka bisa memahami apa yang dibaca atau didengar
  • Membuat deskripsi yang menarik dalam sebuah karya
  • Digunakan untuk humor

Majas sebagai gaya bahasa mempunyai fungsi lain yang harus pelajari secara lengkap. Untuk itu, buku Pengajaran Gaya Bahasa yang ditulis oleh Henry Guntur Tarigan bisa menjadi referensi tambahan. Dalam buku ini diuraikan tentang pengertian gaya bahasa dan macam-macam gaya bahasa, serta daftar-daftar istilah gaya bahasa.

Pengajaran Gaya Bahasa

Jenis Majas Simile

1. Simile Implisit

Menurut Fromilhague, majas simile implisit adalah simile yang di dalamnya tidak terdapat rincian tentang sifat persamaannya. Ini berarti, poin yang menjadi persamaan dalam kalimat tidak dinyatakan secara langsung.

Simile jenis implisit ini membuat pendengar atau pembaca memiliki kebebasan untuk mengartikan persamaan yang dimaksud dalam majas simile yang dia temukan. Contohnya: “Anak itu berenang seperti ikan lumba-lumba”. Kalimat tersebut merupakan majas simile implisit karena di dalamnya tidak ada rincian tentang sifat persamaannya. Kamu boleh mengartikan kata “berenang” yang digambarkan dengan “lumba-lumba” secara bebas.

 

2. Simile Eksplisit

Fromilhague menjelaskan simile eksplisit sebagai majas simile yang di dalamnya terdapat rincian tentang sifat persamaannya. Ini berarti, poin yang menjadi persamaan antara dua hal yang dibandingkan dinyatakan secara langsung.

Misalnya: “Anak itu berenang dengan cepat bagaikan seekor lumba-lumba”.

Kalimat di atas termasuk simile eksplisit karena di dalamnya ada penjelasan tentang sifat persamaan dalam kata “cepat”. Kata “cepat” ini menjelaskan bahwa kecepatan anak itu lebih dari teman-teman seusianya sehingga mirip seperti lumba-lumba.

Selain majas simile implisit dan eksplisit yang dikemukakan oleh Fromilhague, ada konsep pembagian majas simile lain yang menarik untuk diketahui. Konsep ini dikemukakan oleh Iriawan dan Fitriani dalam jurnal yang berjudul Pemaknaan Simile Oleh Mahasiswa Uin Raden Intan Lampung (2019). Dalam jurnal tersebut, Iriawan dan Fitriani menjelaskan bahwa majas simile terbagi menjadi tiga kategori, yaitu simile kategori alam, simile kategori manusia, dan simile kategori benda mati.

3. Simile Kategori Alam

Simile kategori alam adalah majas simile yang menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan alam. Kata-kata tersebut digunakan untuk menjelaskan hal lainnya, misalnya seperti dalam kalimat:

“Wajah Intan bercahaya bagaikan bulan yang menyinari kegelapan malam”

Kalimat ini menggunakan kata “bulan” untuk menyatakan wajah Intan yang terlihat putih, bercahaya dan indah. Hal-hal yang dijelaskan dalam majas simile ini bisa bermacam-macam, mulai dari fisik manusia seperti contoh di atas, sifat manusia, alat indera, hingga ucapan.

 

4. Simile Kategori Manusia

Jika simile kategori alam membandingkan sesuatu dengan berbagai hal yang ada di alam, maka simile kategori manusia membandingkan sesuatu dengan karakteristik manusia lainnya.

Contohnya: “Andri berjalan seperti putri keraton yang sangat lamban”

Dalam kalimat tersebut Andri berjalan lebih lamban dari orang-orang di sekitarnya sehingga terlihat seperti seorang putri keraton.

5. Simile Kategori Benda Mati

Simile kategori benda mati adalah majas simile yang membandingkan sesuatu dengan benda mati yang memiliki kesamaan. Contohnya: “Tubuh Iqbal tinggi menjulang seperti tiang bendera”.

Dalam kalimat tersebut, Iqbal memiliki tubuh yang jauh lebih tinggi dibanding orang lain. Perbedaan ketinggian antara Iqbal dan orang-orang disekitarnya ini terlihat jelas. Persis seperti tiang bendera yang tinggi menjulang di lapangan upacara.

Pemilihan Kata dalam Majas Simile

Pemilihan kata yang tepat sangat penting dalam majas simile. Sebab, kata-kata yang tepat dapat memberikan perbandingan atau pengertian yang jelas. Maka dari itu, kamu harus memilih kata dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

  • Kepentingan Perbandingan

Saat ingin menggunakan majas simile, sebaiknya gunakan kata yang maknanya berbeda dengan hal yang dibandingkan. Contohnya, jika kamu ingin membandingkan seseorang dengan bulan, maka pilih kata atau frasa yang bisa menggambarkan sifat-sifat bulan.

  • Makna Kata

Selanjutnya, pastikan kata yang kamu pilih mempunyai makna yang sama dengan sifat dari hal yang dibandingkan. Contohnya, jika kamu ingin menyamakan suara temanmu dengan suara angin, pilihlah kata yang memiliki makna sama dengan sifat-sifat angin.

  • Kesesuaian Konteks

Usahakan pilih kata-kata yang sesuai dengan konteks pembicaraan atau tulisan. Contohnya, jika kamu sedang membicarakan musim hujan, sebaiknya hindari menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan musim kemarau.

  • Kreativitas

Terakhir, gunakan kata yang unik dan bisa memberikan gambaran jelas saat menggunakan majas simile. Kamu bisa melakukannya dengan tidak menggunakan kata-kata yang biasa atau sifatnya terlalu umum.

Selain itu, perlu kamu ketahui bahwa makna sebuah kata bisa berbeda-beda tergantung dari budaya dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca atau pendengar. Seperti kata “gedang” yang berarti Pisang dalam bahasa Jawa, dan Pepaya dalam bahasa Sunda.

Belajar majas dalam bahasa Indonesia memang tak pernah ada habisnya. Melalui buku Kitab Puebi : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ini, kamu akan mengetahui lebih dalam lagi tentang majas simile.

Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan : EYD

Penutup

Demikian pembahasan tentang contoh majas simile hingga jenis-jenis majas simile. Setelah membaca artikel ini sampai selesai, Grameds jangan bingung lagi yang dalam membedakan majas simile dengan majas-majas lainnya.

Jika ingin mencari buku tentang majas, peribahasa Indonesia, maka kamu bisa dengan mudah mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

sumber:

  • https://android62.com/pengertian-contoh-dan-pemilihan-kata-dalam-majas-simile/
  • Irawan, A. F. Y. (2019). Pemaknaan Simile oleh Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung. kelasa, 14(1), 1-11.

Baca juga:

About the author

Ratih