Geografi

Karakteristik Negara Maju dan Berkembang, Disertai Contoh dan Permasalahannya

Written by Mochamad Harris

Karakteristik Negara Maju dan Berkembang – Umumnya, negara-negara yang ada di planet Bumi ini terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesejahteraan penduduknya, yakni negara maju, negara berkembang, dan negara terbelakang. Sebenarnya, pembagian kelompok tersebut juga bergantung pada pendapatan per kapita yang diperoleh setiap negara.

Meskipun sebenarnya, menurut Divisi Statistik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tidak ada konvensi resmi mengenai penetapan suatu negara dapat disebut “maju” dan “berkembang”. Namun, apabila melihat dari kualitas kesejahteraan penduduknya, tingkatan negara maju dan negara berkembang itu “benar” adanya.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai karakteristik negara maju dan negara berkembang. Apakah Grameds mengetahui negara apa saja yang masuk ke dalam golongan negara maju? Pasti sebagian dari kamu akan menjawab negara Amerika Serikat dan Jepang. Yap, jawaban tersebut benar.

Selanjutnya, untuk negara kita ini, Indonesia, termasuk dalam kelompok negara apa ya? Apakah negara maju atau negara berkembang? Jawabannya adalah Indonesia termasuk dalam jajaran negara berkembang.

Jika begitu, bagaimana sih karakteristik dari negara maju dan negara berkembang ini? Lalu, apakah negara maju dan negara berkembang tersebut punya masalah yang sama?

Supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

https://www.pexels.com/

Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang

Secara sederhana, negara maju memiliki definisi berupa negara yang memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi bagi rakyatnya. Dalam menganalisis apakah suatu negara itu termasuk negara maju dan negara berkembang itu cukup dengan melihat beberapa indikator berikut ini.

1. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi di suatu negara yang terjadi sewaktu-waktu. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu negara itu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya angka kelahiran dan kematian.

Pada negara maju, angka pertumbuhan penduduk memiliki tingkatan kecil atau rendah, sehingga jumlah penduduknya tidak terlalu banyak. Maka dari itu, angka beban ketergantungannya pun juga kecil, sejalan dengan kualitas serta produktivitas penduduk yang tinggi.

Hal tersebut karena di negara maju, biasanya menginginkan jumlah anak sedikit, sekitar 1 atau 2 anak saja. Alasan utama mengapa penduduk di negara maju menginginkan jumlah anak sedikit sebab supaya mereka dapat fokus dalam mendidik anaknya. Bahkan, tak jarang pula ada pemikiran yang berkembang di negara maju bahwa memiliki banyak anak akan menyebabkan mereka terhambat karirnya.

Sementara itu, pada negara berkembang justru memiliki jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Bahkan adanya ledakan populasi pendidik sering tidak diikuti dengan kualitas penduduknya, sehingga tentu saja akan menyebabkan berbagai permasalahan ekonomi, misalnya kemiskinan, penggangguran, hingga tingkat kriminalitas yang tinggi.

Negara berkembang dinilai masih kesulitan untuk menekan angka kelahiran kasar, bahkan hingga di bawah 20.

2. Pendapatan Per Kapita yang Tinggi

Pendapatan per kapita adalah rata-rata penghasilan yang diperoleh keseluruhan penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita ini dapat menggambarkan keadaan ekonomi dari negara tersebut.

Pada negara maju, pendapatan per kapita tentu saja relatif tinggi. Tingginya pendapatan per kapita ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya penguasaan IPTEK oleh mayoritas penduduk dan pengelolaan potensi SDM yang berkualitas tinggi.

Sebagian besar pada negara maju tidak lagi menggantungkan potensi ekonominya pada sektor pertanian, tetapi di sektor industri, jasa, dan perdagangan. Selain itu, adanya variasi pekerjaan yang berkembang menjadikan keseluruhan penduduk di negara maju memiliki pendapatan dengan rata-rata tingi.

Berbanding terbalik dengan negara berkembang, rata-rata penghasilan yang diperoleh keseluruhan penduduknya relatif rendah. Hal tersebut disebabkan mayoritas penduduk dari negara berkembang, masih bekerja pada sektor pertanian yang dikerjakan secara tradisional.

Kondisi itulah yang menyebabkan penduduk di negara berkembang, belum mampu bersaing untuk bekerja atau bahkan pekerjaan pada sektor lain.

3. Tingkat Kemiskinan yang Rendah

Sejalan dengan poin sebelumnya, maka di negara maju juga memiliki tingkat kemiskinan yang rendah dan terdapat jaminan sosial yang lebih baik. Negara maju seolah dapat memberikan berbagai bantuan bagi penduduknya yang “miskin”, seperti layanan kesehatan dan kebutuhan hidup.

Tidak hanya itu, kesempatan kerja yang diperoleh oleh penduduk di negara maju juga berada di tingkat tinggi. Hal tersebut tentu saja mampu mengurangi populasi pengangguran dan juga selaras dengan tingginya pendapatan per kapita dari negara tersebut.

Berbanding terbalik dengan negara berkembang, tingkat kemiskinan pada negara tersebut justru tinggi. Banyak faktor penyebab, salah satunya adalah rendahnya tingkat pendapatan per kapita.

Bahkan, di negara berkembang juga memiliki angka pengangguran yang tinggi sebab rendahnya kesempatan kerja yang diberikan oleh negara kepada penduduknya.

Beli Buku di Gramedia

4. Angka Harapan Hidup yang Tinggi

Masih sejalan dengan beberapa poin sebelumnya, apabila pendapatan per kapita tinggi, maka angka harapan hidup penduduknya juga tinggi. Rata-rata penduduk di negara maju dapat mencapai umur 60 taun ke atas. Hal tersebut dikarenakan oleh baiknya pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi.

Berbeda dengan negara berkembang, yang justru angka harapan hidupnya rendah. Hal tersebut dikarenakan oleh buruknya pelayanan kesehatan dan sebagian penduduknya tidak sadar mengenai pentingnya kesehatan.

5. Tingkat Pendidikan yang Tinggi

Tingkat pendidikan di suatu negara dapat dilihat dari rata-rata durasi lama sekolah yang dicapai oleh penduduknya. Di negara maju, tingkat pendidikannya tinggi sebab negara mampu membangun fasilitas pendidikan yang memadai dengan angka melek huruf yang hampir mencapai angka 100%.

Para penduduk di negara maju juga sudah memiliki kesadaran yang tinggi akan arti pentingnya pendidikan dan penguasaan IPTEK. Hal tersebut dapat dilihat dari angka partisipasi belajar penduduknya.

Sementara itu, pada negara berkembang justru tingkat pendidikannya rata-rata atau bahkan rendah. Hal tersebut karena para penduduk di negara berkembang, terutama yang berada di daerah terpencil tidak menganggap bahwa sekolah adalah hal penting.  Selain itu, kemampuan negara dalam membangun fasilitas pendidikan juga tidak menyeluruh.

6. Mata Pencaharian dan Pemanfaatan Lahan

Di negara maju, sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri elektronik, mesin, dan lain-lain. Nah, dari sektor industri itulah yang menjadi penggerak utama roda perekonomian negara-negara maju.

Tidak hanya itu, upah kerja yang diperoleh dari sektor industri tersebut juga tinggi, sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk bekerja pada sektor industri-industri tersebut. Sementara itu, pada negara berkembang, justru sektor pertanian (terutama yang masih bersifat tradisional) memiliki peminat yang banyak. Meskipun ada juga sektor industri elektronik dan mesin, tetapi itu berada di perkotaan. Di daerah pedesaan, kebanyakan penduduknya bekerja sebagai petani.

Beli Buku di Gramedia

7. Tingkat Kesehatan yang Tinggi

Tingginya angka kesehatan ini juga selaras dengan angka harapan hidup. Rata-rata penduduk di negara maju menyadari bahwa kesehatan memiliki arti penting bagi hidup dan pihak pemerintah juga senantiasa memberikan perhatian yang baik akan hal tersebut.

Pihak pemerintah secara giat terus memperbaharui pembangunan baik di sarana dan prasarana kesehatan yang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Sementara itu pada negara berkembang, biasanya tingkat kesehatannya rendah. Hal tersebut karena kemampuan pembangunan fasilitas kesehatan tidak merata dan biaya untuk mengakses pengobatan juga mahal.

8. Kemajuan Teknologi yang Tinggi

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa di negara maju itu mata pencahariannya adalah berada di sektor industri. Hal tersebut tentu saja didorong oleh kemajuan teknologinya. Rata-rata penduduk di negara maju telah mampu memanfaatkan sumber daya alam dan teknologi secara optimal, sehingga mereka juga telah berhasil menemukan beberapa energi alternatif.

Berbeda dengan negara berkembang, kemajuan teknologinya rata-rata. Bahkan untuk mengakses teknologi itu sendiri, terkadang hanya tersedia di wilayah tertentu. Tidak hanya itu, untuk mengakses internet dan listrik saja sering tidak sampai atau menyebar di wilayah terpencil.

9. Ketergantungan dengan Kegiatan Ekspor-Impor

Untuk negara maju, biasanya minim akan keberadaan sumber daya alam atau bahkan tidak memiliki sumber daya alam sama sekali. Meskipun begitu, mereka memiliki kemampuan teknologi yang dapat menghasilkan produk olahan sumber daya alam. Produk olahan tersebut tentu saja memiliki kualitas baik dan akan diekspor ke negara-negara lain.

Sementara itu, untuk negara berkembang, biasanya justru memiliki sumber daya alam tetapi belum mampu memanfaatkannya secara optimal. Hal tersebut membuat negara berkembang ini bekerja sama dengan negara maju, tetapi tak jarang malah sumber daya alam tersebut dieksploitasi habis-habisan oleh pihak negara maju.

Negara berkembang ini umumnya sudah giat dalam melakukan pembangunan pada berbagai bidang, tetapi terbentur kendala modal dan teknologi. Sehingga menyebabkan negara berkembang sangat bergantung pada kegiatan ekspor-impor.

Beli Buku di Gramedia

No. Indikator Negara Maju Negara Berkembang
1. Pendapatan per kapita (mencerminkan tingkat kemakmuran dan kemajuan dari negara tersebut) Tinggi Rendah
2. Pertumbuhan Penduduk (proses bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk di suatu negara yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu) Rendah Tinggi
3. Tingkat Kemiskinan (mengacu pada ada tidaknya kesempatan kerja dan jumlah pengangguran) Rendah Tinggi
4. Kesempatan Kerja Beragam (ada di sektor industri, mesin, elektronik, teknologi, dan lain-lain) Kurang beragam (kebanyakan masih di sektor pertanian dengan teknologi yang minim)
5. Angkata Harapan Hidup (bergantung pada pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi suatu negara) 60 tahun ke atas Rata-rata di bawah 60 tahun
6. Pemanfaatan Lahan Digunakan untuk sektor industri, jasa, dan perdagangan Kebanyakan untuk sektor pertanian (meliputi sawah, perkebunan, tambak, dan hutan)
7. Tingkat Pendidikan (mengacu pada angka melek huruf dan kesadaran bahwa pendidikan itu penting) Tinggi Rendah
8. Tingkat Kesehatan (mengacu pada fasilitas kesehatan dan biaya pengobatan) Tinggi Rendah
9. Kemajuan dan Pemanfaatan Teknologi Cepat Agak lambat

Beli Buku di Gramedia

Contoh Negara Maju dan Negara Berkembang

No. Negara Maju Negara Berkembang
1. Jepang Indonesia
2. Perancis Turki
3. Amerika Serikat Bulgaria
4. Belanda Mesir
5. Portugal Afrika Selatan
6. Korea Selatan Argentina
7. Swiss Brazil
8. Kanada Kolombia
9. Selandia Baru Peru
10. Singapura Brunei Darussalam
11. Jerman Korea Utara
12. Finlandia Laos
13. Yunani Nepal
14. Australia Filipina
15. Denmark Thailand

Beli Buku di Gramedia

Permasalahan Negara Maju dan Negara Berkembang

Meskipun karakteristik negara maju dan negara berkembang sangat kontras, tetapi tak lantas membuat negara maju tidak memiliki masalah. Banyak permasalahan-permasalahan yang kerap ditemui di negara maju.

Nah, berikut ini adalah permasalahan yang kerap terjadi negara maju dan negara berkembang.

Permasalahan Negara Maju

1. Investasi Negara Maju Masuk ke Negara Berkembang

Dalam hal ini, berkaitan dengan banyaknya pengusaha dari negara maju yang menanamkan investasinya di negara berkembang. Hal tersebut dilakukan karena negara berkembang juga mempunyai pasar potensial bagi produk-produk dari luar negeri.

Apabila para pengusaha dari negara maju tersebut membuka perusahaan di negara berkembang, tentu saja akan menghasilkan keuntungan yang tidak main-main. Akibatnya, jumlah investasi di negara maju justru akan menurun.

2. Tenaga Kerja Dari Negara Berkembang Masuk ke Negara Maju

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa di negara maju itu memiliki pertumbuhan penduduk yang lambat atau rendah, sehingga akan berdampak pada kurangnya jumlah tenaga kerja untuk negara itu sendiri. Hal tersebut membuat negara maju akhirnya “mengimpor” tenaga kerja dari negara berkembang.

Meskipun di negara maju, peraturan akan ketenagakerjaan sudah berjalan baik, tetapi tetap saja dengan adanya arus masuk tenaga kerja ini dapat membawa dampak negatif bagi negara maju itu sendiri.

3. Kerusakan Lingkungan

Dalam hal ini, negara maju banyak mengklaim bahwa negara berkembang menjadi penyebab adanya kerusakan lingkungan di negara mereka. Klaim tersebut mungkin bisa benar adanya, sebab sebagian besar negara berkembang belum memiliki aturan yang jelas mengenai pencemaran lingkungan.

Namun, perlu diketahui juga bahwa banyak perusahaan dari negara maju yang masuk ke negara berkembang untuk “mengeruk” sumber daya alam mereka dengan dalih keperluan produksi. Bahkan tak jarang juga upaya eksploitasi sumber daya alam di negara berkembang tersebut tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

Beli Buku di Gramedia

Permasalahan Negara Berkembang

Permasalahan yang didapatkan oleh negara berkembang justru lebih banyak dan berhubungan dengan kualitas hidup penduduknya. Nah, berikut adalah permasalahan yang ada di negara berkembang.

1. Kemiskinan

Masalah kemiskinan tentu saja dialami oleh negara berkembang, sebab pendapatan per kapita mereka sangat rata-rata atau bahkan rendah. Terutama Indonesia, sebenarnya pihak pemerintah sudah berupaya untuk menanggulangi kemiskinan ini setiap tahunnya, tetapi hasilnya sama saja.

Masalah kemiskinan ini justru dapat menyebabkan permasalahan lainnya, misalnya meningkatkan tingkat pengangguran hingga tingkat kriminal yang terjadi di kalangan masyarakat.

2. Pengangguran

Nah, masalah ini adalah akibat dari adanya kemiskinan, terutama pada keterbatasan jumlah lapangan kerja. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan atara jumlah angkatan kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

Sebenarnya, permasalahan pengangguran ini biasa terjadi terutama di negara yang tengah mengalami masa transisisi perubahan struktur ekonomi. Apalagi, negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak sejalan dengan pertumbuhan kesempatan kerja.

3. Kekurangan Modal

Permasalahan kekurangan modal juga kerap dialami oleh negara berkembang, terutama dalam proses pembangunan ekonomi. Adanya perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian tentu saja membutuhkan modal yang besar.

Untuk mengatasi kekurangan modal ini, pihak pemerintah biasanya akan menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

4. Ketidakmerataan Hasil Pembangunan

Permasalahan yang dialami oleh negara berkembang selanjutnya adalah tidak meratanya hasil pembangunan. Misalnya di negara Indonesia, sistem perekonomian justru lebih fokus di kota-kota besar saja terutama di Pulau Jawa. Sistem perekonomian yang terlalu berpusat itulah yang menyebabkan potensi daerah luar Pulau Jawa kurang diperhatikan.

5. Keterbelakangan

Permasalahan selanjutnya adalah keterbelakangan, yang berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM). Selain itu, masalah keterbelakangan ini juga berhubungan erat dengan rendahnya tingkat pelayanan kesehatan, terpeliharanya fasilitas umum, hingga kedisiplinan masyarakat.

Beli Buku di Gramedia

Nah, itulah ulasan mengenai karakteristik dan permasalahan dari negara maju serta negara berkembang. Meskipun negara kita ini masuk dalam kategori negara berkembang, tetapi melalui sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada, sebenarnya dapat berpotensi sebagai negara maju.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Baca Juga!

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris