Ekonomi

Apa Itu Devaluasi dan Revaluasi? Baca Di Sini Ulasan Selengkapnya

Written by Rosyda

Devaluasi dan revaluasi – Dalam dunia perekonomian dunia, ada banyak istilah yang kerap kita jumpai. Bahkan, kondisi seperti kenaikan dan penurunan nilai mata uang lokal terhadap mata uang asing atau sebaliknya adalah suatu kondisi yang tentunya pernah kita temui.

Di mana kenaikan maupun penurunan mata uang lokal lebih banyak dikenal dengan istilah devaluasi dan revaluasi. Dibandingkan dengan dua istilah tersebut, mungkin masyarakat lebih tidak asing dengan kondisi naik turunnya nilai mata uang lokal terhadap nilai mata uang asing.

Tentunya keberadaan devaluasi dan revaluasi memiliki tujuannya masing-masing. Namun apakah Anda sudah tahu apa saja yang berhubungan dengan devaluasi dan revaluasi? Jika belum, tak perlu khawatir akan hal tersebut karena dalam artikel ini akan menjelaskan lebih banyak hal yang berhubungan dengan dua istilah dalam dunia perekonomian tersebut. Jadi, tetap simak artikel ini, sampai selesai, Grameds.

Devaluasi

Pengertian Devaluasi

pixabay/geralt

Hal pertama yang akan kita bahas bersama adalah pengertian dari devaluasi. Devaluasi sendiri adalah penurunan nilai mata uang pada suatu negara yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan mata uang negara lain.

Kondisi devaluasi bisa terjadi karena adanya kebijakan moneter yang menetapkan satu patokan kurs terhadap mata uang asing. Pada dasarnya, kebijakan devaluasi adalah sebagai langkah untuk memperbaiki keadaan ekonomi yang ada di suatu negara. Kebijakan devaluasi biasanya akan dilakukan untuk bisa merespon kondisi ekonomi yang memang sudah memberikan negara hingga diperlukan suatu penyesuaian dengan devaluasi.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, devaluasi merupakan penurunan nilai mata uang lokal yang dilakukan dengan sengaja terhadap mata uang asing maupun emas. Adanya devaluasi bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang ada di suatu negara.

Selain itu, devaluasi juga digunakan untuk mengurangi biaya ekspor suatu negara hingga akhirnya mampu meningkatkan kompetisi yang ada di pasar global serta bisa mengurangi intensitas sekaligus biaya impor.

Adanya kebijakan devaluasi juga akan berpotensi untuk mendorong kegiatan ekspor lebih besar karena barang yang dijual dengan mata uang asing di luar negeri akan menjadi lebih murah harganya dibandingkan dengan menggunakan mata uang lokal yang nilainya dalam kondisi menurun. Dengan begitu, secara otomatis bisa dikatakan bahwa dengan adanya devaluasi akan mampu meningkatkan permintaan luar negeri.

Meski begitu, devaluasi akan menyebabkan mata uang semakin melemah, maka kegiatan impor juga akan semakin berkurang. Hal ini tak lain karena harga beli menjadi semakin tinggi. Ketika intensitas impor berkurang, maka secara tidak langsung akan bisa mengacu pada pertumbuhan ekspor dan menjadikan belanja produk dalam negeri oleh masyarakat semakin meningkat.

Intinya adalah kondisi devaluasi akan memberikan pengaruh cukup luas terhadap perekonomian suatu negara terutama yang berhubungan dengan sektor perdagangan internasional. Dimana kondisi tersebut juga akan memberikan pengaruh pada jangka panjang, menengan maupun pada jangka panjang sekalipun.

Penyebab Devaluasi

pixabay

Devaluasi adalah kondisi penurunan nilai mata uang lokal terhadap mata uang asing. Beberapa faktor bisa menyebabkan pengeluaran kebijakan devaluasi pada suatu negara.

1. Defisit Neraca Pembayaran

Salah satu penyebab utama terjadinya kondisi devaluasi adalah berhubungan dengan defisit neraca pembayaran. Dimana ketika jumlah pembayaran suatu negara lebih besar dibandingkan dengan jumlah penerimaan hingga akhirnya akan memberikan tekanan terhadap perekonomian pada tataran yang lebih luas lagi.

Kondisi devaluasi akan memberikan pengaruh pada perilaku konsumsi masyarakat. Adanya ketergantungan atau kebutuhan masyarakat akan produk luar negeri yang begitu tinggi bisa menyebabkan tingkat pembayaran ke luar negeri juga akan semakin tinggi.

2. Kegiatan Impor yang Tinggi

Kegiatan impor yang tinggi jika tidak diimbangi dengan aktivitas ekspor, maka akan memberikan dampak pada ketimpangan intensitas maupun volume penukaran mata uang lokal terhadap mata uang asing. Misalnya adalah penukaran dari Rupiah ke dolar AS.

Dimana kondisi seperti ini pada akhirnya akan menjadikan kurs beli dolar semakin naik namun nilai Rupiah akan semakin turun hingga berujung pada kondisi inflasi dalam negeri. Ketika kondisi ilah kebijakan devaluasi hadir untuk bisa menjadi penanggulangan akan tekanan tersebut dan sebagai bentuk upaya untuk memulihkan kestabilan perekonomian suatu negara.

3. Praktik Ekspor yang Terbatas

Tak hanya karena tingkat impor yang tinggi saja, namun kondisi devaluasi juga bisa terjadi karena adanya praktik ekspor yang cenderung sangat terbatas dan terpaku pada bahan dasar atau bahan pangan saja. Hal tersebut tidak memberikan nilai tambah yang cukup besar.

4. Ekonomi Negara yang Semakin Memburuk 

Selain itu, devaluasi juga bisa disebabkan oleh situasi ekonomi suatu negara yang semakin buruk karena adanya nilai pengangguran yang cukup tinggi. Adanya devaluasi diharapkan bisa menjadi salah satu strategi pemerintah dalam memperbaiki perekonomian suatu negara.

Tujuan Devaluasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika devaluasi adalah suatu kondisi kebijakan moneter yang diadakan untuk merespon situasi ekonomi pada suatu negara yang semakin melemah. Dengan adanya kebijakan devaluasi, maka pemerintah negara berusaha untuk memberikan dorongan pada kegiatan ekspor, namun kebijakan tersebut juga akan membatasi kegiatan impor.

Ada beberapa tujuan khusus diadakannya kebijakan devaluasi yang bisa Anda baca di bawah ini.

  1. Memperkuat kondisi ekonomi suatu negara dengan menggunakan produk lokal yang nantinya mampu bersaing, baik itu di dalam maupun di luar negeri. Dengan meningkatnya harga produk impor, maka secara otomatis masyarakat akan lebih banyak menggunakan produk lokal.
  2. Devaluasi juga akan membantu produk lokal semakin bisa mendominasi di pasaran dan juga memberikan dorongan terciptanya iklim perekonomian yang lebih sehat. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya peningkatan konsumsi atas produk lokal yang sekaligus bisa memacu iklim usaha dalam negeri lebih kompetitif.
  3. Kebijakan devaluasi mampu memberikan dorongan kegiatan ekspor dan membatasi aktivitas impor. Tujuannya adalah agar bisa lebih mudah memperbaiki balance of payment atau keseimbangan biaya agar bisa mencapai titik equilibrium atau titik ideal. Di mana titik ideal tersebut merupakan kondisi perekonomian negara yang semakin sehat dengan intensitas serta nilai impor dan ekspor yang lebih seimbang.
  4. Devaluasi yang mampu menyeimbangkan balance of payment pada akhirnya bisa menciptakan suatu keseimbangan kurs valutas asing, sehingga menjadi lebih stabil dibandingkan sebelumnya. Selain itu, kebijakan devaluasi juga bisa memicu terjadinya pertambahan cadangan devisa negara.

Jika dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi, kebijakan devaluasi memiliki tujuan untuk menstabilkan kurs mata uang yang juga bisa membantu meningkatkan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu, bagi masyarakat umum serta pelaku usaha, kebijakan devaluasi akan bisa memberikan pengaruh cukup besar pada berbagai macam hal.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika devaluasi bisa meningkatkan nilai ekspo. rLalu, ketika hal tersebut terjadi maka aktivitas produksi dalam negeri juga akan meningkat hingga membutuhkan sumber daya dalam proses produksi yang dilakukan. Hal ini juga mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih besar.

Lalu, kebijakan devaluasi juga bisa meningkatkan output pada jangka menengah maupun jangka panjang. Di mana nantinya akan ada peningkatan produksi yang mengindikasikan pergerakan usaha yang semakin banyak hingga terbukanya banyak skema investasi serta penanaman modal baru di dalam negeri.

Dampak Devaluasi

Setelah mengetahui tujuan dari kebijakan devaluasi, berikutnya kita akan membahas terkait dengan dampak yang diberikan oleh kebijakan devaluasi. Pasalnya, ada beberapa dampak dari kebijakan devaluasi yang akan terjadi.

Nah untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa dampak dari kebijakan devaluasi.

1. Menekan Jumlah Barang Impor

Dengan menerapkan kebijakan devaluasi pada akhirnya mampu mengubah pola pikir masyarakat untuk menggunakan produk lokal dibandingkan dengan menggunakan produk luar. Hal ini yang menjadikan kebijakan devaluasi lebih bisa meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi jumlah produk impor yang ada di pasar dalam negeri.

2. Meningkatnya Kegiatan Ekspor

Ketika suatu negara menerapkan devaluasi yang menjadikan suatu nilai mata uang lokal lebih rendah dibandingkan dengan nilai mata uang asing, maka kebijakan devaluasi juga bisa menjadikan harga barang lokal dianggap lebih murah oleh para warga asing. Hal ini akan memberikan dorongan peningkatan permintaan produk lokal oleh para warga asing, sehingga bisa menaikkan kegiatan ekspor dalam negeri.

3. Menjadikan Produk Lokal Mampu Bersaing di Luar Negeri

Ketika masyarakat suatu negara memutuskan untuk menggunakan produk lokal, maka kondisi ini akan bisa memberikan dorongan terhadap kualitas produk lokal menjadi lebih baik. Selain itu, produk lokal juga mampu bersaing di pasar internasional dengan harga yang lebih terjangkau.

Adanya kualitas yang bagus, harga yang murah serta pilihan produk yang beragam menjadikan para warga asing lebih memilih menggunakan produk impor harga terjangkau yang juga memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan menggunakan produk lokal yang memiliki harga cenderung lebih mahal.

4. Devisa Negara Lebih Meningkat

Ketika produk lokal mampu bersaing di pasar internasional dan banyak dijadikan pilihan oleh warga asing, maka kondisi tersebut menjadikan aktivitas ekspor dalam negeri semakin meningkat. Di mana peningkatan aktivitas ekspor ini bisa memberikan dampak positif suatu negara. Lalu, nantinya devisa dalam negeri akan meningkat seiring bertambahnya aktivitas ekspor.

Kebijakan devaluasi yang bisa meningkatkan devisa negara bisa dimanfaatkan untuk mendirikan banyak perusahaan sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru yang lebih banyak.

5. Neraca Pembayaran Lebih Seimbang

Dari adanya kebijakan devaluasi, maka akan tercipta keseimbangan neraca pembayaran. Di mana dengan adanya peningkatan mata uang asing akan bisa menyebabkan kegiatan ekspor dalam negeri semakin meningkat dan kegiatan impor justru menurun. Akibat dari kondisi ini, neraca perdagangan juga akan mengalami defisit hingga akhirnya neraca pembayaran juga akan turut defisit.

Revaluasi

Pengertian Revaluasi

pixabay

Setelah mengetahui pengertian dari devaluasi, berikutnya kita akan mempelajari tentang pengertian revaluasi. Sebenarnya, kondisi revaluasi adalah kebalikan dari kondisi devaluasi.

Di mana revaluasi adalah suatu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pihak pemerintahan dalam meningkatkan mata uang lokal terhadap mata uang asing. Selain itu, pendapat lain menyatakan jika revaluasi adalah kebijakan penyesuaian nilai mata uang ke arah atas secara resmi pada suatu negara terhadap beaseline yang dipilih. Di mana baseline tersebut bisa memiliki cakupan pada tingkat upah, harga emas maupun mata uang asing.

Kebijakan revaluasi bisa dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi suatu negara. Dengan begitu, bisa juga diartikan adanya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga nilai mata uang dalam negeri agar tetap stabil.

Secara umum, revaluasi memang bisa memberikan tanda jika suatu negara bisa semakin baik. Meski begitu, di sisi lain kebijakan revaluasi akan memberikan dampak negatif dan positif pada suatu negara terutama pada ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan sektor impor dan ekspor.

Pada intinya, revaluasi akan memberikan dampak pada nilai tukar uang lokal hingga mempengaruhi besaran harga yang akan dibayarkan maupun diterima oleh pelaku bisnis sektor impor dan ekspor.

Penyebab Revaluasi

pixabay.com/geralt

Kebijakan revaluasi bisa terjadi karena adanya berbagai faktor pemicu. Beberapa penyebab adanya revaluasi adalah seperti adanya perubahan tingkat suku bunga antar negara serta adanya peristiwa besar yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi, bak itu profitabilitas dan daya saing.

Revaluasi juga bisa disebabkan karena adanya perubahan kepemimpinan dalam suatu negara yang akhirnya menimbulkan perubahan pada stabilitas pasar tertentu. Selain itu permintaan pasar yang spekulatif juga bisa memberikan pengaruh terhadap nilai mata uang suatu negara.

Sebagai contohnya adalah spekulasi keluarnya Inggris dari bagian Uni Eropa pada tahun 2016 lalu. Peristiwa tersebut memberikan dampak fluktuasi nilai mata uang pada beberapa negara seperti GBP, USD dan juga Yuan.

Di mana pada saat itu memang belum ada kepastian apakah Inggris benar-benar keluar dan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa. Kondisi ketidakpastian tersebut akhirnya menyebabkan segala bentuk tindakan dianggap memiliki sifat spekulatif.

Tujuan Revaluasi

Adanya kebijakan revaluasi adalah untuk kepentingan ekonomi suatu negara namun dalam jangka panjang. Ketika nilai mata uang lokal stabil dalam jangkauan waktu yang cukup lama, maka hal tersebut akan bisa memberikan tanda jika pertumbuhan ekonomi pada satu negara semakin baik.

Apalagi jika neraca perdagangan bisa dikatakan sedang surplus atau defisit juga akan bisa memberikan pengaruh terhadap nilai mata uang lokal. Meski begitu, ada juga efek yang diberikan karena kebijakan revaluasi, khususnya bagi para pelaku bisnis.

Di mana kebijakan revaluasi akan memberikan dampak pada daya saing serta keuntungan pada pengusaha dalam negeri yang melakukan kegiatan ekspor impor. Dengan adanya revaluasi akan menjadikan harga barang lokal lebih murah di pasar internasional.

Kondisi ini juga akan menjadikan para pelaku usaha lokal mendapatkan tekanan untuk meningkatkan produktivitas, melakukan promosi barang lebih besar agar bisa lebih bersaing di pasar internasional dan juga melakukan penurunan harga barang.

 

Dampak Revaluasi

Layaknya devaluasi, revaluasi juga memberikan dampak tersendiri. Di mana nantinya kebijakan revaluasi bisa membantu kepentingan ekonomi negara dalam kurun waktu lama atau jangka panjang.

Secara mudahnya, kebijakan revaluasi akan bisa menjadikan nilai mata uang lokal bisa berada di posisi cukup stabil dalam jangka waktu yang cukup lama. Di mana kondisi nilai mata uang yang cukup stabil tersebut bisa menjadi tanda jika pertumbuhan ekonomi suatu negara semakin membaik.

Meski begitu, kebijakan revaluasi juga bisa memberikan dampak kurang menguntungkan bagi para pelaku usaha terhadap daya saing serta keuntungan yang didapatkan ketika melakukan aktivitas ekspor impor.

Kebijakan revaluasi akan bisa menjadikan harga produk lokal lebih terjangkau di pasar internasional. Hal tersebut jika terjadi akan menjadikan para pengusaha lokal mendapatkan tekanan pada beberapa aspek. Mulai dari peningkatan produktivitas, promosi barang yang lebih besar agar bisa bersaing di pasar internasional serta menurunkan harga produk yang dijual.

Nah, itulah ulasan terkait dengan devaluasi dan revaluasi. Di mana kebijakan keduanya akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada suatu kondisi ekonomi sebuah negara. Semoga semua pembahasan di atas dapat menambah wawasan kamu.

Jika ingin mencari buku tentang akuntansi atau ekonomi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah