Ekonomi

Retur Adalah: Pengertian, Cara Melakukan, dan Contohnya

Written by Rosyda

Retur Adalah – Jenis usaha secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu diantaranya perusahaan jasa, dagang, serta industri. Mereka kemudian dibedakan oleh banyak sekali variabel, salah satunya adalah jenis transaksi yang terjadi. Dalam hal ini, retur merupakan salah satu ciri khas dari transaksi sebuah perusahaan dagang.

Beberapa contoh perusahaan dagang di antaranya adalah toko bangunan, departement store, supermarket. Mereka juga membeli barang dari produsen serta menjual kembali kepada konsumen akhir. Keuntungan ini kemudian didapat dari selisih pembelian dengan penjualan. Memahami konsep retur bisa dibilang sebagai sebuah keharusan persis karena hampir tak mungkin perusahaan dagang tak terlibat pada jenis transaksi yang satu ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang retur, maka kamu bisa simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Pengertian Retur

pixabay

Setiap transaksi jual beli kemudian melibatkan setidaknya dua pihak, penjual serta pembeli. Penjual wajib menyerahkan objek jual; sementara pembeli kemudian harus membayarnya. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Universitas Udayana, di samping menyerahkan objek jual, penjual juga harus dapat menjamin dua hal lain diantaranya adalah menjamin keamanan objek dari klaim pihak ketiga, menjamin bahwa objek yang dijual tak memiliki cacat tersembunyi.

Dalam konteks ini, retur sebagai sebuah konsep yang terkait erat dengan poin kedua. Retur ini sendiri terjadi ketika objek yang dijual ternyata memiliki cacat, baik secara sengaja  atau kelalaian.

Karena kecacatan ini kemudian mengakibatkan kerugian di pihak pembeli, maka si penjual harus menanggung ganti rugi. Barangnya ini akan dikembalikan. Ringkasnya, retur sebagai suatu pengembalian barang. Ia dapat menjadi retur penjualan atau retur pembelian, tergantung kepada darimana sudut pandang mana itu dilihat.

Mengutip dari buku Pengantar Akuntansi 1 (2019), retur penjualan adalah retur yang dilihat dari sudut pandang penjual ataupun dari pihak yang menerima pengembalian barang; dari sisi pembeli atau pihak yang mengembalikan barang, mereka  kemudian menyebut retur itu sebagai retur pembelian.

Pengembalian ini kemudian dapat terjadi karena satu dan lain hal. Misalnya saja, karena ketidakcocokan warna, kerusakan, kualitas yang berbeda, dan lain sebagainya. Intinya, retur ialah suatu transaksi yang terjadi karena spesifikasi barang yang tak sesuai dengan perjanjian. Selain itu, fungsi retur adalah membantu memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan perjanjian.

Langkah Melakukan Retur

Langkah melakukan retur itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu langkah retur pembelian dan retur penjualan.

1. Langkah Retur Pembelian

Sebelumnya pengambilan produk yang dilakukan dapat berupa barang kembali, atau  pemberian uang. Jadi, nanti pembeli akan mengembalikan produk dan sebagai penggantinya penjual akan mentransferkan uang kepada pelanggan.

Misalnya saja, jika kamu menjual 1 baju dengan harga Rp150.000. Namun, pelanggan tak merasa puas karena barang tak sesuai dengan permintaannya. Saat pelanggan mengajukan retur barang dan meminta uangnya dikembalikan.

Untuk membuat fakturnya, kamu kemudian cukup mengisi data sesuai dengan penjualan yang dilakukan, baru setelahnya kamu dapat memproses pengembalian barang tersebut. Sesudah membuat faktur penjualan baju, barulah proses retur penjualan dapat dilakukan karena pembeli ingin menukarnya dengan uang, karenanya terdapat 3 langkah mudah untuk memprosesnya, berikut penjelasannya.

  1. Pertama, setelah data faktur terisi dan di simpan, kamu kemudian tinggal masuk ke retur dan masukkan faktur yang ingin dibuat retur.
  2. Kedua, kamu kemudian wajib untuk buat data retur penjualan pengembalian uang serta kamu hanya perlu memasukkan retur lalu klik simpan.
  3. Setelahnya, proses retur penjualan sudah selesai dilakukan, barang sudah kembali serta pembeli mendapatkan pengembalian uang.

2. Langkah Retur Penjualan 

Karena menggunakan sistem pastinya akan lebih mudah untuk kamu melakukan proses retur, apalagi jika langkah-langkahnya mudah untuk dilakukan. Retur sebagai proses pemotongan faktur adalah proses dimana kamu memberikan pengembalian dalam bentuk penggantian produk lain.

Misalnya saja, saat kamu menjual produk 1 celana seharga Rp180.000. Ternyata, pelanggan kemudian tidak merasa puas dan memutuskan untuk mengembalikan barang tersebut. Karena tidak dapat dikembalikan berupa uang, maka sebagai gantinya pelanggan kemudian mengganti celana dengan celana lain dengan harga yang lebih dari sebelumnya yaitu Rp200.000. Dengan sistem tersebut, nantinya nilai faktur pertama kemudian akan dialihkan ke faktur lainnya.

Perbedaan Retur Penjualan dan Pembelian

Setelah mengetahui apa itu retur, kamu pasti sudah dapat melihat letak perbedaan antara retur penjualan dan pembeli. Kamu juga dapat melihat pihak mana saja yang terlibat. Ketika retur penjualan terjadi, pihak yang terlibat diantaranya adalah pembeli dan penjual. Adapun retur pembelian melibatkan pihak penjual serta pemasok.

Retur penjualan serta retur pembelian juga dapat dibedakan berdasarkan kepada jenis transaksinya. Transaksi retur penjualan ini dibagi menjadi tiga jenis:

  • Pertama, mengurangi piutang pembeli.
  • Kedua, melakukan pengembalian serta pembayaran pembeli.
  • Ketiga, transaksi retur penjualan yang memerlukan penggantian barang yang rusak dari penjual.

Adapun dalam retur pembelian terdapat dua jenis transaksi, di antaranya.

  • Pertama, pengembalian pembelian kredit, yaitu retur dari pembeli yang akan membeli secara kredit ataupun mengangsur kemudian akan dianggap lunas jika sesuai dengan tanggal jatuh tempo.
  • Kedua, retur pembelian ini akan dianggap tunai. Produk yang diretur sebelumnya juga dibeli secara tunai oleh pembeli. Produk yang dibeli secara tunai dapat diretur jika terdapat ketentuan bahwa produk dapat dikembalikan atau ditukar jika terjadi kerusakan pada barang tersebut.

Contoh Retur pada Penjualan

Perusahaan DEF beroperasi di barang eceran, dan saat menjual barangnya, disebutkan juga dalam faktur mereka bahwa barang dapat dikembalikan dalam waktu 30 hari. Transaksi ini telah menghasilkan penjualan sebesar Rp50.000.000 untuk Agustus 2019, serta telah menjual 60% secara tunai, serta sisanya dijual secara kredit.

Perusahaan ini memiliki 31.000.000 dalam bentuk piutang dan Rp2.500.000 dalam bentuk tunai pada akhir neraca Agustus 2019. Harga pokok penjualan adalah Rp40.000.000, dan Persediaan Penutupan ini menunjukkan saldo sebesar Rp22.000.000. 5% dari barang yang dijual serta dikembalikan karena cacat pada produk. Selanjutnya, perusahaan akan memperoleh margin kotor 20% dari penjualan.

Berdasarkan informasi di atas, kamu kemudian diwajibkan untuk melewatkan entri jurnal retur penjualan serta taksiran saldo yang akan tetap ada dalam penjualan, piutang, kas, inventaris, serta harga pokok penjualan. Solusi Pertama-tama kita akan menghitung jumlah pengembalian penjualan, yaitu 5% dari penjualan 50.000.000, yang sama dengan Rp2.500.000. Kini kita akan meneruskan entri jurnal dengan asumsi bahwa rasio 60% ini akan dikembalikan dalam bentuk tunai serta sisanya pada piutang.

Oleh karena itu, akun kas yang akan dikreditkan sebesar 60% dari Rp2.500.000 dan menjadi  Rp1.500.000 dan akun piutang kemudian akan dikreditkan sebesar 40% (100 – 60) dari  Rp2.500.000 yang akan menjadi Rp1.000.000. Selanjutnya, persediaan ini akan dikurangi Rp2.500.000 kurang dari 20% margin, yang kemudian akan menjadi Rp2.500.000 kurangi  Rp500.000 yaitu Rp2.000.000 yang akan menambah persediaan serta mengurangi harga pokok penjualan yang sama.

Contoh Retur pada Pembelian

Retur pembelian terjadi saat penjual mengembalikan barang dagangannya kepada pemasok. Pengembalian barang dagangan ini sendiri cenderung memakan waktu serta biaya, maka dalam pembukuan bisnis ini terdapat akun retur pembelian.

Akun retur pembelian ini sebagai akun buku besar yang akan memiliki saldo kredit. Bagaimana cara melakukan pencatatannya? Ambil contoh kamu sebagai penjual akan membeli produk dari pemasok senilai Rp1.000.000.

Dalam pembukuan, dicatat debet pembelian sebesar Rp1.000.000 serta kredit ke utang usaha sebesar Rp1.000.000. Namun, kamu kemudian menemukan ada sejumlah barang yang cacat ataupun berkualitas rendah. Kamu mengabari pihak pemasok, lalu kemudian mengembalikan produk senilai Rp300.000.

Pencatatannya di pembukuan retur pembelian adalah debit ke utang usaha sebesar Rp300.000 dan kredit untuk pengembalian pembelian sebesar Rp300.000. Dengan debit sebesar Rp1.000.000 dalam pembukuan pembelian serta kredit sebesar Rp300.000 dalam pengembalian pembelian, berarti kamu kemudian memiliki pembelian bersih sebesar Rp700.000.

Tips Mengelola Retur pada Bisnis

pixabay

1. Pastikan Kebijakan Retur Tokomu Jelas serta Sederhana 

Jika kamu tak menetapkan kebijakan retur secara jelas, pembeli kemudian akan cenderung seenaknya mengembalikan produk. Pastikan kebijakan yang kamu tetapkan tegas serta mudah ditemukan serta dipahami oleh pembeli.

Kamu juga dapat menyertakan informasi kebijakan retur pada situs bisnismu, kuitansi, dan di seluruh jalur komunikasi dengan pelanggan. Tentukan kondisi retur produk yang kemudian diharapkan. Semisal, tidak menerima retur produk yang telah sempat digunakan, tidak dapat diperbaiki, atau tidak dapat dijual kembali. Kamu juga dapat menggunakan kata-kata sederhana seperti, “barang yang diterima masih utuh” ataupun “masih terlihat seperti baru”.

Namun, jangan sampai kamu terkesan tidak mau bertanggung jawab atas produk cacat yang kemudian diterima pelanggan. Karena nantinya pelanggan bisa kabur ke toko lain. Jika kamu memiliki toko online, buatlah peraturan yang mudah. Misalnya rekam video unboxing untuk kemudian membuktikan produk yang diterima memang cacat.

2. Jangan Bebani Pelanggan dengan Biaya Retur 

Terkadang kamu jarang menerima retur dari pembeli, tetapi hal ini tidak selalu karena mereka puas dengan produk yang kamu jual. Bisa jadi karena mereka enggan membayar biaya kirimnya kembali ke alamat usahamu. Memang, status retur barang jualan menjadi tidak terlalu banyak namun waspada terhadap dampaknya.

Pembeli bisa saja meninggalkan ulasan buruk mengenai tokomu, karena kebijakan retur menyulitkan mereka. Hal ini kemudian dapat mempengaruhi calon pembeli lain untuk batal bertransaksi di tokomu. Sebuah studi pemasaran menemukan bahwa pelanggan cenderung meningkatkan pengeluaran mereka hingga 457% dari toko yang menawarkan kebijakan pengembalian secara gratis.

3. Tetapkan Batas Waktu Retur yang Realistis 

Sebagai penjual, mungkin kamu takut pembeli akan dengan seenaknya melakukan retur jika diberi batas waktu yang panjang. Namun, bukan berarti kamu kemudian boleh menetapkan rentang waktu yang singkat. Berikan batasan waktu yang wajar kepada pelanggan saat memeriksa produk itu sebelum mereka benar-benar menggunakannya dalam jangka panjang. Kebijakan batas waktu yang cukup panjang untuk melakukan retur ini kemudian berfungsi sebagai jaminan kepuasan kepada para pelanggan.

4. Lakukan Pengembalian Dana dengan Cepat 

Jangan buat pasanganmu kesal karena harus menunggu lama dana mereka dikembalikan ke rekeningnya. Menunggu lama kemudian akan menjadi pengalaman yang buruk bagi pelanggan serta berpotensi membuatnya tak mau bertransaksi lagi di tokomu. Jika retur yang dilakukan sudah memenuhi syarat, kembalikan dana pelanggan ataupun produk penggantinya secepat mungkin. Buatlah pelanggan nyaman berurusan denganmu.

Demikian pembahasan tentang pengertian retur hingga contohnya. Semoga semua pembahasan di atas bisa menambah wawasan kamu. Jika ingin mencari buku tentang ekonomi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

 

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Retur yang Wajib Kamu Baca

Prinsip-Prinsip Ekonomi (Principles Of Economic) Ed.13 Jl.1

Tujuan dari buku Prinsip-Prinsip Ilmu Ekonomi, edisi ke-I3 ini, seperti halnya pada edisi pertamanya, adalah membangkitkan ketertarikan mahasiswa terhadap cara kerja perekonomian serta kekuatan dan luasnya cakupan ilmu ekonomi. Tema dasarnya adalah memperkenalkan disiplin ilmu ekonomi dan memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana perekonomian bekerja. Hal ini membutuhkan bauran dari teori ilmu ekonomi, materi-materi kelembagaan, dan penerapan di dunia nyata. Buku ini mempertahankan keseimbangan di antara komposisi ini di tiap babnya. Buku ini menangani tantangan pembelajaran dari banyaknya materi yang perlu dibahas oleh pengajar, dan untuk dipahami oleh mahasiswa dengan:

(1) Pendekatan tiga lapis dalam menjelaskan konsep-konsep penting dengan kisah, grafik, dan persamaan yang relevan;

(2) Fitur-fitur pedagogis yang mengilustrasikan dan memperkuat konsep-konsep penting dengan contoh dan penerapan dari dunia nyata yang relevan bagi mahasiswa;

(3) Grafik; serta

(4) Pertanyaan dan soal dengan variasi yang luas. Diharapkan setelah mempelajari buku ini para pembaca akan memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja perekonomian pasar, apresiasi terhadap hal-hal yang dijalankannya dengan baik, dan mengetahui hal-hal yang kurang baik dijalankannya. Selain itu diharapkan juga bahwa pembaca mulai mempelajari seni dan ilmu dari cara berpikir ekonomi dan mulai melihat sejumlah kebijakan, dan bahkan setiap keputusan pribadi, dengan sudut pandang yang berbeda.

 

Prinsip-Prinsip Ekonomi Jilid 1 Edisi 8

Buku ini adalah referensi meja yang bagus untuk para ekonom, selain juga bermanfaat bagi pengusaha. Pemahaman atas dasar-dasar ilmu ekonomi dapat membantu pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Pengguna buku ini akan menyaksikan hubungan antara pertumbuhan, perdagangan, keunggulan kompetitif, dan batas kemungkinan produksi. Sesudah memahami cara kerja sistem pasar kompetitif, pembaca siap untuk berkonsentrasi pada berbagai persoalan pasar di dunia nyata. Dan mata uang telah diperbaharui dengan memasukkan pembahasan mengenai deflasi, dampak perang dengan Irak dan terorisme, serta dampak perang terhadap defisit nasional.

 

Koperasi & Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia

Koperasi merupakan suatu lembaga yang menghimpun dan memfasilitasi pengusaha mikro, kecil, dan menengah agar dapat mengembangkan diri. Anggota sebagai kekuatan utama koperasi diharapkan dapat saling membantu untuk mengokohkan perusahaan koperasi dan juga usaha anggota sendiri. Buku ini membahas mengenai perkembangan koperasi di berbagai belahan dunia, baik sebagai gerakan sosial maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat. Peran koperasi dalam membantu pengembangan UMKM juga menjadi salah satu topik menarik yang dibahas dalam buku ini sehingga buku ini cocok untuk dibaca oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi serta pemerhati koperasi dan UMKM.

Start-Up Nation: Kisah Keajaiban Ekonomi & Inovasi Israel

Buku wajib untuk semua yang ingin maju dan memimpikan Indonesia yang lebih baik. Indonesia, pada hakikatnya, hingga kini senantiasa berkonsentrasi pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alamnya. Pengutamaan ini datang dengan biaya yang mahal, yaitu pengabaian relatif sumber daya alamnya yang paling dahsyat dan satu-satunya yang tak akan pernah habis: manusia Indonesia. Penerbitan buku ini bertujuan untuk mewujudkan potensi inovasi yang ada pada diri bangsa Indonesia secara konkrit. Kami berharap buku ini akan mengilhami pembaca Indonesia untuk menerapkan semangat berinovasi sehingga membuat Indonesia, sebagaimana selayaknya, sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Esensi buku “Start-Up Nation” ini adalah tentang kewiraswastaan, inovasi, inisiatif serta teknologi, dan yang terpenting di atas segalanya adalah mentalitas pantang menyerah yang menjadi modal untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan. Kegagalan bukanlah akhir dari segala-galanya, bahkan kegagalan menjadi modal untuk keberhasilan di masa yang akan datang, asalkan kita secara kritis menganalisa apa yang menjadi penyebabnya dan memetik pelajaran yang berharga dari kegagalan itu.

 

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah