Ekonomi

Sistem Ekonomi Liberal: Pengertian, Ciri, Tujuan & Dampaknya

Written by Rosyda

Sistem Ekonomi Liberal – Di dalam sebuah tatanan negara, tentu akan ada banyak sekali kebijakan yang akan diterapkan supaya bisa membuat negara tersebut maju ataupun berkembang. Salah satu cara yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam memajukan perekonomiannya adalah dengan menerapkan sistem kebijakan ekonomi tertentu. Di dunia ini, ada banyak sekali jenis sistem ekonomi. Salah satunya adalah sistem ekonomi liberal.

Pasti Grameds penasaran kan, apa itu sistem ekonomi liberal dan apa ciri-ciri serta dampaknya di suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi ini? Nah, pada artikel ini, penulis akan menjelaskan secara detail mengenai sistem ekonomi liberal. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan, hingga dampaknya pada perekonomian suatu negara.

Sistem ekonomi liberal merupakan salah satu bentuk sistem ekonomi yang memiliki kebebasan yang amat tinggi untuk setiap orang yang melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal tersebut bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Secara sederhana, setiap keputusan perekonomian di dalam sistem ini akan mengacu pada ekonomi pasar. Selain itu, sistem ekonomi liberal juga sangat menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi.

Seringkali, sistem ekonomi ini dikaitkan dengan sistem ekonomi kapitalis. Dimana pihak pemerintah mempunyai potensi lebih dalam melakukan intervensi supaya tidak terjadi monopoli antara pihak swasta satu dengan pihak swasta lain. Sebab, hal tersebut dapat membatasi setiap orang dalam membuat suatu keputusan. Artinya, dalam prosesnya, pihak pemerintah tetap akan memberikan dan menyediakan fasilitas umum. Meskipun sistem ekonomi liberal dapat dinikmati di pasar bebas.

Apa Itu Sistem Ekonomi Liberal?

Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang di dalam pelaksanaanya memberikan kebebasan penuh kepada rakyat dalam menjalankan usaha atau bisnisnya. Umumnya, masyarakat di suatu negara yang menganut sistem ekonomi liberal memiliki tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi secara bebas dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Semua orang yang ada di dalam sistem ekonomi ini berhak memutuskan segala hal yang berkaitan dengan ekonomi mereka sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaanya, sistem ekonomi liberal menganut pada sistem ekonomi pasar dan sangat menjunjung tinggi hak milik pribadi.

Selain disebut juga sebagai sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi ini juga dikenal sebagai sistem ekonomi pasar bebas, dan juga sistem ekonomi laissez faire. Setiap negara memiliki hukum ekonomi yang mengaturnya masing-masing. Untuk mempelajari hukum ekonomi yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Hukum Ekonomi Di Indonesia di bawah ini.

HUKUM EKONOMI DI INDONESIA

HUKUM EKONOMI DI INDONESIA

Beli Buku di GramediaNah, sistem ekonomi yang satu ini juga memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu Anda pahami. Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi liberal.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal

Suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal tentu akan mempunyai ciri-ciri tertentu. Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sistem ekonomi liberal atau ekonomi pasar bebas.

1. Harga Akan Dibentuk di Pasar Bebas

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal menganut sistem ekonomi pasar bebas. Maka semua harga akan dibentuk atau ditentukan di pasar bebas. Salah satu faktor penentu harga pasar adalah kompetitor.

2. Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing

Sistem ekonomi liberal sangat memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha. Sistem ini merupakan tempat yang cocok bagi para pemilik usaha untuk berusaha dan bersaing dalam satu bidang usaha atau yang lainnya. Di dalam sebuah pasar, tentu akan ada satu ataupun dua bisnis yang bergerak di bidang yang sama. Sehingga nantinya akan terjadi persaingan antar pedagang.

3. Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas

Didalam sistem ini, pemerintah memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengintervensi urusan perekonomian bisnis yang sedang berjalan. Sebab, semua keputusan ekonomi ada di tangan masing-masing pemilik usaha. Dalam hal ini pemerintah tidak dapat ikut campur atau mengubah apapun.

4. Bebas Mempunyai Alat Produksi Sendiri

Dalam mendukung kegiatan usahanya, para pemilik usaha tentu akan membutuhkan alat produksi yang sesuai. Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk melarang masyarakatnya mempunyai alat produksi sendiri yang dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya.

5. Segala Kegiatan Ekonomi Didasarkan pada Prinsip Keuntungan (Laba)

Semua pelaku ekonomi atau pemilik usaha bebas melaksanakan kegiatan ekonomi di bidang apa saja, asalkan memiliki orientasi pada laba atau keuntungan. Laba merupakan keuntungan yang diperoleh seorang pemilik usaha yang mereka tekuni.

Salah satu pengaruh adanya sistem ekonomi liberal ini dikarenakan globalisasi yang membawa perubahan ke seluruh bagian dunia yang dapat kamu pelajari pada buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi.

Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi

Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi

Beli Buku di Gramedia

Negara Yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal

  1. Albania,
  2. Armenia,
  3. Austria,
  4. Belgia,
  5. Bulgaria,
  6. Kroasia,
  7. Cyprus,
  8. Republik Cekoslovakia,
  9. Denmark,
  10. Estonia,
  11. Finlandia,
  12. Perancis,
  13. Jerman,
  14. Yunani,
  15. Hungaria,
  16. Islandia,
  17. Italia,
  18. Latvia,
  19. Lithuania,
  20. Luxembourg,
  21. Macedonia,
  22. Moldova,
  23. Netherlands,
  24. Norwegia,
  25. Polandia,
  26. Portugal,
  27. Romania,
  28. Rusia,
  29. Serbia Montenegro,
  30. Slovakia,
  31. Slovenia,
  32. Spanyol,
  33. Swedia,
  34. Switzerland,
  35. Ukraina
  36. United Kingdom
  37. Andorra,
  38. Belarusia,
  39. Bosnia-Herzegovina,
  40. Kepulauan Faroe,
  41. Georgia,
  42. Irlandia
  43. San Marino.

Untuk lebih memahami mengenai sistem ekonomi yang berlaku di berbagai negara yang ada, Grameds dapat membaca buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang ada di bawah ini.

Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi

Beli Buku di Gramedia

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

Semua sistem ekonomi pasti mempunyai kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, suatu negara mau menerapkan sistem ekonomi tersebut. Nah, beberapa negara sengaja menerapkan sistem ekonomi liberal karena ada beberapa hal yang menguntungkan di dalamnya. Di bawah ini adalah kelebihan sistem ekonomi liberal yang dapat dinikmati suatu negara yang menerapkannya.

1. Produksi Barang Akan Didasarkan Pada Kebutuhan Pasar

Para pelaku usaha tidak akan membuat suatu produk jika barang tersebut tidak dibutuhkan oleh konsumen atau masyarakat. Produk yang telah beredar di pasaran tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu.

2. Hadirnya Produk-Produk Berkualitas

Dengan adanya persaingan pasar yang sangat ketat. Maka akan terjadi persaingan kualitas produk juga. Dimana para produsen akan berlomba-lomba membuat produk dengan kualitas tinggi agar masyarakat tertarik untuk membelinya.

3. Menumbuhkan Sikap Kreatif dan Inovatif Para Pelaku Usaha

Para pemilik usaha tentu akan berusaha keras dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam membuat produk. Hal tersebut bertujuan agar produk yang mereka ciptakan berbeda dengan produsen lain dan mempunyai nilai tambah yang lebih berkualitas dibandingkan dengan produk lain.

Dengan begitu banyaknya dampak globalisasi, salah satu halnya adalah terhadap ekonomi yang seringkali tidak dapat dihindari dan untuk tetap dapat mengikuti perkembangan zaman, Grameds dapat mempelajari buku Berkaca dari Kegagalan Liberalisasi Ekonomi oleh Soekarwo.

beli sekarang

Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Selain memiliki banyak kelebihan, sistem ekonomi liberal juga mempunyai beberapa kekurangan atau kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari sistem ekonomi liberal.

1. Adanya Kesenjangan Perekonomian Masyarakat

Kesenjangan yang terjadi di dalam sistem ekonomi liberal yaitu, yang kata semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Hal tersebut terjadi karena produsen tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan produk apa yang seharusnya mereka produksi. Dengan begitu, para produsen tentu akan semakin kaya. Terlebih untuk produsen yang sudah terkenal, mereka akan semakin maju dan membuat pedagang baru menjadi kesulitan dalam menarik minat pasar. Sehingga menyebabkan orang kata akan semakin kaya, dan orang-orang miskin akan semakin miskin.

2. Adanya Eksploitasi SDA yang Berlebihan

Pada saat masyarakat membutuhkan produk tertentu, maka akan ada banyak produsen yang memproduksi barang tersebut secara bersamaan dan besar-besaran. Hal tersebut akan menyebabkan adanya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

3. Terjadi Persaingan yang Tidak Sehat Antarpelaku Usaha

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal sangat berorientasi pada laba. Jadi hal tersebut akan menyebabkan para produsen berlomba-lomba dalam menarik para konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara apapun. Oleh karena itu, maka akan terjadi persaingan yang tidak sehat. Para pemilik usaha akan melakukan berbagai cara untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar.

4. Pedagang Baru Kesulitan Mencari Pendapatan

Para pedagang yang baru akan kesulitan dalam mencari kesempatan menarik konsumen karena banyaknya pedagang lama yang sudah lebih dulu menguasai pasar. Oleh karena itu, akan terjadi persaingan yang sangat ketat dan pedagang baru akan kesulitan mencapai keuntungan. Apabila produk yang dihadirkan oleh pedagang baru tersebut tidak berkualitas dan tidak memiliki keunggulan. Maka bisa dipastikan produk mereka tidak akan laku.

Di dunia ini, ada beberapa negara yang menerapkan sistem ekonomi ini. Antara lain, Perancis, Amerika, Jepang, Inggris, dan Jerman. Namun sistem ekonomi liberal yang diterapkan di masing-masing negara tersebut telah disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Indonesia sendiri bukan termasuk kedalam negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal. Sebab, pemerintah Indonesia masih bisa mengintervensi usaha perseorangan yang sedang berkembang. Hal ini terjadi karena perusahaan yang sudah besar atau dikenal, umumnya akan mempunyai pengaruh kepada pendapatan perkapita negara.

Menuju Ketangguhan Ekonomi : Sumbang Saran 100 Ekonom Indonesia

Menuju Ketangguhan Ekonomi : Sumbang Saran 100 Ekonom Indonesia

Beli Buku di Gramedia

Tujuan Sistem Ekonomi Liberal

Adapun tujuan dari sistem ekonomi liberal ini yaitu terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, sistem ekonomi liberal bertujuan untuk mengembangkan atau memberikan kebebasan terhadap pelaku usaha dalam bersaing secara bebas dan berinovasi secara bebas. Sedangkan yang kedua yaitu hak kepemilikan pribadi atas semua proses produksi akan diakui. Lalu yang terakhir, terkait penentuan suatu harga akan dilakukan di dalam pasar oleh masing-masing produsen. Namun tetap sesuai dengan undang-undang yang sudah berlaku. Disini, pihak pemerintah hanya berperan sebagai pengatur dan juga penjaga mekanisme yang ada di dalam pasar.

Selain itu, dalam prosesnya, pihak pemerintah memiliki empat peran di dalam sistem ekonomi liberal ini. Yang pertama adalah melaksanakan kebijakan anggaran yang cukup ketat, misalnya soal penghapusan harga subsidi. Kedua adalah liberalisasi di dalam sektor keuangan negara. Kemudian yang ketiga adalah liberalisasi dalam sebuah sistem perdagangan. Keempat atau yang terakhir, pemerintah akan melakukan privatisasi BUMN.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari sistem ekonomi Liberal, antara lain:

  1. Sistem ekonomi liberal memiliki tujuan, yaitu memberikan dan mengembangkan kebebasan kepada setiap individu dalam bersaing secara sehat di pasar.
  2. Hak milik pribadi terhadap semua faktor produksi akan diakui.
  3. Pembentukan harga merupakan sesuatu yang terjadi secara tidak alami, di mana harga pasar diperoleh dari penertiban pasar yang dilakukan oleh suatu negara melalui kebijakan undang-undang.

Akan tetapi, jika berdasar kepada tiga prinsip di atas, maka peran negara dalam sistem ekonomi liberal sangat terbatas dan hanya mendapatkan peran sebagai pengatur dan pembuat kebijakan mekanisme pasar.

Sedangkan dalam proses perkembangan sistem ekonomi liberal, pihak pemerintah hanya berperan di empat hal ini saja, yaitu:

  1. Melaksanakan anggaran yang ketat, termasuk penghapusan subsidi pemerintah
  2. Melakukan liberalisasi pada sektor keuangan
  3. Melakukan liberalisasi perdagangan
  4. Melaksanakan privatisasi BUMN

Contoh Sistem Ekonomi Liberal

Berikut ini adalah beberapa contoh sistem ekonomi liberal yang perlu Anda ketahui:

1. Pemerintah Tidak Boleh Mencampuri Kegiatan Ekonomi

Menurut sejarahnya, sistem ekonomi liberal sangat menentang campur tangan pemerintah. Alasannya, negara seringkali berperan sebagai wadah untuk menampung kepentingan bisnis yang hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Maka dalam sistem ekonomi ini, pemerintah tidak memiliki peran yang signifikan.

2. Sumber Produksi Akan Dikuasai Pihak Swasta

Karena dalam sistem ekonomi ini pihak pemerintah tidak memiliki peran yang cukup penting. Maka yang terjadi adalah sumber produksi akan bebas dikuasai oleh pihak swasta.

3. Masyarakat Memiliki Kebebasan Berkreasi dalam Kegiatan Ekonomi

Di dalam sistem ekonomi liberal, kebebasan adalah yang paling dijunjung tinggi. Maka dari itu, masyarakat mempunyai kebebasan dalam melaksanakan perdagangan. Baik usaha individu maupun perusahaan berbadan hukum harus berpikir secara kreatif dan inovatif. Supaya bisa membuat atau mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan diminati banyak konsumen.

4. Efisiensi Produksi yang Tinggi

Dengan adanya persaingan yang tinggi di dalam masyarakat, membuat efisiensi produktivitas menjadi semakin tinggi juga. Hal ini bertujuan agar tidak ketinggalan dengan individu atau badan usaha lainnya.

5. Hak Kepemilikan Pribadi Diakui

Dengan tidak adanya campur tangan pemerintah, maka hak kepemilikan pribadi diakui kembali.

Hukum Ekonomi Indonesia Suatu Pengantar

Hukum Ekonomi Indonesia Suatu Pengantar

Beli Buku di Gramedia

Dampak Negatif Sistem Ekonomi Liberal Bagi Negara

Secara umum, sistem ekonomi liberal sangat berkaitan dengan politik multilateral. Hal tersebut terjadi melalui kartel-kartel pengelolaan sistem perdagangan, misalnya bank dunia. Situasi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah sampai ke titik paling rendah. Dimana sistem ekonomi liberal akan menghasilkan tekanan campur tangan pemerintah dan bisa meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.

Akan tetapi, sistem ekonomi liberal sangat berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, environmentalis, dan proteksionis. Sistem ekonomi ini secara tidak langsung bertolak belakang dengan ketiga sistem ekonomi tadi. Namun kadang kala memang dijadikan sebagai alat ukur untuk membujuk negara lain untuk membukakan pasar mereka.

Sistem ekonomi ini juga sering menjadi sebuah hambatan untuk perdagangan yang adil dan dapat mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah menjadi keharusan untuk dijadikan prioritas terbesar di suatu negara.

Selain itu, sistem ekonomi liberal juga mendorong meningkatkan jumlah kemiskinan. Sebab, sistem ekonomi ini lebih memprioritaskan hak hak para pemilik modal, investor, dan kapitalis. Sehingga hal tersebut dapat membuat mereka berada pada posisi sentral.

Namun disisi lain, posisi masyarakat ditempatkan pada posisi pinggiran atau digolongkan ke dalam kaum marginal residual. Sehingga memberikan kesan bahwa sistem ekonomi liberal berpotensi mengusir masyarakat yang miskin. Dimana pembangunan untuk rakyat akan menjadi tidak seimbang dengan pembangunan ekonomi.

Pengaruh Sistem Ekonomi Liberal untuk Negara Indonesia

Kenapa Indonesia mendapatkan pengaruh dari sistem ekonomi liberal, padahal negara kita tidak menerapkan sistem ekonomi tersebut? Nah, sebuah propaganda yang dibuat oleh Thatcher dan Reagan sudah mencapai momentumnya. Dimana beberapa negara seperti Perancis, Jerman, serta pimpinan negara yang lainnya banyak yang menerapkan sistem ekonomi ini.

Sehingga sistem ekonomi yang sudah dirancang oleh Thatcher dan Reagan semakin nyata. Hal ini terlihat dengan adanya peraturan yang berhubungan dengan pasar global. Seperti liberalisasi serta privatisasi. Untuk negara Indonesia sendiri, proses pelaksanaan berbagai kegiatan sistem ekonomi liberal berlangsung secara masif. Hal ini terjadi setelah adanya krisis pada tahun 1997 hingga 1998. Beberapa kebijakan ekonomi yang sudah ada pada pemerintah sekarang ini juga terlihat masih condong mengikuti paham sistem ekonomi liberal.

Hal tersebut bisa dilihat dari munculnya kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Contohnya, PT Pertamina yang dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan minyak dari negara lain guna mengisi sebuah posisi penting di dalam sektor BUMN.

Demikian penjelasan mengenai sistem ekonomi liberal beserta ciri-ciri, kelebihan,kekurangan, serta dampaknya terhadap suatu negara yang menerapkannya. Untuk Grameds yang masih ingin mempelajari ilmu ekonomi secara lebih lengkap dan detail. Anda bisa mengunjungi situs gramedia.com atau membaca buku rekomendasi dari penulis di bawah ini.

Kebijakan Ekonomi : Ahmad Erani Yustika

Kebijakan Ekonomi : Ahmad Erani Yustika

Beli Buku di Gramedia

Penulis : Laeli Nur Azizah

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah