Bahasa Indonesia

Mengenal Pengertian dan Ciri-ciri Teks Anekdot

mengenal ciri-ciri teks anekdot
Written by Siti Badriyah

Ciri-ciri Teks Anekdot – Apakah Grameds mengetahui apa itu teks anekdot? Anekdot adalah salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia yang perlu diketahui. Dalam praktiknya teks anekdot juga memiliki tujuan dan fungsi serta bisa kita temukan dalam berbagai sumber, seperti surat kabar, majalah dan sebagainya. Sederhana, teks anekdot berisi cerita yang mengandung humor namun memiliki fungsi untuk mengkritik sesuatu hal, seperti keadaan sosial, politik, dan sebagainya.

Itulah sebabnya teks anekdot memiliki fungsi dalam keberadaanya untuk kritik sosial. Jika Grameds ingin membuat teks anekdot, maka perlu mengetahui beberapa hal, termasuk ciri-ciri teks anekdot, struktur, unsur, kaidah, dan contohnya. Berikut ini penjelasan tentang teks anekdot lengkap:

Pengertian Teks Anekdot

pengertian teks anekdotTeks anekdot adalah  cerita yang menarik, termasuk sindiran dan  kritik terhadap  masalah sosial. Meskipun merupakan karangan cerita, teks anekdot hanya memuat isi cerita berdasarkan peristiwa yang sebenarnya. Contoh fenomena penting dalam penciptaan teks anekdot adalah kebijakan pemerintah, perilaku penguasa, pelayanan publik, dan fenomena sosial lainnya.

Secara umum, contoh teks anekdot ini sering menggambarkan perilaku unik orang-orang penting yang menarik untuk dipelajari. Teks anekdot kemudian tidak hanya berisi sindiran, tetapi juga sarat dengan pesan moral dan pesan untuk dipelajari masyarakat umum. Isi  anekdot menceritakan realitas sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, namun dikemas secara ringan dan tidak menghakimi.

Selain anekdot dalam format teks, sering juga ditampilkan dalam bentuk dialog atau gambar yang memberikan contoh menarik dengan pesan tersirat yang memiliki makna yang sangat dalam. Ada banyak pandangan tentang makna teks anekdot menurut ahlinya. Berikut ini pengertian teks anekdot menurut para ahli:

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian teks anekdot dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah cerita pendek yang dikemas secara menarik dan mengesankan. Kisah-kisah yang disebutkan umumnya  tentang tokoh- tokoh penting. Dalam pemerintahan, teks anekdot ada sebagai bentuk keprihatinan tentang kemungkinan masalah dan sebagai penanda ketidaknyamanan public atau yang dirasakan oleh orang banyak.

2. Menurut Tim Kemendikbud

Sedangkan menurut Tim Kemendikbud (2013), teks anekdot adalah cerita pendek yang menceritakan kisah orang terkenal dan orang penting. Pesan yang disampaikan oleh cerita dalam teks anekdot dapat membuat pembaca merasa bodoh, lucu, frustasi, dan emosi, serta respon lainnya. Disebutkan pula bahwa teks anekdot dapat membangkitkan emosi yang kompleks kepada pembaca. Dimulai dengan kenyamanan (realete), frustrasi, kepuasan, kegagalan, dan perasaan campur aduk orang lain.

3. Menurut Keraf

Pengertian teks anekdot menurut Keraf (1995) berasal dari kata Yunani “Analyze” yang berarti “pergi”, kemudian “an” yang berarti di atas, dan “Iyein” yang berarti istilah analitis yang dapat diartikan sebagai penjelaskan yang terikat. Jika diinterpretasikan sebagai secara keseluruhan,  teks anekdot diambil dari analisis. Artinya, digunakan untuk menggambarkan atau memeriksa struktur dan konvensi teks secara akurat dan akurat.

4. Menurut Prasetyo

Prasetyo menulis bahwa teks anekdot adalah cerita fiktif yang tidak harus menceritakan orang terkenal dan tidak harus ditulis berdasarkan kenyataan. Anekdot dapat ditulis berdasarkan peristiwa yang membuat frustasi, konyol, dan penting. Disebutkan pula bahwa teks anekdot ditulis sebagai bentuk kritik penulis untuk mengatasi konflik antara kenyamanan dan ketidaknyamanan.

Nah, itulah pendapat para ahli tentang teks anekdot. Dari pendapat di atas,  dapat kita simpulkan bahwa teks anekdot adalah cerita yang dikemas dengan cara yang menyenangkan dan unik yang dapat memancing berbagai emosi orang. Mulai dari emosi, kemarahan, frustasi, kesenangan dan hiburan. Jadi, dasar penulisan teks anekdot adalah berbentuk kritik atau sindiran tanpa  menyinggung secara langsung orang tertentu.

BACA JUGA: Pengertian Debat: Fungsi, Tujuan, Ciri dan Unsur-unsurnya

Ciri-ciri Teks Anekdot

ciri-ciri teks anekdotSetelah belajar memahami bersama tentang pengertian teks anekdot, kali ini kita akan melihat ciri-ciri teks anekdot yang mungkin belum banyak diketahui orang. Dari berbagai jenis teks dalam bahasa Indonesia, Grameds bisa mulai mengenali bagaimana ciri-ciri teks anekdot agar bisa mengidentifikasinya, bahkan bisa sampai membuatnya sesuai tujuan dan fungsi teks anekdot tersebut. Berikut ini ciri-ciri teks anekdot yang penting dalam bentuk teksnya:

1. Menyertakan Partisipan

Ciri-ciri teks anekdot yang pertama adalah fakta bahwa ia menampilkan partisipan yang dapat digunakan sebagai objek dalam materi naratif teks anekdot. Dengan pemahaman partisipan yang bisa terlibat dalam teks anekdot berdasarkan penferian para ahli di atas, maka partisipan yang ditampilkan dapat mengambil dari karakter yang  tidak harus selebriti atau orang terkenal. Orang asing juga dapat berpartisipasi.

2. Mengandung Unsur-Unsur Yang Menarik

Sebagaimana disebutkan dalam definisi di atas, teks anekdot mengandung unsur-unsur yang menarik. Anekdot adalah bagian yang menarik, tetapi tetap mengandung pesan penting tentang topik atau topik saat ini.

3. Memiliki Format Satir

Sekalipun ditulis dengan humor, satire harus disertakan. Inilah perbedaan antara teks anekdot dan teks lainnya. Namun, teks ini sebenarnya dikonsep dan dirancang sebagai kritik terhadap kondisi dan keadaan yang terjadi di sekitar kita. Sekaligus demonstrasi berupa anekdot pendek, namun pesan yang disampaikan sarat dengan hiburan sehingga pesan lebih cepat berlalu.

4. Menggunakan Kata Penghubung

Konjungsi adalah kata yang menghubungkan kalimat, frasa, dan frasa. Ada banyak jenis kata hubung, tergantung fungsinya. Misalnya, jenis konjungsi aditif, konjungsi kontradiktif, konjungsi segregated, konjungsi waktu, konjungsi akhir, konjungsi kausal, konjungsi kontinu, konjungsi kondisional, konjungsi tak bersyarat, konjungsi perbandingan, konjungsi berkorelasi, konjungsi afirmatif, konjungsi penerus deskriptif, konsesi, dan sebagainya.

5. Bersifat Menggelitik Bagi Pembaca

Cerita, atau kasus yang diangkat harus sangat menarik. Yakni, menggelitik karena geli, gemas,  emosi, atau perasaan lainnya.

6. Penyajian  Ceritanya Seperti Dongeng

Penyajian tulisan dibuat seperti dongeng. Kalaupun ditulis seperti dongeng dari segi pesan atau cerita, teks anekdot lebih bersifat nyata, bukan fantasi secara menyeluruh.

7. Diceritakan Dengan Realistik

Tentu saja teks anekdot ditulis secara realistis, dengan mengutamakan logika dalam hal pengiriman pesan. Menulis anekdot membutuhkan lebih banyak keterampilan untuk membuat teks anekdot ini menjadi terkesan.

8. Bisa Tentang Orang Penting

Seperti disebutkan sebelumnya, karakter dan orang yang ditulis berasal dari kepribadian dan orang-orang penting yang faktanya memang pernah ada masalah dalam dunia nyata. Jadi, dalam hal menulis teks anekdot tidak hanya menulis cerita biasa. Pastikan ada kritik, termasuk sindiran saat menulisnya.

Struktur Teks Anekdot

struktur teks anekdotApakah Grameds ingin membuat teks anekdot? Maka, penting untuk mengetahui bagaimana struktur dan aturan teks anekdot. Ada berbagai bentuk struktur teks anekdot seperti berikut ini:

1. Karakter Adalah Faktual

Karakter atau tokoh yang Faktual adalah sebagaimana dimaksud karakter yang bernama, terkenal, dan sangat populer. Fakta dapat mempermudah penyampaian pesan kepada pembaca teks tersebut.

2. Alur yang Real

Arti dari alur yang real adalah jalan cerita yang harus diikuti berdasarkan  rangkaian peristiwa yang sebenarnya. Oleh karena itu, tidak didasarkan pada imajinasi atau pesan subjektif dari penulis teks anekdot.

3. Memiliki Latar Waktu,  Tempat, Dan Suasana

Berkaitan dengan latar, dalam menulis anekdot kita perlu memberikan perhatian pada pengaturan waktu, tempat, dan suasana. Hal terpenting dalam menceritakan anekdot adalah mengutamakan informasi faktual. Latar belakang dapat dibagi menjadi dua format, yakni latar lokasi dan waktu.

4. Abstraksi

Abstraksi adalah paragraf pendahuluan yang memberikan penjelasan singkat tentang pembahasan yang sedang dibahas. Lalu apa  yang ditekankan? Tentu saja unik untuk membiarkan orang lain  membaca sampai akhir.

5. Orientasi

Orientasi adalah awal dari sebuah cerita atau latar belakang suatu peristiwa. Nah, bagian orientasi ini bagi penulis untuk menulis secara lengkap dan komprehensif.

6. Krisis

Tidak dapat disangkal bahwa ketika menulis teks anekdot, pasti ada sesuatu yang menyinggung. Misalnya, menemukan masalah  unik dan tidak biasa yang  dialami langsung oleh penulis atau orang lain.

7. Reaksi

Berdasarkan pengalaman yang ditemukan, hal ini mendorong  penulis untuk mencoba memecahkan masalah dan pengalaman yang pernah dialaminya sebelumnya.

8. Koda

Struktur  terakhir adalah koda, yakni bagian terakhir dari cerita. Sekarang, seseorang menulis beberapa kode dalam cerita yang unik dan menarik. Beberapa menulis kesimpulan tentang peristiwa yang penulis alami. Ini adalah bagian dari struktur  teks anekdot. Penggunaan struktur digunakan untuk memudahkan  penulis dalam menyampaikan pesan dan kritik secara bersama-sama.

Unsur-unsur Teks Anekdot

unsur-unsur teks anekdotDilihat dari unsurnya, menulis teks anekdot sebenarnya  memiliki unsur yang sama dengan menulis cerpen. Setidaknya  beberapa unsur yang harus ada dalam teks anekdot adalah sebagai berikut ini:

1. Tokoh

Perbedaan antara tokoh dalam teks anekdot adalah bahwa mereka adalah partisipan nyata, bukan tokoh fiktif yang diciptakan oleh pengarang. Secara umum, partisipan adalah karakter dengan nama yang  cukup populer.

2. Alur Cerita

Jalan cerita yang terbungkus dalam rangkaian cerita disebut alur cerita. Saat menulis cerita pendek dan novel, Grameds dapat membuat plot berdasarkan imajinasi penulis. Dalam teks anekdot, tindakan terjadi secara aktual, bukan imajinatif.

3. Latar

Latar berisi beberapa format, yakni waktu, tempat, dan suasana. Dalam menentukan pilihan, terutama untuk teks anekdot, itu adalah fakta dan harus sesuai dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata.

Tujuan Teks Anekdot

tujuanteks anekdotDari segi konten, ada dua jenis teks anekdot, yakni pesan yang dikirim secara tidak langsung dan pesan yang dikirim secara langsung. Berikut ini beberapa tujuan dari teks anekdot:

1. Membuat Pembaca Tertawa

Tujuan dari teks anekdot tidak lain adalah untuk menghibur pembaca yang melihatnya. Ini bacaan yang menarik, tetapi tetap menekankan pesan faktual serta hiburan tanpa fakta.

2. Sebagai Hiburan

Teks anekdot terutama digunakan untuk hiburan. Anekdot  tidak selalu tertulis, beberapa disertai dengan ilustrasi  yang sangat menarik.

3. Sebagai Bentuk Kritik

Seperti disebutkan sebelumnya, anekdot ini ditulis dalam konteks kritik terhadap peristiwa, momen, atau peristiwa hangat yang  terjadi dalam kehidupan sosial.

Kaidah Teks Anekdot

kaidah teks anekdotBerdasarkan kaidah kebahasaannya, teks anekdot memiliki beberapa poin yang wajib Grameds ketahui. Seperti berikut ini:

1. Menunjukan Waktu Lampau

Kaidah utama teks anekdot dan yang paling menonjol adalah menunjukan waktu lampau, yakni bisa menunjukan waktu, hari, tahun atau bulan dalam sebuah peristiwa faktual.

2. Penggunaan Konjungsi

Kata hubung atau konjungsi diperlukan, seperti yang termasuk dalam sifat teksnya. Konjungsi memiliki dua bagian, yakni konjungsi antar kata dan konjungsi antar kalimat serta konjungsi antar paragraf.

3. Penggunaan Kata Kerja

Aturan yang harus diperhatikan adalah ejaan kata kerja. Mungkin ada yang masih bingung dengan bentuk verbnya? Contohnya membaca, berlari, tertawa, diam, menangis, dan sebagainya.

4. Ditulis Dalam Urutan Kronologis

Sangat penting untuk menulis secara kronologis  berdasarkan urutan kronologis waktu terjadinya. Metode ini  mudah dipahami oleh pembaca. Elemen waktu dan kronologis adalah aturan yang tidak dapat diabaikan, karena teks anekdot adalah hiburan berdasarkan fakta.

5. Menggunakan Pertanyaan Retorika

Pertanyaan retorika adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Pertanyaan retoris ini sangat menarik. Jika Grameds dapat memainkan pertanyaan ini dengan baik, teks ini akan terasa lebih unik.

6. Penggunaan Pernyataan

Pernyataan juga digunakan saat menulis teks anekdot. Menurut penggunaan kalimat, pernyataan ini juga secara tidak langsung meyakinkan pembaca.

BACA JUGA:

Contoh Teks Anekdot

Berdasarkan penjelasan tentang teks anekdot di atas, Grameds bisa mulai memahami teksnya dengan beberapa jenis contoh teks anekdot berikut ini:

1. Contoh Anekdot Sederhana

Pinjam Uang

Seorang pria datang ke bank dan berkata dia ingin meminjam Rp. 20.000.000 selama enam bulan. Dia menggadaikan Rolls-Royce dan meminta bank untuk menahan mobil itu sampai hutangnya dilunasi. Enam bulan kemudian, pria itu kembali ke bank, membayar Rp. 20.000.000  dan Rp. 10.000.000 bunga dan mengembalikannya. Ketika ditanya mengapa orang yang mengemudikan Rolls-Royce membutuhkan pinjaman Rp. 20.000.000, petugas bagian pinjaman berkata, “Saya harus pergi ke Eropa selama enam bulan dan  saya dapat meninggalkan Rolls-Royce untuk Rp. 10.000.000 lagi. Benarkah?” Polisi itu terbangun dan setelah beberapa saat menertawakan kecerdikan  pemilik Rolls-Royce itu.

2. Contoh Anekdot Pendidikan

SBI: Sekolah Bertarif Internasional

Guru-guru sekolah negeri telah memberi tahu murid-muridnya bahwa  mereka akan mengubah status sekolahnya menjadi Sekolah SBI.

“Anak-anak, kabar gembira untuk kita semua. Sebentar lagi sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Berstandar Internasional). Saya ingin bertanya apa yang harus dipersiapkan untuk menyambut ini.

“Joni, apa yang  kamu lakukan untuk menyambut ini? “Tanya guru itu lebih jauh.

Joni langsung menjawab pertanyaan guru tersebut. “Belajar bahasa Inggris. Ayo bicara bahasa Inggris,” jawab Joni.

Dan kamu, John?” tanyaku pada Tuan Shirono.

“Saya punya uang untuk persiapan, Pak,” jawab John.

“Tahukah kamu mengapa itu uang?” Tanya guru lebih lanjut.

“Ya, Pak. Soalnya kalau sekolah kita berstatus SBI, biayanya akan lebih tinggi. Apakah kita membayar sama seperti sekolah biasa? Itu saja, saya yakin kita akan dikenakan biaya untuk ini”, lanjut Jono.

“Kenapa jawabanmu begitu sinis? Seperti yang kamu tahu, jika sekolah kita memenuhi standar internasional, berarti sekolah kita sejajar dengan sekolah asing. Jadi mereka seperti belajar di luar negeri,” sambung sang guru.

“Tapi  menurut saya SBI itu bukan sekolah bertaraf internasional, tapi sekolah bertaraf internasional,” lanjut John.

3. Contoh Anekdot Politik

Cerita dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Pada puncak persidangan korupsi politik, jaksa menyerang para saksi. “Benarkah?” Kata si penuduh, “Apakah  Anda mendapatkan Rp.100.000.000 untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi-saksi berada di luar jendela seolah-olah dia tidak mendengar pertanyaan itu. Saya melihat. “Bukankah benar bahwa Anda  berkompromi dengan ini dan mendapatkan Rp.100.000.000?” Pengacara itu mengulangi. Saksi belum memberikan tanggapan. Akhirnya hakim berkata, “Tolong jawab pertanyaan jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut ketika mereka berkata kepada hakim, “Saya pikir dia sedang berbicara dengan Anda.”

Nah, itulah penjelasan tentang ciri-ciri teks anekdot, unsur, struktu, tujuan, kaidah dan contohnya. Apakah Grameds tertarik untuk membuat teks anekdot? Agar lebih menguasai teks tersebut, Grameds bisa dipelajari lewat koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com, seperti rekomendasi buku tentang teks anekdot dan jenis teks lainnya berikut ini: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

Rekomendasi Buku & Artikel

 

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah