Bahasa Indonesia

Pengertian Opini: Ciri-Ciri, Jenis, hingga Cara Membuatnya

Written by Siti Badriyah

Pengertian Opini – Bicara tentang dunia menulis memang tak akan ada habisnya, dunia menulis akan selalu ada di sekitar kita karena pada dasarnya menulis memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kehidupan, baik itu untuk diri sendiri atau untuk lingkungan sekitar. Bahkan, dengan menulis kita bisa saja mengubah dunia agar menjadi lebih baik. Selain itu, bagi sebagian orang menulis ini bisa membuat dirinya menjadi dikenal oleh banyak orang atau mungkin saja kamu yang akan dikenal oleh banyak orang karena menulis.

Oleh sebab itu, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dengan menulis bisa membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik, baik dalam hal batin (rasa bangga menyelesaikan satu tulisan) atau dalam ekonomi. Setiap karya tulis pasti memiliki peminatnya masing-masing yang tidak bisa disamaratakan satu sama lain, ada yang suka dengan penulisan hal-hal berdasarkan fakta dan ada juga yang suka dengan penulisan hal-hal opini. Bahkan, ada yang suka menulis karya fiksi.

Terlebih lagi, internet saat ini terus mengalami perkembangan, sehingga mengubah kebiasaan membaca, yang tadinya membaca dalam bentuk fisik, sekarang membaca bisa secara digital. Internet yang semakin berkembang ini ternyata bisa membuat diri kita lebih mudah untuk menyebarkan tulisan yang sudah dibuat melalui media sosial. Dengan menyebarluaskan tulisan di media sosial, maka kemungkinan besar akan ada banyak orang yang akan melihat tulisan kita, sehingga kemungkinan tulisan kita dikenal banyak orang semakin cepat.

Namun, bagi sebagian orang yang ingin belajar menulis merasa bingung harus memulainya dari mana, sehingga tak jarang niatan untuk menulis sesuatu menjadi gagal. Bagi kamu yang ingin melatih diri agar terbiasa untuk menulis, maka kamu bisa membiasakan diri untuk menulis “opini” atau “pendapat”. Kamu bisa mengeluarkan “opini” terhadap berbagai macam hal, mulai dari hal yang kamu suka, hingga suatu hal yang sedang trend.

Supaya lebih yakin agar terbiasa untuk menulis opini, maka kita perlu mengetahui atau mengenal pengertian dari opini itu sendiri, ciri-ciri opini, jenis opini, hingga cara untuk menulis opini. Nah, untuk mengetahui itu semua, kamu bisa membaca artikel ini, Grameds.

Pengertian Opini

Pada dasarnya, opini berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu opinion yang berarti tanggapan atau pendapat terhadap suatu hal yang bisa diungkapkan dalam bentuk tulisan atau lisan. Oleh karena itu, bagi sebagian orang ada yang lebih suka menyampaikan opini melalui lisan dan ada juga yang lebih nyaman untuk memberikan opini terhadap suatu hal melalui tulisan. Menyampaikan opini terhadap suatu hal menunjukkan bahwa kita memiliki sudut pandang untuk melihat dan memahami suatu hal tersebut.

Sudut pandang yang digunakan untuk menyampaikan opini akan menghasilkan atau menentukan opini apa yang akan disampaikan, bisa berupa pendapat yang menyatakan setuju dan bisa juga pendapat yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap suatu hal. Opini yang berbeda ini merupakan hal yang wajar karena tak selamanya pendapat akan suatu hal selalu sama dengan pendapat orang lain. Oleh karena itu, kita harus saling menghargai pendapat orang lain agar tidak terjadi pertengkaran atau permusuhan yang diakibatkan perbedaan opini.

Hal yang perlu digarisbawahi dalam menulis opini adalah semua informasi yang disampaikan hanya pendapat dari diri sendiri saja, sehingga kebenaran dari pendapat itu belum pasti. Selain itu, opini atau pendapat yang disampaikan oleh seseorang bisa berubah-ubah mengikuti kondisi dan perasaan yang sedang dialami. Itulah sebabnya terkadang kita melihat seseorang bisa opininya bisa berubah bukan hanya dalam hitungan hari saja, tetapi ada yang dalam hitungan jam opini seseorang bisa berubah.

Bagi sebagian orang berpendapat bahwa opini yang baik, sebaiknya memberikan fakta-fakta yang ada di lapangan atau bisa juga diberi data-data yang dapat menunjang opini yang akan disampaikan, baik itu secara lisan atau tulisan. Sebuah opini yang didukung dengan fakta-fakta atau data-data akan mendukung atau menguatkan opini itu sendiri, sehingga seseorang bisa lebih yakin untuk menerima atau mendengarkan opini yang kamu sampaikan.

Apabila sebuah opini yang disampaikan tidak didukung dengan fakta-fakta dan data-data, maka opini tersebut bisa saja dianggap lemah dan orang lain tak begitu mempercayainya. Selain itu, opini yang lemah bisa saja membuat orang lain lebih ingin untuk mendengarkan atau membaca opini orang lain.

Jadi, opini adalah sebuah pendapat, tanggapan, pengetahuan, dan pola pikir yang dimiliki seseorang dalam menanggapi suatu fenomena yang belum terjadi, sedang terjadi, atau sudah terjadi yang didukung dengan fakta-fakta atau data-data dan bisa disampaikan secara lisan atau tulisan. Oleh sebab itu, dalam membaca atau mendengarkan opini kita harus cermat dan teliti.

Beli Buku di GramediaCiri-Ciri Opini

Supaya lebih mudah untuk memahami dan menyampaikan opini secara lisan atau tulisan, maka perlu memahami ciri-ciri opini. Ciri-ciri opini sebagai berikut:

1. Subjektif

Opini yang kita dengar atau kita baca mempunyai sifat yang subjektif karena hanya berpihak pada satu pihak saja. Dengan kata lain, opini hanya menguntungkan satu pihak saja, sehingga informasi yang diberikan menjadi berat sebelah. Apabila informasi yang diberikan tidak seimbang, maka bisa dikatakan bahwa opini itu tidak bersifat netral. Namun, bagi sebagian pembuat opini ada yang seimbang atau bersifat netral.

Dikarenakan opini memiliki sifat subjektif, maka kita sebagai pembaca atau pendengar akan menemukan berbagai macam opini dalam suatu hal atau suatu peristiwa yang sama. Hal ini kemungkinan terjadi karena setiap pembuat opini memiliki latar belakang yang berbeda dalam menanggapi suatu peristiwa yang akan terjadi, sedang terjadi, dan sudah terjadi. Oleh sebab itu, kita perlu melihat latar belakang pembuat opini agar mendapatkan informasi bersifat netral.

2. Cenderung Mengarah ke Pendapat Pribadi

Pendapat seseorang ini biasanya dilatarbelakangi oleh pengalaman-pengalaman yang pernah dialami dan dilatarbelakangi dengan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kita bisa melihat dan mengetahui siapa yang menyampaikan opini, apakah seorang ahli dibidangnya, akademisi, dan lain-lain. Selain berdasarkan pengalaman-pengalaman, dalam membuat opini juga dilatarbelakangi oleh sudut pandang pembuat opini dalam menanggapi suatu fenomena atau peristiwa.

Dengan membaca atau mendengar opini secara tidak langsung kita akan menemukan sudut pandang baru dalam melihat suatu peristiwa yang sedang terjadi. Semakin banyak sudut pandang yang kita terima dalam melihat suatu peristiwa, maka kita siap untuk menerima perbedaan pendapat yang sedang terjadi. Semakin banyak membaca opini dari orang-orang yang berbeda, maka sudut pandang kita dalam membuat opini semakin luas.

3. Hanya Menjelaskan Hal Tertentu

Jika, berbicara tentang opini biasanya informasi didalamnya hanya menjelaskan hak-hal tertentu saja. Hal-hal yang dimaksud bisa berupa suatu fenomena atau objek. Pada umumnya, dibuatnya suatu opini disebabkan karena adanya trend yang sedang terjadi. Sederhananya, dalam suatu objek atau fenomena akan ada banyak orang yang menjelaskan atau memberikan pendapat (dalam bentuk opini) atas objek atau fenomena tersebut.

Dalam suatu fenomena atau objek yang sedang trend, kita akan menemukan berbagai macam opini yang sudah dibuat oleh orang lain. Banyaknya opini yang bermunculan membuat kita bisa memilih untuk membaca atau mendengarkan opini yang menurut kita opini tersebut menarik untuk didengarkan atau dibaca.

4. Kebenarannya yang Belum Pasti

Opini yang bersifat subjektif dan cenderung berdasarkan pendapat pribadi, maka informasi yang ada di dalam opini yang telah disampaikan lewat lisan atau tulisan tersebut kebenarannya belum pasti. Dikarenakan kebenaran informasi dari opini belum pasti, maka kita harus tidak mudah percaya terhadap suatu opini. Namun, jika kita sudah mengecek kebenaran dari sebuah opini, maka kita baru bisa mengetahui apakah kebenaran informasinya sudah pasti atau belum.

Kebenaran dari opini yang belum bisa dipastikan disebabkan karena informasi atau data-data yang ada di dalam sebuah opini masih diragukan. Maka dari itu, informasi di dalam opini kebenarannya harus diuji terlebih dahulu agar informasinya tidak diragukan lagi. Pada umumnya, informasi yang belum pasti ini ditandai dengan kata-kata, seperti agak, mungkin, paling, dan sebagainya.

Beli Buku di GramediaCiri-Ciri Kalimat Opini

Setelah membahas ciri-ciri opini secara umum, selanjutnya yang akan dibahas adalah ciri-ciri kalimat opini di antaranya:

1. Kalimat-kalimat opini lebih seringnya berasal dari pendapat pribadi atau bisa dibilang jarang sekali menggunakan narasumber (ahli, masyarakat, dan lain-lain).

2. Lebih sering menggunakan kata “saya” karena hampir semua isinya berdasarkan pendapat atau tanggapan pribadi.

3. Opini lebih sering menggunakan kalimat-kalimat deduktif.

4. Pada umumnya, opini berisi tentang pendapat pribadi dan ajakan, sehingga kita akan sering menemukan kalimat argumentatif dan persuasif.

5. Informasi yang belum pasti membuat kalimat opini lebih sering diawali dengan kata-kata, seperti rasanya, saya, dan lain-lain.

6. Opini yang hampir semua isinya pendapat pribadi, maka akan ada banyak kalimat yang merupakan pendapat pribadi. Kalimat pendapat pribadi itu biasanya berupa jawaban dari pertanyaan apa, bagaimana, dan lain-lain.

7. Informasi yang ada di dalam opini berupa tanggapan atas peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi.

8. Lebih sering menggunakan kata-kata, seperti mungkin, seperti, sebaiknya, dan bisa jadi.

9. Isi dari opini cenderung berpihak pada satu pihak saja yang ditambahkan dengan adanya saran, uraian, dan pendapat.

Beli Buku di GramediaJenis-Jenis Opini

1. Opini Pribadi

Opini pribadi adalah suatu pendapat seseorang yang tidak dipengaruhi oleh orang lain dalam melihat suatu fenomena.

2. Opini Kelompok

Opini kelompok adalah suatu pendapat atau tanggapan yang berasal dari sebuah kelompok ketika melihat suatu peristiwa yang sedang terjadi.

3. Opini Publik

Opini publik adalah sebuah pendapat dalam menanggapi suatu peristiwa yang muncul dari seseorang setelah berbincang dengan orang lain.

4. Opini Umum

Opini umum adalah sebuah pendapat atau tanggapan yang sudah dimengerti oleh banyak orang dan sudah berlaku secara umum.

5. Opini Politik

Opini politik adalah suatu pandangan politik yang ada di dalam diri seseorang.

Langkah Menulis Opini

Pada dasarnya, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menulis opini, tetapi bagi kamu yang baru ingin menulis opini bisa mengikuti langkah-langkah menulis opini di bawah ini. Nah, tunggu apalagi simak langkah-langkahnya, Grameds.

1. Mengumpulkan Data

Langkah pertama menulis opini adalah mengumpulkan data. Sebelum meriset data, maka kamu perlu mengumpulkan data-data tersebut agar bisa memperkuat kebenaran dari opini yang akan dibuat. Data bisa didapatkan dari berbagai macam media, seperti artikel online, majalah, koran, dan lain-lain. Data-data yang telah dikumpulkan bisa membuat kamu memiliki banyak referensi.

2. Melakukan Riset Data

Langkah kedua dalam membuat opini adalah melakukan riset data. Langkah ini sangat penting karena dengan meriset data, maka opini yang akan dibuat terdapat fakta atau informasi yang kebenarannya sudah pasti. Selain itu, meriset data akan memudahkan kamu untuk menentukan arah opini yang akan dibuat dan menentukan tema untuk menulis opini.

Beli Buku di Gramedia3. Menentukan Argumen yang Kuat

Setelah mengumpulkan data dan meriset data, maka masuk ke langkah ketiga yaitu membentuk argumen yang kuat. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika opini merupakan pendapat pribadi dalam menanggapi suatu fenomena. Oleh sebab itu, kamu harus membentuk argumen yang kuat dan sebaiknya jangan mengikuti argumen dari orang lain.

4. Menentukan Sudut Pandang atau Perspektif

Langkah keempat dari menulis opini adalah menentukan sudut pandang. Dalam menentukan sudut pandang, sebaiknya berasal dari sudut pandang penulis sendiri bukan dari sudut pandang orang lain. Hal ini perlu dilakukan karena opini yang sudah jadi akan terlihat lebih berkarakter atau tulisan yang dihasilkan sesuai dengan karakter penulis. Jadi, kamu perlu mengenal karakter diri sendiri terlebih dahulu.

5. Mulai Menulis Opini

Setelah melakukan empat langkah tadi, maka langkah kelima adalah menulis opini. Langkah ini bisa dibilang sangat penting karena empat langkah sebelumnya akan sia-sia jika tidak melakukan langkah kelima. Sederhananya, tulisan opini tidak akan jadi sebuah karya jika tidak segera ditulis. Oleh sebab itu, jangan menunda-nunda untuk menulis. Semakin sering menulis opini, maka kamu akan terbiasa untuk menulis sebuah opini.

6. Tulisan Opini Dicek Kembali

Langkah terakhir dari menulis opini adalah tulisan opini dicek kembali. Mengapa harus dicek kembali? Agar kamu lebih yakin dengan tulisan opini yang telah dibuat. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui apakah ada kesalahan dalam menulis kata dan kalimat. Dengan pengecekan ini, maka hasil tulisan opini akan terlihat lebih rapi dan bagus.

Contoh Kalimat Opini

Bicara tentang contoh dari kalimat opini sebenarnya sangat banyak, berikut ini contoh-contoh kalimat opini:

1. Menurut hemat saya, setiap anak harus dalam pengawasan orang tua agar tidak melakukan perbuatan yang bisa merugikan orang lain.

2. Melihat kondisi langit yang sedang mendung, sepertinya akan turun hujan.

3. Sepertinya, perasan jeruk nipis bisa membuat soto menjadi lebih nikmat.

4. Biasanya, orang yang gemuk disebabkan karena jarang berolahraga.

5. Makanan yang tidak pedas seperti ada yang kurang.

6. Makan bubur diaduk lebih nikmat daripada tidak diaduk.

7. Saya rasa menggunakan motor Honda lebih nyaman dan tidak menguras kantong karena bensinnya irit.

8. Minum jus alpukat lebih enak daripada jus buah lainnya.

9. Sepertinya menonton film action lebih seru dibandingkan dengan film bergenre drama.

10. Menurut saya, tempat wisata A kurang seru karena fasilitasnya tidak begitu nyaman.

Beli Buku di GramediaKesimpulan

Menulis opini bisa di mana saja, bisa di media sosial yang kita miliki, bisa di artikel online, media cetak, dan sebagainya. Perpaduan antara pendapat pribadi dengan fakta-fakta yang ada akan menghasilkan opini yang di mana sebagian informasinya bisa dibuktikan kebenarannya, sehingga informasi opini tersebut tak perlu diragukan lagi. Oleh sebab itu, bagi kamu yang ingin menulis opini, sebaiknya diberikan fakta-fakta yang dapat mendukung opini tersebut.

Pada dasarnya, bagi yang belum terbiasa untuk menulis opini pasti rasanya akan susah. Meskipun susah, kamu harus melatih diri untuk menulis opini, sehingga perlahan-lahan akan terbiasa untuk menulis opini. Jika, sudah terbiasa menulis opini, maka kamu bisa menghasilkan karya tulis opini yang banyak, bahkan tak menutup kemungkinan akan mendapatkan rejeki dari opini yang kamu tulis.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Sumber: Dari berbagai macam sumber

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah