Agama Islam

Ciri-Ciri Orang Munafik yang Kerap Tidak Kita Sadari Keberadaannya

Ciri-Ciri Orang Munafik
Written by Yufi Cantika

Ciri-ciri Orang Munafik – Pernahkah kamu menceritakan suatu rahasia yang menurutmu cukup pribadi kepada seseorang karena orang tersebut berjanji tidak akan menceritakan rahasiamu kepada teman lain? Namun, ketika kamu yang sudah merasa aman menceritakan rahasiamu kepada orang tersebut, tiba-tiba terkejut karena rahasiamu bocor akibat orang yang kamu beritahu rupanya tidak menepati janjinya kepadamu.

Terkadang kita salah menilai orang karena sikap baik orang itulah yang diperlihatkan kepada kita. Namun, tidak ada yang tahu seperti apa dia saat kita tidak ada. Ini bukan berarti kita wajib mencurigai semua orang di sekitar kita. Memilah-milah teman memang bukan perkara yang mudah, tetapi sebagai manusia yang pandai kita diberi pikiran dan perasaan supaya dapat mengira-ira teman yang baik dan yang kurang baik.

Lingkup pertemanan yang sehat yang ada di inner-circle memang sangat penting karena ini berpengaruh terhadap sikap dan perilaku kita ke depannya. Selain itu, banyak lingkungan sehat yang berisikan orang-orang baik membawa banyak keberuntungan dan rezeki. Sebaliknya, jika inner-circle tidak sehat terkadang justru membawa hal buruk.

Oleh karena itu, sangat penting untuk bisa memilah-milah pertemanan karena orang baik akan mendatangkan hal baik. Untuk dapat terhindar dari orang-orang yang kurang baik seperti orang munafik, kamu perlu mengetahui ciri-ciri mereka agar ketika menemui hal serupa dalam kehidupan nyata dapat menghindari orang-orang dengan ciri seperti ini, bahkan dapat mencegah agar diri sendiri tidak terjerumus dalam sifat yang sama buruknya.

Pengertian Orang Munafik

Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk kepada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.

Dalam Al Qur’an terminologi ini merujuk kepada mereka yang tidak beriman, tetapi berpura-pura beriman.

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah’, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya sangat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti”. (Surah Al-Munafiqun 63:1-3).

Dalam agama Islam, munafik merupakan sifat tercela yang jika dilakukan akan mendapatkan dosa besar. Tidak hanya Islam, latar belakang agama apa pun juga tidak membenarkan adanya sifat tercela ini. Munafik adalah sifat yang selalu berkata tidak sesuai kenyataan. Perilaku ini merupakan sifat tercela karena senang berdusta, berkhianat, dan ingkar janji. Sifat tersebut sebaiknya dihindari karena merupakan penyakit hati. Dikatakan penyakit karena sekali melakukan perilaku tersebut dapat menyebabkan seseorang melakukan perilaku buruk lainnya.

Keberadaannya yang menguasai hati dan pikiran manusia dapat membuat sifat munafik sulit lepas. Oleh karena itu, penting bagi kita memahami sifat-sifat yang menyimpang dan termasuk dalam kemunafikan agar diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita tidak terkena dampak negatifnya.

Jika mengulik dari segi istilah, kata munafik ini mengacu kepada definisi seseorang yang menyatakan baik di hadapan orang-orang, tetapi batinnya tidak sesuai dengan apa yang ia sampaikan. Adapun definisi munafik menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah berpura-pura percaya dan setia, baik itu kepada agama atau hal lainnya, tetapi dalam hatinya tidak mencerminkan demikian. Seseorang yang terjangkit penyakit rohani akan terlihat dari tindakan dan perbuatannya yang tidak sejalan.

101 fakta dosa yang pasti membuatmu takut melakukannya - ciri-ciri orang munafik

Ciri-Ciri Orang Munafik

Dalam Al-Qur’an dan hadis banyak disebutkan ciri-ciri orang munafik. Berikut ciri-ciri tersebut:

1. Ciri-Ciri Orang Munafik Menurut Al-Qur’an

  • Kesukaan yang sangat kuat terhadap hal-hal yang terkait syahwat [Al-Ahzab: 32].
  • Cenderung menyimpang kepada hal-hal yang syubhat [Al-Hajj: 53].
  • Buruk sangka kepada Allah [Al-Fath: 6].
  • Duduk-duduk bersama orang-orang yang suka mengolok-olok ayat-ayat Allah [An-Nisa’: 140].
  • Mengolok-olok ayat-ayat Allah [At-Taubah: 64-65].
  • Bersembunyi di balik sebagian amal-amal yang disyariatkan dengan tujuan untuk menimpakan mudharat kepada orang-orang mukmin, memecah belah persatuan orang-orang beriman, melakukan persekongkolan jahat, menyalakan api fitnah, mengeksploitasi perselisihan, memperluas jangkauan perselisihan, dan melakukan kerusakan di muka bumi [At-Taubah: 107].
  • Hatinya sakit [Al-Baqarah: 10].
  • Mengklaim dirinya melakukan perbaikan [Al-Baqarah: 11-12].
  • Bodoh [Al-Baqarah: 13].
  • Menuduh orang-orang mukmin sebagai orang bodoh [Al-Baqarah: 13].
  • Bersikap sangat keras dalam perselisihan, tetapi terkadang dalam keadaan tertentu diiringi dengan kata-kata yang indah [Al-Baqarah: 204].
  • Tidak kembali kepada kebenaran serta bersikap fanatik [Al-Baqarah: 206].
  • Melakukan kesepakatan dengan ahli kitab untuk melawan orang-orang mukmin [Al-Hasyr: 11].
  • Lari melawan musuh saat perang [Al-Hasyr: 12].
  • Hatinya tertutup dan tidak mampu memahami kebenaran [Muhammad: 16].
  • Memfitnah manusia [Al-Hadid 12 dan 14].
  • Berhukum kepada thaghut [An-Nisa: 60].
  • Sangat kuat dalam menghalangi hukum Allah dan tidak rela berhukum kepada hukum Allah [An-Nisa’: 61].
  • Berwali kepada orang-orang kafir [An-Nisa’: 138-139].
  • Menunggu-nunggu untuk melihat keadaan orang mukmin [An-Nisa: 141].
  • Menipu Allah [An-Nisa’: 142].
  • Malas dalam melaksanakan salat [An-Nisa’: 142].
  • Riya’ [An-Nisa’: 142].
  • Sedikit berzikir [An-Nisa’: 142].
  • Terombang-ambing antara orang-orang mukmin dan kafir [An-Nisa’: 143].
  • Menipu orang-orang mukmin [Al-Baqarah: 9].
  • Menimbulkan kerusakan di kalangan orang-orang mukmin [At-Taubah: 47].
  • Sumpah palsu, penakut, dan pengecut [At-Taubah: 56].
  • Membenci orang-orang muslim dan keluar dari wilayah mereka [At-Taubah: 57].
  • Tampak rasa takut dalam diri mereka ketika disebutkan perang di dalam ayat-ayat Allah [Muhammad: 20].
  • Mencela amal saleh [At-Taubah: 58].
  • Rela dan benci karena kepentingan dirinya [At-Taubah: 58].
  • Menghina amal orang-orang mukmin yang sedikit dan tidak ada sesuatu yang bisa membuat mereka rida [At Taubah: 79].
  • Rida dengan posisi yang paling hina [At-Taubah: 86-87].
  • Memerintahkan kepada kemungkaran [At-Taubah: 67].
  • Melarang dari hal-hal yang makruf [At-Taubah: 67].
  • Bakhil [At-Taubah: 67].
  • Melupakan Allah [At-Taubah: 67].
  • Menyelisihi dan tidak memenuhi perjanjian dengan Allah [At-Taubah: 75-77].
  • Gembira karena tidak ikut berjihad dan membenci jihad [At-Taubah: 81].
  • Saling mengingatkan untuk tidak berjihad [At-Taubah: 81].
  • Menelantarkan jihad dan menyebarkan berita yang menakutkan untuk mengguncang jiwa untuk meruntuhkan keyakinan, rasa aman, dan iman dalam jiwa orang mukmin (dalam istilah Arab disebut al-irjaf) [Al Ahzab: 12].
  • Tidak ada pertolongan Allah untuk mereka [An-Nisa’: 145].
  • Memutus hubungan silaturahmi [Muhammad: 22].
  • Menaati orang-orang kafir, munafik, dan fasik dalam sebagian urusan [Muhammad: 26].
  • Membenci segala yang diridai Allah [Muhammad: 28].
  • Dengki kepada orang mukmin [Muhammad: 29].
  • Mereka bisa dikenali dari lahnil qoul (kiasan kata-katanya) [Muhammad: 30].
  • Berlambat-lambat dari orang mukmin dalam berjihad [An Nisa’: 72-73].
  • Al-Qur’an tidak bermanfaat bagi mereka, bahkan menambah kekafiran mereka di samping kekafiran yang sudah ada sebelumnya [At Taubah: 124-125].
  • Kembali melakukan sesuatu yang dilarang dilakukan, melakukan pembicaraan rahasia dalam hal dosa, permusuhan, dan bermaksiat kepada Rasul [Al Mujadilah: 8].
  • Minta izin untuk tidak berjihad dengan alasan khawatir terkena fitnah [At-Taubah: 49].
  • Mencari alasan ketika tidak berangkat jihad [At-Taubah: 94].
  • Bersembunyi dari manusia [An-Nisa’: 108].
  • Menyukai perbuatan keji tersebar luas di kalangan orang-orang beriman [An-Nur: 19].
  • Senang bila ada musibah menimpa orang-orang mukmin dan tidak suka bila Allah memberi mereka kekuasaan di muka bumi [At Taubah: 50].
  • Kadang-kadang diberi kelebihan secara fisik [Al-Munafiqun: 4].

2. Ciri-Ciri Orang Munafik Menurut Hadis

Berdasarkan hadis, Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika dipercaya berkhianat”. Selanjutnya, ada hadis lain yang menjelaskan bahwa berdebat hingga melampaui batas termasuk dalam kategori munafik.

Penting untuk kita mengetahui ciri sifat munafik agar dapat terhindar dari penyakit hati ini. Sifat-sifat di bawah ini adalah sifat munafik yang sebaiknya dihindari.

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Rasulullah SAW bersabda: Tanda orang munafik tiga; apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji mengingkari, dan bila dipercaya mengkhianati.”

a. Berbohong

Baik dalam ajaran agama manapun tidak ada yang membenarkan suatu kebohongan. Begitu juga dengan Islam. Apa pun bentuk kebohongan tetaplah kebohongan. Hal ini juga sangat dibenci sesama manusia dan juga Allah. Berkata tidak jujur, atau mengucapkan sesuatu yang tidak seperti kenyataannya dapat merugikan banyak pihak.

Sekali orang melakukan kebohongan maka orang tersebut akan terus berbohong lagi dan lagi. Contohnya ketika seorang anak berbohong pada orang tuanya, mengatakan hanya akan pergi kerumah tetangga namun kenyataannya pergi jauh. Kemudian suatu ketika sang ayah menanyakan alasan si anak lama sekali disana.

Secara otomatis si anak harus terpaksa mencari alasan baru untuk menutupi kebohongannya tadi. Hal ini seringnya akan terjadi terus menerus dan menjadi kebohongan besar yang tidak ada habisnya. Itulah mengapa sekali seseorang melakukan kebohongan akan terlibat dalam lingkaran setan yang membuat orang tersebut terus melakukan kebohongan lainnya lagi.

Sikap dusta seperti ini nantinya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang yang senang berbohong atau berdusta bahkan mampu membolak-balikan fakta, yang nantinya akan berakibat kepada sifat buruk lainnya yaitu fitnah.

b. Ingkar Janji

Sifat munafik lainnya yang juga dibenci Allah adalah ingkar janji. Orang yang sering ingkar berarti orang tersebut tidak dapat dipegang ucapannya. Hal ini menjadikan orang lain sulit menaruh kepercayaan terhadap orang yang tidak pernah menepati janjinya. Selain itu mengingkari janji juga akan berakibat merugikan orang lain. Janji adalah sumpah yang wajib hukumnya untuk ditepati.

Apabila seseorang telah berjanji, tetapi tidak menepatinya, orang tersebut termasuk ke dalam golongan orang-orang munafik. Sebagai contoh, jika seorang telah berjanji untuk tidak membocorkan suatu rahasia yang mana adalah rahasia buruk, tetapi rupanya orang yang berjanji itu justru menceritakannya kepada orang lain. Itu tandanya orang tersebut telah mengingkari janjinya.

Maka dia berdosa karena tidak menepati janji dan juga berdosa karena telah menyebarkan aib buruk seseorang yang akhirnya akan menyakiti orang yang bersangkutan. Melihat dari situasi ini dapat dikatakan bahwa sebuah perilaku buruk akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

Sebaiknya bagi seseorang yang tidak yakin dapat menepati janjinya, tidak perlu membuat janji itu sendiri. Sebab, janji ini adalah sumpah yang wajib hukumnya untuk ditaati. Baik janji kita terhadap sesama manusia maupun janji kita kepada Allah SWT.

Dalam Al-Quran surat An-Nahl ayat 91 menjelaskan bahwa kita wajib menepati janji yang sudah diucapkan, sebab kita menjadikan Allah saksi atas segala janji dan sumpah kita. Sejatinya Allah mengetahui apa yang sudah kita perbuat.

Melanggar janji sama juga dengan berbohong kepada Allah, maka besar dosa yang akan didapatkan jika tidak mentaatinya. Inilah alasan mengapa beberapa pekerjaan yang memiliki tanggung jawab besar seperti penegak hukum, DPR, MPR, Presiden bahkan aparat pun diwajibkan bersumpah atas nama Allah agar tetap amanat dalam melakukan pekerjaannya.

c. Berkhianat

Berkhianat adalah sifat tercela lainnya yang masuk kedalam golongan orang-orang munafik. Orang yang berkhianat ini adalah orang yang melanggar atau menghancurkan kepercayaan yang sudah diberikan padanya. Orang yang senang berkhianat seperti ini jika diberikan tanggung jawab dan amanat justru akan melakukan hal yang sebaliknya.

Sebagai contoh dalam hubungan sesama manusia seperti sepasang kekasih maupun suami istri. Jika dalam sebuah hubungan pasangan sebelumnya telah berjanji dan sanggup untuk saling mencintai. Namun kemudian suatu ketika salah satu dari pasangan tersebut diam-diam menyukai orang lain sehingga dia selingkuh. Maka orang tersebut berkhianat terhadap pasangannya.

Karena melepaskan tanggung jawab dan mengingkari janji yang telah dibuat. Serta menyakiti hati pasangannya. Seseorang yang berkhianat seperti contoh di atas akan sangat merugikan orang lain. Selain karena menyakiti perasaan sang pasangan dia juga berdosa karena telah memberikan harapan terhadap pasangannya namun diingkari.

d. Malas-Malasan Saat Melakukan Ibadah

Setelah dusta, ingkar, dan khianat, ciri orang munafik yang sangat dominan adalah kecenderungan malas dalam melakukan ibadah kepada Allah, baik itu ibadah mahdhah maupun dari segi muamalah. Ibadah muamalah seperti membantu orang lain barangkali akan tetap mereka lakukan, alih-alih mendapatkan rida dan pahala dari Allah SWT. Namun, sebatas untuk meninggikan citra di hadapan manusia semata.

Tanda-tanda munafik yang satu ini relevan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 142 yang memiliki arti kurang lebih sebagai berikut:

Sungguh, kumpulan orang munafik itu telah membohongi Rabbnya (Allah SWT), serta Allah kelak akan mengganjar tipu daya mereka. Bilamana mereka berdiri untuk menegakkan salat, mereka akan tegak dengan kondisi malas. Mereka menyimpan maksud (yakni riya’ atau takabur) dalam salatnya di hadapan manusia lainnya. Tidaklah mereka itu mengucap asma Allah SWT, melainkan barang sedikit saja”.

Ciri orang munafik ini dalam batinnya, mereka akan menganggap ibadah adalah beban berat untuk mereka laksanakan, padahal seharusnya pencipta langit dan bumi inilah yang sudah seharusnya kita prioritaskan. Ibadah wajib tidak memakan 24 jam waktu kita, sedangkan sibuk dengan pekerjaan di dunia malah kita jadikan suatu yang penting dan utama. Berhati-hatilah, hal ini bisa termasuk langkah menjadi orang munafik.

jangan bersedih, dosa anda pasti diampuni allah - ciri-ciri orang munafik

Tingkat Bahaya Kemunafikan

Dalam Islam, orang munafik lebih berbahaya dibandingkan dengan orang kafir. Tingkat bahaya ini didasari oleh sifat keterus-terangan dalam memusuhi Islam. Orang kafir yang memusuhi Islam akan secara terus terang menyatakan permusuhannya, sedangkan orang munafik menyatakan bahwa dia muslim, tetapi memusihinya secara sembunyi-sembunyi.

Orang munafik membahayakan umat muslim karena memiliki niat untuk melawan bila memiliki kesempatan. Kemunafikan dapat muncul dalam berbagai bidang kehidupan, di antaranya dalam bidang politik, agama, pers, dan pemikiran. Kemunafikan juga muncul pada banyak jenis pekerjaan, antara lain pegawai, pengusaha, seniman, dan atlet.

Perbandingannya juga dapat diperoleh dari Al-Qur’an. Allah menyampaikan firman-Nya kepada orang beriman untuk menghadapi orang munafik hanya dalam dua ayat saja. Begitu pula dengan menghadapi orang kafir hanya ada dua ayat. Sementara dalam menghadapi orang munafik, Allah menurunkan firman-Nya sebanyak 13 ayat di dalam Surah Al-Baqarah.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai pengertian munafik beserta ciri-cirinya. Perilaku-perilaku menyimpang tersebut dilarang secara agama dan secara kemanusiaan pun tidak layak untuk dimiliki dalam diri kita. Dengan mengetahui ciri orang munafik yang sudah terangkum di atas, bisa kita jadikan bahan untuk lebih banyak bermuhasabah dan ajang intropeksi diri. Manusia meski menjadi makhluk yang sempurna dengan akalnya tetap tidak akan bisa bersih dari luput dan dosa.

Berikut ini rekomendasi buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang hukum Islam agar bisa memaknainya secara penuh. Selamat membaca.

hukum islam - ciri-ciri orang munafik

Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Ciri-ciri Orang Munafik

BACA JUGA:

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika