in

Review Buku How to Respect Myself: Menghargai dari Hal Sederhana

Review Buku How to Respect Myself Apakah kamu pernah merasa lelah dengan diri sendiri? merasa gagal dalam memenuhi standar diri, membandingkan pencapaianmu dengan milik orang lain, hingga sering menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang terjadi. Mungkin saatnya kamu duduk tenang dan membaca buku karya Yoon Hong Gyun ini.

Pada dasarnya, tidak ada seorangpun yang ingin dirinya tidak dihargai bahkan oleh orang itu sendiri. Sama halnya dengan tidak ada orang yang ingin atau secara sengaja menenggelamkan dirinya dalam kesedihan, perasaan kalut dan rendah diri.

Semua orang pasti berusaha dan berharap mendapatkan kebahagiaan. Namun apa boleh dikata, kala kehidupan tidak selalu berjalan mulus dan manis bak kisah di negeri dongeng. Dalam prosesnya, ada banyak faktor serta situasi yang menjebak kita masuk dalam segudang permasalahan yang tidak ada habisnya.

Belum lagi, setiap himpunan masalah bisa menumpuk dan terus menerus membuat perasaan manusia menjadi carut marut. Tumpukan masalah di kepala juga mempengaruhi pola pikir kita yang kadang tanpa kita sadari merubah cara kita memandang diri sendiri.

Pikiran-pikiran negatif mengenai diri sendiri yang membuat manusia jadi lupa, caranya menghargai dirinya. Parahnya campuran masalah di kepala dan juga emosi kita, bisa memicu manusia naik ke tahap stres atau depresi berkepanjangan.

Bagaimana itu semua bisa terjadi memang bukan karena satu atau dua faktor saja, tapi lebih dari itu yang perlu digaris bawahi adalah, tidak satupun dari kita berharap berada di situasi tersebut. Akan tetapi, juga tidak menutup kemungkinan hal ini bisa terjadi pada siapa saja.

Sebab, hidup memang tidak selalu berjalan sesuai harapan. Maka dari itu, saat ini ada banyak buku non fiksi bertemakan motivasi, self help, self improvement yang menggalangkan bagaimana cara manusia untuk menghindari atau terlepas dari skenario terburuk ini.

Yoon Hong Gyun, seorang penulis yang juga menuliskan gagasan inspiratifnya mengenai cara supaya kita lebih bisa menghargai diri sendiri ini, ikut meramaikan jajaran buku motivasi terlaris 2020. How to Respect Myself merupakan buku motivasi yang berasal dari Korea Selatan.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Buku dengan sampul bergambar kursi ini dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia oleh Asti Ningsih dan telah laris terjual hingga jutaan copy. Bahkan dengan popularitasnya, buku ini telah dicetak berkali-kali. Di negara asalnya Korea Selatan, buku ini telah dicetak ulang sebanyak 125 kali dan masih begitu diminati para pembaca hingga lintas negara.

Tidak hanya di Korea, buku karya Yoon Hong Gyun ini juga mendapatkan respons baik di negara lain, terlihat dari tingginya penjualan buku ini. Beberapa situs besar seperti amazon juga melabeli buku ini dengan bintang 5, dan bintang 4,3 di goodreads dengan sebagian besar review positif.

Review How to Respect Myself

Profil Penulis Yoon Hong Gyun

Yoon Hong Gyun, merupakan seorang psikiater profesional yang telah berkecimpung dalam ranah kedokteran ini untuk waktu yang lama. Sebelum mulai menulis buku, Yoon telah melakukan pengamatan dari banyak pasiennya tentang sejumlah permasalahan yang mereka hadapi juga cara mereka menyelesaikan setiap masalahnya.

Yoon juga mengaku membutuhkan waktu sekitar dua tahun, untuk menyelesaikan satu buku karena disela-sela kesibukannya sebagai dokter Yoon juga perlu memastikan bahwa teori yang dipaparkan cukup akurat.

Awal mula kemunculan bukunya juga bukan tanpa alasan, sebab dokter berusia 40-an tahun ini mulai menulis dari sebuah blog miliknya dan juga rajin membalas e-mail pada para pasiennya untuk konsultasi.

Melalui media blognya, Yoon seringkali menuliskan banyak gagasan menarik tentang banyak topik. Dari kebanyakan topik bahasan yang diunggah di blognya, rupanya topik pembahasan seputar harga diri dan kepercayaan diri mendapatkan banyak respon yang positif.

Hal inilah yang mendorong Yoon Hong Gyun menuliskannya dalam sebuah buku bacaan supaya bisa dibaca lebih banyak orang lagi. Klinik miliknya yang berada di distrik Mapo, Seoul juga mendapat banyak kunjungan serta minat untuk berkonsultasi masalah serupa.

Lebih lagi, Yoon merupakan seorang dokter yang profesional dengan sejumlah pengalaman mengenai berbagai jenis pasien selama dia bekerja di sebuah Rumah Sakit di Gyeonggi.

Tentang Buku How to Respect Myself

Review How to Respect Myself

Buku yang laris terjual hingga lebih dari satu juta copy ini, merupakan salah satu buku motivasi yang wajib dimiliki bagi para pecinta buku non-fiksi. Pasalnya, selain isu yang diangkat begitu berhubungan dengan banyak isu lainnya, buku karya Yoon Hong Gyun ini merupakan buku yang ditulis oleh pakarnya.

Yoon Hong Gyun sendiri sebagai penulis sekaligus dokter kejiwaan menyatakan bahwa ada banyak contoh menarik diantara para pasiennya yang sebagian besar memiliki kesamaan perihal harga diri. Menurutnya kebanyakan pasien dengan permasalahan seputar krisis kepercayaan diri, gangguan kecemasan dan depresi memiliki kaitan erat dengan pandangan terhadap harga diri mereka.

Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa pandangan akan harga diri seseorang dipengaruhi oleh pengalaman mereka di masa lalu utamanya saat kecil. Namun menurut Yoon, ini tidak selalu akurat.

Dalam beberapa kali Yoon juga menemukan bahwa beberapa orang mampu mengatasi krisis kepercayaan diri mereka sendiri, karena tidak ingin dianggap pengecut. Hal ini menjadi poin yang menarik, dimana harga diri bisa begitu memiliki keterkaitan dan pengaruh yang besar juga terhadap pola pikir dan sikap kita.

Maka dari itu, bagi mereka yang sedang mengalami krisis, dan kurang menghargai diri sendiri perlu menyadari beberapa poin penting yang dipaparkan Yoon Hong Gyun dalam buku ini.

Sinopsis How to Respect Myself

How to Respect Myself hadir sebagai buku pengembangan diri yang membahas tentang harga diri atau self esteem yang merupakan sebuah pandangan atau penilaian kita terhadap diri sendiri. Garis besarnya, ada tiga hal penting yang memicu munculnya self esteem tersebut.

1. Merasa Menjadi Orang yang Bermanfaat

Sebuah nilai-nilai dalam membentuk harga diri juga muncul dari seberapa besar individu tersebut merasa bermanfaat, baik bagi dirinya atau bagi orang lain. Namun, kebiasaan yang sering muncul di lingkup sosial kita adalah seseorang akan merasa bermanfaat dan dihargai saat mereka memiliki pekerjaan yang mapan.

Padahal sebenarnya, tidak. Menjadi bermanfaat tidak selalu muncul dari seberapa tinggi finansial seseorang. Menjadi seseorang yang bermanfaat bisa dari melakukan kebaikan sekecil apapun, seperti tersenyum dan membicarakan hal yang positif.

2. Kontrol Diri

Seseorang bisa yang mampu melakukan apa yang mereka inginkan, mengambil keputusan atas kemauan mereka sendiri merupakan individu yang memiliki kontrol diri yang baik. Individu yang memiliki kontrol diri baik mampu memberikan nilai positif dan menghargai diri mereka sendiri. Itu tandanya orang tersebut mampu memahami diri mereka dengan baik.

3. Perasaan Aman

Munculnya harga diri seseorang juga berasal dari rasa aman, dimana mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal mengenai diri mereka. Bagi orang yang memiliki self confidence yang baik akan cenderung memiliki kepercayaan diri yang baik pula.

Maka orang tersebut menunjukan sikap bahwa dia percaya akan kemampuan dirinya, merasa bahwa dirinya juga berharga serta tidak ada perasaan insecure di dalam hatinya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita juga pasti pernah menemui orang-orang yang tetap merasa aman serta nyaman meskipun tidak memiliki pekerjaan dengan gaji besar, atau pencapaian hebat lainnya.

Self esteem merupakan nilai cinta yang kita berikan untuk diri sendiri, seberapa bahagia kita dalam menjadi diri sendiri.

Meskipun demikian, sering kali manusia membutuhkan sebuah pengakuan atau apresiasi dari orang lain untuk menumbuhkan harga diri mereka. Padahal dalam prakteknya, semakin kita mencari pengakuan semakin sulit kita mendapatkannya.

Dampaknya, orang-orang yang haus akan pengakuan akan lebih sering memasang topeng mereka demi mendapatkan citra yang mereka inginkan. Hal ini jika berlarut-larut bisa menimbulkan krisis kepercayaan diri mereka dan perasaan rendah diri.

Individu yang mengalami krisis ini, akan kesulitan menemukan nilai dari diri mereka apalagi untuk merasakan harga diri mereka. Padahal yang penting untuk disadari adalah hanya kita yang bisa menjaga harga diri kita sendiri.

Orang yang tidak bisa menghargai diri mereka sendiri, biasanya juga mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan dia tidak percaya dengan dirinya, dan tidak yakin apakah keputusannya tepat atau tidak. Akhirnya orang seperti ini akan membutuhkan bantuan serta pendapat orang lain dalam membuat keputusan, bahkan untuk urusan paling sederhana.

Review How to Respect Myself

Tips Menghargai Diri Sendiri berdasarkan Buku How to Respect Myself

Alih-alih menyibukan diri untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, ada hal-hal lain yang bisa kita lakukan supaya bisa lebih menghargai diri sendiri.

Menurut Yoon Hong Gyun dalam bukunya, penulis ini memberikan sejumlah cara atau kiat-kiat supaya sebagai individu kita bisa lebih bahagia dan menghargai diri sendiri. Kebahagiaan sebenarnya datang dari dalam diri sendiri, akan tetapi nyatanya masih banyak diantara kita yang sulit menemukannya.

Sebelum bisa menghargai diri sendiri, individu perlu memahami bahwa hadirnya self esteem sebenarnya berkaitan dengan adanya emosi yang tercipta dalam hati. Oleh karena itu hal yang perlu kita lakukan adalah memahami dari mana datangnya emosi ini, melalui kiat-kiat yang dipaparkan Yoon Hong Gyun.

Menurut penulis, menuliskan perasaan serta emosi bisa menjadi salah satu treatment awal individu untuk lebih memahami dirinya. Dengan menuliskannya pada sebuah catatan, kita bisa menguraikan perasaan tersebut.

Bagi Yoon, ada empat poin yang bisa diperhatikan dalam memahami emosi yakni peristiwa, pikiran, perasaan dan tindakan. Misal, saat kamu sedang melakukan pendaftaran CPNS maka akan ada banyak emosi yang tumpang tindih dan kadang membuat kamu tidak fokus.

Kamu bisa menguraikan emosi dengan menuliskannya di buku catatan seperti ini; peristiwa adalah ujian masuk CPNS, pemikiran adalah apakah kamu bisa lolos ujian, emosi adalah perasaan cemas dan khawatir.

Reaksi yang terjadi pada tubuh berdasarkan kondisi tersebut bisa jadi sulit tidur atau overthinking, maka tindakan yang bisa kamu ambil adalah memberikan waktu diri untuk berpikir. Mana saat yang tepat untuk belajar, dan mana saat yang tepat untuk beristirahat.

Dengan adanya penguraian ini, emosi yang hadir pada tiap individu menjadi lebih gamblang dan mudah untuk memahaminya, terutama saat kita sedang mengalami kesulitan dalam memahami diri sendiri.

Orang yang bisa memahami dirinya, akan mampu menerima dan berdamai dengan kenyataan yang sedang terjadi pada dia. Orang ini juga akan lebih mudah mengolah emosi dan mengambil keputusan dengan tenang.

Berbeda dengan orang yang tidak mampu memahami diri dia akan cenderung terus menerus berpikir segala hal negatif tentang dirinya sendiri. Padahal ada sebab dan akibat dari segala tindakan yang mempengaruhi kehidupan kita. Jika kita tidak mulai menghargai diri sendiri, bagaimana orang lain mampu menghargai kita?

Review How to Respect Myself

Kelebihan

Buku ini memiliki daya pikat yang begitu besar dari sinopsisnya, sebab penulis Yoon Hong Gyun menuliskan secara singkat isi bab yang akan dibahas dalam bukunya. Kendati tampilannya yang sederhana, lebih dari itu buku ini menawarkan topik pembahasan yang banyak diminati.

Yang telah dipaparkan secara menarik melalui kacamata kedokteran serta berdasarkan pengalaman nyata sang penulis sendiri. Oleh karena itu, banyak pembaca yang merasa relate dan percaya dengan gagasan milik psikiater sekaligus penulis ini.

Tingginya minat pembaca terhadap karya Yoon Hong Gyun ini, juga tidak lepas karena faktor penulis yang bisa sekaligus menjadi ajang konsultasi gratis.

Dokter Yoon yang berpengalaman dalam bidang ini, seolah menuliskan semua hal yang ingin pembaca dengan atau baca perihal harga diri atau self esteem. Maka dari itu tidak heran apabila buku ini memang memiliki begitu banyak penggemar yang terus haus dengan tulisan-tulisan Yoon Hong Gyun.

Kekurangan

Melihat dari isinya yang padat dan jelas, buku ini memiliki tujuan yang jelas pula dalam memaparkan ide pemikiran sang penulis. Sehingga tidak ada kekurangan yang menurunkan kualitas buku ini. namun mengingat ini merupakan buku terjemahan, mungkin pada beberapa bagian terdapat kesalahan teknis seperti penulisan dan kata yang terkesan sedikit ambigu.

Selain itu, tidak ada hal lain yang menjadi kekurangan dalam buku ini. Maka buku ini patut menjadi rekomendasi bacaan kamu selanjutnya, ya. Tertarik membaca buku karya Yoon Hong Gyun ini? Grameds bisa mendapatkan bukunya di Gramedia.com!

Kesimpulan

Proses pendewasaan terjadi seiring bertambahnya pengalaman hidup dan apa saja yang telah mereka lalui di masa lalunya, bukan dari bertambahnya usia. Namun selama proses yang tidak mudah ini, manusia sering lupa bahwa dirinya sangat berharga.

Semakin banyaknya pikiran negatif kita mengenai diri sendiri, akan membuat semakin rendah pula penilaian kita pada diri sendiri. Hingga akhirnya kita membutuhkan sejumlah pengakuan dan apresiasi dari luar untuk bisa menilai diri sendiri.

Padahal sebenarnya, kita tidak perlu sibuk mendapatkan validasi sana sini, tapi yg penting adalah menjalani proses sebaik mungkin untuk mengapresiasi diri. Berusaha menjadi versi terbaik diri dan melihat diri sendiri dengan sisi yang jauh lebih positif.

Menerima kekurangan dan kelebihan diri, serta menerima kenyataan yang terjadi. Agar hidup jauh lebih ringan dan bahagia. Karena ada dua hal yang tidak bisa kita rubah yakni masa lalu dan orang lain.

Sehingga, alih-alih melakukan hal yang percuma seperti mencoba melupakan masa lalu dan menjadi yang orang lain mau. Kedua hal ini tetap akan sama. Yang dapat kita lakukan hanyalah berdamai dengan keduanya.

Menerima kenyataan di masa lalu dan menjalani hidup sebagai diri sendiri tanpa butuh pengakuan orang lain, dengan begitu kita bisa menghargai diri sendiri dan menemukan kebahagiaan.

Pada sebuah wawancara untuk situs besar di Korea terkait bukunya, Yoon juga menyatakan bahwa inti salah satu bentuk menghargai diri sendiri yang paling mudah untuk kita lakukan adalah dengan tersenyum dan mengatakan hal-hal positif saja. Untuk diri kita maupun pada orang lain.

Review How to Respect Myself

Review buku How to Respect Myself ini tentunya akan membantu Grameds dalam menghargai setiap hal dalam diri sendiri. Jika Grameds masih membutuhkan buku-buku lain, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan memberikan produk terbaik dan terlengkap supaya kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Inka

Written by Ananda