in

Review Buku Finding Myself

Buku Finding Myself ditulis oleh Qumii Rahmatal Qulub Mansur, yang diterbitkan pada bulan November 2020, oleh Penerbit Sunset Road. Buku Finding Myself menjadi buku pertama atau debutan dari Qumii Rahmatal Qulub Mansur.

Qummi Rahmatal Qulub Mansur atau yang dikenal dengan panggilan Qumii Mansur merupakan anak kedua dari Ustadz Yusuf Mansur, pendakwah dan juga pebisnis yang cukup populer di Indonesia. Qumii Mansur diketahui beberapa kali muncul di beberapa acara televisi sebagai tamu, untuk menemani sang kakak, Wirda Mansur. Bahkan, tak jarang juga ia muncul bersama sang ayah di layar kaca.

Di usia yang masih terbilang sangat muda, yakni 15 tahun, Qumii rupanya sudah pandai merangkai kata yang dapat menyentuh hati mereka yang membacanya. Terutama, mereka yang usianya tidak terpaut jauh dengan Qumii.

Qumii Mansur menerbitkan buku Finding Myself ini di usianya yang masih 15 tahun. Hal ini diketahui sama dengan sang kakak, Wirda Mansur, yang juga menerbitkan buku pertamanya di usia yang sama dengan Qumii. Buku Finding Myself ini juga diketahui diterbitkan bersamaan dengan buku keenam yang ditulis Wirda Mansur, yang berjudul “A Note To Remember”.

Qumii Mansur diketahui cukup aktif di media sosial Instagram, dan kerap kali berinteraksi dengan para followers-nya. Diketahui juga, Qumii Mansur membuat buku Finding Myself ini, karena terinspirasi dari interaksi dengan followers-nya tersebut.

Qumii Mansur menemukan bahwa banyak sekali orang, terkhususnya remaja yang memiliki berbagai keresahan, dan Qumii membuka wadah bagi mereka untuk menyampaikannya di kolom komentar. Dari dibukanya kesempatan tersebut, Qumii mendapatkan respon mencapai lebih dari 128 ribu komentar.

Berangkat dari seluruh komentar tersebut, Qumii merefleksikan segala keresahan dari para followers-nya, lalu merangkumnya ke dalam satu buku yang berjudul Finding Myself ini. Qumii juga menegaskan, bahwa tujuannya membuat buku Finding Myself adalah untuk memberikan semangat bagi semua orang, khususnya bagi mereka yang masih muda atau remaja.

Qumii kemudian menambahkan, bahwa ia menangkap situasi yang cukup menyedihkan dari beberapa bacaannya, juga dari aktivitas di media sosial. Ia menangkap begitu banyak remaja yang masih sangat muda dan seharusnya hidupnya bahagia, tetapi kebanyakan dari mereka malah putus asa, tidak tahu tujuan hidup dan rencana menghadapi masa depan, dan banyak juga yang kondisi kesehatan mentalnya mengkhawatirkan.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Situasi tersebut sangat mengganggu pikiran Qumii. Maka itu, ia bertindak untuk mengatasi beban pikirannya tersebut dengan menulis buku Finding Myself ini. Melalui buku ini, Qumii juga berharap seluruh pembacanya dapat hidup dengan lebih bahagia.

Wirda Mansur, kakak dari Qumii yang juga menerbitkan buku yang berisi sejumlah motivasi, kemudian menambahkan, bahwa mereka menulis buku motivasi, karena mereka mengetahui bahwa anak muda atau remaja hanya perlu diingatkan untuk bangkit. Seperti, hanya perlu “ditepuk” pundaknya dan diberikan kata-kata penyemangat.

Buku Finding Myself terbilang sebagai buku yang sangat singkat, dengan jumlah 120 halaman saja. Buku ini dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama berjudul “Every Story Begins with a Self Love”. Bagian kedua berjudul “Chasing Our Dreams Without Limit”. Bagian ketiga berjudul “Family Is Where Our Heart Stay”. Bagian keempat dan yang menjadi bagian terakhir berjudul “Friendship for Life”.

Buku ini sangat cocok untuk anda baca, terutama bagi anda yang sedang membutuhkan dukungan, bagi anda yang sedang merasa sedih, kecewa, down, dan semacamnya. Buku ini dapat menjadi penyemangat bagi kamu, dan memberikan motivasi, agar kamu dapat menjalani hidupmu dengan lebih semangat.

Profil Qumii Rahmatal Qulub Mansur – Penulis Buku Finding Myself

Sumber foto: idntimes.com

Qumii Rahmatal Qulub Mansur merupakan seorang pelajar berusia 17 tahun. Qumii Rahmatal Qulub Mansur atau yang dikenal sebagai Qumii Mansur adalah putri kedua dari pasangan Ustadz Yusuf Mansur, yang berasal dari Yaman, Suku Betawi dan ibunya, Siti Maemunah yang berasal dari Malaysia dan keturunan Sunda.

Ustadz Yusuf Mansur merupakan pendakwah, penulis, dan juga pebisnis yang cukup terkenal di Indonesia. Putri pertama Ustadz Yusuf Mansur atau kakak dari Qumii Mansur, yaitu Wirda Mansur juga mengikuti jejak sang ayah menjadi seorang pebisnis, pendakwah, penulis, dan juga aktris.

Dorongan untuk menjadi penulis, ternyata didapatkan dari sang ayah sendiri, Ustad Yusuf Mansur, yang juga merupakan seorang penulis dan telah memiliki sejumlah karya. Sejak kecil, anak-anak Ustad Yusuf Mansur, terutama Wirda dan Qumii juga sudah memiliki hobi untuk membaca buku.

Maka itu, ayahnya kemudian mendorong mereka berdua untuk tidak hanya membaca buku, tapi juga untuk berkarya menulis buku. Wirda Mansur diketahui mulai menulis pada masa yang sama dengan adiknya, Qumii Mansur, yakni ketika berusia 15 tahun. Buku Finding Myself ini juga ia tulis berbarengan dengan sang kakak, dan diterbitkan bersamaan juga dengan buku karya Wirda Mansur yang berjudul “A Note To Remember”.

Qumii Mansur memang belum sepopuler sang kakak, Wirda Mansur. Maka itu, informasi mengenai Qumii Mansur masih jarang ditemukan. Namun, Qumii juga cukup populer di media sosial, terutama media sosial Instagram.

Qumii Mansur diketahui sering berinteraksi dengan followers-nya, dengan membalas pesan di direct message dan kolom komentar, Jadi, kalian bisa mengenal Qumii lebih dalam dan mengikuti keseharian Qumii dengan mengikuti akun Instagram Qumii Mansur, dengan nama @qumiimnsr_

Sinopsis Buku Finding Myself

Jika diri kita sendiri saja belum bisa menerima dan mencintai diri sendiri, lantas bagaimana orang lain bisa mencintai kita?

Jangan biarkan orang lain membuat kamu drop hanya karena kamu melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi atau keinginan mereka. Jangan biarkan orang lain mengubah cara pandangmu dalam melihat dirimu sendiri, hanya karena kamu memiliki hal yang tidak sesuai dengan standar mereka.

Kamu memiliki hak untuk melakukan apa saja yang kamu suka, dan kamu sangat boleh melakukan apa pun yang ingin kamu kerjakan. Selama, hal yang ingin kamu lakukan itu baik sifatnya, dan kamu bahagia menjalaninya, kenapa tidak? Hal yang terpenting adalah jika kamu ingin melakukan sesuatu, lakukan lah itu untuk dirimu sendiri.

Kelebihan Buku Finding Myself

Qumii Mansur pandai untuk merangkai kata-kata yang indah dan penuh makna. Meski buku ini dipenuhi kata-kata mutiara, bahasa yang digunakan Qumii Mansur adalah bahasa yang mudah dimengerti, sehingga menjadikan buku ini ringan untuk dibaca.

Qumii Mansur menyelipkan beberapa kutipan yang menggunakan Bahasa Inggris, tapi juga menyertakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Hal ini kemudian membuat para pembaca secara tidak langsung dapat belajar Bahasa Inggris melalui membaca buku ini.

Setiap halaman dalam buku Finding Myself ini memiliki desain berupa ilustrasi yang bagus, relevan, dan penuh warna. Jadi, para pembaca dapat menikmati buku ini, tidak membosankan, dan menjadikan buku ini menarik untuk dibaca.

Ilustrasi di sampul buku dinilai sesuai dengan isi dari Buku Finding Myself ini. Dengan ilustrasi seorang yang sedang bercermin menatap dirinya sendiri, seolah sedang ingin melihat lebih jelas dan mengenal dirinya sendiri.

Ditambah dengan penggunaan warna-warna yang terang, dan adanya tulisan “cerita tentang aku dan kamu yang ingin jadi lebih baik”, mendukung isi buku ini yang dapat memberikan semangat dan motivasi kepada para pembacanya.

Kekurangan Buku Finding Myself

Buku Finding Myself ini dinilai sejumlah pembaca kurang memuaskan ekspektasi mereka, karena buku ini tidak memiliki jalan cerita tertentu mengenai proses pencarian jati diri ini. Buku Finding Myself ini lebih mengarah kepada buku kumpulan kutipan.

Pesan Moral Buku Finding Myself

“Jika kamu memiliki energi yang cukup, hendaknya kamu membantu orang lain yang membutuhkannya. Bantuanmu itu mungkin tidak akan mengubah dunia, tapi mampu mengubah dunia orang yang kamu bantu.”

Kutipan ini seolah ingin mengingatkan kita untuk hendaknya saling bahu membahu menolong orang lain yang membutuhkan. Menolong tak perlu berupa materi yang besar, bisa juga dengan melakukan hal-hal kecil yang dapat mengurangi beban orang lain yang kesulitan.

Melalui kutipan ini, kita disadarkan untuk senantiasa berbuat baik dan turut berpartisipasi merubah dunia dengan melakukannya. Dunia yang dimaksud mungkin bukan dunia secara luas. Namun, dunia yang dimaksud adalah dunia seseorang yang anda bantu itu.

“Bertahanlah, segala sesuatunya segera akan menjadi lebih baik. Percaya, deh. Jangan sekali-kali kamu membandingkan hidupmu dengan orang lain. Sebab, matahari tidak bisa dibandingkan dengan bulan. Mereka akan bersinar pada waktunya masing-masing. Sabar, ya.”

Melalui kutipan ini, kita kembali diingatkan untuk bertahan menghadapi kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini. Kehidupan yang mungkin dipenuhi kesesakan dan kesedihan. Kehidupan yang mungkin membuat kita tidak bahagia.

Kita perlu bersabar dan bertahan, serta yakin dan percaya bahwa kehidupanmu, segala sesuatunya akan menjadi lebih baik, segera. Di waktu yang tepat.

Melalui kutipan ini juga, kita diingatkan untuk jangan membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Sebab, masing-masing orang memiliki kehidupan yang berbeda, dan masing-masing orang memiliki peran yang berbeda pula. Kamu akan menemukan kebahagiaan dengan caramu sendiri.

“Jangan biarkan orang lain membuat kamu drop hanya karena kamu melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi atau keinginan mereka. Jangan biarkan orang lain mengubah cara pandangmu dalam melihat dirimu sendiri, hanya karena kamu memiliki hal yang tidak sesuai dengan standar mereka. Kamu memiliki hak untuk melakukan apa saja yang kamu suka, dan kamu sangat boleh melakukan apa pun yang ingin kamu kerjakan. Selama, hal yang ingin kamu lakukan itu baik sifatnya, dan kamu bahagia menjalaninya, kenapa tidak? Hal yang terpenting adalah jika kamu ingin melakukan sesuatu, lakukan lah itu untuk dirimu sendiri.”

Kutipan yang menjadi sinopsis buku FInding Myself ini ingin mengingatkan kita bahwa jangan sampai hidupmu dikendalikan oleh orang lain. Dikendalikan oleh keinginan, standar, dan ekspektasi mereka.

Hidupmu adalah hidupmu. Kamu yang akan menjalaninya. Kamu boleh melakukan apa pun yang kamu inginkan. Kamu boleh melakukan apa saja yang bisa membuatmu merasa bahagia.

Jadi, hiduplah untuk dirimu sendiri. Jangan hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

Bagi kalian yang sedang membutuhkan motivasi dan penyemangat, kalian bisa mendapatkan buku Finding Myself karya Qumii Rahmatal Qulub Mansur ini hanya di www.gramedia.com. Selamat membaca!

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy