Komunikasi

Kerangka Pidato: Panduan Cara Membuat dan Tujuannya

Kerangka Pidato
Written by Tere

Kerangka Pidato – Bagi banyak orang untuk melakukan berdiri dan berbicara di depan banyak orang itu sangat menakutkan. Di situasi normal, kita bisa dengan santainya mengobrol dengan satu, dua, bahkan ngobrol dengan sepuluh orang lebih pun tidak masalah. Namun beda ceritanya, kalau kitalah yang harus berbicara di depan mereka.

Sebenarnya bukan soal bicaranya, karena toh semua orang bisa berbicara dengan cukup baik bersama teman-teman atau orang asing yang baru ditemuinya. Namun, masalahnya banyak orang merasa grogi ketika menjadi pusat perhatian, apalagi kalau orang yang memperhatikan kita adalah orang-orang asing.

Dijamin, kata-kata yang biasanya mengalir lancar, mendadak akan belepotan. Lagipula, jangankan berbicara di depan orang baru, kita bahkan masih sering gugup saat harus berbicara di depan orang yang kita kenal dengan baik.

Hal yang sama juga berlaku saat kita harus berpidato. Bagi mereka yang sudah terbiasa berbicara di depan umum, pidato memang mudah untuk dilakukan. Tinggal siapkan naskah, maju kedepan, sampaikan naskah yang sudah kita siapkan, ucapkan terima kasih, selesai.

Namun, bagi mereka yang tidak terbiasa, urusan pidato ini bisa jadi sangat rumit. Lagi-lagi bukan soal menyampaikan materinya, tetapi menjadi pusat perhatiannya.

Nah, kalau kamu belum termasuk orang yang lancar berpidato, kamu wajib banget baca tips berikut ini!

Kerangka Pidato

Tips Anti Gugup Saat Pidato di Depan Banyak Orang

Kerangka Pidato

unsplash.com

Banyak orang bisa menjadi pendengar yang baik, tetapi sedikit sekali yang bisa menjadi pembicara yang baik, terutama jika harus dilakukan di depan puluhan pasang mata. Rasa grogi, ditambah pikiran yang berlebihan, membuat tugas sepele ini jadi begitu sulit dilakukan. Nah buat kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk pidato di depan umum dan ingin pidatonya lancar, yuk coba tips di bawah ini!

1. Siapkan Naskah Pidato

Saat memutuskan untuk berpidato, itu artinya kita harus menyampaikan sesuatu untuk orang banyak. Untuk merumuskan poin-poin yang ingin kita sampaikan, kita harus lebih dulu membuat sebuah naskah pidato. Sebenarnya, urusan membuat naskah ini tergantung kepada pribadi masing-masing.

Orang-orang hebat yang dimiliki bangsa ini, seperti Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno dijuluki sebagai ‘Singa Podium’ karena keahliannya menggerakkan hati ribuan masyarakat dengan pidatonya. Presiden Soekarno tidak membutuhkan naskah apapun saat berpidato.

Namun, semua yang dia ucapkan jelas dan tepat sasaran. Hal yang sama juga biasanya berlaku pada mereka yang sudah terbiasa berbicara di depan umum. Semakin banyak pengalaman mereka, semakin jarang mereka membutuhkan naskah untuk berpidato.

Akan tetapi, tidak semua orang begitu. Buat kamu yang pada dasarnya tidak suka tampil di depan publik atau baru pertama kali berpidato, keberadaan naskah sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dengan naskah yang sudah dibuat bisa memudahkan kamu dalam menyampaikan poin atau maksud kepada audiens. Lebih dari itu, keberadaan naskah di depanmu juga akan membuat kamu lebih fokus dan siap untuk bicara.

Agar lebih mudah, kamu bisa lebih dulu membuat kerangka pidato yang berisi tahapan-tahapan saat berpidato. Dengan membuat kerangka pidato, kamu akan lebih mudah dalam menyusun naskah pidatomu.

2. Berlatih Sendiri Sebelum Maju

Selain menyiapkan naskah, kamu juga perlu berlatih sebelum tampil di depan banyak orang. Biasanya orang-orang berlatih di depan cermin. Berbicara di depan pantulan diri sendiri, diyakini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri kita. Setelah dirasa baik, kamu bisa mencoba berpidato di depan beberapa orang terdekat.

Mintalah keluarga dan teman-teman terdekat untuk berpura-pura menjadi audiens. Bagaimanapun, bicara di depan mereka tidak akan terlalu menakutkan karena toh kamu sudah mengenal mereka dengan sangat baik.

Setelah pidato selesai, kamu bisa meminta mereka untuk mengomentari penampilan kamu. Apakah sudah cukup baik? Apa yang perlu diperbaiki, dan bagian mana yang sudah cukup bagus untuk digunakan.

Melatih diri sebelum berpidato di depan orang banyak sangatlah penting. Karena hanya dengan begitu, kamu akan merasa lebih siap dan percaya diri untuk berbicara.

3. Pilih Pakaian yang Sesuai

Manusia adalah makhluk visual, sehingga ketika kita maju ke depan ruangan, penampilan akan menjadi hal pertama yang orang lain perhatikan. Untuk itu, pastikan kamu berpenampilan rapi saat berpidato.

Jika perlu, kenakan pakaian seperti kemeja dengan jas, dan sepatu agar terlihat formal. Penampilan yang rapi akan membuat kamu terlihat lebih menarik. Selain itu, penampilan yang menarik juga akan membuat kamu tampil lebih percaya diri dari sebelumnya.

4. Datang Setidaknya Satu Jam Sebelumnya

Mengingat kamu memegang salah satu bagian penting dalam suatu acara, maka kamu tidak boleh datang terlambat. Sebaliknya, kamu wajib datang sebelum acara dimulai. Datang lebih awal, akan membuat kamu memiliki waktu lebih banyak untuk bersiap-siap.

Kamu bisa melihat situasi tempat acara berlangsung, bagaimana tata letak panggung dan porsinya, audiens yang hadir, dan membiasakan diri dengan semua itu. Dengan mengetahui bagaimana situasi dan audiens yang hadir akan membuat kamu jauh lebih siap dan tidak gugup lagi.

Lagipula, coba bayangkan bagaimana reaksi audiens dan orang-orang yang memberikan kepercayaannya jika kamu datang terlambat? Kamu bukan hanya membuat mereka menunggu, lebih dari itu, mereka juga pasti akan kecewa.

5. Percaya Diri

Diantara semua tips, tips satu ini bisa dibilang adalah yang paling sulit. Membangun rasa percaya diri memang tidak mudah, tapi bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya.

Pertama, berhentilah berpikiran negatif, dan coba bangun interaksi dengan audiens. Sebelum memulai pidato, kamu bisa menyapukan pandangan kamu ke semua orang, dan cobalah tersenyum. Sebuah senyum sangat penting, dan bisa membantu mengurangi rasa gugup yang siap menyerang.

Kamu juga harus sadar bahwa kamu sudah bekerja keras untuk bisa tampil hari ini, lagipula, apa yang kamu sampaikan juga bukanlah hal yang buruk. Kalau kamu sampai gugup, dan pidatomu berantakan, usaha kamu untuk berpidato akan menjadi sia-sia.

6. Berpikir Positif

Salah satu masalah banyak orang adalah, mereka tidak bisa mengendalikan pikirannya. Ketika melakukan hal yang sulit, pemikiran kita akan berkelana kemana-mana. Sialnya, pikiran itu lebih banyak diisi oleh hal-hal negatif yang membuat kita merasa ketakutan. Padahal, apa yang kita pikirkan belum tentu berubah menjadi kenyataan.

Nah, kamu tidak boleh terperangkap dengan pikiran-pikiran buruk yang muncul. Cobalah keluar dari pikiran buruk dan ubah ketakutan itu jadi hal-hal positif yang membuat kamu semangat untuk melakukannya.

Cobalah pikirkan hal-hal yang baik dan menyenangkan yang akan terjadi jika kamu berhasil menyampaikan pidato kamu dengan baik. Entah respon audiens yang baik, rasa bangga yang muncul, hingga tepuk tangan semua orang.

Dengan menjaga agar pikiran kamu tetap positif, maka apa yang akan kamu lakukan akan berjalan dengan lancar. Semua memang tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Namun, setidaknya tidak akan sesulit seperti yang kita bayangkan. Jadi tenangkan pikiran kamu, oke?

7. Terus Introspeksi dan Memperbaiki Diri

Tidak ada manusia yang bisa luput dari kesalahan. Begitupun saat kamu melakukan pidato di depan umum, apalagi jika pidato itu adalah pidato pertama kamu. Bagaimanapun, kamu belum terbiasa untuk melakukannya.

Kamu juga tidak tahu dengan tepat bagaimana cara menyampaikan pidato yang baik, dan bagaimana reaksi audiens nantinya. Jadi wajar rasanya kalau di pidato pertama, kamu banyak melakukan kesalahan-kesalahan kecil.

Namun, meski sebuah kesalahan itu wajar dilakukan, bukan berarti kamu boleh mengulangi kesalahan yang sama setiap kali mendapatkan kesempatan untuk berpidato. Untuk menghindari kesalahan yang sama saat berpidato, kamu harus rajin melakukan introspeksi.

Setelah turun dari podium, jangan langsung melupakan naskah atau momen tadi. Ingat-ingat apa yang kamu katakan tadi, termasuk bagian-bagian yang kamu anggap kurang. Berlatih lagi di rumah, dan perbaiki apa yang salah. Dengan begitu, kamu tidak akan terus melakukan kesalahan yang sama berkali-kali.

Kerangka Pidato

Cara Membuat Kerangka Pidato

Kerangka Pidato

unsplash.com

Setelah membaca beberapa tips di atas, menyiapkan naskah pidato adalah hal pertama yang harus kamu lakukan. Sayangnya, entah karena gugup atau karena tidak terbiasa, banyak orang kesulitan untuk membuat naskah pidatonya. Alhasil, naskah yang dibuat tidak bagus, dan pidato yang disampaikan juga jadi berantakan.

Kalau kamu adalah salah satu orang yang mengalami kesulitan yang sama, kamu bisa memulainya dengan membuat kerangka pidato. Kerangka pidato sendiri terdiri dari beberapa poin-poin penting dalam pidato tersebut, dan berikut cara membuat kerangka pidato yang bisa kamu buat!

1. Pembukaan Pidato

Pada langkah pertama ini, kamu perlu membuat pembukaan pidato. Kerangka pidato ini secara sederhana sebagai pengenalan diri terhadap audiens. Maka dari itu, pada kerangka pidato ini, sebaiknya dibuat dengan bahasa yang tidak terlalu berat agar audiens ingin untuk mendengarkan isi pidato.

Meski apa yang kamu sampaikan itu penting, tetapi kamu tidak bisa begitu saja menyampaikan poin utama dalam pidato kamu. Dalam berpidato, kamu harus membukanya dengan pembukaan.

Pembukaan pidato sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu salam pembuka, ucapan puji dan syukur, mengungkapkan rasa hormat kepada audiens dan orang yang dianggap penting atau berpengaruh di acara tersebut, perkenalan diri singkat jika perlu, dan terakhir penjelasan singkat seputar topik yang akan dibahas dalam pidato tersebut.

2. Isi Pidato

Setelah pembukaan, kamu bisa mulai membuat isi pidato. Isi pidato sendiri terdiri dari poin-poin penting yang harus kamu sampaikan. Namun, perlu diingat, isi pidato bukan hanya harus mengenai sasaran atau target audiens, tetapi juga sesuai dengan topik bahasan hari itu.

Karena isi pidato merupakan bagian terpenting, kamu harus membuatnya sebaik mungkin. Isi pidato yang baik bukan berarti harus terlihat rumit. Sebaliknya, isi pidato sebaiknya harus dibuat ringkas dengan kalimat-kalimat yang enak dibaca dan didengar.

Dengan kalimat yang sesuai, audiens bisa dengan mudah mengerti dengan topik yang kamu bicarakan dan kamu pun tidak akan mengalami kesulitan untuk mengerti topik tersebut, mengingatnya, dan mengucapkannya di depan banyak orang.

3. Bagian Penutup

Pidato yang bagus tidak selalu harus panjang, dan membuat orang lain bosan. Sebuah pidato dianggap bagus jika poin-poin yang kita sampaikan, tersampaikan dan dipahami dengan baik oleh audiens.

Jadi, setelah kamu menyampaikan semua isi pidato, kamu bisa segera mengakhiri pidato. Bagian penutup pidato sendiri berisi rangkuman dan kesimpulan dari topik yang sudah kamu sampaikan, dan harapan kamu sebagai pembicara.

Jangan lupa ucapkan permintaan maaf jika ada bagian pidato yang kurang tepat baik itu kata-katanya maupun cara penyampaiannya. Ucapkan juga terima kasih kepada semua orang karena telah menyempatkan waktu untuk hadir dalam acara tersebut, dan mendengarkan pidato kamu dengan baik.

Terakhir, karena pidato kamu dimulai dengan ucapan salam, maka kamu juga harus mengakhirinya dengan ucapan salam. Ucapan salamnya sendiri bisa berupa kalimat “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” atau ucapan “Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, atau selamat malam”.

Tujuan Membuat Kerangka Pidato

Kerangka Pidato

unsplash.com

Membuat kerangka pidato mungkin terasa merepotkan, karena kita harus menulis beberapa kali hingga akhirnya naskah tersebut siap. Bagi orang yang sudah ahli dalam berpidato, membuat kerangka pidato jelas merepotkan dan tidak perlu. Hal ini dikarenakan mereka tahu apa yang harus disampaikan.

Namun, apa yang dianggap merepotkan oleh orang lain, justru bisa jadi merupakan hal yang harus dilakukan oleh sebagian lainnya. Meski merepotkan, tetapi langkah membuat kerangka pidato sangatlah penting bagi mereka yang belum terbiasa berpidato di depan banyak orang. Selain itu, membuat kerangka pidato juga memiliki beberapa tujuan. Berikut 5 tujuan membuat kerangka pidato yang harus kamu ketahui!

1. Membuat Proses Pembuatan Naskah Pidato Menjadi Lebih Mudah

Jangankan berpidato, membuat naskah pidato juga itu susah bagi mereka yang tidak terbiasa. Rasa grogi ditambah pikiran negatif lainnya, tidak jarang membuat pikiran kita jadi tidak fokus, sehingga naskah yang dibuat jadi berantakan.

Dengan naskah yang berantakan, pidato yang kamu sampaikan juga tidak akan berjalan dengan baik. Supaya bencana itu tidak terjadi, kamu harus memastikan naskah yang akan kamu gunakan nanti sudah bagus.

Nah, pembuatan kerangka pidato bertujuan agar naskah pidato sudah cukup baik. Entah dari segi susunan kalimat, maupun poin yang akan disampaikan sudah sesuai dengan topik yang akan dibahas.

2. Agar Audiens Dapat Dengan Mudah Memahami Pidato Kita

Salah satu ciri utama sebuah pidato yang gagal adalah para pendengar atau audiens tidak memahami apa yang kita sampaikan dalam pidato. Ada dua alasan kenapa hal ini bisa terjadi. Pertama, karena pidato yang kamu sampaikan terlalu panjang hingga membuat para audiens bosan dan akhirnya kehilangan fokus mereka.

Bisa juga karena isi pidato yang kamu sampaikan terlalu rumit, sehingga membuat orang yang mendengarkan kebingungan dan tidak menangkap dengan jelas maksud pidato kamu.

Dengan membuat kerangka pidato, kamu akan terhindar dari dua hal tersebut. Alhasil, pidato yang kamu sampaikan jadi tidak terlalu rumit, dan pendengar atau audiens bisa memahaminya dengan baik.

3. Memastikan Semua Poin Tersampaikan

Kadang rasa grogi membuat pikiran kita kacau. Tidak peduli seberapa sering kita berlatih, rasa grogi yang berlebihan akan membuat kalimat-kalimat yang kita latih hilang begitu saja, dan poin yang disampaikan akan terlupakan. Jika sudah begitu, kita pasti akan merasa sangat menyesal dan kecewa dengan diri sendiri.

Mengingat kamu tidak bisa maju dan berpidato dua kali di satu kesempatan, maka kamu harus memastikan bahwa semua poin dalam pidato tersebut sudah tersampaikan.

Dengan membuat kerangka pidato, kamu bisa merumuskan semua poin dalam naskah dan menjadikannya pegangan utama saat berpidato. Jadi, walaupun kamu sedikit grogi, paling tidak kamu tetap bisa menyampaikan semua yang ingin kamu sampaikan.

Kerangka Pidato

Kesimpulan

Kerangka pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan bagian penutup. Setiap kerangka pidato tersebut saling berkaitan satu sama lain, sehingga tidak bisa dilepaskan. Oleh sebab itu, dalam membuat pidato, sebaiknya terus memperhatikan bagian pembuka, isi, dan penutup agar poin pidato tidak melenceng dan audiens memahami setiap poin atau maksud dari isi pidato.

Berpidato memang bukan urusan yang mudah bagi yang belum terbiasa. Namun, dengan membuat kerangka pidato, urusan ini akan jadi lebih mudah buatmu. Ditambah dengan pengalaman yang semakin bertambah akan membuat siapapun yang tadinya tidak terbiasa menjadi lancar dan dapat menyampaikan pidato dengan baik.

Untuk Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang cara berpidato, kamu bisa banget mengunjungi www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan informasi terbaik dan terbaru untuk kamu serta #LebihDenganMembaca bersama Gramedia.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Siti Marliah

BACA JUGA:

  1. Pidato: Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Struktur Teks Pidato
  2. Pengertian, Ciri, dan Contoh Pidato Persuasif
  3. 12 Contoh Pembuka Pidato Lengkap untuk Berbagai Acara
  4. 20+ Contoh Kalimat Penutup Pidato untuk Segala Jenis Acara
  5. Mengenal Apa Itu Public Speaking dan Dasar-Dasarnya

About the author

Tere

Tak bisa dimungkiri apabila kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain. Dunia komunikasi pun akan selalu menarik untuk kita bahas. Saya juga senang menulis, sehingga tema komunikasi ini merupakan tema yang sangat suka untuk dijadikan suatu karya tulis yang menarik.