Contoh Penutup Pidato – Penutup pidato pada dasarnya termasuk ke dalam salah satu dari tiga bagian struktur dari naskah atau teks pidato. Pada saat hendak menyampaikan pesan atau informasi dengan cara berpidato, seseorang yang berpidato dituntut untuk mahir dan lancar dalam mengungkapkan pikiran secara lisan dihadapan banyak orang.
Supaya seseorang yang berpidato bisa mahir dan lancar dalam menyampaikan pemikirannya, ada namanya naskah atau teks pidato yang bisa dibuat untuk digunakan sebagai persiapan sebelum acara. Dalam menyusun naskah pidato, ada tiga bagian yang perlu diperhatikan, dari mulai pembuka pidato, isi pidato, dan penutup pidato.
Seseorang yang berpidato biasanya berbicara di atas podium atau mimbar bahkan bisa menggunakan tempat yang lebih tinggi daripada para pendengar. Salah satu bagian yang bisa menjadikan sebuah pidato dikatakan sempurna adalah kalimat pada penutup pidato. Kalimat penutup dalam naskah pidato menjadi penting karena akan sangat memengaruhi isi atau pesan yang terkandung dalam sebuah pidato.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penutup pidato sekaligus beberapa contoh yang bisa disesuaikan dengan jenis acaranya. Kalimat penutup pada naskah pidato sebetulnya memang harus disampaikan dengan baik dan menyenangkan. Oleh karena itu, kalimat yang dipakai dalam penutup pidato harus variatif dan mampu memberikan kesan kepada para pendengar.
A. Struktur Pidato
Setelah mengetahui penjelasan secara umum tentang kegiatan pidato, pada bagian ini kita akan fokus membahas tentang struktur pidato, mulai dari pembuka pidato, isi pidato, hingga penutup pidato. Penjelasan dari struktur pidato, yaitu:
1. Pembuka Pidato
Pembuka pidato umumnya memiliki tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur, dan tentu saja pengantar ke topik utama. Tetapi, ketentuan ini baik digunakan pada saat pidato dalam acara formal. Sementara, dalam pidato biasa atau non formal struktur ini bersifat opsional.
Berikut ini adalah empat bagian dari struktur pembuka pidato yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu:
a. Salam Pembuka
Bagian pembuka pidato yang pertama adalah salam pembuka. Bagian pembukaan ini biasanya terletak di bagian pada saat seseorang memulai pidato. Salam pembuka sendiri digunakan untuk menyapa para pendengar.
Contoh salam pembuka:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
b. Ucapan Penghormatan
Bagian kedua dari pembuka pidato yaitu ucapan penghormatan. Sesuai namanya, ucapan penghormatan digunakan sebagai pemberian rasa hormat kepada para pendengar yang hadir. Ucapan penghormatan biasanya dilakukan dengan melakukan penyebutan dari seseorang yang memiliki jabatan tertinggi terlebih dahulu dan dilanjut ke jabatan lainnya.
Contoh pidato yang dilakukan di sekolah. Ucapan penghormatan dapat dimulai dari penyebutan kepala sekolah sebagai pemangku jabatan tertinggi di sekolah, dilanjut bapak dan ibu guru pengajar, hingga teman-teman yang hadir.
Contoh ucapan penghormatan:
Yang saya hormati, Bapak Kepala SMA Negeri 40 Jakarta, Bapak Dian Purwato, S.Pd.
Yang saya hormati, bapak dan ibu guru beserta staf SMA Negeri 40 Jakarta,
Dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai dan saya banggakan.
c. Ucapan syukur
Bagian ketiga dari pembuka pidato adalah ucapan syukur. Dalam menyampaikan pidato, ucapan syukur dipanjatkan kepada Tuhan karena telah memberikan anugerah berupa kesehatan kepada para peserta sehingga bisa hadir dalam acara tersebut. Selain itu, rasa syukur juga adalah rasa terima kasih kepada para pendengar yang telah berkenan hadir dan berkumpul dalam acara.
Contoh ucapan syukur:
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga kita dapat menghadiri acara kali ini tanpa kekurangan suatu apapun. Tak lupa, salawat dan juga salam kita haturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
d. Pengantar ke topik utama
Bagian terakhir dari pembuka pidato adalah pengantar ke topik utama. Pengantar sendiri dapat dipahami sebagai pemantik atau pendahuluan sebuah isi dari pidato.
Contoh pengantar ke topik utama:
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang manfaat dari teknologi untuk siswa. Sekarang ini, teknologi telah menjadi salah satu benda yang sangat akrab dengan umat manusia.
2. Isi Pidato
Setelah pembuka pidato, struktur pidato berikutnya adalah isi pidato atau inti dari pidato. Isi pidato pada dasarnya harus mengandung berbagai informasi penting yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, ada baiknya isi pidato disusun dengan sebuah alasan meyakinkan sehingga bisa digunakan untuk mendukung ide atau pesan dalam pidato. Penyusun naskah pidato dapat dibuat secara logis, dengan sumber terpercaya, dan contoh yang dekat dengan para pendengar.
Contoh isi pidato:
Dengan kecanggihannya, kita dapat mempersingkat waktu dan mempercepat penyelesaian kerja. Namun, tetap ada yang menerima dan responnya secara negatif dengan berbagai alasan. Seperti dengan alasan teknologi-teknologi yang sudah ada secara tidak langsung telah menyingkirkan budaya sehari-hari yang telah ada.
Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita dapatkan dengan penggunaan teknologi-teknologi. Sebagai contoh, kita dapat berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh dengan menggunakan telepon genggam. Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan rumah tangga, seperti mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut rice cooker. Bahkan internet pun sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Biasanya dimanfaatkan untuk dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti bermain permainan yang disediakan internet.
3. Penutup Pidato
Struktur yang terakhir dari pidato ada penutup pidato. Penutup pidato biasanya mengandung bagian kesimpulan dari isi pidato yang telah disampaikan. Tidak hanya itu, penutup pidato juga memuat permintaan maaf apabila ada kesalahan saat menyampaikan suatu hal dan salam penutup.
a. Contoh kesimpulan dari penutup pidato:
Baik buruknya teknologi itu sendiri, bergantung kepada orang yang memanfaatkannya. Saya berharap, kita dapat memanfaatkan teknologi itu sesuai dengan manfaat dan tujuan teknologi itu sendiri dibuat. Supaya tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan kita sendiri dan orang lain.
b. Contoh permintaan maaf dan salam penutup:
Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata. Wabillahi Taufiq walhidayah. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
B. Tujuan Pidato
Secara umum, tujuan pidato digunakan untuk menyampaikan sebuah makna atau inti pesan kepada para pendengar. Mulai dari ucapan terima kasih, sambutan, hingga pidato dengan tema tertentu yang menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan menarik.
Pidato seringkali disebut sebagai kegiatan yang memiliki tujuan untuk memberikan suatu ajakan dan himbauan kepada seseorang. Oleh karena itu, pidato biasa dijadikan ajang untuk menyampaikan pesan kepada banyak orang sehingga mereka melakukan sesuatu yang diharapkan. Seseorang yang akrab dengan pidato biasanya adalah orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi dan memiliki pengaruh cukup besar terhadap banyak orang.
Oleh karena itu, penutup pidato secara resmi biasanya mengandung tujuan untuk meyakinkan, mendorong atau memberikan motivasi, memberitahukan atau himbauan, hingga bertindak atau berbuat. Sedangkan, penutup pidato yang biasa atau tidak formal akan cenderung digunakan untuk membuat suasana menjadi lebih hangat sehingga para pendengar menjadi lebih senang dan bahagia.
C. Bahasa yang Digunakan Saat Menutup Pidato
Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa sebuah pidato tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Salah satu metode dan etika yang perlu diikuti dan ditaati adalah bahasa dalam berpidato. Seseorang yang berpidato sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih runtut dan memiliki susunan yang sistematis. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan, penggunaan bahasa yang runtut dan sistematis akan lebih menjadikan informasi atau pesan menjadi lebih mudah untuk dipahami oleh orang lain.
Peraturan tersebut juga berlaku untuk penutup pidato. Dalam menutup pidato, seseorang yang berpidato tentu tidak boleh terlalu sering menggunakan pengulangan kata yang secara berlebihan, apalagi tersendat-sendat. Cara penggunaan berulang-ulang dan tersendat-sendat bisa menghasilkan suara yang kurang menarik untuk disimak oleh para pendengar. Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang baku dan penyusunan kalimat secara efektif bisa menjadi solusi agar penutup pidato menghadirkan pesan dan kesan yang menarik kepada para pendengar.
D. Contoh-Contoh Kalimat Penutup Pidato
1. “Sebuah tutur kata kadang ada sebuah kesalahan, dan itu saya sadari sebagai manusia yang penuh dosa, adapun hal-hal yang baik tak lain datang dari Tuhan Yang Maha Esa, dengan demikian saya mohon maaf dan untuk penutup kalimat pidato ini saya ucapkan Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.”
2. “Dari banyak kata yang telah terucap dan dari banyak hal yang telah kita simak bersama-sama, semoga apa yang telah saya sampaikan kiranya menjadi bermanfaat bagi kita sekalian. Untuk penutup kata dari pidato sambutan saya ini saya ucapkan terimakasih dan Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.”
3. “Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan dihati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah Swt. dan dan kesalahan datang dari saya selaku manusia biasa yang tidak luput dari lupa, salah, dan dosa, demikian kiranya dan akhir kata saya haturkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”
4. “Banyak hal yang tidak berguna, dan banyak juga pembicaraan yang sama sekali tidak dapat kita jadikan sebuah inti dari perbuatan kita, dalam pidato saya yang sudah saya sampaikan kiranya, saya sebagai pembicara semoga apa-apa yang saya sampaikan untuk kita semua khususnya untuk diri saya pribadi, semoga mengandung hikmah, dan bermanfaat. Aamiin yaa robbal alamiin. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.”
5. “Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Akhir kata, saya ucapkan Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.”
6. “Sekian pidato dari saya, terima kasih atas perhatiannya serta waktu yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan sambutan di podium, jika ada kata-kata yang kurang berkenan didengar dan menyinggung satu di antara pihak, saya ucapkan mohon maaf. Penutup kata, saya sampaikan Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.”
7. “Tidak ada hal yang indah selain doa dan tidak ada awalan selain akhiran, untuk itu saya mengakhiri sambutan saya ini kepada Anda yang berkenan mendengarkan pidato saya, semoga bermanfaat. Terima kasih banyak atas perhatiannya, Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.”
8. Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan. Sebagai manusia tentu saya banyak kekurangan. Maka itu, kepada hadirin saya minta maaf dan kepada Tuhan Yang Maha Esa saya mohon ampun. Akhir kata, Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.”
9. “Demikian pidato saya, semoga apa yang saya sampaikan tadi bermanfaat bagi hadirin.”
10. “Demikian yang ingin saya sampaikan, terima kasih kepada hadirin yang datang. Tanpa hadirin, saya hanya akan berbicara sendiri sebagai individu bukan manusia. Keberadaan hadirin sangatlah berarti.”
11. Itulah beberapa hal yang hendak saya sampaikan, tentu di dalamnya belumlah sempurna sehingga saya ingin meminta maaf bila ada ucapan yang tidak berkenan. Terima kasih, Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.”
12. “Semoga apa yang sampaikan ada manfaatnya. Besar harapan saya, saudara semua dapat menerapkan protokol kesehatan supaya terhindar dari virus corona. Sekian, selamat siang.”
13. “Demikian yang bisa saya sampaikan, mari kita tutup dengan doa, “Rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar”, Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.”
14. “Oleh karena itu, sebaiknya kita bersama-sama saling menjaga satu sama lain agar lingkungan tetap tertib dan aman. Sekian, Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.”
15. “Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan di hati, terima kasih atas perhatian seluruh warga sekolah yang baik budi. Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh.”
16. “Sekian pidato dari kami, terima kasih atas perhatiannya serta waktu yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan sambutan di podium. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan didengar dan menyinggung satu di antara pihak, kami ucapkan mohon maaf, penutup kata kami sampaikan Wassalamu’alikum Warohmatullaahi Wabaropkaatuh.”
17 “Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan di hati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah SWT dan kesalahan datang dari saya selaku manusia biasa yang tidak luput dari lupa, salah dan dosa. Demikian kiranya dan akhir kata saya haturkan terima kasih, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”
18. “Sebelum saya akhiri pidato ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan serta kurang layak didengar. Sekian dari saya, dan saya haturkan terima kasih.”
19. “Dari banyak kata dan kalimat yang saya sampaikan pada podium di acara ini, jika baik maka ambilah dan jika itu sesuatu yang buruk maka buanglah jauh-jauh, untuk itu mari kita saling mengingatkan. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.”
20. “Sejenak berpikir bahwa kita adalah insan yang banyak sekali ketidakmampuan, untuk itu saya secara pribadi memohon pengertian atas apa yang saya sampaikan pada pidato ini. Sebelum saya tutup pidato ini, saya mohon maaf yang sangat besar, dan terima kasih atas waktunya. Wassalamu Alaikum Wr. Wb.”
21. “Setiap perkataan pasti ada kesalahan apalagi saya hanya manusia biasa. Sebelum saya tutup pidato saya ini, saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan di hati saudara, sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum. Wr. Wb.”
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penutup Pidato
- Cerita Fantasi
- Contoh Literasi Singkat
- Contoh Pembukaan Pidato Islami
- Tokoh Puisi di Indonesia
- Teori dan Sejarah Sastra
- Pengertian Sastra
- Pengertian Syair
- Sastrawan Indonesia
- Ciri-ciri Komik
- Pengertian Apresiasi
- Pengertian Dongeng
- Pengertian Komik
- Pengertian Cerita Nonfiksi
- Pengertian Sajak
- Pengertian Puisi
- Pengertian Pantun
- Contoh Pantun Nasihat
- Kumpulan Contoh Pantun Ngakak
- Pantun Berbalas
- Contoh Pantun Anak
- Contoh Pantun Jenaka
- Ciri-ciri Cerpen
- Kumpulan Contoh Cerita NonFiksi
- Jenis Novel
- Perbedaan Novel vs Cerpen
- Puisi Untuk Guru SD
- Puisi Untuk Orang Tua
- Review
- Rima Puisi
- Seni Rupa Terapan
- Spoiler
- Tata Cara Shalat Jenazah