Uncategorized

Pengertian, Ciri Dan Contoh Pidato Persuasif

pidato persuasif
Written by Nandy

Pengertian, Ciri dan Contoh Pidato Persuasif – Pada saat Kita menghadiri sebuah acara, beberapa kali Kita akan melihat ada seseorang yang sedang menyampaikan pendapat di depan banyak orang. Kegiatan menyampaikan pendapat tersebut biasa disebut dengan istilah berpidato. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pidato dapat diartikan sebagai pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada banyak orang. Pidato sendiri terbagi 4 jenis, yaitu pidato informatif, pidato argumentatif, pidato reaktif, dan pidato persuasif.

Nah, bagi Kamu yang ingin mempelajari secara lebih dalam tentang pidato persuasif, artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang pengertian hingga contoh dari pidato persuasif.

A. Pengertian Pidato Persuasif

Pidato persuasif dapat diartikan sebagai salah satu jenis pidato yang memiliki tujuan untuk menarik perhatian hingga memengaruhi pemikiran dan perasaan dari para pendengar. Selain itu, pidato persuasif juga memiliki sifat untuk membujuk dan mengajak supaya pendengar merasa yakin untuk kemudian bertindak sesuai maksud dari pidato yang yang disampaikan. Oleh karena itu, pidato persuasif harus berisi maksud yang berangkat dari pemikiran atau pendapat yang logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Beli Buku di Gramedia

Sifat mengajak dan membujuk pada pidato persuasif yang disampaikan kepada masyarakat pada dasarnya harus memiliki nilai manfaat untuk kehidupan. Hal ini yang menjadikan pidato persuasif bisa menjadi salah satu solusi alternatif yang efektif dalam upaya membangun kesadaran bersama, sehingga masyarakat dapat tergerak untuk ikut kontribusi dan bermanfaat bagi kehidupan dengan lebih baik serta lebih kreatif. Dalam beberapa acara, pasti Kamu sering menemukan orang yang menyampaikan pidato persuasif di hadapan banyak orang.

Pada saat menyampaikan sebuah pidato persuasif di hadapan banyak orang, terkadang juga diselipkan beberapa lelucon atau kata-kata lucu kepada para pendengar supaya tidak jenuh dan lebih nyaman serta senang ketika mendengarkan. Metode penyampaian pidato ini akan membuat informasi lebih mudah mudah diterima dan dipahami oleh para pendenagr.

B. Tujuan Pidato Persuasif

Setelah Kamu mengetahui pengertian dari pidato persuasif, selanjutnya akan dijelaskan tentang tujuan dari pidato persuasif. Sebelum itu, berikut ini adalah tujuan pidato secara umum yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. Informatif, yaitu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para pendengar.
2. Argumentatif, yaitu membangun keyakinan kepada para pendengar.
3. Rekreatif, yaitu menyampaikan pendapat atau pesan yang memiliki sifat menghibur kepada para pendengar, sehingga memberikan dampak gembira.
4. Persuasif, yaitu memberikan pengaruh kepada para pendengar supaya secara sadar dan sukarela mengikuti kehendak yang dimaskudkan dari pidato yang disampaikan.

Nah, secara khusus, pidato persuasif sendiri memiliki tujuan untuk memengaruhi, mengajak dan tentunya membujuk para pendengar agar paham tentang pesan pidato dan bertindak secara sukarela sesuai maksud dari pidato yang disampaikan.

C. Ciri-Ciri Pidato Persuasif

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang ciri-ciri pidato persuasif. Dengan mengetahui dan memahami pengertian dan tujuan dari pidato persuasif, Kamu akan semakin ahli dalam mengenal ciri-ciri pidato persuasif dan dapat dengan mudah membedakan dengan jenis pidato yang lain.
Nah, sekarang Kamu dapat menyimpulkan tentang ciri-ciri pidato persuasif. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks pidato persuasif. Ciri-ciri yang pertama dari pidato persuasif adalah bersifat menggerakkan atau mengajak. Selanjutnya, ciri-ciri kedua dari pidato persuasif yaitu menciptakan reaksi yang diharapkan dari penyampaian, baik membangkitkan emosi sekaligus tindakan dari para pendengar setelah menyimak pidato persuasif.

D. Struktur Pidato Persuasif

Setelah Kamu mengetahui pengertian, tujuan, serta ciri-ciri dari pidato persuasif, selanjutnya akan dijelaskan tentang struktur yang biasa digunakan dalam penyampaian pidato persuasif. Berikut ini ada tiga unsur utama yang dapat Kamu gunakan untuk menyusun struktur pidato yang bersifat mengajak atau membujuk, diantaranya yaitu:

Beli Buku di Gramedia

1. Pembukaan

Pembukaan pada pidato persuasif memiliki tiga bagian, mulai dari salam pembuka, ucapan penghormatan, hingga juga ucapan syukur.

a. Salam pembuka

Salam pembuka biasanya disampaikan untuk menyapa kali pertama para pendengar. Salam pembuka sendiri disampaikan sesuai dengan situasi atau waktu dan latar belakang kehadiran para pendengar. Beberapa salam pembuka yang umum digunakan yaitu seperti, selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam, hal ini dapat disesuaikan dengan waktu, situasi dan latar belakang audiens.

b. Ucapan (Sapaan)

Ucapan atau penghormatan ini mengandung maksud sebagai bentuk rasa hormat dari orang yang berpidato kepada pendengar yang hadir. Selain itu, agar sesuai etika yang berlaku, para audiens yang hadir dan memiliki tingakatan sosial atau usia yang lebih tinggi harus mendapatkan ucapan atau penghormatan lebih dahulu.

c. Ucapan Syukur

Ucapan rasa syukur dapat dipahami sebagai salah satu bentuk terima kasih dan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan anugerah kepada para pendengar, sehingga dapat hadir dalam acara.

2. Isi Pidato

Struktur pidato persuasif berikutnya yang biasa digunakan setelah pembukaan yaitu penyampaian isi pidato. Bagian isi pada dasarnya adalah inti dari sebuah pidato. Pada bagian ini, orator atau orang yang menyampaikan pidato akan memberikan pendapat, gagasan, alasan, berbagai informasi penting, dan tentunya pesan yang bersifat mengajak dan mendorong para pendengar. Dalam penyusunan isi pidato, Kamu harus menggunakan alasan yang meyakinkan dan berdasarkan informasi yang faktual sehingga mampu mendukung pesan yang disampaikan.

3. Penutup Pidato

Setelah menyampaikan isi pidato persuasif kepada para pendengar, tugas orang yang menyampaikan pidato selanjutnya adalah menutup pidato. Penutup pidato persuasif dapat diartikan sebagai bagian akhir dari sebuah pidato. Berikut ini adalah tiga unsur yang perlu Kamu lakukan dalam menutup pidato persuasif, di antaranya yaitu:

a. Menyampaikan harapan tentang gagasan dan pesan agar dapat memberikan manfaat kepada para pendengar.

b. Menyampaikan permohonan maaf kepada para pendengar terkait berbagai kesalahan dan kekhilafan yang tidak sengaja dilakukan.

c. Mengucapkan rasa terima kasih kepada para pendengar karena telah berkenan menyimak pidato.

d. Salam penutup.

E. Kaidah Kebahasaan Pidato Persuasif

Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa tujuan dari penyampaian pidato persuasif adalah menyampaikan gagasan dan pesan berupa himbauan serta ajakan, Kaidah kebahasaan yang terdapat dalam pidato persuasif dapat dikatakan sebagai gaya bahasa atau ciri khas dari pidato yang bersifat persuasif, yang mana dapat digunakan untuk membedakan dengan bahasa yang digunakan dalam jenis pidato yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan yang biasa muncul pada pidato persuasif, diantaranya yaitu:

Beli Buku di Gramedia

1. Kalimat Aktif

Kalimat aktif pada pidato persuasif dapat dipahami sebagai kalimat yang mengahrukan subjek untuk aktif dalam melakukan kegiatan secara maksimal.

Contoh penggunaan kalimat aktif, yaitu seperti:

Para warga di desa Kami memiliki semangat kebersamaan atau gotong royong yang sangat tinggi, banyak warga desa sebelah yang sudah mengakui semangat para warga desa Kami.

2. Kata Tugas

Kata tugas pada pidato persuasif dapat diartikan sebagai satu jenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri dari kata depan, kata sambung, kata sandang, dan kata seru.

Contoh penggunaan kata tugas dalam bentuk kalimat, yaitu seperti:

Marilah Kita jaga dan rawat bersama kerukunan desa tercinta agar nilai setia kawan tersebut dapat selalu tumbuh dan juga kerkembang di tengah banyaknya tantangan dan perubahan zaman yang tidak bisa Kita hindari lagi.

3. Kosakata Emotif

Kosakata emotif pada pidato persuasif yaitu kosakata yang memiliki hubungan dengan emosi atau perasaan. Kosakata emotif biasanya digunakan pada saat para pendengar menyimak pidato persuasif dapat tersentuh emosinya.

Contoh penggunaan kosakata emotif pada kalimat, yaitu seperti:

Hal itu bisa terjadi dikarenakan warga desa Kita memiliki semangat kebersamaan dan gotong royong yang luar biasa.

4. Kosakata Bidang Ilmu

Kosakata bidang ilmu atau istilah pada pidato persuasif memiliki arti sebagai kosakata yang sering digunakan pada bidang keilmuan tertentu saja.

Contoh penggunaan kosakata bidang ilmu pada kalimat, yaitu seperti:

Salah satu perubahan yang dapat Kita rasakan akhir-akhir ini adalah berkembangnya dunia internet dengan sangat pesat, hal itu dapat ditandai dengan meningkatnya penggunaan media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, twitter hingga telegram di tengah-tengah masyarakatpan masyarakat.

5. Sinonim

Sinonim pada pidato persuasif dapat dipahami sebagai persamaan atau padanan makna dari suatu kata.

Contoh penggunaan sinonim pada kalimat, yaitu seperti:

Sikap egois dan individualistis tidak akan mampu memberikan perubahaan pada kemajuan desa kita.

6. Kata Benda Abstrak

Kata benda abstrak pada pidato persuasif memiliki arti sebagai kata yang memberikan pernyataan pada sebuah benda yang bersifat abstrak atau tidak berwujud. Hal ini dikarenakan benda abstrak pada dasarnya tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Pembedaan termasuk dalam kelas nomina abstrak atau biasa dikenal dengan kata benda abstrak, yang mana menyatakan semua benda dan segala yang dibendakan.

Contoh kata benda abstrak pada kalimat, yaitu seperti:

Kesetiakawanan sosial sangat penting untuk selalu dijaga dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kita.

F. Metode Pidato Persuasif

Ketika Kamu mendapatkan tanggung jawab untuk menyampaikan sebuah pidato, ada empat metode yang sering digunakan dan dapat Kamu aplikasikan. Berikut ini adalah empat metode yang paling sering digunakan dalam menyampaikan pidato, termasuk pidato yang bersifat persuasi, diantaranya yaitu:

1. Metode Naskah

Beli Buku di Gramedia

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang paling sering digunakan yaitu metode naskah. Metode naskah sendiri dapat dipahami sebagai cara yang digunakan pada saat berpidato dengan mengandalkan media teks atau naskah. Metode naskah ini kerap kali dipakai pada acara yang mengharuskan pidato yang bersifat resmi atau formal. Contoh penggunaan pidato dengan metode naskah, yaitu pidato kenegaraan, pidato di televisi, dan lain sebagainya.

2. Metode Impromptu

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang dapat Kamu gunakan selanjutnya adalah metode impromptu. Metode impromptu sendiri merupakan metode dalam berpidato yang digunakan tanpa menggunakan bantuan teks ataupun hafalan. Metode ini biasanya digunakan oleh seseorang yang mendapat tanggung jawab secara mendadak sehingga tidak memerlukan persiapan dan sesuai dengan kebutuhan. Dikarenakan tidak adanya persiapan dan dilakukan secara tiba-tiba, maka metode berpidato impromptu tidak terlalu memberikan hasil yang maksimal. Namun, bagi seseorang yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam berpidato dan paham betul materi yang akan disampaikan, maka isi dari pidato tersebut dapat mejadi sangat menarik dan unik.

3. Metode Menghafal

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang dapat Kamu gunakan selanjutnya adalah metode menghafal. Metode menghafal ini memiliki maksud sebagai metode berpidato yang merencanakan isi pidato dengan sangat cermat dan teliti, sehingga dapat dipersiapkan secara maksimal sebelum menyamapaikan pidato. Metode ini biasanya dapat menyebabkan para pendengar menjadi bosan dan jenuh. Hal ini yang menjadikan pidato jarang digunakan karena membuat isi dari pidato kurang begitu menarik.

4. Metode Ekstemporan

Salah satu metode dalam menyampaikan pidato yang dapat Kamu gunakan berikutnya adalah metode ekstemporan. Metode ekstemporan ini merupakan metode yang cukup sering digunakan oleh banyak orang. Metode berpidato ini biasanya dilakukan dengan sebuah perencanaan. Namun, pada saat menyampaikan pidato, orator hanya menggunakan cacatan kecil saja. Hal ini digunakan sebagai cara untuk membuat panduan agar pidato dapat tersampaikan secara terstruktur dan sistematis.

Keempat dari metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh sebab itu, seseorang yang telah mahir berpidato biasanya menggunakan metode dengan cara menggabungkan dari berbagai macam metode di atas untuk membuat pidato yang sangat menarik.

G. Langkah-Langkah Menyusun Pidato Persuasif

1. Menentukan tema atau pokok pidato.

2. Mendaftar pokok-pokok pidato yang akan disampaikan.

3. Menentukan tujuan pidato.

4. Menyusun kerangka pidato.

5. Mengembangkan kerangka pidato.

H. Contoh Pidato Persuasif

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua siswa dan guru SMA 1 Tasikmalaya.

Yang saya hormati, Ibu Kepala SMA Negeri 1 Tasikmalaya, Ibu Nanan Nurhanani S.Pd. Yang saya hormati, bapak dan ibu guru beserta staf SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di sini. Tak lupa, salawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga para sahabatnya serta kita umatnya di akhir zaman.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang manfaat teknologi. Pada era ini, sudah banyak teknologi-teknologi canggih yang diciptakan untuk mempermudah cara hidup kita di zaman ini. Dengan kecanggihannya, kita dapat mempersingkat waktu dan mempercepat penyelesaian kerja. Namun, tetap ada yang menerima dan meresponnya secara negatif dengan berbagai alasan. Seperti dengan alasan teknologi-teknologi yang sudah ada secara tidak langsung telah menyingkirkan budaya sehari-hari yang telah ada.

Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita dapatkan dengan penggunaan teknologi-teknologi. Sebagai contoh, kita dapat berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh dengan menggunakan telepon genggam. Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan rumah tangga, seperti mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut rice cooker. Bahkan internet pun sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Biasanya dimanfaatkan untuk dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti bermain permainan yang disediakan internet.

Baik buruknya teknologi itu sendiri, bergantung kepada orang yang memanfaatkannya. Saya berharap, kita dapat memanfaatkan teknologi itu sesuai dengan manfaat dan tujuan teknologi itu sendiri dibuat. Supaya tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan kita sendiri dan orang lain.

Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata. Wabillahi Taufiq wal hidayah. Assalammualaikum Wr. Wb.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya