Agama Islam

Izhar Syafawi: Pengertian, Huruf, Cara Baca, dan Contoh Bacaannya

Izhar Syafawi
Written by Yufi Cantika

Izhar halqi dan Izhar syafawi termasuk dalam hukum bacaan nun mati (نْ) atau tanwin ( ـًـــٍـــٌ) dan huruf mim mati ( م ) bertemu huruf Hijaiyah. Pengertian Izhar dalam ilmu tajwid adalah pelafalan yang jelas tanpa bunyi dengung atau ghunnah. Setiap pembaca Al-Qur’an harus memahami ilmu tajwid, termasuk hukum bacaan Izhar halqi dan Izhar syafawi.

Bagaimanapun juga, dua konsep tersebut merupakan bahasan mendasar dalam ilmu tajwid dan kerap ditemui ketika melakukan tilawah Al-Qur’an. Dalil anjuran untuk mempelajari tajwid tertera dalam surah Al Baqarah ayat 121 sebagai berikut:

“Orang orang yang telah Kami berikan Al Kitab (termasuk Al Qur’an) kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya”. (QS. Al Baqarah [2]:121).

Maksud membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang sebenarnya adalah melafalkannya sesuai kaidah tajwid. Sebab, tanpa kaidah tajwid, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an melenceng dan maknanya tidak sesuai lagi. Di antara bahasan ilmu tajwid yang harus dikuasai adalah konsep Izhar halqi dan Izhar Syafawi.

https://www.gramedia.com/products/mudah-belajar-tajwid?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Lantas, apa pengertian Izhar halqi dan Izhar syafawi, beserta contohnya dalam Al-Qur’an? Bagi kalian yang belum mengetahui tentang engertian izhar syafawi beserta contohnya, maka bisa simak pembahasannya di dalam artikel ini. Jadi, baca artikel ini sampai habis, ya, Grameds.

Pengertian Izhar Halqi dan Izhar Syafawi

Izhar Syafawi

Sumber: Pixabay

Secara definisi, Izhar ( إظها) artinya jelas atau terang. Sementara itu, secara istilah, Izhar adalah cara membaca huruf hijaiyah yang dilafalkan dengan jelas tanpa ghunnah atau dengung. Izhar terjadi karena huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) dan mim mati (مْ) bertemu dengan huruf huruf Izhar, lafalnya dibaca dengan terang sesuai makhrajnya.

Pertama, Izhar halqi terjadi ketika huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf huruf Izhar halqi. Dalam hal ini, huruf huruf Izhar halqi diucapkan jelas melalui tenggorokan, terjadi terdiri dari ا (alif ), ھ (Ha), غ (gho), ع (‘ain), خ (kho), ح (ha), dan ء (hamzah).

Kedua, izhar syafawi terjadi ketika huruf mim sukun ( مْ ) bertemu dengan seluruh huruf hijaiyah, kecuali mim (م) dan ba (ب),

Sebagaimana yang ditulis oleh Marzuki dan Sun Choirol Ummah dalam buku Dasar Dasar Ilmu Tajwid (2020). Hukum bacaan Izhar Syafawi harus dilafalkan dengan jelas, terang dan tanpa dengung.

Contoh Izhar Halqi

Contoh Izhar halqi dalam Al-Qur’an terdapat pada beberapa surat, di antaranya:

1. Surah Al Lahab Ayat 2

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

Bacaan latinnya: “Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab”.

Artinya: “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan”. (QS. Al-Lahab [111]: 2).

2. Surah Al-Kahfi Ayat 5

مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا

Bacaan latinnya: “Mā lahum bihī min ‘ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā“.

Artinya: “Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta“. (QS. Al-Kahfi [18]: 5).

3. Surah Al-Baqarah Ayat 285

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

Bacaan latinnya: “Amanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullu āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami’nā wa aṭa’nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr”.

Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali,” (QS. Al-Baqarah [2]: 285).

Contoh Izhar Syafawi

Contoh Izhar Syafawi dalam Al-Quran terdapat di dalam beberapa surat, antara lain:

1. Surah Ar-Ra’d Ayat 16

أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ

Bacaan latin: “Am ja’alu lillahi syurakaa a kholaq kakhalqihi fatasyaabahal kholqu ‘alaihim.”

Artinya: “Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” (QS. Ar-Ra’d [13]: 16).

2. Surah Al-Maidah Ayat 105

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Bacaan latin: “Yā ayyuhallażīna āmanụ ‘alaikum anfusakum, lā yaḍurrukum man ḍalla iżahtadaitum, ilallāhi marji’ukum jamī’an fa yunabbiukum bimā kuntum ta’malụn”.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Maidah [5]: 105).

3. Surah Al-Baqarah Ayat 33

قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ

Bacaan latin: “Qāla yā ādamu ambi`hum bi`asmā`ihim, fa lammā amba`ahum bi`asmā`ihim qāla a lam aqul lakum innī a’lamu gaibas-samāwāti wal-arḍi wa a’lamu mā tubdụna wa mā kuntum taktumụn”

Artinya: “Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (QS. Al-Baqarah [2]: 33).

Izhar Syafawi adalah salah satu hukum tajwid mim mati (مْ) jika bertemu dengan salah satu huruf Hijaiyah kecuali huruf mim dan ba. Hukum mim mati atau mim sukun lainnya adalah ikhfa Syafawi dan idgham mimi atau idgham mutamatsilain.

Pendapat lain Izhar Syafawi adalah ketika mim sukun bertemu dengan semua huruf hijaiyah kecuali mim ( م) dan ba ( ب). Dikutip dari Dasar Dasar Ilmu Tajwid yang ditulis Dr Marzuki, MAg dan Sun Choirol Ummah, SAg, MSI, Izhar artinya menyamarkan dan Syafawi adalah bibir.

Berikut Huruf, Cara Baca, dan Contoh Izhar Syafawi

Izhar Syafawi

Sumber: Pixabay

Cara Membaca Izhar Syafawi

Bagi sebagian orang mungkin belum mengetahui secara pasti cara membaca izhar syafawi. Cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi adalah dengan menyuarakan mim mati ( مْ ) dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.

Huruf Izhar Syafawi

Huruf-huruf yang termasuk dalam huruf izhar syafawi adalah:
alif ( ا ), ta ( ت ), tsa ( ث ), jim ( ج ), ha ( ج ), kho ( خ ), dal ( د ), dzal ( ذ ), ro ( ر ), za ( ز ), sin ( س ), syin ( ش ), shod ( ص ), dhod ( ض ), tho ( ط ), zho ( ظ ), ain ( ع ), ghoin ( غ ), fa ( ف ), qof ( ق ), kaf ( ك ), lam ( ل ), nun ( ن ), ha ( هـ ), wa ( و ), dan ya ( ي ).

Seluruh huruf hijaiyah adalah bagian dari Izhar Syafawi kecuali mim ( م ) dan ba ( ب).

Contoh Izhar Syafawi

هُمْ نَائِمُوْن .1 dibaca hum naaaaaimuuna
Sebab: mim bertemu dengan nun

2. قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ dibaca qul na’am wa antum
Sebab: Mim bertemu dengan wa

3. اَنْتُمْ دَاخِرُوْنَ dibaca antum dokhi runna
Sebab: mim bertemu dengan dal

4. اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ dibaca am lam tundzirhum
Sebab: mim bertemu dengan ta

5. يَمْكُرُوْنَ dibaca yamkuruna
Sebab: mim bertemu dengan kaf

6. اَمْهَلْهُمْ رُوَيْدًا dibaca amhil hum suwaidan
Sebab: mim bertemu dengan roro’.

Cara Membaca Idgham Mimi dan Contohnya dalam Al-Quran

Idgham Mimi adalah salah satu hukum bacaan tajwid ketika huruf mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim berharakat. Cara membacanya adalah dengan meleburkan dua bunyi mim tersebut menjadi satu disertai dengan ghunnah atau dengung.

Hukum bacaan idgham Mimi dan pengertian dalam ilmu tajwid secara definisi, idgham ( ﺇﺩﻏﺎﻡ) artinya memasukkan. Sementara itu, Mimi (ممي) artinya dua huruf mim (م) yang berjejer. Nama lain dari idgham mimi adalah idgham mutamatsilain atau idgham mitsli.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa idgham Mimi dalam ilmu tajwid artinya memasukkan bacaan huruf mim yang berjejer (مْ bertemu dengan م). Dalam hal ini, dua huruf mim itu memiliki sifat dan makhraj sama atau sejenis.

Cara membaca idgham Mimi adalah seperti melafalkan mim yang bertasydid. Huruf mim pertama dimasukkan ke mim yang kedua, kemudian didengungkan atau diberi ghunnah.

Hukum bacaan idgham Mimi adalah dengan melafalkan mim sembari didengungkan, serta wajib memasukkan huruf mim pertama ke huruf mim yang kedua. Bacaan idgham Mimi dilafalkan dengan panjang 2-3 harakat. Posisi bibir ketika membaca idgham Mimi dalam kondisi tertutup dan sedikit bergetar untuk mendengungkan bacaan mim tersebut.

Contoh Bacaan Idgham Mimi dalam Al-Qur’an

Terdapat banyak ayat Al Qur’an yang mengandung kaidah tajwid idgham Mimi. Contoh contohnya adalah sebagai berikut:

1. Surah Al-Qadr ayat 4

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Bacaan latin: “Tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, min kulli amr”

Artinya: “Pada malam itu turun malaikat malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. (QS.Al Qadr[97]:4).

2. Surah Al- Humazah Ayat 8

إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ

Bacaan latin: “Innahā ‘alaihim mu’sadah”

Artinya: “Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka”. (QS. Al-Humazah [104]:8).

3. Surah Al-Quraisy Ayat 4

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Bacaan latin: “Allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khaụf”.

Artinya: “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”. (QS. Al Quraisy [106]:104).

4. Surah Al -Muthaffifin ayat 4

أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ

Bacaan latin: “Alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab’ụsuun”.

Artinya: “Tidaklah orang orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan”. (QS. Al Muthaffifin [83]:83).

5. Surah Al-Buruj Ayat 20

وَٱللَّهُ مِن وَرَآئِهِم مُّحِيطٌۢ

Bacaan latin: “Wallāhu miw warā`ihim muhiith”

Artinya: “Padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka”. (QS. Al Buruj [85])

Pelajaran tajwid praktis

Cara Membaca Tanda Waqaf dalam Al Qur’an, Macamnya Serta Contohnya

Dalam bahasa Arab, waqaf artinya berhenti atau menahan. Sementara itu, secara istilah, waqaf adalah berhenti sejenak ketika membaca suatu lafaz atau bacaan Al-Qur’an yang ada tanda waqafnya, barulah kemudian melanjutkan bacaan ke ayat selanjutnya. Secara umum, terdapat beragam tanda baca Al-Qur’an, mulai dari tanda yang dilarang berhenti hingga yang mengharuskan berhenti sejenak untuk mengambil nafas sebelum melanjutkan tilawah Al-Qur’an.

Fungsi waqaf adalah untuk menyesuaikan bacaan dengan makna ayat Al-Qur’an, mulai dari tanda yang dilarang berhenti hingga yang mengharuskan berhenti sejenak untuk mengambil nafas sebelum melanjutkan tilawah Al Qur’an. Sebagai misal, ketika suatu ayat memiliki ketersambungan dengan ayat sebelumnya, tapi pembaca malah berhenti, maka maknanya akan pincang atau terdistorsi. Untuk mencegah hal tersebut, maka diberi tanda waqaf yang melarang membaca Al Qur’an untuk melanjutkan bacaannya dan wajib berhenti.

Dengan demikian, pemahaman mengenai tanda waqaf amat penting untuk diketahui demi kesempurnaan bacaan Al Qur’an bagi umat Islam mentadaburinya.

Waqaf Lazim

Waqaf lazim adalah tanda waqaf yang mengisyaratkan bahwa pembaca Al Qur’an harus berhenti pada tempat tersebut. Sebab, makna ayatnya sudah utuh. Jika pembaca meneruskan tartilnya, makna ayat Al-Qur’an-nya akan berubah. Waqaf lazim biasanya memiliki tanda huruf mim kecil di bagian atas ayat. Contoh ayat dengan waqaf lazim terdapat pada surah Al-An’am ayat 20:

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمُ ۘ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Bacaan latin: “Allażīna ātaināhumul-kitāba ya’rifụnahụ kamā ya’rifụna abnā`ahum, allażīna khasirū anfusahum fa hum lā yu`minụn”.

Artinya: “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad ) seperti mereka mengenal anak anaknya sendiri. Orang orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah)”. (QS. Al An’am[6]:20).

Waqaf Jaiz

Adanya tanda waqaf Jaiz menunjukkan bahwa pembaca Al-Qur’an boleh berhenti dan boleh juga melanjutkan bacaannya. Tanda ini merupakan pilihan opsional bagi pembaca, serta tidak mempengaruhi makna ayat Al Qur’an yang dibacanya. Kendati demikian, tanda waqaf Jaiz juga memiliki tingkatan, ada waqaf Jaiz yang lebih baik meneruskan bacaan. Ada juga yang lebih baik berhenti, serta waqaf Jaiz yang tingkatannya setara untuk berhenti atau meneruskan bacaan yang tidak ada pengaruh sama sekali.

Waqaf Mamnu

Waqaf mamnu dalam bahasa Arab, mamnu artinya terlarang. Dengan kata lain, jika terdapat tanda waqaf mamnu, pembaca Al-Qur’an dilarang berhenti dan harus meneruskan bacaannya. Tanda ini juga menunjukkan bahwa makna potongan ayat tersebut berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Jika pembaca berhenti, makna ayat Al Qur’annya akan berubah dan menyimpang. Waqaf mamnu memiliki tanda (لا).

Contoh bacaan Al Qur’an dengan tanda waqaf mamnu tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 262:

أَنفَقُوا۟ مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Bacaan latin: “Allażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi ṡumma lā yutbi’ụna mā anfaqụ mannaw wa lā ażal lahum ajruhum ‘inda rabbihim, wa lā khaufun ‘alaihim wa lā hum yaḥzanụn”.

Artinya: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkan biru Dengan menyebut nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS Al Baqarah [2]:262).

https://www.gramedia.com/products/praktis-mudah-kuasai-tajwid?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Sampai sudah pada bagian akhir, jadi, ketika membaca tajwid izhar, maka harus dibaca dengan jelas atau tidak samar atau tidak dengung. Demikian pembahasan tentang izhar syafawi, mulai dari pengertian hingga contohnya. Semoga semua pembahasan yang ada di dalam artikel ini bermanfaat.

Grameds bisa belajar tajwid dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Baca juga:

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika