Ekonomi

Pengertian Equity: Jenis, Unsur, dan Langkah Menghitungnya

Equity adalah
Written by Rosyda

Equity adalah – Bagi para shareholder di suatu perusahaan, equity atau ekuitas merupakan istilah yang tak asing agi. Bagaimana tidak, istilah ini merupakan salah satu faktor pertimbangan yang sering kali digunakan oleh seseorang ketika ingin berinvestasi pada sebuah perusahaan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang equity atau ekuitas, maka kamu bisa simak artikel ini. Pada artikel ini akan dijelaskan tentang ekuitas, mulai dari pengertian, jenis, unsur, dan cara kerjanya. Jadi, simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Equity

Equity adalah

pixabay.com

Equity adalah besarnya hak atau kepentingan pemilik ataupun suatu entitas pada harta suatu perusahaan. Jika kamu kemudian mengingat persamaan pada akuntansi, diketahui bahwa sisi kiri ini digunakan sebagai penanda harta sedangkan pada sisi kanannya dan merupakan utang serta ekuitas.

Sisi kiri yang memperlihatkan besarnya sumber daya yang dimiliki oleh setiap perusahaan, sedangkan sisi kanan merupakan besarnya kepentingan kreditor serta pemilik terhadap harta suatu perusahaan.

Istilah equity sendiri berasal dari kata ekuitas yang berarti kekayaan bersih perusahaan. Jadi, pada prinsipnya equity ialah kekayaan bersih yang diperoleh dari pendanaan seorang pemilik perusahaan serta dari hasil suatu kegiatan usaha yang dikelola.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun 2002 Pasal 49, pengertian equity adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban. Equity = Aktiva (Harta) – Pasiva (Utang).

Ekuitas atau equity juga merupakan suatu formulasi dari total aktiva dikurangi dengan total pasiva. Equity sendiri merupakan bagian hak pemilik dalam suatu perusahaan yaitu selisih di antara aktiva dan kewajiban yang ada. Namun, ekuitas tak dapat dijual dan juga tak memiliki ukuran nilai jual pada suatu perusahaan. Selain itu, equity sendiri berasal dari pendanaan dari pemilik serta hasil usaha perusahaan.

Ekuitas juga kemudian akan berkurang dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian manfaat karena adanya kerugian. Secara sederhana, equity ialah sebuah perkiraan yang mencerminkan besarnya hak dan kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan.

Nah, setelah mengetahui pengertian singkat equity, maka pada pembahasan selanjutnya adalah jenis equity.

Jenis Equity

Equity adalah

pixabay.com

Melansir Corporate Finance Institute, terdapat dua jenis ekuitas yang paling umum digunakan diantaranya ialah book value (nilai buku keuangan) dan market value (nilai pasar). Cara menghitung keduanya juga berbeda. Untuk book value equity, cara menghitungnya adalah dengan mengurangi aset dengan beban atau kewajiban (terkait utang piutang yang ada), bisa juga dengan menambah modal dengan pendapatan yang disimpan.

Sementara itu, market value sendiri kemudian dapat dihitung dengan cara menambahkan harga saham dengan jumlah saham yang ada.

Meski begitu, terdapat beberapa jenis ekuitas lainnya. yang tidak melulu terkait dengan pemegang saham dan perusahaan yang diinvestasikan. Berikut ini adalah beberapa jenis equity beserta penjelasannya.

1. Ekuitas Rumah

Ekuitas rumah merupakan nilai rumah dikurangi dengan jumlah utang hipotek. Nah, hipotek ini sendiri adalah surat pernyataan berhutang pada kredit yang diberikan untuk membeli sebuah rumah. Misalnya jika kamu ingin membeli sebuah rumah dengan kredit dari bank.

Jadi, jika jumlah uang pinjaman melebihi harga jual rumah, maka nilai ekuitas rumahnya menjadi negatif. Namun, jika yang terjadi adalah kebalikannya, berarti positif. Hal ini sendiri sangat penting untuk dipertimbangkan, agar kamu bisa mendapatkan keuntungan baik itu saat menjual ataupun membelinya.

2. Ekuitas Pemilik Usaha

Saat membuka sebuah usaha, seseorang kemudian pasti memiliki modal awal. Equity yang satu ini merupakan suatu nilai dari modal tersebut. Modal yang tidak masuk ke perhitungan mana pun serta semua jenis keuntungan yang berangkat dari sana akan masuk kepada pemilik usaha itu sendiri.

3. Ekuitas Pemegang Saham

Selanjutnya, ekuitas pemegang saham yang bisa dibilang hampir sama dengan pemilik usaha. Dalam hal ini, bedanya terdapat pada nilai dividen yang kemudian dimiliki oleh si pemilik usaha akan dibagi dengan pemegang saham. Hal ini dapat terjadi karena dividen ini sebagai hasil investasi dari modal yang telah dikeluarkan di awal.

4. Pembiayaan Ekuitas

Terakhir, ada pembiayaan ekuitas. Jenis equity yang satu ini kemudian akan tercipta saat perusahaan berhasil menjalankan usaha, tetapi tidak mendapatkan keuntungan. Nah, saham ataupun kepemilikan pada usaha tersebut kemudian akan dijual kepada investor dan hasil penjualannya digunakan bagi mengembangkan perusahaan.

Unsur Equity dalam Perusahaan

Ekuitas itu sendiri terdiri dari beberapa unsur. Berikut ini adalah unsur-unsur equity beserta dengan penjelasannya.

1. Modal yang disetor

Salah satu unsur yang kerap ditemukan dalam ekuitas ialah modal yang disetorkan. Istilah ini kemudian mengacu kepada sejumlah uang yang ditanam oleh seorang pemilik perusahaan selaku pemegang saham kepada perusahaan tersebut.

Jenis modal ini kemudian akan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu modal saham, atau jumlah nilai saham yang berlaku. Lalu, agio ataupun disagio saham, yaitu selisih nilai setoran dari pemegang saham dengan jumlah nilai saham. Jika selisih ini kemudian bernilai positif, maka ia kemudian disebut juga dengan agio. Jika selisih ini bernilai negatif, maka ia akan disebut dengan disagio.

2. Keuntungan yang Tak Dibagi

Unsur berikutnya yang ada di dalam ekuitas perusahaan ialah keuntungan yang tak dapat dibagi. Unsur ini disebut juga dengan keuntungan yang ditahan. Ia juga menjadi hasil dari keuntungan bersih operasional yang tak diambil oleh seorang pemegang saham.

Keputusan untuk membagikan ataupun menahan keuntungan ini kemudian akan diambil oleh para pemilik perusahaan. Misalnya, pada sebuah perusahaan yang terbuka, keputusan dalam membagikan ataupun menyimpan keuntungan kemudian dilakukan melalui RUPS ataupun pada Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Modal dari Penilaian Kembali

Selanjutnya, menurut laman Chron, unsur yang terdapat di dalam ekuitas milik perusahaan adalah adanya modal dari penilaian kembali. Dalam praktiknya, setiap perusahaan kemudian akan memberlakukan proses hitung ulang pada nilai dari semua aset yang mereka miliki. Jika kelak saat proses hitung ulang ini terdapat suatu penyesuaian nilai aset, maka selisihnya akan mengubah neraca perusahaan. Inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal modal dari suatu penilaian kembali.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memiliki aset berupa sebidang tanah. Lalu, saat terjadi proses penilaian ulang, harga tanah ini akan mengalami kenaikan. Jadi, selisih nilai ini kemudian akan terbentuk karena kenaikan harga inilah yang akan menjadi modal dari adanya penilaian kembali.

4. Modal dari Sumbangan

Bentuk unsur terakhir yang terkandung di dalam ekuitas perusahaan ialah modal yang didapatkan dari sumbangan atau hibah. Semua bentuk penambahan nilai aset setelah liabilitas atau kewajiban ini kemudian akan terlaksana menjadi nilai ekuitas. Hal ini juga termasuk saat perusahaan mendapatkan modal yang berasal dari sumbangan. Modal hibah atau sumbangan sendiri adalah suatu penambahan modal yang berlaku saat perusahaan mengalami penambahan aset tanpa melakukan pengeluaran apa pun.

Langkah Menghitung Equity

Sekarang kamu perlu memahami bagaimana cara menghitung ekuitas ini. Seperti yang telah tahu dari pembahasan di atas bahwa jenis ekuitas bisa ada di mana-mana, tergantung siapa yang memanfaatkannya. Namun, kini perhitungan ekuitas menjadi sangat mudah untuk dilakukan karena biasanya menggunakan rumus yang sama, yaitu:

Ekuitas = Harta – Utang.

Mau itu ekuitas pembelian saham oleh pemegang saham, ekuitas di modal pertama pelaku usaha, ekuitas yang kemudian didapatkan suatu perusahaan dari saham yang terjual di publik, dan sebagainya harus menggunakan suatu rumus di atas. Harta adalah modal yang kamu miliki, kemudian dikurangi dengan utang-utang yang kamu lakukan demi menopang kegiatan bisnismu.

Contohnya, saat perusahaan mendapatkan modal dari pembelian saham senilai Rp100 miliar. Untuk mengetahui berapa nilai ekuitasnya, maka modal ini akan dikurangi dengan utang perusahaan Rp7 miliar.

Ekuitas = Harta – Utang Ekuitas
100 miliar – 7 miliar Ekuitas = 93 miliar

Jadi, nilai ekuitas perusahaan dari penjualan sahamnya adalah Rp 93 miliar.

Cara Kerjanya Equity

Meski demikian ekuitas kemudian digunakan untuk berbagai macam hal. Memang, ujungnya akan berakhir dengan kesimpulan bahwa equity adalah hasil penjumlahan inventaris, aset, serta pendapatan bersih. Dikutip dari The Balance Small Business, berikut di bawah ini adalah cara kerja ekuitas dalam berbagai macam bentuk:

1. Saham

Investor umumnya kemudian memiliki ekuitas di sebuah perusahaan dalam bentuk saham (baik itu dalam saham umum maupun preferen). Kepemilikan ekuitas di sebuah perusahaan juga berarti bahwa pemilik usaha akan membagi kepemilikan dengan para investor, biasa disebut dengan istilah shareholder. Jika seseorang memiliki saham di sebuah perusahaan yang belum go-public, maka nama ekuitas yang dimiliki kemudian menjadi private equity.

2. Neraca keuangan

Di dalam neraca keuangan, cara melihat total equity ialah dengan cara melihat jumlah saham biasa, saham preferen, modal yang telah disetorkan serta pendapatan yang ditahan. Ekuitas ini disebut juga sebagai shareholders’ equity, kemudian akan menggambarkan jumlah ekuitas yang dimiliki oleh para pemilik usaha.

3. Likuidasi

Jika usahamu tengah bangkrut serta harus melakukan likuidasi, maka ekuitas pemilik usaha adalah jumlah uang yang tersisa setelah selesai membayar lunas utang piutang serta menjual semua aset yang dimiliki. Jika suatu keadaan keuangan tengah buruk-buruknya, bisa jadi setelah dicairkan, tak ada lagi ekuitas yang tersisa.

4. Ekuitas tak berwujud

Saat tengah menghitung ekuitas, aset yang masuk ke dalam perhitungan ialah aset nyata atau berwujud serta yang tak berwujud. Aset yang berwujud mencakup diantaranya inventaris fasilitas yang dimiliki, serta properti. Di sisi lain, contoh aset tak berwujud ialah reputasi perusahaan tersebut, identitas brand-nya, serta hak milik intelektual. Meski tidak terlihat, tetapi aset-aset ini kemudian akan sangat berpengaruh terhadap nilai sebuah perusahaan.

Dari semua pembahasan di atas kemudian dapat dikatakan bahwa equity merupakan suatu perhitungan akuntansi yang tidak dapat dilepaskan saat ingin melakukan investasi. Demikian pembahasan mengenai equity atau ekuitas, mulai dari pengertian hingga cara kerjanya. Semoga semua pembahasan di atas bisa bermanfaat sekaligus menambah wawasanmu ya.

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Equity

1. Akuntansi Aset, Liabilitas, & Ekuitas

Equity adalah

Buku ini secara keseluruhan akan mengulas mengenai akuntansi untuk pos-pos aset, liabilitas, dan ekuitas. Topik-topik yang akan dibahas secara terperinci dan mendalam adalah akuntansi kas, piutang, persediaan (termasuk harga pokok penjualan), investasi dalam sekuritas utang dan sekuritas ekuitas, aset tetap (investasi dalam aset operasi tidak lancar), kewajiban lancar, utang obligasi (pembiayaan utang jangka panjang), dan akuntansi perseroan (ekuitas pemegang saham).

Buku ini sangat tepat dibaca (dimiliki) sebagai bahan referensi bagi para kalangan umum, praktisi, serta mahasiswa yang ada di program studi akuntansi dan manajemen yang sedang mengambil mata kuliah pengantar akuntansi dan akuntansi keuangan menengah. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan praktek bagi para eksekutif akuntansi yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan ataupun kalangan umum lainnya yang tertarik untuk mempelajari atau mengenal akuntansi.

2. Anak Muda Miliarder Saham

Equity adalah

Apakah kamu sedang mencari panduan step-by-step untuk menjadi full time investor yang sukses? Sudah lama berkecimpung di pasar modal namun belum juga bisa menghasilkan profit yang konsisten? Bagaimana cara membangun passive income dari investasi saham? Apakah mungkin mencapai kebebasan finansial dengan investasi saham? Mengapa trading saham justru akan membuat kamu merugi?

Buku ini akan menjawab semua pertanyaan di atas dan memberikan solusi yang sudah teruji. Juga akan menunjukkan mengapa anak muda memiliki kesempatan dan sumber daya yang besar untuk mencapai kesuksesan finansial dengan memanfaatkan pasar saham.

3. Akuntan Akuntansi Biaya

Equity adalah

Buku karya Drs. Harnanto, M.Soc. Sc., Merupakan buku teks yang sederhana, ringkas, namun mengungkapkan secara lengkap tentang pengumpulan data biaya produksi dan penentuan harga pokok produk berdasar sistem biaya historis; yang mutlak diperlukan untuk dipakai sebagai dasar penilaian persediaan produk dalam proses dan produk jadi yang sesuai dengan standar atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) pada setrap perusahaan manufaktur.

Buku ini ditulis dengan menggunakan jargon dan gaya yang lugas, sehingga orang awam pun dapat dengan mudah memahami isinya. Buku ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pengukuran, sistem dan prosedur pengumpulan serta pencatatan data biaya produksi dan penentuan atau perhitungan harga pokok produk berdasar sistem biaya historis. Pembahasan dalam buku ini mencakup pengumpulan data biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik; baik menurut metode harga pokok pesanan maupun harga pokok proses dalam sistem biaya historis, termasuk berbagai permasalahan yang melingkupinya seperti misalnya: produk rusak, produk cacat dan sisa bahan.

Dalam buku ini juga diberikan contoh-contoh kasus yang realistis sehingga mudah dipahami. Dengan konten atau materi pembahasan yang cukup komprehensif, tidak pelak lagi buku ini sangat bermanfaat bagi para praktisi (akuntan publik, akuntan manajemen, manajer produksi, manajer keuangan), dan para mahasiswa program diploma, program sarjana strata satu yang mengambil program studi akuntansi pada khususnya.

4. Costing Akurat dengan Microsoft Excel

Equity adalah

Kamu bingung cara menghitung harga pokok penjualan? Mulai dari mengalokasikan biayanya satu per satu kemudian memasukkannya ke dalam pos-pos biaya. Sulit banget ya? Kini kamu tak perlu khawatir lagi! Buku ini akan menjawab semua pertanyaan kamu mulai dari : Apa itu biaya, Pengalokasian biaya dengan excel secara mudah, Perhitungan penyusutan dan pengalokasian ke harga pokok penjualan.

Pengintegrasian semua biaya menjadi harga pokok penjualan Kamu juga akan mendapatkan informasi mengenai perhitungan costing secara nyata yang dapat langsung diterapkan. Semuanya itu dilakukan dengan bantuan microsoft excel yang semakin mempermudah pekerjaan kamu dan dapat menghasilkan costing yang akurat, cepat, dan tepat.

Jika ingin mencari buku mengenai akuntansi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: Dari berbagai sumber

BACA JUGA:

  1. Apa Itu Liabilitas? Jenis dan Contoh Soalnya
  2. Struktur Modal: Pengertian, Teori, Contoh Teori, dan Faktor 
  3. Laba Tertahan: Pengertian, Fungsi, dan Faktornya
  4. Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus, dan Contoh
  5. Rasio Solvabilitas: Pengertian, Jenis, dan Rumus Penghitungan 
  6. Pengertian Liabilitas dan Manfaatnya untuk Perusahaan 
  7. Pengertian IHSG: Fungsi dan Cara Hitungnya 

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah