Akuntansi Ekonomi Pendidikan

Apa itu Liabilitas? Jenis, dan Contoh Soalnya

Written by Gilang P

Pengertian Liabilitas – Liabilitas merupakan salah satu komponen keuangan yang paling penting untuk menunjang perusahaan. Apa arti liabilitas? Apa saja contohnya? Simak bahasannya dalam artikel berikut ini.

https://www.imf.org/

Pernah Grameds merasa bingung karena tiba-tiba utang yang ditanggung perusahaan berjumlah lebih besar apabila dibandingkan pendapatan tanpa mengetahui bagaimana proses terjadinya? Jika ya, mempelajari mengenai liabilitas merupakan sebuah yang oas solusi agar Grameds tidak mengalaminya lagi.

Meski memiliki bentuk fisik dan bernilai, liabilitas tak bisa digolongkan sebagai aset. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak pengusaha yang gagal memahaminya. Jadi apa yang dimaksud dengan liabilitas? Apa saja jenis-jenisnya? Berikut penjelasannya untuk Grameds.

Apa itu Liabilitas?

shutterstock

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan mengeluarkan berbagai jenis biaya dengan tujuan untuk menjalankan operasional. Penggunaannya dalam jumlah yang besar, sehingga pada umumnya biaya ini tertagih hanya pada tiap periode tertentu.

Selain mengenai biaya, banyak juga perusahaan yang memiliki tagihan dari pinjaman modal eksternal, atau yang secara sederhana disebut sebagai utang.

Kedua jenis tagihan ini termasuk ke dama proses pelaporan neraca laba/rugi pada umumnya dijadikan satu, dan diberi nama sebagai “liabilitas”.

Jadi apabila didefinisikan, liabilitas merupakan suatu kewajiban yang menjadi tanggungan dari perusahaan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal, dan wajib untuk segera dibayarkan sebelum jatuh tempo pembayaran.

Perbedaan Aset dan Liabilitas

kerjayuk.com

Liabilitas bisa memiliki bentuk dan nilai yang sama dengan aset, baik sebagai modal maupun barang. Hal inilah yang kerap kali menjadikan pengusaha salah paham serta menganggap liabilitas sama dengan aset. Padahal faktanya, aset dan liabilitas merupakan dua hal berbeda.

Aset ialah sumber-sumber ekonomi yang digunakan untuk menjalankan laju bisnis serta memastikan atas pertambahan nilai kekayaan bagi perusahaan. Aset memiliki dua jenis, yakni:

  • Aset lancar (mudah dicairkan), misalnya sertifikat tanah, mesin, gedung, brand, dan lain sebagainya.
  • Aset tak lancar (sulit dicairkan), misalnya surat berharga, piutang, kas, barang dagangan, dan lain sebagainya.

Sementara itu, liabilitas ialah berbagai sumber ekonomi yang dipakai untuk menjalankan laju bisnis yang wajib dibayar oleh pihak perusahaan ke pihak eksternal dalam tempo tertentu.

Liabilitas tak bisa ditinggalkan, karena pastinya akan menimbulkan masalah. Sementara itu, aset merupakan hak milik dari perusahaan (atau investor) sehingga bisa dikelola dengan sesuka hati atas dasar untuk kemajuan perusahaan.

Selain yang sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya, perbedaan aset dan liabilitas yang lainnya antara lain:

Aset merupakan sumber daya keuangan yang memiliki manfaat ekonomi untuk masa depan. Sementara liabilitas ialah hal yang harus dilunasi dalam waktu dekat.

Nilai aset pada tiap tahunnya mengalami penurunan atau depresiasi, sedangkan liabilitas nilainya tak akan berkurang dan dapat bertambah karena berlakunya sistem suku bunga.

Pada penulisan neraca keuangan, aset dituliskan di bagian kanan, sedangkan liabilitas dituliskan di bagian kiri.

Karakteristik Liabilitas

Setelah memahami mengenai pengertian dari liabilitas, kali ini kita akan mempelajari mengenai karakteristik liabilitas, yakni:

  • Memiliki jatuh tempo pembayaran.
  • Sebagai transaksi atau kejadian yang sudah terjadi sehingga mewajibkan entitas.
  • Wajib diselesaikan dengan cara melunasinya.
  • Membutuhkan aset dan entitas lain untuk menyelesaikan liabilitas.

Fungsi Aset dan Liabilitas Dalam Laporan Keuangan

Dalam suatu periode akuntansi perusahaan, lancarnya aset dan liabilitas merupakan komponen utama sebagai penunjang untuk menunjukkan kestabilan serta prospek jangka panjang dari perusahaan. Dalam sebuah laporan keuangan perusahaan, liabilitas atau utang ialah salah satu strategi dari sebuah perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya secara konsisten.

https://www.gramedia.com/products/sejarah-kerajaan2-besar-di-nusantara?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiBahkan, perhitungan selisih antara liabilitas dan aset yakni suatu cara untuk memperoleh ekuitas atau nominal capital yang diperoleh perusahaan. Singkatnya, aset, liabilitas dan ekuitas merupakan sebuah penentu bagi perhitungan dividen oleh para investor atau pemegang saham. Maka dari itu, liabilitas merupakan salah satu komponen terpenting yang wajib untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam sebuah neraca akuntansi.

Jenis-Jenis Liabilitas

Liabilitas lancar merupakan utang yang wajib diselesaikan oleh perusahaan dalam satu tahun atau satu periode akuntansi. Keputusan perusahaan yang melakukan utang pada umumnya didasari pada perhitungan yang strategis dan matang. Utang ini akan dipakai sebagai modal usaha yang akan memberikan keuntungan yang lebih besar untuk masa depan perusahaan.

Komponen yang termasuk ke dalam kelompok liabilitas ialah utang jangka pendek (current liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities). Selengkapnya mengenai komponen liabilitas yakni sebagai berikut.

1. Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)

Utang jangka pendek atau liabilitas ialah utang yang wajib untuk segera dibayarkan atau dilunasi oleh suatu perusahaan atau dengan kata lain sebagai kewajiban perusahaan yang memiliki batas pembayaran kurang dari setahun, misalnya per bulan, per kuartal, maupun per semester. Waktu yang paling lambat untuk melakukan pelunasan current liabilitas ialah satu tahun periode pembukuan akuntansi.

Istilah lain yang digunakan untuk menyebut liabilitas ini adalah utang lancar, karena perusahaan harus membayarkannya hingga beberapa kali dalam kurun waktu satu tahun.

Komponen yang termasuk ke dalam current liabilitas adalah sebagai berikut.

1. Utang Dagang (Account Payable)

Utang dagang dalam liabilitas ialah keputusan utang untuk pembelian barang seperti bahan baku guna untuk melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Umumnya utang ini wajib dibayarkan kepada supplier atau perusahaan partner.

2. Utang Wesel (Notes Payable)

Utang jangka pendek wesel dalam liabilitas ialah jenis utang yang dibayarkan kepada pihak pemberi dana pinjaman. Utang ini memiliki jatuh tempo atau masa tenggang selama 30, 60, dan 90 hari menyesuaikan dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Beban yang Perlu Dibayarkan (Accrued Interest Payable)

Beban yang perlu dibayarkan dalam liabilitas ialah jenis liabilitas yang memiliki status masih belum dilunasi dalam periode akuntansi tertentu. Komponen yang ada dalam accrued interest payable ialah biaya sewa, beban upah atau gaji, dan lain sebagainya.

4. Penghasilan yang Ditangguhkan (Unearned Revenue)

Liabilitas ini merupakan penghasilan dari perusahaan atas jasanya kepada pihak ketiga. Pembayaran utang ini telah diterima, tetapi penghasilan tersebut belum menjadi hak milik sepenuhnya dari perusahaan sehingga masih dikatakan sebagai utang.

5. Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred Liability atau Deferred Revenue)

Deferred Revenue dalam liabilitas yakni pendapatan yang diterima di muka atas barang maupun jasa yang yang belum dikerjakan atau dikirimkan. Misalnya, jika barang atau jasa sudah dikirimkan kepada konsumen, maka komponen ini baru dapat disebut sebagai pendapatan dan dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi.

6. Utang Gaji (Salaries Payable)

Liabilitas ini merupakan kewajiban perusahaan yang dibayarkan kepada seluruh karyawan, tetapi total nominal yang wajib dibayarkan belum dapat memenuhi kewajiban tersebut. Maka dari itu, komponen ini masuk ke dalam utang perusahaan kepada para karyawannya.

7. Utang Dividen (Dividends Payable)

Liabilitas dividen merupakan sebagian dari laba perusahaan yang sudah ditentukan untuk dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Karena nominal ini belum dibayarkan, maka akan masuk ke dalam bagian utang dalam catatan neraca akuntansi.

8. Utang Pajak (Tax Payable)

Utang pajak dalam liabilitas ialah kewajiban yang wajib untuk dilunasi oleh perusahaan atas perhitungan pajak dari segaka aset perusahaan dalam bentuk bangunan yang sudah digunakan.

2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Segala utang yang kewajiban pelunasannya dibayarkan dalam kurun waktu yang relatif lama atau setidaknya lebih dari satu tahun adalah long term liabilities. Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan dengan tempo yang relatif lama, yakni dalam satu siklus laporan keuangan perusahaan.

Liabilitas ini bisa juga disebut sebagai utang tidak lancar, karena perusahaan tidak bisa membayarkan kewajiban ini dalam kurun waktu kurang dari periode satu tahun.

Komponen yang termasuk ke dalam jenis liabilitas adalah berikut ini.

1. Utang Bank (Bank Loan)

Utang bank dalam liabilitas oalah dana pinjaman dari bank yang diperoleh perusahaan dan dijadikan sebagai modal perusahaan, seperti untuk merger perusahaan atau kegiatan ekspansi bisnis.

2. Utang Hipotek (Mortgages Payable)

Liabilitas ini merupakan utang pinjaman perusahaan dengan adanya jaminan berupa aset tetap maupun harta tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Utang Obligasi (Bond Payable)

Obligasi adalah surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan. Surat ini sebagai bukti yang menyatakan bahwa investor atau pemegang surat obligasi meminjamkan sejumlah uang kepada sebuah badan bisnis atau perusahaan yang mengeluarkannya.

https://www.gramedia.com/products/sejarah-kerajaan2-besar-di-nusantara?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiApabila perusahaan menerbitkan surat obligasi, maka perusahaan harus membayar utang dan bunga dari jumlah pinjaman dana yang dikeluarkan oleh pemegang dari surat ini.

4. Kredit Noveltasi (Long Term Loan)

Kredit noveltasi dalam liabilitas merupakan kewajiban perusahaan yang diperoleh dari pihak bank atau lembaga keuangan lain yang bentuknya berupa pinjaman jangka panjang.

5. Utang Berdurasi (Subordinated Loan)

Utang berdurasi merupakan kewajiban oleh pemegang saham perusahaan induk yang sifatnya tidak menggunakan sistem bunga.

6. Utang Sewa Dana (Payable Lease)

Payable lease dalam liabilitas merupakan utang yang berasal dari perusahaan asing guna untuk pembelian aset tetap dimana seluruh pembayaranya diangsur dalam rentang waktu yang relatif panjang.

7. Utang Pemegang Saham (Holding Company Loan)

Apabila sebuah perusahaan memiliki perusahaan afiliasi maka utang pemegang saham menjadi kewajiban yang harus dibayarkan. Utang ini harus diberikan dari perusahaan induk kepada perusahaan afiliasi maupun anak perusahaan yang baru sebagai modal operasional usaha perusahaan. Umumnya liabilitas ini pembayarannya dapat diangsur dalam rentang waktu yang relatif panjang.

Rasio Utang terhadap Ekuitas

Komponen liabilitas yang pertama yang harus dianalisis ialah rasio utang terhadap ekuitas (pendapatan/pertambahan nilai perusahaan). Sebelum memulai, tanyakan pada diri Grameds sendiri mengenai hal berikut: apakah ekuitas yang perusahaan peroleh sudah cukup untuk membayar selurh utang yang dimiliki?

Apabila jumlah utang mencapai hingga 50% atau lebih, maka keuangan perusahaan sedang berada di dalam kondisi yang tidak sehat. Sehingga pada tahun berikutnya perusahaan wajib berusaha untuk mengurangi liabilitas dan meningkatkan ekuitas.

Rasio Utang terhadap Aset

Analisis liabilitas yang berikutnya perlu Grameds lakukan ialah rasio utang terhadap aset. Komponen ini menjadi lebih penting, karena menyangkut izin operasional perusahaan.

Apabila setelah analisis ditemukan jumlah utang mencapai 50% atau lebih, maka aset perusahaan Grameds terancam terkena hipotik (apabila gagal membayar liabilitas).

Jumlah ideal untuk rasio utang adalah 40%, atau kurang dari itu. Semakin rendah rasio utang terhadap aset, maka operasional perusahaan juga akan semakin aman.

Contoh Liabilitas Perusahaan

Liabilitas merupakan komponen akuntansi yang tak terlalu sulit untuk dipahami, sehingga Grameds dapat menghitung jumlahnya dengan mudah. Akan tetapi, supaya semakin mudah untuk memahami liabilitas, berikut contoh dari liabilitas perusahaan.

LAPORAN KEUANGAN LIABILITAS

PT JAYA MAKMUR TBK.

31 Desember 2020

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha ¾ Pihak ketiga : 105.980.775

Utang lain-lain ¾ Pihak ketiga : 859.657

Utang pajak : 799.999

Beban masih harus dibayar: 50.956.390

Pinjaman bank : 48.900.000

Utang jangka panjang: –

Sewa pembiayaan: 67.345.098

Liabilitas jangka pendek lainnya: 5,991

Total liabilitas jangka pendek: 274.847.910

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas imbalan kerja: 49.553.900

Senior notes : 32.456.988

Pinjaman bank: 85.688.900

Sewa pembiayaan: 151.990.800

Total liabilitas jangka panjang : 319.690.588

Total liabilitas keseluruhan: 594.538.498

Contoh Soal Utang Jangka Pendek beserta Jawabannya

Pengertian dari piutang jangka pendek ialah kewajiban dari perusahaan yang kurun waktu penyelesaiannya kurang dari satu tahun. Perhatikan contoh soal utang jangka pendek berikut ini:

Contoh soal utang dagang jangka pendek

PT Atos Empuk Jaya merupakan perusahaan dagang yang menjual berbagai perangkat lunak dan keras dalam bidang teknologi informasi. Pada tanggal 20 Maret 2021, perusahaan menjual produk dagangannya senilai Rp 36.500.000 kepada Toko Ora Nyetrum dengan sistem kredit dengan syarat pembayaran 3/10, n/45.

Harga pokok produk yang diberikan supplier kepada  PT Atos Empuk Jaya adalah sebesar Rp 30.000.000. Pertanyaannya adalah bagaimana perlakuan pencatatan akuntansi untuk pembeli dan penjual?

Jawaban dan pembahasan:

Pencatatan jurnal akuntansi di sisi penjual:

(Debit ) Piutang Dagang … Rp 36.500.000

(Kredit) Penjualan …. Rp 36.500.000

(Debit) Harga Pokok Penjualan …. Rp 30.000.000

(Kredit) Persediaan Barang Dagangan … Rp 30.000.000

Pencatatan jurnal akuntansi di sisi pembeli:

Persediaan Barang Dagangan …. Rp 36.500.000 (Debit)

Utang Dagang …… Rp 36.500.000 (Kredit)

Contoh soal jangka panjang dan penyelesaiannya

Utang jangka panjang merupakan kewajiban perusahaan yang jatuh temponya hingga lebih dari dua belas bulan. Untuk membantu memahami wawasan, perhatikan contoh soal utang jangka panjang berikut ini:

Contoh soal utang dagang jangka panjang

PT Lokita Baru merupakan perusahaan dagang yang memiliki rencana untuk melakukan pengembangan wilayah pemasaran untuk meningkatkan omset penjualan. Segala persiapan dilakukan dengan matang, mulai dari infrastruktur serta sarana pendukung lainnya.

https://www.gramedia.com/products/sejarah-kerajaan2-besar-di-nusantara?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiKebutuhan dana pun bisa dapat terelakkan lagi, sehingga perusahaan meminjam dana dari bank sebesar Rp 250.000.000, dengan tingkat suku bunga 18%.

Pertanyaan:

Bagaimana PT Lokita Baru mencatat utang jangka panjang dari bank tersebut?

Jawaban dan Pembahasan:

A: Menghitung bunga pinjaman

= Rp 250.000.000 x 18%

= Rp 45.000.000

B: Melakukan pencatatan akuntansi utang

Kas ….. Rp 250.000.000 (Debit)

Beban Bunga …. Rp 45.000.000 (Debit)

Utang Jangka Panjang …. Rp 250.000.000 (Kredit)

Utang Bunga …. Rp 45.000.000 (Kredit)

Kesimpulan

Liabilitas adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, terutama bagi perusahaan baru berkembang. Akan tetapi, jika manajemen liabilitasnya tertata rapi, maka Grameds tidak perlu khawatir perusahaan akan kolaps karena terlalu banyak liabilitas.

Baca Juga :

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.