Sejarah

Mempelajari Sejarah dari Agama-Agama Tertua di Dunia

Agama Tertua di Dunia
Written by Fandy

Agama Tertua di Dunia – Sepanjang sejarah kehidupan manusia di bumi ini, selalu ada dua kekuatan besar yang tidak akan bisa dilepaskan, yaitu agama (kepercayaan) dan juga filsafat. Namun sebenarnya, bagaimana sejarah agama itu sendiri? Apakah agama tertua di dunia masih bisa kamu temui saat ini?

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah berbagai agama dan hal lainnya. Sebab, agama merupakan aspek penting dalam kehidupan yang bahkan membuat manusia rela mati untuk mempertahankannya. Tak jarang, ada juga individu maupun kelompok yang merelakan harta, pikiran, serta tenaga, untuk membela kepercayaannya.

Selain itu, mempelajari agama-agama di luar yang kamu anut merupakan sebuah usaha untuk menghargai perbedaan yang ada. Maka dari itu, kamu juga harus tahu sejarah agama tertua di dunia.

Sebelum membahas tentang agama tertua di dunia, Grameds perlu tahu dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan agama. Sebab banyak agama di jaman dulu yang sangat berbeda dengan yang kita kenal saat ini.

Jika kamu menuliskan kata kunci “pengertian agama” di laman pencarian, kamu akan menemukan ratusan penjelasan yang berasal dari para ahli, buku-buku, maupun sumber lainnya. Akan tetapi, secara garis besar agama merupakan:

  1. Pengakuan pada eksistensi gaib dan hubungannya dengan manusia yang harus dipatuhi
  2. Pengikat manusia pada sesuatu yang berada di luar diri manusia dan memengaruhi perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Kepercayaan manusia terhadap kekuatan gaib yang menghasilkan cara hidup tertentu
  4. Sistem tingkah laku yang bersumber dari kekuatan gaib
  5. Pengakuan tentang kewajiban-kewajiban yang bersumber dari suatu kekuatan gaib
  6. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang bersumber dari perasaan lemah dan takut pada kekuatan mistis yang berada di sekitar manusia.
  7. Agama yang diwahyukan Tuhan kepada manusia dengan perantara seorang rasul, juru selamat, dan semacamnya.

Dari tujuh poin tersebut, bisa disimpulkan bahwa agama adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk mengembalikan hubungan dengan Tuhan atau ilahi. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian agama, Grameds bisa membacanya di buku Sejarah Agama Manusia karya Muhammad Zazuli

Agama Tertua di Dunia

Agama Tertua di Dunia Dilihat dari Tiga kategori dasar

Secara umum, semua agama pasti memiliki sumber ajaran utama. Baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Ajaran inilah yang memuat aturan atau anjuran tentang berbagai persoalan. Seperti Tuhan yang disembah, manusia dan kehidupannya, kehidupan setelah kematian, hubungan antar manusia, serta etika-etika lain yang harus diikuti.

Jika melihat dari perkembangan pikiran dan kondisi kehidupan manusia, agama merupakan sesuatu yang dinamis. Alias terus berubah dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan manusia.

Misalnya mengenai perubahan dari kepercayaan politeisme (percaya pada banyak Tuhan) hingga kepercayaan monoteisme (percaya pada satu Tuhan). Manusia di zaman batu membangun monumen yang menjadi sarana penyembahan pada Tuhan.

Ini adalah bukti konkrit yang menunjukkan bahwa sejak jaman dulu manusia memang memiliki keinginan untuk bisa tetap terhubung dengan dzat yang lebih tinggi–tentu saja dengan kemampuan yang sesuai dengan zamannya.

Nah dilihat dari perkembangannya, saat ini ada tiga kategori dasar agama di dunia ini. Pertama politeisme, panteistisme, dan monoteisme.

1. Politeisme

Politeisme adalah kepercayaan kepada para dewa atau makhluk yang memiliki nama dan tugas tertentu dalam mengatur hal-hal yang ada di dunia. Dalam kepercayaan politeisme ini, setiap dewa memiliki tugas dan sifat kepribadiannya masing-masing.

Seperti misalnya, dewa yang bertugas mengirimkan cahaya dan panas ke bumi. Dalam agama mesir kuno, dewa ini dikenal dengan sebutan “Ra”. Sedangkan dalam kepercayaan india kuno, lebih dikenal dengan nama “Surya”. Lalu dalam agama babilonia disebut “Shamas”, dan “Mithra” dalam kepercayaan persia kuno.

Agama dan sistem kepercayaan ini disinyalir berasal dari Hindu yang sudah ada sejak tahun 2500 SM. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa politeisme merupakan kepercayaan yang berasal dari banyak kebudayaan zaman dulu seperti Mesir, Roma, Asyur, Babilonia, dan Yunani.

2. Panteisme

Ini adalah kepercayaan yang dianut oleh banyak kebudayaan dan peradaban di jaman dulu. Para ahli meyakini bahwa umur panteisme bahkan jauh lebih tua daripada agama Buddha atau Kristen, dan jumlah pengikutnya mencapai ratusan juta orang.

Sekilas, kepercayaan panteisme mirip seperti kepercayaan politeisme namun sebenarnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Panteisme, banyak dikatakan, sebagai kepercayaan yang melebihi politeisme karena sudah mengajarkan prinsip bahwa segala sesuatu adalah Tuhan, dan Tuhan adalah segalanya.

Karena itu penganut ajaran ini percaya bahwa pohon, binatang, matahari, dan langit adalah Tuhan. Sedangkan manusia memiliki kedudukan yang sama dengan makhluk lainnya. Maka dari itu, manusia harus hidup harmonis dengan mereka, belajar dari mereka, dan fokus pada hubungan antara keduanya.

3. Monoteisme (tauhid)

Monoteisme merupakan kepercayaan yang meyakini bahwa Tuhan itu satu (tunggal) dan berkuasa penuh atas segala sesuatu yang ada di dunia. Kepercayaan ini juga dikenal sebagai agama abrahamik karena berasal dari keturunan Abraham atau Ibrahim yang hidup sekitar 2000 SM.

Kisah hidup Abraham atau Ibrahim ini diceritakan dalam kitab-kitab agama monoteisme seperti Al-Quran, Perjanjian Lama/Perjanjian Baru, dan yang lainnya.

Saat ini, lebih dari setengah penduduk bumi memeluk agama monoteisme. Meski begitu, banyak orang menolak pengelompokkan agama atau kepercayaan seperti ini. Alasannya karena setiap agama memiliki gagasan yang berbeda.

Ali Imran dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Terlengkap Agama-Agama di Dunia” mengurutkan kemunculan agama-agama yang ada di dunia menjadi:

  1. 2000 SM: ini adalah waktu Abraham atau Ibrahim hidup dan menjadi Bapak untuk bangsa Israel
  2. 1200 SM: waktu Musa menjadi pemimpin kaum Ibrani
  3. 1100-500 SM: waktu saat teks-teks suci Agama Hindu, yaitu Weda, dikompilasi
  4. 563-483 SM: waktu Buddha, pendiri Buddhisme hidup
  5. 551-483 SM: waktu Konfusius, pendiri konfusianisme hidup
  6. 200 SM: waktu kitab Agama Hindu, yaitu Bhagavad Gita yang tertulis
  7. 2 sampai 4 SM – 32 AD: Waktu Yesus Kristus, Mesias, dan pendiri Agama Kristen hidup
  8. 32 Masehi: waktu terjadinya penyaliban serta kebangkitan Yesus Kristus
  9. 40 – 90 Masehi: waktu penulisan perjanjian baru oleh pengikut Yesus Kristus
  10. 570 – 632 AD: waktu Muhammad, yang membawa Al-Quran sebagai dasar Agama Islam

Agama Tertua di Dunia

Daftar Agama Tertua di Dunia

1. Hindu

Agama Tertua di Dunia

Pixabay.com

Kemunculan agama Hindu tidak bisa dilepaskan dari peradaban India Kuno. Walaupun sejarah awal agama ini masih belum diketahui secara pasti. Di sisi lain, saat ini banyak orang percaya bahwa Hindu muncul saat india sedang mengalami krisis dan pada saat itu, hinduisme termasuk kepercayaan yang cukup berbeda dengan agama lain, terutama dalam hal pendirian ajaran, asal-usul, dan sumber teks utama.

Agama Hindu diduga muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan menjadi salah satu agama tertua di dunia yang masih eksis sampai sekarang. Pada saat kemunculannya, India tengah menghadapi krisis politik sejak abad ke-6 hingga abad ke-2 SM.

Dalam keadaan ini, muncul seorang reformer besar bernama Gautama dan menyebarkan ajarannya pada abad ke-5 SM dan berkembang dengan sangat pesat. Di abad ke-3 SM, agama Budha mulai mendominasi di bawah pemerintahan Raja Asoka.

Dengan demikian, Hindu semakin terdesak dan harus menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi. Setelah transisi ini, agama Hindu mengalami banyak perubahan yang mayoritas dipengaruhi oleh keyakinan bangsa Dravida yang hidup di India Selatan.

Bentuk inilah yang pada akhirnya menjadi populer kembali dan banyak dipegang oleh masyarakat India, yang dikenal dengan sebutan agama Hindu (Hinduisme).

Hinduisme, tidak mempunyai pendiri seperti halnya Buddhisme, Kristen, dan Islam. Di samping itu, kepercayaan ini juga tidak mengenal “otoritas” yang menentukan batas-batas dogma bagi penganutnya.

Terlepas dari asal-usulnya, beberapa pihak berpendapat bahwa Hinduisme ini lebih cocok disebut sebagai sebuah sistem sosial yang diperkuat dengan cita-cita keagamaan.

Mengapa demikian? Pasalnya kepercayaan yang memiliki penganut terbesar ketiga setelah Kristen dan Islam ini tidak memiliki pengakuan iman yang bisa dirumuskan dengan jelas dan disetujui oleh semua penganutnya.

Di samping itu, Hinduisme juga tidak memiliki organisasi keagamaan yang mengumpulkan semua penganutnya. Grameds bisa mengenal sejarah agama Hindu di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali, melalui buku Dari Siwaisme Jawa ke Agama Hindu Bali yang ditulis oleh Andrea Arci

Agama Tertua di Dunia

2. Buddha

Agama Tertua di Dunia

Pixabay.com

Untuk membahas agama Buddha, kita harus mengetahui biografi dari tokoh utama agama ini, yaitu Siddharta Gautama. Mulai dari kelahiran sampai akhir masa hidupnya.

Siddharta Gautama adalah anak tunggal dari pasangan raja Suddhodana dan ratu Maha Maya. Dia dilahirkan di kota Lumbini–yang sekarang berlokasi di sebelah selatan Nepal–pada tahun 546 SM.

Siddharta Gautama yang merupakan tokoh penting dalam kemunculan agama Buddha ini sudah membawa keajaiban bahkan sejak masih dalam kandungan.

Suatu hari, Ratu berjalan-jalan di taman Lumbini dan di tengah-tengah perjalanannya pulang ke rumah, dia melahirkan Siddharta Gautama. Ratu melahirkan dengan posisi berdiri sambil bertumpu pada dahan pohon sal. Dan selama proses tersebut, ajaibnya ratu tidak merasakan sakit sama sekali.

Setelah itu, Gautama yang masih bayi menunjukkan keajaiban berikutnya yaitu berjalan sebanyak 7 langkah yang setiap langkahnya tumbuh sekuntum bunga teratai.

Saat mengetahui anak tunggalnya sudah lahir, Raja Suddhodana kemudian memanggil juru ramal untuk meramal nasib putranya di masa depan. Semua juru ramal yang dipanggil raja menyatakan bahwa Siddharta akan menjadi seorang cakrawartin atau maha raja dunia.

Namun ada satu peramal yang mengatakan dengan tegas bahwa Sang pangeran akan menjadi Buddha. Raja Suddhodana pun cemas mendengarnya dan tidak ingin ramalan tersebut menjadi kenyataan karena anaknya akan menjadi pewaris tahta kerajaan.

Sang petapa kemudian menyarankan agar Sang pangeran tidak boleh melihat empat macam peristiwa selama hidupnya, yaitu orang sakit, orang tua, orang mati, dan seorang pertapa. Bila Sang Pangeran melihat keempatnya, maka ia akan menjadi Buddha.

Dan benar saja, suatu hari Siddharta keluar dari istana karena merasa bosan lalu melihat empat hal tersebut. Pada akhirnya dia sadar bahwa fisik seorang manusia ternyata tidak abadi.

Sejak saat itu, Siddharta terus melakukan perenungan untuk mencari jawaban tentang penyebab penderitaan manusia dan cara membebaskannya. Setelah beberapa perenungan, dia lalu menyadari bahwa semua kesenangan selama hidup hanya sementara dan tidak dapat menutupi seluruh rasa sakit manusia.

Kemudian, dia pun meninggalkan keluarganya dan pergi ke hutan untuk menolak masyarakat di mana dia menjadi bagian darinya. Selama periode ini dia terus melakukan perenungan hingga hampir meninggal karena kelaparan.

Setelah peristiwa ini, Siddharta kembali menyadari bahwa kelaparan yang dia rasakan tidak akan bisa menyelesaikan penderitaan dunia dan masalah-masalah lainnya.

Siddharta masih terus melanjutkan proses pencarian jawaban, hingga suatu hari dia melakukan meditasi di bawah sebuah pohon dan menemukan jawaban yang benar untuk pertanyaanya, yaitu Nirwana.

Sejak saat itu, Siddharta mulai dikenal sebagai “buddha” lalu mulai mengajar pengikut-pengikutnya hingga akhir hayatnya. Berdasarkan perjalanan hidup Buddha inilah, Agama Buddha memiliki empat kota suci, yaitu:

  1. Kapilawastu: Tempat kelahiran Buddha
  2. Bodhgaya: Tempat Buddha mendapatkan pencerahan pertamanya
  3. Benares: Tempat yang pertama kali mengajarkan ilham pada Buddha
  4. Kusinagara: Tempat wafat Buddha dalam usia 80 tahun

Baca kisah-kisah sarat kebijaksanaan dan nilai-nilai moral Buddha dalam buku The Living Wisdom of the Buddha yang disusun oleh Shui Yuean.

Agama Tertua di Dunia

3. Konfusianisme

Konfusianisme atau agama konfusius dikenal juga dengan sebutan agama Konghucu di Indonesia. Kepercayaan ini mengajarkan sifat-sifat ideal manusia sebagai individu maupun anggota masyarakat kepada pengikutnya.

Sebagai agama tertua di Tiongkok, Konfusius banyak memberikan kesan mendalam pada kehidupan dan juga kebudayaan di Negara Tirai Bambu tersebut. Seperti ajaran tentang sopan santun, cinta, ramah tamah, hingga filsafat.

Meski diakui sebagai agama, namun para pengikutnya tidak mempraktikkan praktik-praktik keagamaan seperti agama lainnya. Penganut konfusianisme lebih memandang kepercayaan ini sebagai sistem filsafat sosial dan etika untuk menjalani kehidupan sebagai manusia yang memiliki akal.

Nama Konfusius berasal dari nama pendirinya, yaitu confucius yang merupakan Anglicization dari nama aslinya K’ung-fu-tzu atau Master K’ung.

Pada awalnya, Master K’ung tidak memiliki niat untuk mendirikan kepercayaan atau agama baru, dia hanya tertarik untuk menghidupkan kembali nilai-nilai ajaran dan kepercayaan yang pernah ada di masa dinasti Zhou.

4. Taoisme

Seperti Konfusianisme, Taoisme juga merupakan kepercayaan yang berasal dari Tiongkok dan dianut oleh sebagian besar orang Tionghoa. Secara umum, agama Tao diyakini berasal dari Kaisar kuning kemudian dikembangkan oleh Lao Zi lalu diorganisir menjadi institusi Keagamaan oleh Zhang Tao Ling.

Selama ribuan tahun, Agama Tao berhasil menjaga keharmonisan hidup masyarakat di Negeri Tiongkok, memberikan kemajuan pada budaya, sastra, ilmu pengobatan, filsafat, ilmu astronomi, serta cara berpikir masyarakat Tionghoa.

Taoisme mengajarkan pengikutnya untuk menyanjung keagungan alam yang telah memenuhi kebutuhan semua makhluk hidup. Di samping itu, kepercayaan ini juga mengajarkan adanya entitas yang maha Agung; maha Mulia dan maha Esa di balik alam semesta ini.

Entitas inilah yang disebut dengan “TAO” yang merupakan sumber dari segala sesuatu di alam semesta ini. Inilah yang membuat penganut kepercayaan Taoisme selalu menjunjung tinggi sifat jujur, welas asih, tulus, dan tidak menyakiti orang lain.

5. Shinto

Agama Shinto merupakan kepercayaan yang telah ada sejak waktu prasejarah dan masih belum diketahui bagaimana asal-usulnya. Penyebaran terbanyak agama ini terdapat di wilayah Asia, khususnya Negara Jepang.

Namun Shinto dipercaya menjadi agama asli bangsa Jepang dan memiliki sifat yang lumayan unik. Bahkan proses terbentuknya, upacara keagamaan, dan ajaran-ajaran agama ini juga menunjukan perkembangan yang rumit.

Kata “Shinto” sendiri berasal dari bahasa Tiongkok yang memiliki arti “jalan para dewa”, “pemujaan para dewa”, “pengajaran para dewa”, atau “agama para dewa”. Menariknya, nama “Shinto” ini baru digunakan untuk menunjukkan agama asli bangsa Jepang saat Agama Buddha dan Konfusius masuk ke negara ini pada abad keenam masehi.

6. Yahudi

Agama Tertua di Dunia

Pixabay.com

Yahudiah (Yudaisme) merupakan agama yang unik untuk orang atau bangsa Yahudi. Kata Yahudi sendiri diambil dari salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yaitu Yehuda yang merupakan anak Yakub dari Istrinya yang bernama Lea.

Sementara agama Yahudi sendiri merupakan agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Musa dan diajarkan kepada bani Israel dengan Taurat sebagai kitab sucinya. Esensi kitab suci ini terletak pada sepuluh perintah Tuhan.

Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.

Kitab agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham atau Ibrahim bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub menurunkan bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih.

Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan.

Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa. Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan yang utama dalam agama Yahudi, dan Rabi adalah sebutan bagi mereka yang pakar dalam hal-hal keagamaan.

Kamu juga bisa menemukan sejarah lengkap agama Yahudi dalam buku Yahudi: Agama, Etnis, dan Sejarah yang Tersembunyi yang ditulis oleh Henry C. Adams.

Agama Tertua di Dunia

7. Zoroastrianisme (1000-500 SM)

Agama Zoroastrianisme adalah sebuah kepercayaan yang dibawa oleh nabi Zarathustra atau dalam bahasa Yunani dikenal dengan sebutan Zoroaster. Kepercayaan Zoroastrianisme kemudian berkembang di sebuah daerah Persia kuno yang sekarang lebih dikenal sebagai negara Iran.

Di Negara Iran sendiri, kepercayaan Zoroastrianisme lebih dikenal dengan sebutan Mazdayasna atau kepercayaan yang menyembah Ahura Mazda, yakni Tuhan yang bijaksana.

Kepercayaan ini didirikan pada abad ke-6 SM oleh pembaharu Zoroaster yang dianggap oleh para pengikutnya sebagai sebagai nabi. Berdasarkan bukti arkeologis, akar dari agama ini berasal antara 1.200-1.500 SM yang penyebarannya di wilayah di wilayah Persia Kuno atau Iran modern.

Sejarah agama ini juga mencatat bahwa Zoroastrianisme pernah menjadi salah satu agama paling kuat di dunia dan agama resmi di Persia mulai 600 SM sampai 650 SM.

Kepercayaan ini memiliki banyak konsep sentral yang sama dengan agama- agama besar lainnya, seperti Yahudi, Kristen, maupun Islam. Yakni konsep ajaran kehidupan setelah mati, dan konsep surga neraka.

Pada 3 ribu tahun yang lalu menjadi masa kelahiran Zarathustra dan mendapat wahyu. Penyelamat tersebut adalah keturunan Zarathustra yang akan menghancurkan Ahriman untuk manusia, sehingga perdamaian bisa terwujud. Meskipun sejarah agama sudah berumur lebih dari 3 ribu tahun, namun Zoroastrianisme masih eksis dianut dan dikenal sampai saat ini, meskipun tidak sebanyak dahulu.

Mayoritas penganutnya banyak menetap di Negara Iran. Selain itu ada pula sejumlah Zoroastrian yang bermigrasi ke India dan dikenal sebagai orang-orang Parsi di sana. Di sejumlah daerah Asia Tengah, termasuk Indonesia, agama zoroastrianisme juga dikenal dengan nama agama Majusi.

Itulah uraian tentang sejarah agama-agama tertua di dunia. Dari artikel ini, kita bisa memahami bahwa agama juga kehidupan manusia akan selalu berdampingan dan berkembang bersama-sama. Terima kasih sudah membaca artikel ini, sampai jumpa lagi, ya!

Grameds bisa membaca buku-buku terkait agama tertua di dunia dan tema-serupa lainnya dengan mengunjungi Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Gilang

BACA JUGA:

  1. 6 Agama di Indonesia serta Kitab Suci dan Hari Besarnya
  2. 6 Agama yang Diakui di Indonesia
  3. 6 Macam Tempat Ibadah Agama di Indonesia
  4. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
  5. Sejarah Agama Kristen di Indonesia dan Penyebarannya

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.