Sastra

5 Contoh Puisi untuk Guru Tercinta

Puisi untuk Guru Tercinta
Written by Rahma Fiska

Puisi untuk Guru Tercinta – Selain orang tua, guru menjadi orang yang paling berjasa di hidup kita. Bagaimana tidak, sekolah menjadi tempat kedua dimana kita menghabiskan masa kecil, remaja, hingga dewasa. Selama masa itu, para guru bukan hanya berbagi ilmunya denganmu, tetapi juga mendidik kamu agar menjadi manusia yang baik dan berguna.

Tanpa ajaran seorang guru, kita tidak akan bisa menjadi diri kita di hari ini. Tidak peduli, sesukses, sekaya, atau sehebat apapun kita hari ini, kamu tidak boleh melupakan jasa mereka, apalagi sampai bersikap buruk pada seorang guru yang pernah mengajarimu.

Pada zaman dahulu, orang-orang tua kita sangat menghormati gurunya. Saking hormatnya, mereka bahkan berjalan membungkuk dan menundukkan wajahnya ketika melewati seorang guru. Di masa kini, kamu memang tidak perlu sampai begitu hanya untuk menunjukkan rasa hormat atau terima kasih kepada guru yang sudah mendidik kamu.

Sebagai gantinya, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kamu kepada mereka para guru. Kamu bisa bersikap baik di kelas, tidak melawan, menghormatinya. Cara lain yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih adalah dengan membuat puisi untuk guru tercinta. Namun, sebelum membuat sebuah puisi, kamu harus lebih dulu belajar nih tentang puisi, dan cara membuatnya!

Puisi untuk Guru Tercinta

Pengertian Puisi

Mayoritas dari kita pasti pernah membaca puisi. Biasanya kita membacanya di media online, seperti postingan Instagram. Selain itu, kita juga membaca puisi di buku puisi atau bahkan buku pelajaran Bahasa Indonesia.

Bukan hanya membaca, beberapa orang dengan kemampuan menulis yang baik, bahkan sanggup membuat puisi sendiri yang tidak kalah keren dari penulis-penulis atau penyair populer. Biasanya kalau tidak disimpan sendiri, orang-orang juga seringkali mengirimkan puisi hasil karyanya ke berbagai media untuk diterbitkan.

Meski semua orang pernah membaca puisi, hanya sedikit orang yang benar-benar tahu, pengertian puisi yang sebenarnya. Secara umum, puisi adalah karangan yang dibuat untuk mengungkapkan perasaan pembuatnya. Berbeda dengan cerpen atau tulisan di buku harian, orang yang membuat puisi akan mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata puitis yang sederhana, tetapi penuh dengan makna.

Ngomong-ngomong soal puisi dan perasaan, banyak orang mengaitkan puisi dengan perasaan cinta. Jadi, di dunia ini memang ada banyak puisi cinta yang memiliki bait-bait menyentuh. Tidak jarang, seseorang menyatakan perasaan kepada orang yang disukainya dengan cara mengirimkan sebuah puisi cinta, bahkan membacakannya langsung di depan orang yang dicintainya.

Namun, puisi bukan hanya dibuat dengan satu tema saja. Selain rasa cinta, puisi juga bisa menjadi cara untuk mengungkapkan perasaan lain yang kita rasakan. Mulai dari cinta, rindu, marah, galau, sepi, bahkan tidak sedikit orang yang memilih untuk mengungkapkan rasa sakit hati mereka ke dalam sebuah puisi.

Dengan menulis puisi, sebuah perasaan bisa dinyatakan dengan cara yang indah dan menyentuh. Apalagi kalau kamu menulis puisi itu sepenuh hati, karena apapun yang dibuat dengan sepenuh hati, pasti akan sampai ke hati. Baik itu hati orang yang kamu tuju, atau siapa pun orang asing yang membacanya secara tidak sengaja.

Jenis-Jenis Puisi

Dibandingkan dengan karya sastra lainnya seperti cerpen, atau drama, puisi memang tampak sederhana. Biasanya sebuah puisi hanya terdiri dari beberapa bait dan kalimat-kalimat pendek yang berirama. Meski kelihatannya sangat sederhana, nyatanya tidak semua puisi sama.

Buat kamu yang belum tahu, puisi juga terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis puisi ini diklasifikasikan berdasarkan cara penyair saat menuliskan puisi tersebut dan mengeluarkan pemikirannya. Berikut jenis-jenis puisi yang perlu diketahui.

1. Puisi naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita. Biasanya puisi naratif terinspirasi dari kehidupan penulisnya sendiri. Puisi naratif kemudian terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu balada dan romansa.

Puisi naratif berjenis balada menceritakan tentang tokoh favorit, dan puisi balada dibuat untuk mengungkapkan kekaguman penulis terhadap tokoh tersebut.

Sedangkan puisi naratif berjenis romansa adalah jenis puisi yang paling umum, sekaligus juga jadi yang paling favorit. Sesuai dengan namanya, puisi romansa sangat berkaitan dengan romatisme atau kisah percintaan. Puisi ini sangat romantis, saking romantisnya, di masa lalu, puisi romansa menjadi senjata ampuh banyak pria untuk mengungkapkan perasaannya kepada perempuan yang dia cintai.

2. Puisi lirik

Jika dalam puisi naratif, para penyair mengungkapkan sebuah perasaan melalui narasi atau cerita. Maka di puisi lirik, para penyair mencurahkan berbagai perasaan. Bukan hanya satu, melainkan beberapa perasaan.

Sama seperti puisi naratif, puisi lirik juga dibagi menjadi tiga jenis yaitu serenada, elegi, dan ode. Serenada adalah jenis puisi lirik yang memiliki banyak penggemar. Istimewanya, syair-syair dalam puisi jenis ini tidak hanya dibacakan dengan irama, melainkan juga dinyanyikan lengkap dengan iringan musik. Selain itu, biasanya puisi serenad adalah puisi romantis yang berkisah tentang percintaan.

Jika serenada bisa membuat kamu jatuh cinta, maka elegi akan membuat kamu menangis tersedu-sedu. Pasalnya, elegi adalah sebuah puisi yang isinya merupakan perasaan sedih yang dirasakan oleh penulis.

Terakhir adalah puisi lirik berjenis ode. Puisi berjenis ode sendiri adalah puisi yang isinya merupakan kata-kata pujian untuk tokoh tertentu atau keadaan di suatu tempat. Meski begitu, puisi ode paling banyak diciptakan untuk menunjukkan rasa kagum pada seseorang, terutama tokoh-tokoh besar yang berjasa.

Di Indonesia, puisi jenis ini banyak didedikasikan untuk mengenang jasa dan keberanian pahlawan dalam memerdekakan Indonesia. Jadi, ketika membaca sebuah puisi yang bernuansa kekaguman penulis atau mengenang suatu peristiwa, maka itu adalah pulis ode.

3. Puisi deskriptif

Puisi deskriptif adalah jenis puisi dimana para penyair mengungkapkan kesannya terhadap sebuah keejadian, atau situasi tertentu. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah satir dan yang kedua adalah kritik sosial.

Puisi satire atau satir adalah puisi yang isinya merupakan ungkapan ketidakpuasan penyair terhadap sebuah kondisi. Namun untuk menyatakan ketidakpuasan itu tidak dilakukan secara terang-terangan dengan kata-kata yang kasar dan keras, tetapi para penyair justru mengungkapkannya dengan sindiran.

Sama dengan puisi satir, puisi kritikan sosial juga berisi ketidakpuasan penyair terhadap kondisi dan situasi saat ini. Namun alih-alih mengungkapkannya dengan sindiran, puisi kritikan sosial justru terang-terangan mengungkapkan masalah yang terjadi.

Jika puisi ode digunakan untuk mengungkapkan rasa kagum, maka puisi kritik sosial dan satir digunakan untuk mengungkapkan rasa marah dan kecewa. Tidak jarang puisi ini dibuat untuk menyindir pemerintah yang berkuasa.

Puisi untuk Guru Tercinta

Cara Membuat Puisi untuk Guru Tercinta

Puisi untuk Guru Tercinta

unsplash.com/Adam Winger

Setelah mengetahui apa itu puisi, dan jenis-jenisnya, sekarang giliran kamu untuk belajar cara membuat puisi untuk guru tercinta. Yup, meski puisi terlihat begitu sederhana, tetapi membuat puisi tidak bisa asal-asalan agar bisa menghasilkan puisi yang bermakna. Buat kamu yang baru pertama kali buat puisi, berikut cara membuat puisi yang bisa kamu terapkan!

1. Memulainya dengan Mencari Inspirasi

Semua karya dimulai dari inspirasi, pencerahan, ide, atau apapun kamu menyebutnya. Intinya inspirasi, pencerahan, atau ide adalah sebuah pemikiran baru yang muncul dan membuat kita tergerak untuk membuat sesuatu.

Biasanya inspirasi, pencerahan, atau ide didapat dari lingkungan sekitar kita, orang-orang terdekat, atau bisa juga terinspirasi dari sebuah kejadian di masa lampau.

Sama seperti karya lainnya, membuat puisi juga dimulai dari inspirasi. Kadang inspirasi bisa muncul begitu saja ketika kita sedang termenung. Namun kadang, inspirasi harus dicari.

Kalau kamu mau membuat puisi tentang alam, kamu bisa mencari inspirasi di taman, atau di manapun yang dekat dengan alam.

Jika kamu mau membuat puisi untuk guru tercinta, maka kamu harus memperhatikan gurumu atau mengingat-ingat kejadian apa yang pernah terjadi. Kejadian-kejadian itu akan memancing sebuah inspirasi yang menggerakkan kamu untuk mulai menulis puisi.

2. Mencari Tema untuk Puisi

Inspirasi ketemu, sekarang giliran mencari tema. Mencari tema puisi sebenarnya tidak sesulit saat mencari inspirasi. Hal ini dikarenakan biasanya tema untuk puisi tersebut muncul hampir bersamaan dengan inspirasi yang kamu dapatkan.

Misalnya, kamu terinspirasi dari lingkungan, maka kamu bisa mengambil tema kerusakan lingkungan atau sebaliknya justru mengagumi indahnya Bumi yang diciptakan Tuhan. Kalau kamu terinspirasi dari guru-guru di sekolahmu, maka biasanya tema puisi yang diambil adalah tentang perasaan kagum, atau rasa terima kasih yang tak terhingga.

3. Gaya Bahasa

Inspirasi dapat, tema sudah ketemu, langkah selanjutnya adalah menuangkan inspirasi dan tema yang kamu dapatkan dalam bentuk tulisan. Ngomong-ngomong, menulis puisi itu berbeda dengan menulis novel. Puisi memiliki gaya bahasanya sendiri, salah satunya adalah dengan menggunakan majas.

Majas adalah kata kiasan yang digunakan untuk membuat sebuah puisi jadi semakin bermakna. Sedangkan irama adalah alunan suara yang dilakukan secara berulang-ulang. Jika majas membuat sebuah puisi jadi semakin bermakna, maka irama digunakan untuk membangkitkan emosi orang-orang yang mendengarkan puisi tersebut. Entah itu emosi marah, bahagia, atau sedih.

4. Perhatikan Diksi Juga Rima

Menulis puisi tidak bisa menggunakan sembarang kata, mengingat puisi bukan hanya untuk bercerita, tetapi juga untuk membangkitkan emosi orang yang membaca atau mendengarnya. Untuk itu, penggunaan diksi sangatlah penting dalam pembuatan puisi. Diksi adalah pemilihan kata, sehingga dapat dikatakan bahwa puisi yang bagus memiliki rangkaian kata yang tepat.

Selain diksi, rima juga penting. Eits, meski namanya sama, rima dan irama itu berbeda. Kalau kamu sudah sering membaca puisi, kamu pasti sadar kalau di setiap baris puisi memiliki akhiran kata dengan huruf yang sama. Nah, akhiran huruf yang sama itulah yang disebut rima.

Rima sangat penting dalam sebuah puisi karena ini membuat puisi jadi lebih rapi, juga membuat kita semakin kreatif dalam menciptakan bait-bait baru yang lebih bagus.

5. Mulailah Menulis

Tidak ada gunanya ilmu jika tidak dipraktekkan. Daripada teori banyak-banyak, mulailah segera menulis. Segera tulis setelah kamu mendapatkan inspirasi dan tema untuk puisi kamu. Inspirasi tidak selalu dari luar, tapi juga bisa didapatkan dari benda-benda yang ada di sekeliling kamu.

Sama seperti semua hal, kemampuan menulis juga akan semakin baik jika sering diasah. Di awal, menulis puisi memang tidak mudah. Namun, kalau terus diasah, hasilnya pasti bakal bagus juga akhirnya.

5 Contoh Puisi untuk Guru Tercinta Karya Penyair Ternama

Puisi untuk Guru Tercinta

unsplash.com/National Cancer Institute

Menulis puisi, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, memang tidak mudah. Buat kamu yang masih pemula dalam urusan tulis menulis puisi, pasti bingung. Bingung darimana memulainya, bingung juga dengan hasilnya. Biar kamu punya sedikit gambaran tentang puisi yang bagus, berikut 5 contoh puisi untuk guru tercinta karya penyair ternama!

1. Puisi berjudul “Didikan Keras” karya Chairil Anwar

Didikan Keras

Ketika aku memasuki kelasmu, aku berfikir
Tantangan apa yang akan kau berikan padaku
Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya
Dan menolak kelemahan yang meragukan diri

Kamu sungguh telah membuka pikiranku
Dengan kebijakan, keras dan ketegasan
Kamu membantuku untuk melihat atas
Menemukan tujuan yang harus kucapai

Kamu mengeluarkanku dari kegalauan
Terima kasihku atas jerih payahmu
Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkan ku
Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku

Aku akan selalu mengingat jeweran mu
Aku berharap semua guru sepertimu

2. Puisi berjudul “Guru” karya Kahlil Gibran

Guru

Barangsiapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain

3. Puisi berjudul “Bintang” karya Chairil Anwar

Bintang

Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku ‘tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya

Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu

Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang

4. Puisi berjudul “Terima Kasih, Guruku” karya Chairil Anwar

Terima Kasih, Guruku

Terima kasih, Guru
Terima kasih, Guru
Untuk teladan yang telah kau berikan

Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku
Aku mau menjadi sepertimu

Pintar, menarik, dan gemesin,
Positif, percaya diri, protektif
Aku mau menjadi sepertimu

Berpengetahuan, pemahaman yang dalam
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian
Aku mau menjadi sepertimu

Memberikan waktumu, energi dan bakat
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah
Pada kita semua.
Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

5. Puisi berjudul “Beberapa Guru” karya Chairil Anwar

Beberapa Guru

Apa yang kita pelajari
Adalah suatu alat untuk melihat dunia
Apa yang kita pelajari
Menentukan bagaimana kehidupan kita di lingkungan

Beberapa guru mengajarkan hal-hal yang benar
Dengan pendekatan yang mudah untuk dipahami

Beberapa guru menciptakan suasana bahagia
Untuk menikmati semua pelajaran yang kita kerjakan

Beberapa guru menjadikan kita pemimpin
Agar bisa mandiri, bahagia dan sukses

Para guru sangat penting untuk kita
Kita akan selalu mengingat mereka

Puisi untuk Guru Tercinta

Kesimpulan

Membuat puisi untuk guru tercinta memang tidak mudah. Salah satu alasannya karena kamu tidak memiliki pengalaman dalam menulis puisi. Namun, tugas menulis puisi ini tidak ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan tugas membacakan puisi.

Buat beberapa orang membacakan sebuah puisi untuk guru sendiri di depan kelas itu jauh lebih sulit. Malu, gengsi, dan tidak percaya diri jadi alasannya, tapi percaya deh, semua perasaan itu tidak akan ada bandingannya dengan perasaan senang yang dirasakan oleh gurumu. Meski puisi hasil karyamu singkat, guru kamu pasti akan sangat menghargainya. Jadi, jangan malu lagi, ya!

Untuk Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang puisi dan karya sastra lainnya, kamu bisa banget mengunjungi www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan informasi terbaik, dan terbaru untuk kamu. Jadikan hidupmu #LebihDenganMembaca bersama Gramedia.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Siti Marliah

BACA JUGA:

  1. Pengertian Puisi: Jenis-Jenis, Contoh, dan Cara Membuat Puisi
  2. Contoh Puisi Pendidikan untuk Referensi Tugas Bahasa Indonesia
  3. Contoh Puisi Anak Sekolah SD, SMP, dan SMA Berbagai Tema
  4. Kumpulan Contoh Puisi Bertema Keluarga Penuh Makna
  5. [Mudah] Cara Membuat Puisi yang Bagus dan Unsur-Unsurnya

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra