Exulansis – Apakah kamu pernah mendengar ataupun mengalami yang namanya “Dejavu”? Jadi, Dejavu merupakan salah satu istilah yang dipakai untuk menjelaskan mengenai emosi yang cukup unik. Yang mana emosi tersebut akan kamu rasakan saat berada di lingkungan ataupun situasi yang baru namun seakan-akan kamu pernah mengalami hal tersebut.
Atau apakah kamu pernah mendengar mengenai istilah Sonder? Sonder sendiri biasanya digambarkan sebagai suatu kesadaran bahwa secara random setiap orang yang kita temui mempunyai dan menjalani kehidupan yang rumit dan sejelas kehidupan kamu. Dimana kehidupan tersebut berisi mengenai rutinitas, ambisi, teman, kegilaan, dan kekhawatiran. Rumit yang dimaksud adalah seperti sarang semut yang terbentang jauh di tanah dengan rumitnya lorong-lorong yang menuju ke kehidupan lain yang tidak pernah kita tahu keberadaannya.
Kedua istilah di atas dikenal sebagai salah satu gambaran emosi unik yang ada di dalam diri manusia. Emosi merupakan suatu kondisi perasaan yang sifatnya rumit dan juga kompleks yang hadir karena adanya perubahan fisik dan juga psikologis. Selain itu, emosi biasanya juga berhubungan dengan kepribadian, karakter, kondisi, dan juga motivasi serta merupakan bagian penting dari diri seseorang. Emosi dasar manusia yang sudah kita kenal antara lain, bahagia, sedih, marah, terkejut, jijik, dan lain sebagainya.
Table of Contents
Pengendalian (Regulasi) Emosi
Dengan mengenali emosi yang ada di dalam diri kita, hal itu akan lebih memudahkan dan juga memahami bagaimana caranya untuk mengendalikannya ketika emosi yang muncul berupa emosi negatif. Emosi yang datang secara berlebihan dan terus meningkat serta intensitas yang terlalu lama akan berpotensi menggoyahkan kestabilan diri seseorang. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi adalah salah satu indikator dari kecerdasan emosional.
Regulasi emosi sendiri merupakan sebuah kemampuan untuk tetap bersikap tenang meski berada di bawah tekanan. Seseorang yang mempunyai kemampuan regulasi emosi biasanya lebih bisa mengendalikan dirinya jika sedang merasa kesal. Selain itu, mereka juga lebih bisa mengatasi rasa cemas, marah, ataupun sedih. Sehingga hal itu dapat mempercepat datangnya solusi serta keluar dari masalah tersebut.
Thompson dan Gross di dalam Process Model og Emotion Regulation mengungkapkan bahwa terdapat lima poin penting di dalam proses regulasi dengan fungsi yang berbeda-beda di setiap penggunaannya, berikut adalah penjelasan selengkapnya:
a. Pemilihan kondisi ataupun situasi: adalah bentuk dari proses regulasi. Dimana seseorang memilih kondisi dan situasi tertentu supaya emosi yang mereka ekspresikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuan dari hal itu adalah untuk meminimalisir dan juga memaksimalkan ekspresi dari emosi yang mereka rasakan.
b. Modifikasi situasi: yaitu pada dasarnya regulasi emosi terjadi dengan memodifikasi ataupun merubah situasi menjadi stimulus adanya emosi. Biasanya regulasi emosi dilakukan dengan cara memodifikasi situasi, salah satunya yaitu dengan cara merubah suasana tegang yang dianggap akan menstimulasi emosi negatif menjadi suasana yang terasa lebih nyaman.
c. Fokus atau menjaga perhatian: hal tersebut dilakukan dengan cara memfokuskan perhatian kita untuk mempengaruhi emosi yang dirasakan dan cara tersebut dilakukan ketika usaha regulasi emosi dengan merubah situasi yang tidak mungkin dilakukan.
d. Mengubah kognitif: ini adalah salah satu bentuk regulasi emosi yang dilakukan dengan cara mengubah pemahaman seseorang terhadap stimulus yang memicu emosi yang muncul.
e. Modulasi respon: adalah regulasi emosi yang dilakukan karena emosi dirasakan sudah muncul dan mempengaruhi kognitif dan juga fisik dari seseorang.
Jenis Emosi Asing yang Sering Dirasakan
Emosi tidak selalu tentang kemarahan ataupun percintaan. Berbagai macam emosi yang dimiliki oleh manusia lebih luas dari apa yang kita bayangkan. Terlahir dengan berbagai macam perasaan yang kompleks, membuat manusia mempunyai emosi tersendiri untuk merespon berbagai hal yang ada di dalam hidup.
Tapi sayangnya, tidak semua emosi bisa kita ketahui secara jelas. Seperti halnya saat kita merasa jatuh cinta kepada seseorang hanya pada pandangan pertama atau munculnya perasaan sedih saat usia mulai menua. Untuk menjawab berbagai pertanyaan di atas, berikut ini adalah beberapa jenis emosi asing yang kerap kita rasakan tapi sulit untuk dijelaskan. Kira-kira apa saja emosi itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Exulansis
Exulansis merupakan salah satu jenis emosi yang menjadi akar dari munculnya rasa kesal saat lawan bicara kesulitan dalam mencerna dan memahami apa yang kita bicarakan. Jika merujuk pada buku The Dictionary of Obscure Sorrows, Exulansis merupakan suatu kecenderungan untuk menghentikan pembicaraan karena lawan bicaranya tidak memahami apa yang sedang dibicarakan. Emosi yang satu ini akan menggiring kamu untuk memilih topik lain supaya sama-sama bisa dimengerti oleh lawan bicara.
2. Jouska
Karena terlalu banyak pikiran yang mengendap di kepala akan cenderung memunculkan emosi yang disebut dengan Jouska. Semua percakapan yang ada di kepala atau percakapan dengan diri sendiri terjadi secara berulang sampai membentuk sebuah bayangan yang nyata akan hal itu. Pada akhirnya kekhawatiran yang kita rasakan tak ada lagi di kepala, tapi justru terjadi secara nyata karena terlalu sering kita pikirkan.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
3. Chrysalism
Menenggelamkan diri di bawah selimut memang menjadi salah satu respon tubuh yang paling cepat saat hujan besar datang. Kebiasaan tersebut sebenarnya didasari oleh adanya emosi yang bernama Chrysalism. Dimana seseorang akan merasakan kehangatan yang sangat sempurna saat terjaga dari derasnya air hujan di luar rumah. Emosi tersebut secara tidak langsung bisa mengembalikan pengalaman hangat saat tubuh masih terlindung di dalam kandungan.
4. Opia
Apakah kamu pernah merasakan jatuh cinta hanya pada pandangan pertama? Tidak perlu bingung, emosi yang sedang kamu rasakan itu disebut dengan emosi Opia. Dimana Opia merupakan perasaan intensif yang biasanya dirasakan seseorang saat melakukan kontak mata dengan orang lain. Pada dasarnya, mata adalah salah satu organ yang bisa membangkitkan emosi pemiliknya. Saking terlalu intensif, perasaan menjadi terancam bahkan ketakutan juga bisa muncul hanya melalui sebuah tatapan mata.
5. Deja Vu
Sebagai salah satu istilah yang sering dibicarakan, Dejavu sepertinya sudah sering dialami oleh banyak orang. Menurut peneliti yang berasal dari UNSW bernama Dr. Amy Reichelt mengatakan Dejavu adalah ketidakcocokan memori, yang mana hal itu bisa membuat pengalaman yang baru terlihat tapi seperti sudah terjadi di masa lalu. Kejadian baru yang terasa akrab itu biasanya akan menimbulkan kebingungan tersendiri dan sulit untuk diceritakan secara jelas melalui ungkapan kata-kata.
6. Adronitis
Jenis emosi Adronitis adalah emosi yang tercipta dari rasa lelah saat dihadapkan dengan orang baru secara terus-terusan. Karena adanya penyesuaian karakter yang tidak kunjung selesai, hal itu akan menimbulkan frustasi karena hubungan tersebut menjadi tidak berkembang. Puncak dari emosi Adronitis yaitu saat kita tidak dapat lagi berpikir mengenai apa yang harus dilakukan untuk hubungan itu.
7. Enouement
Menurut penelitian yang dilakukan Pew Research Center, mengungkapkan bahwa hampir sebagian besar orang yang berusia muda ingin sekali melakukan perjalanan waktu ke masa lampau. Hal ini dikarenakan berbagai macam alasan. Kondisi tersebut sejalan dengan emosi Enouement, yang mana dapat menimbulkan sebuah keinginan untuk kembali masa lalu. Enouement bisa terjadi karena perbedaan perasaan yang ada di dalam setiap orang. Sebagian besar perasaan tersebut didasari oleh penyesalan. Akan tetapi sebagian yang lain muncul karena adanya kebahagiaan baru yang ingin mereka bagikan kepada diri mereka di masa lampau.
8. Ellipsism
Sebagai salah satu emosi kesedihan, Ellipsism adalah salah satu ketakutan utama bagi para lansia. Bayangan terkait waktu hidup yang sudah tidak lama lagi menciptakan sebuah rasa cemas atau khawatir akan hilangnya sebuah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang terdekat. Secara umum, Ellipsism bisa dirasakan oleh setiap orang namun cenderung lebih sering dialami oleh mereka yang sudah berumur.
9. Liberosis
Hampir serupa dengan Enouement, emosi Liberosis bisa membawa kita pada kenangan yang indah di masa lalu. Namun bedanya, Liberosis lebih merujuk pada keinginan untuk kembali menjadi anak-anak yang bebas dari rasa cemas dan khawatir. Emosi tersebut lahir dari perasaan lelah karena beratnya tanggungan di masa dewasa. Sehingga akan memunculkan perasaan rindu terhadap diri mereka waktu kecil yang masih belum terbebani dengan berbagai macam hal.
Itulah berbagai macam penjelasan mengenai apa itu exulansis dan berbagai macam emosi yang terasa asing namun sering kita rasakan. Kira-kira emosi mana saja yang pernah kamu alami?
- Berpikir Konvergen.
- Cara Balas Dendam Terbaik.
- Circle Pertemanan
- Dark Psychology.
- Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk.
- Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi dan Pandangan Agama
- Ciri Masa Pubertas
- Ekstrovert
- Introvert
- Kecemasan Berlebihan (Anxiety Disorder)
- Kebiasaan Orang Jawa
- Kebiasaan Orang Maluku
- Kebiasaan Orang Sunda
- Kecerdasan Emosional
- Kenapa Selalu Lapar Meski Sudah Makan
- Kisah Inspiratif Singkat.
- Macam-Macam Emosi
- Merasa Paling Tersakiti
- Mind Mapping
- Perbedaan Psikolog dan Psikiater
- Pengertian Toleransi Dalam Islam
- Toxic People
- Toxic Positivity
- Toxic Family
- Pengertian Elegi
- Bullying di Sekolah
- Tipe Kepribadian
- Filosofi Stoicism
- Pola Pikir
- Passion
- Perilaku Asertif Pada Remaja
- Parenting Anak
- Urutan Zodiak
- Zodiak Cancer
- Urutan Shio
- Long Distance Relationship
- Pola Hidup Bersih dan Sehat
- Cara memanfaatkan waktu liburan sekolah
- Hidup Sederhana
- Social Anxiety Disorder
- Fobia Sosial
- Panic Attack
- Gesture
- Dampak Pergaulan Bebas
- Love Language
- Penyebab Orang Merasa Iri
- Tipe Kepribadian Manusia
- Sifat Manusia
- Social Sinking
- Fakta Psikologi Tentang Cinta
- Sandwhich Generation
- Exulansis
- Terapi Kognitif
- Verbal Abuse
- Silent Treatment
- 6 Tipe Kepribadian
- Perbedaan Psikiater dan Psikolog
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien