Ekonomi Lifestyle

Pengertian KPR: Jenis, Manfaat dan Pertimbangan Sebelum Mengambil KPR

Written by Andrew

Pengertian KPR – Dewasa ini, wajib bagi para kawula muda untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan KPR. Sebab, KPR atau kredit pemilikan rumah merupakan salah satu alternatif yang tepat bagi Grameds yang hendak memiliki rumah, tetapi belum memiliki dana yang mencukupi.

https://www.intiland.com/

Seperti yang telah kita ketahui, harga tanah dan properti memang terbilang semakin mahal pada tiap harinya. Nah, bisa dikatakan bahwa KPR memudahkan semua orang untuk memiliki rumah sendiri dengan melalui jalur kredit.

Lalu, apa yang dimaksud dengan KPR? apa saja jenis-jenisnya, serta kira-kira apa manfaatnya? Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan dengan lengkap. Mari, disimak baik-baik, Grameds!

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh, mari kita bahas sekilas terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan KPR.

Apa Itu KPR?

https://rangkulteman.id/

Kredit pemilikan rumah atau yang disingkat menjadi KPR merupakan salah satu cara untuk membeli rumah denga cara mencicil pada jangka waktu tertentu serta bunga tertentu. Dalam artian lain, Grameds tak perlu mempersiapkan uang tunai untuk membeli rumah.

Grameds hanya perlu mempersiapkan uang muka atau uang DP (down payment) sebagai salah satu syarat untuk mengajukan KPR. Setelah itu, Grameds dapat mengangsur sisanya dalam suatu periode waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.

Tentunya, akan ada persyaratan lain yang diajukan oleh pihak bank kepada calon nasabah yang hendak mengajukan KPR, mulai dari besaran bunganya, lama tenornya, dan lain sebagainya.

Rumah merupakan aset utama yang perlu untuk dimiliki oleh semua orang. Meski demikian, sebelum Grameds mengajukan KPR, ada baiknya untuk memahami seluruh persyaratannya dan berkonsultasi kepada teman yang berpengalaman ataupun langsung dari ahlinya.

Terdapat keringanan bagi kredit pemilikan rumah yang dapat Grameds peroleh saat memutuskan untuk mengambil kredit pada usia sebelum 30 tahun. Jangka waktu cicilan yang Grameds dapatkan bisa mencapai hingga 25 tahun atau bahkan sampai 30 tahun ke depan.

Berbeda tentunya dengan yang telah berusia di atas 30 tahun, jangka waktu yang diberikan untuk mencicil rumah ialah antara 10 hingga 15 tahun.

Jenis KPR

Nah, dari pembahasan pada paragraf sebelumnya kita telah memahami bahwa KPR merupakan pilihan yang tepat untuk diterapkan ketika hendak membeli rumah dari sekarang. Sebelum mengajukan KPR, sebaiknya Grameds harus memahami berbagai jenis KPR yang tersedia di Indonesia.

Nah, di bawah ini Glints akan memberikan jenis-jenisnya untukmu beserta penjelasannya:

1. KPR Subsidi

Melansir dari situs Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, KPR subsidi merupakan kredit pemilikan rumah yang memperoleh bantuan dan atau kemudahan perolehan rumah dari pemerintah.

Apa saja kemudahan yang diberikan oleh pemerintah untuk jenis KPR subsidi ini?

Melansir dari laman Tirto, kemudahan tersebut berupa dana murah jangka panjang serta subsidi perolehan rumah yang diterbitkan oleh bank pelaksana, bisa dengan cara konvensional ataupun dengan menggunakan prinsip syariah. Pada dasarnya, jenis KPR subsidi ini diberikan kepada masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.

Keuntungan dari KPR bersubsidi ialah Grameds dapat memperoleh keringanan berupa pengurangan suku bunga kredit ataupun uang DP. Meski demikian, ada beberapa persyaratan yang wajib untuk dipenuhi apabila akan mengajukan KPR bersubsidi.

Salah satu syaratnya ialah gaji yang didapatkan tak boleh lebih dari Rp7 Juta atau menyesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing pihak bank. Apabila Grameds memilih untuk mengambil jenis KPR ini, uang muka yang wajib dibayarkan kurang lebih hanya 1%. Sementara itu, untuk suku bunga per tahunnya hanya 5%.

Ada tiga jenis KPR bersubsidi yang jarang diketahui oleh banyak orang, yaitu:

  • FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)
  • SSB (Subsidi Selisih Bunga)
  • SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka)

2. KPR Non-subsidi

Kebalikan dari KPR subsidi, KPR non-subsidi tak memperoleh bantuan dari pemerintah. KPR non-subsidi merupakan jenis KPR yang disediakan oleh pihak bank serta kebijakannya diatur oleh bank, tetapi tetap menyesuaikan dengan undang-undang yang berlaku.

Secara garis besar, KPR non-subsidi juga merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mengajukan kredit pemilikan rumah. Umumnya, syarat yang berlaku bergantung pada kebijakan dari masing-masing pihak bank, mulai dari suku bunga yang harus dibayarkan hingga jangka waktu cicilan.

Pada dasarnya, jenis KPR non-subsidi ini diberikan kepada pelanggan berdasarkan pada harga jual rumah yang telah ditentukan oleh pihak pengembang atau developer.

3. KPR Syariah

Secara umum, KPR syariah tak berbeda jauh dengan KPR non-subsidi. Hanya saja, jenis KPR yang satu ini dalam sistemnya memakai prinsip ajaran agama Islam. Umumnya, produk ini disediakan oleh bank syariah yang tak menganut sistem suku bunga. Sebab dalam ajaran agama Islam, bunga dianggap sebagai riba.

Sebagai gantinya, bank syariah tidak menganut sistem bunga, tetapi menggunakan sistem bagi hasil atau nisbah. Menurut Mike Rini Sutikon, seorang perencana keuangan dalam Kompas, ia menyatakan bahwa salah satu keuntungan KPR syariah ialah cicilannya akan tetap atau tak berubah hingga masa berakhirnya KPR.

Sebab, KPR syariah tidak menggunakan sistem bunga bank yang memiliki sifat naik turun.

4. KPR Refinancing

KPR refinancing cocok untuk dijadikan pilihan bagi Grameds yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan utang KPR yang tengah berjalan. Melalui refinancing, Grameds bisa memindahkan sisa cicilan KPR dari bank lama ke bank yang baru, lalu bank yang baru tersebut akan membantu untuk melunasi sisa cicilan tersebut.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiTugas Grameds ialah membayar sisa cicilan di bank yang baru dengan bunga yang lebih rendah apabila dibandingkan bank sebelumnya.

5. KPR Angsuran Berjenjang

Salah satu pilihan berkutnya untuk membantu Grameds dalam meringankan angsuran hunian adalah KPR angsuran berjenjang. Dengan mlalui program ini, salah satu keringanan yang Grameds peroleh ialah membeli rumah serta bisa menunda pembayaran sebagian angsuran pokok hingga tahun ketiga pada masa pinjaman.

Nantinya, pada tahun keempat angsuran baru akan kembali menjadi normal.

6. KPR Take Over

Pada dasarnya KPR take over merupakan program pembayaran yang sebelumnya sudah diajukan ke satu bank, lalu dipindahkan ke bank lainnya yang dianggao lebih menguntungkan oleh nasabah. Jenis KPR ini sangat cocok digunakan untuk Grameds yang hendak mengubah jenis suku bunga supaya tak mengalami keberatan dalam membayar angsuran.

7. KPR Pembelian

Melansir dari Kompas, Grameds bisa membeli hunian baru dengan mengajukan pinjaman ke bank dengan melalui program KPR pembelian. Setelah membeli rumah baru, nantinya rumah baru tersebut yang dijadikan sebagai jaminannya.

8. KPR duo

Jenis KPR duo merupakan jenis KPR yang tergolong sangat jarang untuk ditawarkan. KPR jenis ini digunakan untuk membeli apartemen dan ruko hingga motor, mobil, maupun furnitur.

Jenis-Jenis Bunga KPR

https://universalbpr.co.id/

Sesungguhnya, tiap-tiap institusi perbankan menerapkan suku bunga yang berbeda bagi masing-masing pinjaman KPR, bergantung pada suku bunga dasar kredit atau SBDK yang telah ditentukan oleh bank itu sendiri. Bahkan, Grameds pun dapat melihat kelebihan dan kekurangannya secara langsung melalui kanal resmi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Akan tetapi, menemukan KPR yang paling murah tak sekadar ditentukan dari besar-kecilnya nilai bunga saja. Sebab, masih ada berbagai faktor lain yang akan turut memengaruhi, seperti jenis bunga KPR serta metode perhitungan bunga yang dipakai.

Nah, berikut ini merupakan jenis-jenis bunga dalam pinjaman KPR yang perlu Grameds ketahui.

1. Bunga Tetap (fixed rate)

Jenis bunga KPR pertama yang kerap kali ditawarkan oleh bank adalah bunga fixed rate atau bunga tetap.

Apa yang dimaksud dengan bunga KPR tetap? Bunga tetap atau fixed rate adlah jenis bunga yang memiliki sifat tetap dan tidak bisa diubah pada setiap bulannya selama masa kredit tengah berlangsung. Umumnya, jenis pinjaman yang memakai bunga tetap ialah pinjaman yang memiliki waktu tenor pendek, seperti kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit tanpa agunan (KTA).

Nah, dalam pinjaman KPR, bunga akan tetap ditawarkan oleh pihak bank, tetapi hanya untuk periode tertentu pada awal masa pinjaman.

2. Bunga Mengambang (floating rate)

Jenis bunga yang berikutnya dan biasa ditawarkan oleh perbankan adalah floating rate atau bunga mengambang. Jenis suku bunga yang satu ini umumnya diterapkan pasca masa bunga tetap berakhir. Buka mengambang sendiri adalah jenis bunga yang terus bergerak dengan mengikuti pergerakan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).

Kategori bunga ini kerap kali dimanfaatkan untuk keperluan kredit jangka panjang layaknya KPR. Oleh karena itu, apabila BI menaikkan suku bunga, maka bunga KPR Grameds pada bulan berikutnya bisa ikut meningkat. Hasilnya, cicilan KPR pun akan menjadi lebih besar.

3. Bunga Cap

Jenis bunga KPR yang terakhir dan berkemungkinan akan ditawarkan oleh institusi perbankan ialah bunga cap. Sesungguhnya, kategori bunga ini cukup sama dengan bunga mengambang. Sebab, besarannya akan turut mengikuti suku bunga acuan.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiWalau demikian, dalam struktur bunga cap, ada batasan maksimal dari suku bunga yang hendak diterapkan oleh bank. Sebagai contoh, Suatu bank menawarkan bunga cap sebesar 10% dalam kurun waktu tiga tahun. Dalam arti, bunga KPR Grameds selama tiga tahun ke depan akan mengikuti gerak dari suku bunga BI dan tidak akan melebihi 10%.

Hasilnya, Grameds masih mempunyai semacam “jaring pengaman” untuk tiap cicilan per bulannya.

Manfaat KPR

freepik.com

Setelah memahami apa itu KPR beserta dengan jenis-jenisnya, mungkin Grameds akan muncul hasrat untuk mulai mengajukan KPR dari sekarang supaya dapat memiliki rumah sendiri. Tak dapat dimungkiri, bahwa terdapat beragam manfaat yang bisa Grameds peroleh apabila membeli rumah dengan cara mengajukan KPR. Kira-kira, berikut manfaatnya:

1. Investasi Jangka Panjang

Di balik sekadar keinginan untuk memiliki rumah, membeli rumah dengan menggunakan sisten KPR juga dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Sebab, ketika Grameds telah melunasi KPR, rumah tersebut bisa dijual kembali. Tentunya, harganya bisa menjadi lebih mahal apabila dibandingkan dengan harga yang telah Grameds beli sebelumnya.

Terlebih, apabila rumah yang Grameds beli terletak di lokasi yang sangat strategis.

2. Uang DP yang Tidak Terlalu Besar

Manfaat lainnya dari KPR ialah Grameds tak perlu mengeluarkan uang DP dalam jumlah yang besar. Melansir dari situs Kompas, umumnya pihak bank akan mengenai biaya awal sebesar 30% dari harga rumah serta dalam bentuk uang tunai.

3. Legal

Jangan khawatir mengenai legalitas rumah. Pasalnya, KPR sudah menjamin hal tersebut dengan baik, baik dari keabsahan surat tanah hingga surat bangunannya.

Syarat Pengajuan KPR

Secara umum, sebelum mengajukan KPR harus memenuhi berbagai persyaratan terlebih dahulu dari calon nasabah. Melansir dari CNN Indonesia, berikut ada beberapa syarat yang wajib untuk dipenuhi:

  • Nasabah harus tercatat sebagai warga negara Indonesia (WNI)
  • Memiliki penghasilan tetap dengan masa kerja minimal 2 tahun
  • Berusia minimal 21 tahun sampai 45 tahun
  • Maksimal pembiayaan yakni 80-90% dari nilai objek yang akan dibiayai

Syarat tersebut berlaku bagi yang belum menikah maupun yang sudah menikah.

Selain beberapa persyaratan yang telah dijelaskan sebelumnya, sebaiknya Grameds juga perlu mempersiapkan beberapa dokumen pribadi yakni sebagai berikut:

  • Fotokopi KTP, kartu keluarga, NPWP
  • Slip gaji 3 bulan terakhir
  • Fotokopi rekening koran 6 bulan terakhir
  • Surat keterangan kerja (minimal masa kerja 2 tahun)
  • Fotokopi akta pendirian perusahaan atau izin usaha (khusus pengusaha)
  • Lampiran-lampiran, seperti ijazah terakhir dan SPT PPH 21
  • Lampiran asli SK pengangkatan karyawan atau kartu taspen bagi ASN

Pertimbangan Dalam Mengambil KPR

Meski KPR merupakan salah satu alternatif terbaik untuk memiliki tempat tinggal sendiri, terkadang pilihan tersebut bukanlah menjadi pilihan yang mudah untuk diambil dengan begitu saja oleh sebagian orang.

Nah, sebenarnya pilihan untuk sewa rumah atau mengajukan KPR kembali lagi kepada keadaan finansial dari masing-masing orang. Untuk memudahkan, berikut merupakan beberapa hal yang dapat Grameds gunakan sebagai pertimbangan untuk memilih antara sewa maupun KPR:

1. Besar Gaji Bulanan

Apabila gaji bulanan dapat disisihkan untuk membayar cicilan KPR, tak ada salahnya untuk mengajukannya mulai dari sekarang. Akan tetapi, apabila gaji bulanan sangat pas-pasan, sebaiknya urungkan niat untuk mengambil KPR.

Ada baiknya, Grameds memilih untuk menyewa hunian terlebih dahulu sambil mencari passive income dan ditabung untuk mengajukan KPR.

2. Batasi Waktu Sewa

Tidak dapat dimungkiri, bahwa setiap orang tentu ingin memiliki rumah sendiri. Di sisi lain, kelamaan mengontrak juga memiliki potensi untuk menghabiskan uang serta membuat orang tersebut tidak mempunyai aset tanah. Maka dari itu, apabila mengambil keputusan untuk menyewa tempat tinggal terlebih dahulu, sebaiknya Grameds mengetahui mengenai kapan estimasi akan keluar serta mulai mengajukan cicilan rumah.

Pastikan bahwa mencari tempat sewa hunian yang murah serta sesuai dengan gaji bulanan yang Grameds peroleh. Setidaknya, mencari tempat hunian yang biaya sewanya ialah kurang dari setengah penghasilan tahunan. Sebagai contoh, gaji Rp4 juta per bulan. Otomatis, Grameds mendapatkan gaji sebanyak Rp48 juta per tahun.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiNah, usahakan cari tempat tinggal yang biayanya kurang dari Rp24 juta per tahun supaya sisa uangnya bisa Grameds kumpulkan untuk mulai mengajukan cicilan.

3. Pembayaran Pajak

Tak hanya biaya sewa, biaya untuk pajak bangunan juga perlu diperhatikan. Salah satu keuntungan apabila Grameds menyewa rumah ialah terbebas dari pajak bumi dan bangunan karena sudah ditanggung oleh pemilik rumah.

Apabila Grameds memiliki rumah dari KPR, maka pajak ini akan dibebankan kepada Grameds. Nah, lebih baik Grameds mencaru tahu terlebih dahulu besaran pajak di daerah tempat Grameds mengambil KPR, juga persayaratan, serta kebijakan lain terkait pajak ini.

Demikian, penjelasan mengenai KPR beserta dengan jenis dan manfaatnya bagi para calon nasabah. Pada akhirnya, rumah merupakan aset yang berharga sebagai tempat tinggal maupun investasi jangka panjang di masa mendatang. Maka dari itu, sebagai salah satu cara untuk mempermudah proses pembayarannya, jangan lupa untuk mempertimbangkan jenis kredit yang satu ini, ya!

Baca juga :

About the author

Andrew