Ekonomi

Mengenal Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung!

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung
Written by Rosyda

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung – Investasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan besar sekaligus melindungi aset dalam jangka waktu yang panjang. Akan tetapi, masih banyak orang bimbang memilih antara investasi langsung dan tidak langsung.

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung

pexels.com

Sebelum mengetahui perbedaan keduanya, Grameds harus terlebih dahulu menentukan tujuan, menyiapkan dana, serta memahami risiko investasi. Untuk memudahkan Grameds memilih, simak pembahasan lengkap perihal investasi langsung maupun tidak langsung dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Investasi Langsung?

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung

pexels.com

Pemerintah berusaha membuat investasi yang kondusif untuk meningkatkan aliran modal yang memberikan dampak kepada sumber daya serta peningkatan pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah terhadap dollar dan suku bunga.

Investasi di Indonesia bisa dilaksanakan dengan melalui investasi langsung atau disebut Foreign Direct Investment (FDI). Menurut Krugman di dalam jurnal karya Sarwedi dengan judul “Investasi Asing Langsung di Indonesia dan Faktor yang mempengaruhinya”, pengertian foreign direct investment yaitu arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Sehingga tak sekadar terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemindahan pengendalian terhadap perusahaan di luar negeri.

Investasi langsung adalah investasi pada faktor produksi atau aset untuk melakukan suatu usaha. Misalnya investasi perikanan, perkebunan, pabrik, toko, dan jenis usaha yang lainnya. Pada umumnya, dalam obrolan sehari-hari jenis investasi ini juga disebut sebagao investasi pada aset riil atau investasi yang mudah dilihat dan jelas wujudnya.

Investasi langsung ini memberikan dampak berganda (multiplier effect) yang besar bagi masyarakat luas. Investasi langsung ini akan memberikan dampak ke belakang, berupa input usaha, maupun ke depan, dalam bentuk output usaha yang merupakan input untuk usaha lain.

Menurut Noor di dalam bukunya dengan judul “Ekonomi Manajerial”, pengertian investasi asing langsung yaitu investasi pada aset atau faktor produksi untuk melakukan usaha atau bisnis di luar negeri. Investasi seperti ini, pada umumnya memiliki sifat jangka menengah atau panjang serta memiliki tujuan hanya untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Di dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Presiden  Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Bidang Usaha Penanaman Modal penanaman modal asing diwajibkan berbentuk PT:

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung“(2) Penanaman Modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas bcrdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.”

  1. Aliran foreign direct investment mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
  2. Aliran modal mampu mengurangi risiko dari kepemilikan modal dengan melakukan diversifikasi melalui investasi;
  3. Integrasi global pasar modal bisa memberikan spread terbaik dalam pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas, dan
  4. Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang salah.

Keuntungan Investasi Langsung

  • Investasi yang dilakukan secara langsung dapat dilakukan dengan jangka panjang. Artinya dapat hingga beberapa tahun kedepan bahkan dapat diturunkan juga ke anak cucu jika masih memungkinkan.
  • Seseorang yang melakukan investasi dengan cara langsung dapat mengontrol secara penuh portofolio yang mereka punya. Kontrol ini dapat dilakukan guna untuk melakukan proses pembelian dan atau penjualan sesuai dengan keinginannya.
  • Lebih menarik banyak orang, walaupun mempunyai profil risiko yang bervariasi. Biasanya risiko yang besar ini dapat diatasi dengan hanya membeli beberapa instrumen maupun produk investasi yang memang stabil atau diakui.
  • Kemampuan dari seorang investor untuk melakukan investasi dapat membuat prestasi yang dijalankan berjalan dengan baik. Bahkan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka waktu yang cukup singkat.

Kekurangan Investasi Langsung

  • Melakukan analisis pada instrumen investasi seperti saham dapan dikatakan sebagai pekerjaan yang cukup sulit. Jika melakukan kesalahan dapat menyebabkan modal yang dimiliki hilang dengan cepat.
  • Tak semua orang mempunyai waktu luang untuk melakukan analisis serta mengetahui saham mana saja yang dapat dibeli dan memiliki potensi untuk memberikan keuntungan.
  • Keputusan salah yang diambil dalam investasi baik itu penjualan maupun pembelian dapat menimbulkan kerugian dalam jumlah yang telatif besar.
  • Pengelolaan portofolio dari berbagai jenis instrumen investasi tak akan mudah sehingga beberapa orang kerap melakukan kesalahan karena tak semuanya dapat dicek satu persatu.

Jenis Investasi Langsung

Untuk memulai investasi langsung, ada 2 jenis investasi yang bisa dipilih.

1. Investasi untuk diperjualbelikan

  1. Investasi jenis ini mampu diperjualbelikan kepada orang lain di waktu tertentu yang mempunyai nilai cukup meningkat. Jenis investasi yang bisa diperjualbelikan adalah:
  2. Emas dan berlian
  3. Saham atau produk di pasar modal
  4. Tanah, ruko dan berbagai jenis properti
  5. Produk di pasar uang

2. Investasi tidak untuk diperjualbelikan

Untuk jenis investasi yang tidak bisa diperjualbelikan adalah deposito bank serta tabungan.

Lalu, Apa Itu Investasi Tidak Langsung?

Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung

pexels.com

Investasi tidak langsung adalah jenis investasi yang investornya bisa berinvestasi tetapi tak terlibat secara langsung dalam proses jual beli dan juga pengelolaannya.

Dalam kegiatan investasi tidak langsung, Grameds cukup memberikan kepercayaan kepada badan usaha atau perusahaan untuk mengelola berbagai aset yang Grameds miliki. Investasi jenis ini pada umumnya merupakan investasi dengan jangka pendek serta memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam jangka waktu yang singkat.

Disebut sebagai investasi jangka pendek sebab umumnya investor hanya akan melakukan jual beli aset yang mereka miliki dalam jangka waktu yang relatif singkat, sehingga sangat tergantung kepada fluktuasi nilai aset yang hendak mereka perjualbelikan.

Keuntungan Investasi Tidak Langsung

  • Keputusan investasi akan dilaksanakan oleh tim manajemen investasi atau manajer investasi. Keputusan ini telah dilakukan sangat baik sehingga peluang untuk melakukan kesalahan sangat rendah.
  • Seorang investor dapat menikmati waktu luangnya karena tak perlu mempelajari tentang berbagai hal yang berkaitan dengan saham. Semuanya akan dikelola dengan profesional oleh manajer investasi.
  • Risiko untuk melakukan kesalahan dalam memilih atau memutuskan investasi menjadi sangat kecil dan peluang untuk mendapatkan keuntungan sangat besar bagi seluruh investor.
  • Sebagian besar aman sehingga risiko untuk mendapatkan kerugian menjafi sangat kecil. Sekali untuk mereka yang masih pemula dan tak mempunyai waktu untuk melakukan pengelolaan portofolio dengan baik.

Kekurangan Investasi Tidak Langsung

  • Investor tak akan mempunyai keterlibatan sama sekali dalam kegiatan investasi yang mereka lakukan. Jadi, investor hanya akan menyetorkan dana yang nantinya akan dikelola oleh pihak manajemen investasi.
  • Sulit untuk mengumpulkan keinginan atau mengganti apapun instrumen investasi yang telah dilakukan. Biasanya cara ini akan terikat waktu hingga beberapa bulan atau bahkan tahun sebelum akhirnya dana dapat dikembalikan atau dicairkan.
  • Masih memiliki kemungkinan terjadinya kerugian akibat investasi yang salah oleh manajer investasi. Jika mengalami kerugian maka modal yang nantinya kembali juga akan turut berkurang.

Manfaat Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Mengingat bahwa tujuan utama dari investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan dari penanaman modal, tidak ditemukan banyak perbedaan dari manfaat investasi langsung dan tidak langsung. Keduanya, memiliki persamaan yakni untuk memberikan keuntungan karena bisa meningkatkan nilai aset kekayaan yang Grameds miliki. Bahkan, keuntungan dari investasi dapat menjadi penghasilan pasif.

Supaya lebih jelas, berikut manfaat investasi:

  • Terhindar dari inflasi.
  • Meningkatkan nilai uang.
  • Menambah sumber penghasilan dan memaksimalkan keuntungan dari investasi.
  • Tabungan masa depan dan mempersiapkan masa pensiun.
  • Dengan keuntungan investasi, Grameds tidak perlu bekerja terlalu keras.
  • Merdeka secara finansial.
  • Investasi bisa menambah wawasan dan memperluas relasi.
  • Investasi melatih Grameds mengambil keputusan dan lebih bertanggung jawab.

Jenis-Jenis Risiko Investasi

pexels.com

Risiko investasi merupakan tingkat potensi dalam hal kerugian dalam kegiatan investasi, yang muncul serta disebabkan karena hasil investasi yang tidak sesuai dengan target dan harapan dari profitnya. Tiap-tiap investor harus menyadari bahwa investasi tak sekadar memberikan keuntungan, tetapi juga kerugian.

Dalam dunia investasi ada sekitar 7 jenis risiko yang harus diwaspadai oleh para investor, diantaranya yakni:

1. Suku Bunga

Risiko pertama yang muncul di investasi adalah risiko suku bunga. Risiko yang satu ini adalah jenis risiko yang akan disebabkan oleh nilai relatif dari sebuah aktiva yang memiliki bunga.  Misalnya seperti obligasi atau pinjaman yang akan menjadi buruk, dikarenakan adanya kenaikan pada tingkat suku bunga. Definisi lain dari risiko ini ialah jenis risiko yang disebabkan oleh munculnya perubahan dalam bentuk suku bunga di pasaran.

Hal itu akan memengaruhi pendapatan dari investasi itu sendiri. Pada umumnya jika suku bunganya meningkat maka harga obligasi yang memiliki bunga akan tetap mengalami penurunan. Risiko suku bunga ini secara umum akan diukur dengan menggunakan jangka waktu dari obligasi.

2. Pasar

Risiko pasar merupakan jenis risiko fluktuasi atau naik dan turunnya suatu aktiva bersih, yang asalnya yaitu dari perubahan sentimen di pasar keuangan. Contohnya yakni obligasi atau saham yang juga disebut dengan jenis risiko sistematik.

Artinya jenis risiko ini akan selalu ada dan tidak bisa dihindari serta akan selalu dialami oleh para investor. Hal tersebut juga dapat membuat para investor mengalami capital loss.

Perubahan yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh resesi isu, ekonomi, kerusuhan, spekulasi, serta adanya perubahan dalam bidang politik. Misalnya, mengenai isu kesehatan dari seorang kepala negara yang menjadikan fluktuasi pada nilai rupiah ke dollar menjadi naik.

Meski demikian, apabila hal ini terjadi maka tak usah terburu-buru panik. Grameds dapat langsung mencairkan dana investasi ketika saat terjadi fluktuasi di pasar. Peningkatan ataupun penurunan pada aset sebenarnya tak akan terjadi dengan berulang atau secara terus menerus.

3. Inflasi

Risiko investasi dari segi inflasi disebut juga dengan risiko daya beli. Risiko ini adalah peluang pada arus kas yang berasal dari investasi nilainya tak banyak seperti pada masa depan, karena adanya perubahan dari daya beli inflasi itu sendiri.

Risiko ini memilki potensi untuk merugikan daya beli yang dimiliki masyarakat pada suatu investasi. Adanya kenaikan rata-rata untuk harga konsumsi yang menjadi penyebab dari munculnya risiko tersebut.

Risiko inflasi juga adalah jenis risiko yang bisa dialami oleh para investor, ketiak mereka memegang uang secara tunai atau ketika mereka berinvestasi dalam bentuk aset yang tidak ada hubungannya dengan inflasi.

4. Likuiditas

Risiko likuiditas adalah jenis risiko investasi yang ada karena sulitnya menyediakan uang tunai pada jangka waktu tertentu. Contohnya ketika seseorang tidak dapat membayar kewajiban secara tunai yang telah jatuh tempo.

Meskipun orang tersebut telah mempunyai aset dengan nilai yang cukup untuk membayar kewajibannya, tetapi apabila asetnya tak bisa dikonversi ke uang tunai maka asetnya akan disebut dengan tidak likuid.

Hal itu dapat saja terjadi jika orang yang berhutang tak dapat menjual harta yang dimilikinya. Disamping itu, tidak ada pihak lain yang membelinya di pasar. Meski demikian, hal itu tak sama dengan harga aktiva yang menurun secara drastis.

Dalam hal penurunan harga, pasar mempunyai pendapat bahwa aktiva tersebut tak mempunyai nilai. Tidak ada pihak yang ingin membeli atau menukarkan aktivanya mungkin disebabkan karena sulitnya kedua pihak untuk saling bertemu.

Maka risiko ini kemungkinan akan terjadi pada pasar-pasar yang memiliki volume kecil atau memang baru tumbuh. Risiko ini juga memiliki hubungan dengan kecepatan sekuritas yang telah diterbitkan oleh pihak perusahaan dan dapat diperdagangkan dalam pasar sekunder.

Tips Memilih Investasi yang Tepat

pexels.com

Investasi baik itu langsung atau tidak langsung sebenarnya cukup sulit jika dilakukan dengan cara sembarangan. Itulah alasan dari seseorang harus mampu memilih investasi yang tepat untuk dirinya. Simak cara memilih investasi yang tepat berikut ini.

1. Sesuaikan Dengan Tujuan

Sebelum melakukan investasi harus diperhatikan terlebih dahulu mengenai tujuan dari melakukan investasi tersebut. Setiap orang mempunyai tujuan investasi yang berbeda-beda, ada yang digunakan untuk keperluan dalam jangka pendek dan ada juga yang digunakan untuk keperluan dalam jangka panjang.

Jadi ketika melakukan investasi harus dipikirkan terlebih dahulu kira-kira akan digunakan sebagai apa modal atau uang yang dimiliki. Umumnya, investasi digunakan untuk keperluan jangka panjang sehingga seseorang akan menjadi lebih santai dalam memilih instrumen investasi yang paling mudah serta minim risiko.

2. Gunakan Dana yang Tepat

Gunakan dana untuk melakukan investasi dengan jumlah yang tepat dan sesuai. Artinya dana yang nantinya diberikan tak bisa terlalu kecil maupun terlalu besar. Karena tiap-tiap investasi mempunyai risiko tersendiri sehingga investor harus memikirkan mengenai jumlah dana yang tepat untuk dialokasikan ke investasi.

3. Melakukan Diversifikasi

Ada baiknya untuk melakukan diversifikasi terlebih dahulu sebelum memilih jenis investasi. Jangan berpatok pada salah satu hal contihnya hanya investasi pada saham saja, tetapi juga digunakan untuk investasi jenis yang lain seperti logam mulia misalnya emas.

4. Mempelajari Segala Hal Dengan Baik

Hal terakhir yang harus dilakukan jika ingin melakukan investasi adalah dengan mempelajari semuah hal yang memiliki hubungan dengan tema itu. Artinya segala hal yang berkaitan dengan investasi harus dipelajari dengan baik lalu dipraktikkan supaya terjadi melakukan kesalahan.

Investasi langsung dan investasi tidak langsung dapat dilakukan oleh siapapun secara sadar untuk memperoleh keuntungan. Dari pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara investasi yang dilakukan langsung dan tidak adalah keterlibatan dari investor.

Jika seorang investor terlibat secara langsung dalam hal pembelian hingga penjualan maka dapat dikatakan sebagai investasi langsung. Akan tetapi, jika investasi diserahkan kepada manajemen atau manajer investasi dapat dikatakan sebagai investasi tidak langsung.

Baca Juga :

  1. Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus, dan Contoh
  2. Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
  3. Contoh Neraca Lajur, Soal Neraca Lajur, Pengertian Neraca Lajur
  4. Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
  5. Mengenal Akuntansi Perusahaan Jasa Mulai dari Pengertian, Tahapan, dan Jenis Transaksi
  6. Contoh Jurnal Umum, Pengertian & Contoh Soal Jurnal Umum
  7. Pengertian, Contoh Jurnal Penutup, Cara Membuat

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah