Ekonomi Pendidikan

Instrumen Kebijakan Moneter : Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya

Written by Gilang P

Instrumen Kebijakan Moneter – Setiap negara memiliki bank sentral yang mempunyai tugas untuk mengatur kelancaran perputaran uang pada wilayah kedaulatannya. Kebijakan moneter merupakan salah satu jenis kebijakan bank sentral untuk melaksanakan tugasnya. Meski demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter? Serta, apa saja instrumen kebijakan moneter yang harus Grameds pahami sebagai warga negara? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

kompas.com

Instrumen Kebijakan Moneter

Seperti yang telah diketahui, kebijakan moneter merupakan sebuah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran uang serta pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi yakni tingkat pengangguran dan inflasi. Akan tetapi, tidak sekadar itu, masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya yakni sebagai berikut.

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)

Kebijakan diskonto adalah sebuah instrumen kebijakan moneter yang diukur dengan melalui tingkat suku bunga bank. Kondisi di mana bank-bank umum meminjamkan dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral dengan tujuan untuk membuat peredaran jumlah uang teratur.

Perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Apabila bank sentral menaikkan suku bunga, akan menyebabkan pengurangan jumlah uang yang beredar untuk mengatasi terjadinya inflasi

Jadi, saat suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung di bank, Grammeds. Hal ini terjadi dikarenakan uang yang ditabung akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena minat tinggi masyarakat untuk menabung, maka uang yang beredar dalam masyarakat akan turut berkurang.

  • Jika bank menurunkan suku bunga akan memberikan dampak untuk menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi terjadinya deflasi

Jadi, saat suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk memakai uang karena jika ditabung hanya mendapatkan bunga atau keuntungan yang sedikit.

2. Operasi Pasar Terbuka

Saat pemerintah mengontrol peredaran uang dengan melalui penjualan atau pembelian surat-surat berharga yang dimiliki oleh pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter ialah operasi terbuka.

Yang perlu diperhatikan:

  • Jika bank sentral menjual SBI, akan berpegaruh untuk mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi

Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, yang berakibat bisa untuk mengurangi jumlah uang beredar.

  • Jika bank sentral membeli SBI kembali, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi defaluasi.

Saat bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya dengan uang, sehingga uang yang beredar di masyarakat akan turut bertambah.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Berikutnya, instrumen kebijakan moneter yakni rasio cadangan wajib.  Rasio cadangan wajib merupakan kebijakan bank sentral untuk menaikkan maupun menurunkan cadangan kas bank umum.

Hal yang harus diperhatikan nih Squad:

  • JIka bank sentral menaikkan cadangan kas, akan mengurangi jumlah uang beredar dan berfungsi untuk mengatasi inflasi.

Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang dengan lebih banyak sebagai cadangan sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi, Grameds.

  • Jika bank menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi deflasi.

Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan uang tersebut sebagai cadangan, nah karenanya jumlah uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.

4. Penetapan Suku Bunga Acuan

Untuk mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia mempunyai wewenang dalam mengendalikan peredaran uang dengan melalui suku bunga.

  • Kredit Ketat merupakan kebijakan bank sentral yang berguna untuk mengurangi jumlah uang yang beredar demi mengatasi inflasi, maksudnya ialah syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha untuk emndapatkan kredit, karena kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang semakin dipersulit.
  • Kredit longgar merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi terjadinya deflasi, maksudnya ialah syarat pemberian yang longgar akan berguna untuk menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa mendapatkan kredit karena syarat-syarat yang juga dipermudah.

Besaran suku bunga yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia akan dijadikan sebagai acuan bank umum di seluruh Indonesia untuk menjalankan kegiatannya. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar bisa ditingkatkan.

5. Imbauan Moral

Terakhir instrumen kebijakan moneter yakni imbauan moral. Dalam hal ini, Bank Indonesia sebagai bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan kebijakan penurunan maupun peningkatan suku bunga pinjaman

Pengertian Kebijakan Moneter

porosilmu.com

Kebijakan moneter merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah guna untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang dalam masyarakat.

Tujuan utama dari adanya kebijakan moneter ialah untuk menjaga kestabilan ketersediaan uang dari suatu negara. Kebijakan moneter harus dilakukan karena persediaan uang negara akan mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia yakni Bank Indonesia selaku bank sentral. Hal ini berdasarkan pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiSelain kebijakan moneter, ada juga kebijakan fiskal yang turut berguna untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Bedanya, kebijakan fiskal merupakan keputusan yang berfokus pada pendapatan serta pengeluaran negara. Penerapan kebijakan fiskal bisa dilihat dengan melalui pengelolaan pajak serta APBN. Sementara, kebijakan moneter di Indonesia bisa diperhatikan dengan melalui kebijakan diskonto, suku bunga bank, dan lain sebagainya.

Pengertian Kebijakan Moneter Menurut Para Ahli

  1. Soeharsono Sagir: Kebijakan moneter menunjukan kemampuan bank Indonesia sebagai bank sentral untuk mencapai sasaran tunggalnya, yakni mencapai serta memelihara kestabilan nilai rupiah (inflasi serta nilai tukar rupiah terkendali).
  2. Sadono Sukirno: Kebijakan moneter merupakan langkah-langkah bank sentral untuk memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian dengan tujuan untuk mengawasi bentuk-bentuk pinjaman serta investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
  3. Suryana: Kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah untuk memengaruhi jalannya perekonomian dengan cara memengaruhi penawaran uang di dalam masyarakat atau dengan cara memengaruhi tingkat bunga.
  4. Natsir: Yang dimaksud dengan monetary policy ialah segala tindakan atau upaya dari bank sentral untuk memengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit) demi mencapai tujuan yang diinginkan.
  5. Perry Warjiyo: Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk agregat moneter demi mencapai perkembangan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan memerhatikan siklus kegiayan ekonomi, sifat ekonomi suatu negara, dan faktor ekonomi fundamental yang lainnya.
  6. Muana Nanga: Pengertian kebijakan moneter yakni suatu kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter dengan mengendalikan jumlah uang yang beredar serta tingkat suku bunga untuk memengaruhi tingkat permintaan agregat serta mengurangi ketidakstabilan ekonomi.

Dengan kata lain, Kebijakan moneter merupakan suatu proses di mana pemerintah, bank sentral, atau otoritas moneter suatu negara untuk mengontrol suplai uang, ketersediaan uang, dan biaya uang atau suku bunga demi mencapai penetapam tujuan berorientasi pada pertumbuhan serta stabilitas ekonomi.

Tujuan Kebijakan Moneter

pluang.com

Bank Indonesia mempunyai tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sesuai dengan sebagaimana telah tercantum pada UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain kestabilan terhadap harga-harga barang serta jasa yang tercermin pada inflasi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating).

Peran dari kestabilan nilai tukar sangat penting untuk mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Maka dari itu, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar guna mengurangi volatilitas dari nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada suatu level tertentu.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiDalam pelaksanaannya, Bank Indonesia mempunyai kewenangan untuk melakukan berbagai kebijakan moneter dengan melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan untuk menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Bank Indonesia juga dapat melakukan berbagai cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah. Dari penjelasan sebelumnya maka tujuan kebijakan moneter, diantaranya:

1. Menjamin Stabilitas Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dari suatu negara harus berjalan dengan terkontrol serta berkelanjutan. Hal ini bisa diwujudkan dengan melalui keseimbangan arus barang dan jasa dengan peredaran uang. Maka dari itu, tujuan kebijakan moneter ialah untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan melalui pengaturan dan penetapan yang berkaitan dengan peredaran uang di masyarakat.

2. Mengendalikan Inflasi

Supaya inflasi bisa ditekan, maka Bank Indonesia harus menetapkan kebijakan dengan tujuan untuk mengurangi uang yang beredar di masyarakat serta menjaga ketersediaan uang di bank. Sehingga, salah satu tujuan dari keberadaan kebijakan moneter ialah untuk mengendalikan inflasi.

3. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan

Tujuan kebijakan moneter dari Bank Indonesia yang berikutnya yakni untuk meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan. Kestabilan peredaran uang menjadikan kegiatan produksi menjadi meningkat. Dengan adanya kenaikan kegiatan produksi, maka dibutuhkan sumber daya manusia dalam pengelolaannya. Sehingga hal ini bisa berguna untuk menyerap tenaga kerja dengan adanya lapangan pekerjaan.

4. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar

Tujuan dari kebijakan moneter yang berikutnya yakni diharapkan untuk mampu melindungi stabilitas harga pasar. Ketika harga pasar stabil maka akan menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat harga pada masa kini dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli yang ada pada antar periode tetap sama. Kestabilan harga ini dapat diatur melalui keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, serta produksi barang.

5. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional

Kebijakan moneter tak sekadar memberikan pengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang ada di dalam negeri saja, tetapi juga yang di luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter ialah untuk menjaga keseimbangan dari neraca pembayaran Internasional. Hal ini bisa diwujudkan dengan melalui kestabilan jumlah barang ekspor dan impor yang berjumlah sama besarnya. Oleh karena itu, tidak heran jika pemerintah kerap kali melakukan devaluasi dalam hal ini.

6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Segala dampak atas terjadinya kebijakan moneter diharapkan untuk mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab, demi mencapai tujuan tersebut membutuhkan berbagai kesuksesan dari tiap-tiap komponen. Misalnya seperti tersedianya lapangan pekerjaan, kontrol tingkat inflasi, kegiatan produksi serta permintaan barang, dan lainnya.

Jenis Jenis Kebijakan Moneter

Dalam mengambil keputusan mengenai peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan dua jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya ialah sebagai berikut.

1. Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif adalah jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan serta pengaturan peredaran uang dalam kegiatan ekonomi. Dalam hal ini, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda perekonomian dapat meningkat.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiWujud dari jenis kebijakan moneter ini ialah dengan melalui peningkatan pembelian sekuritas pemerintah oleh Bank Indonesia, menurunkan persyaratan cadangan untuk bank, serta penurunan suku bunga. Dampak dari kebijakan ini tidak sekadar merangsang kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran dalam masyarakat.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif

Berikutnya, kebijakan moneter kontraktif adalah jenis kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang diambil sebagai langkah untuk mengurangi peredaran uang di masyarakat ketika terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan dengan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, serta meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia

https://finansial.bisnis.com/

Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara sebagi akibat dari adanya kebijakan moneter di Indonesia. Berikut ini merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia.

1. Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia

Pertama, contoh kebijakan moneter ialah Bank Indonesia mengadakan kredit langsung. Pemberian kredit langsung kepada banyak sektor atau proyek yang membutuhkan dana secara mendesak. Hal ini mampu meningkatkan jumlah uang yang beredar karena dalam sektor atau proyek tersebut harus membiayai segala kegiatan dengan sesegera mungkin.

2. Penyediaan Fasilitas Overdraft

Ketika Bank Indonesia membantu bank umum yang tengah mengalami kesulitan dalam likuiditas jangka pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter dengan melalui fasilitas overdraft. Bantuan yang diberikan ialah pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi. Hal ini dilakukan dengan harapan supaya mampu untuk mengontrol peredaran uang supaya tetap stabil.

3. Penerbitan Surat Utang Negara

Selanjutnya, contoh kebijakan moneter ialah dengan menerbitkan surat utang negara. Dalam hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari masyarakat supaya uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan.

4. Program Intervensi Rupiah

Program intervensi rupiah adakag contoh kebijakan moneter di Indonesia yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara untuk proses pinjam meminjam dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung instrumen kegiatan operasi di pasar terbuka.

Baca juga :

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.