Agama Islam

Sifat Jaiz Allah dan Cara Meneladaninya

Written by Yufi Cantika

Sifat Jaiz Allah – Allah sebagai Tuhan dan pencipta seluruh alam serta kehidupan di dalamnya memiliki tiga sifat. Ketiga sifat itu, yakni wajib, mustahil, dan jaiz. Allah memiliki 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil, dan 1 sifat jaiz. Sifat-sifat tersebut melekat pada Allah.

Ketika di bangku sekolah dasar, kita telah diperkenalkan dengan sifat-sifat Allah. Cara pengenalannya pun beragam mulai dari menyanyi sampai menghafalkannya. Tidak hanya itu, kita juga ditanamkan untuk mengimani Allah sebagai Tuhan, pemilik alam raya dengan cara meneladani sifat-sifatnya.

Dalam tulisan ini, Grameds akan mengenal sifat-sifat Allah terutama sifat jaiz. Harapannya, setelah membaca tulisan ini, Grameds semakin mengimani Allah sebagai Tuhan, pemilik semesta raya.

Pengertian dan Dalil Sifat Jaiz Allah

Secara umum, kita mengenal sifat jaiz Allah, yakni Allah SWT bebas berbuat apa yang dikehendaki. Ada pula yang berpendapat bahwa sifat jaiz Allah sama dengan sifat kemanusiaan. Sifat jaiz Allah hanya satu, yakni fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu yang berarti “Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.

Allah menciptakan segala sesuatu di semesta raya ini sesuai dengan kehendak-Nya atau dengan quadrat (kuasa-Nya) dan iradat (kehendak-Nya). Oleh sebab itu, Allah bisa meninggalkan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.

Adapun pengertian sifat jaiz Allah secara lebih lengkap ada dalam kitab Al Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil Aqidah Al Islamiyyah yang ditulis oleh Syekh Tharir Al-Jazairi. Dalam kitab tersebut memuat hal-hal yang berkenaan dengan sifat jaiz Allah, yakni melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau) meninggalkannya. Misalnya, dijadikannya manusia kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan sebagainya.

Sebagai contoh sifat jaiz Allah yang terkandung dalam ALquran surah Ali Imran ayat 26 yang berbunyi, “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Adapun sifat jaiz Allah SWT termaktub dalam Alquran sebagai berikut.

1. Al-Qashash: 68

“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).”

2. Al-Ma’idah: 17

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

3. S. ali-Imran: 26

“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Cerita Harian Anak Muslim : Mengenal Sifat Wajib Allah

Cara Meneladani Sifat Jaiz Allah

Sebagai manusia, kita harus percaya bahwa Allah telah menggariskan nasi bagi setiap umat-Nya. Berikut beberapa contoh sikap yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk mengimani sifat jaiz Allah.

  1. Percaya bahwa rezeki telah diatur oleh Allah. Sebagai manusia, hamba Allah hanya perlu berdoa, bekerja, dan berusaha mendapatkan rezeki dengan jalan yang diridai oleh Allah SWT. Manusia hanya perlu percaya bahwa Allah jika berkehendak seseorang menjadi kaya maka tidak ada yang bisa menghalangi kehendak-Nya.
  2. Percaya bahwa harta benda hanya titipan Allah. Ketika kita yakin bahwa harta hanya sebuah titipan maka jika harta yang kita miliki hilang atau diambil oleh Allah. Kita akan menjadi lebih ikhlas dan legawa sebab Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya kesulitan.
  3. Percaya bahwa jodoh sudah digariskan oleh Allah. Hal ini dapat terlihat dari, seseorang yang hanya beberapa kali bertemu sudah dapat menikah. Dan ketika prosesnya dipermudah oleh Allah SWT maka besar kemungkinan dia adalah jodohmu.
  4. Percaya bahwa garis hidup, cita-cita sudah ditentukan oleh Allah. Manusia berhak merancang kehidupannnya, tetapi lagi-lagi Allah yang menentukan apakah jalan hidupmu mudah dan lurus atau malah berliku dan gelap.
  5. Percaya bahwa segala bentuk musibah datangnya dari Allah. Misalnya terjadi banjir rob, hal ini kehendak Allah untuk memerintahkan alam menjaga keseimbangan ketika terjadi kerusakan.

Sifat Mustahil Allah

Sifat mustahil atau sifat muhal Allah merupakan sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sifat-sifat tersebut berupa apa saja. Berikut penjelasan 20 sifat mustahil bagi Allah SWT.

1. Adam (Tiada)

Allah mustahil memiliki sifat Adam yang berarti tiada. Penjelasan sifat ini ada dalam surah Al A’raf ayat 54 yang berbunyi:

“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.”

2. Hudus

Hudus berarti arti baru atau permulaan. Sifat ini tentu berbanding terbalik dengan Allah yang mana tidak ada yang mendahului, Dia yang pertama. Hal ini tercantum dalam surah Al Hadid ayat 3 yang berbunyi sebagai berikut.

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

3. Fana

Fana berarti tidak kekal, binasa, atau rusak. Hal ini tidak mungkin terjadi kepada Allah karena Dia kekal dan abadi. Hal ini tercantum dalam surah Ar Rahman ayat 26 yang berbunyi.

“Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.”

4. Mumassalatu Lil Hawadis

Mummasalatul lil hawadis berarti srupa dengan makhluk. Hal ini menjadi sifat mustahil Allah karena Allah tidak mungkin memiliki rupa yang sama dengan makhluk-Nya. Hal ini termaktub dalam surah Al Ikhlas ayat 4 yang berbunyi sebagai berikut.

“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

5. Muhtajun Ligarihi

Muhtajun ligarihi berarti berdiri dengan lain atau membutuhkan bantuan yang liyan. Allah Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri. Dia tidak membutuhkan bantuan siapapun. Hal ini tercantum dalam surah Al Ankabut ayat 6 yang berbunyi.

“Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

6. Ta’addud

Ta’adud berarti terbilang. Allah tidak terbilang karena Dia yang Maha Esa. Dia tunggal dan satu-satunya di alam raya ini. Sifat ini termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 164 yang berbunyi.

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

7. Ajzun

Ajzun berarti lemah. Allah tidak mungkin memiliki sifat lemah karena Allah Maha Besar dan Berkuasa atas segala ciptaan-Nya. Sifat ini tertulis dalam surah Al Baqarah ayat 20 yang berbunyi.

“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

8. Karahah

Karahah berarti terpaksa. Allah tidak akan melakukan sesuatu dengan terpaksa. Karena, Allah berkehendak melakukan segala sesuatu. Hal ini tercantum dalam surah Al-Buruj ayat 16 yang berbunyi.

 “Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.”

9. Jahlun

Jahlun berarti bodoh. Sifat ini mustahil dimiliki oleh Allah. Karena Allah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Hal ini tercantum dalam surah Al Hujurat ayat 18 yang berbunyi.

“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

10. Mautun

Mautun berarti mati. Allah kekal sepanjang hayat dan tidak akan pernah mati sehingga mustahil memiliki sifat mautun. Hal ini tercantum dalam surah Al Furqan ayat 58 sebagai berikut.

“Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.”

Mengenal Sifat-Sifat Allah Swt

11. Summun

Summun berarti tuli. Allah Maha Pendengar sehingga summun menjadi sifat mustahil yang dimiliki oleh Allah. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 127 sebagai berikut.

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar (pondasi) Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

12. Umyun

Umyun berarti buta. Allah Maha Melihat sehingga sifat umyun mustahil dimiliki oleh Allah SWT. Berikut surah Al Hujuran ayat 18 yang menjelaskan sifat tersebut.

“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

13. Bukmun

Bukmun berarti bisu. Allah memiliki sifat kalam, yakni berfirman bagi keselamatan manusia melalui para nabi dan rasul. Hal tersebut tercantum dalam surah An Nisa ayat 164 yang berbunyi.

“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul (la-in) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.”

14. Ajzan

Ajzan berarti zat yang lemah. Allah berkuasa atas segala alam semesta dan makhluk ciptaan-Nya. Sehingga, tidak mungkin Allah memiliki sifat lemah. Hal ini tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 20 sebagai berikut.

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”

15. Karihan

Kahiran berarti zat yang terpaksa. Allah SWT merupakan Zat Yang Maha Berkuasa atas segala ciptaann-Nya. Sifat ini termaktub dalam surah Hud ayat 107 yang berbunyi.

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”

16. Jahilun

Jahilun berarti bodoh. Allah merupakan Zat Yang Maha Mengetahui segala isi alam semesta termasuk hati makhluk ciptaann-Nya. Hal ini tercantum dalam surah An Nisa ayat 176 yang berbunyi.

“Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

17. Mayyitun

Mayyitun berarti mati. Allah SWT merupakan zat yang kekal abadi dan tidak memiliki akhir kehidupan. Sifat ini tercantum dalam surah Al Furqan ayat 58 yang berbunyi.

“Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.”

18. Asamma

Asamma berarti ketulian. Allah menjadi Zat Yang Maha Mendengar bahkan dapat mendengar seuatu yang tersembunyi misalnya hati seseorang. Sifat ini tercantum dalam Al Baqarah ayat 256 yang berbunyi.

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

19. A’ma

A’ma berarti buta. Allah menjadi Zat Yang Maha Melihat atas segala perbuatan makhluk yang diciptakan-Nya. Sifat ini tertulis dalam surah Al Hujurat ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut.

“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” 

20. Abkama

Abkama berarti bisu. Allah SWT Maha Berfirman sehingga tidak mungkin memiliki sifat bisu. Hal ini dapat terlihat dari firman-Nya atas segala keagungan yang termaktub dalam kitab suci yang disampaikan oleh nabi dan rasul. Sifat ini tercantum dalam surah An Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.

“Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul (la-in) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” 

Sifat Wajib Allah

Allah memiliki sifat wajib yang harus kita ketahui sekaligus diteladani. Jumlah sifat wajib Allah, yakni 20. Berikut rincian keduapuluh sifat wajib Allah.

1. Wujud

Sifat wajib Allah, yakni wujud yang berarti Zat uang pasti ada. Allah menjadi Zat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada siapapun. Hal ini tertulis dalam surah As Sajdah ayat 4 sebagai berikut.

“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”

2. Qidam

Qidam berarti terdahulu. Allah menjadi Zat yang paling pertama di seluruh alam semesta. Hal ini tertulis dalam surah Al Hadid ayat 3 yang berbunyi.

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

3. Baqa

Baqa berarti kekal atau abadi. Allah tidak akan mati atau punah. Hal ini tercantum dalam surah Al Qasas ayat 88 sebagai berikut.

“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah)Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi

Mukhalafatu Lil Hawaditsi berarti berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Allah Yang Maha Sempurna dan tidak ada satu pun makhluk yang dapat menyerupainya. Hal ini tertulis dalam surah Asy-Syura ayat 11 sebagai berikut.

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan kamu dari jenis kamu sendiri yang berpasang-pasangan dan dari jenis binatang ternak yang berpasang-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”

5. Qiyamuhu Binafsihi

Qiyamuhu Binafsihi berarti berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari siapapun. Sifat wajib Allah ini tercantum dalam surah Al Isra ayat 111 yang berbunyi sebagai berikut.

“Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”

6. Wahdaniyah

Wahdaniyah berarti tunggal atau esa. Allah merupakan Zat Yang Esa atau tunggal. Hal ini dijelaskan dalam surah Al Ikhlas ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut.

“Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

Hafalan Asmaul Husna Dan Sifat-Sifat Allah Bonus Cd

7. Qudrat

Qudrat berarti berkuasa. Allah berkuasa dan berkehendak apapun atas ciptaan-ciptaan-Nya. Hal ini tertulis dalam surah AL Baqarah ayat 20 sebagai berikut.

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”

8. Iradat

Iradat berarti berkehendak. Jika Allah berkehendak atas sesuatu maka tak ada yang tidak mungkin terjadi dan tidak ada satu pun yang mampu mencegahnya. Hal ini tertulis dalam surah Hud ayat 107 sebagai berikut.

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”

9. Ilmun

Ilmun berarti mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui segala sesuatu baik yang tampak sampai yang tidak tampak oleh manusia. Hal ini tertulis dalam surah Qaf ayat 16 sebagai berikut.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

10. Hayat

Hayat berarti kekal, Allah memiliki sifat Yang Maha Kekal tatau Hidup. Hal ini tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 255 sebagai berikut.

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

11. Sam’un

Sam’un berarti Maha Mendengar. Allah menjadi Zat Yang Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di dunia ini. Hal ini tertulis dalam surah Al Maidah ayat 76 sebagai berikut.

“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

12. Bashar

Bashar berarti Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu yang terjadi di semesta raya. Hal ini tertulis dalam surah Al Hujurat ayat 18 sebagai berikut.

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

13. Kalam

Kalam berarti berfirman. Sifat ini tertulis dalam surah Al Araf ayat 143 sebagai berikut.

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.”

14. Qadiran

Qadiran berarti Maha Kuasa. Sifat ini ditulis dalam surah Al Baqarah ayat 20 sebagai berikut.

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”

15. Muridan

Muridan berarti Allah berkehendak. Jika Allah telah berkehendak maka tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengurungkan atau menolaknya. Sifat ini tercantum dalam surah Al Hud ayat 107 sebagai berikut.

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”

16. Aliman

Aliman berarti Maha Mengetahui. Sifat ini dijekaskan melalui surah An Nisa ayat 176 sebagai berikut.

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

17. Hayyan

Hayyan berarti Maha Hidup. Sifat ini tercantum dalam surah Al Furqan ayat 58 sebagai berikut.

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”

18. Sami’an

Sami’an berarti Maha Mendengar. Allah SWT mendengar semua doa, permintaan, dan ucapan yang dituturkan oleh makhluk-Nya. Sifat ini tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 256 sebagai berikut.

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

19. Bashiran

Bashiran berarti Maha Melihat. Hal ini ditulis dalam surah Al Hujurat ayat 18 sebagai berikut.

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

20. Mutakkaliman

Mutakkaliman berarti berfirman atau berkata-kata. Allah Maha Berfirman atas segala rahmat untuk semesta raya serta makhluk ciptaan-Nya. Sifat ini termaktub dalam surah An Nisa ayat 164 sebagai berikut.

“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika