IPA

Manfaat Sinar Matahari Bagi Hewan dan Tumbuhan

Written by Rahma R

Setiap negara memiliki durasi mendapatkan cahaya matahari yang berbeda. Di Indonesia yang merupakan neraga tropis mendapatkan cahaya matahari lebih lama daripada negara empat musim. Hal ini hampir terjadi sepanjang tahun.

Layaknya manusia, hewan dan tumbuhan juga membutuhkan cahaya matahari. Cahaya matahari memang memiliki peranan penting dalam kehidupan di dunia. Tanpanya, hidup akan menjadi lebih muram bahkan tidak terjadi kehidupan sama sekali. Semuanya mati.

Lalu, apa manfaat cahaya matahari bagi hewan? Grameds akan mendapatkan jawaban dengan menyimak paparan berikut ini.

Sekilas Mengenai Matahari

Matahari menjadi pusat tata surya. Ia juga menjadi bintang yang paling dekat dengan bumi. Susunan matahari terdiri dari berbagai macam gas yang bertekanan tinggi sehingga menjadikan dirinya panas. Gas-gas tersebut berupa hidrogen sebanyak 76%, helium sebanyak 22%, oksigen dan gas lain sebanyak 2%.

Matahari menjadi planet terbesar dengan ukuran 109 kali diameter bumi. Beratnya mencapai 300.000 kali berat bumi. Hal tersebut disebabkan oleh materi yang menyusunnya berupa gas sehingga bentuknya pun sebenarnya berupa kumpulan gas. Adapun suhu permukaan matahari mencapai 6.0000 C yang dipancarkan ke luar angkasa hingga mencapai permukaan bumi.

Sedangkan, suhu inti matahari mencapai 15-20 juta derajat celcius. Ia juga memancarkan gelombang energi yang cukup besar berupa gelombang electromagnet. Gelombang tersebut terdiri dari gelombang cahaya tampak, gelombang mikro, sinar X, sinar inframerah, sinar gamma, dan sinar ultraviolet.

Adapun sumberenergi matahari bersumber dari reaksi fusi yang terjadi dalam inti matahari. Reaksi fusi sendiri merupakan gabungan dari atom-atom hidroden yang menjadi helium. Reaksi tersebut menghasilkan energi yang sangat besar.

Bagi Grameds yang masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar dapat memperdalam pengetahuan mengenai hewan dengan buku paket keluaran pemerintah berikut ini.

Z1 Sd/Mi Kl.I Tema 7 Benda Hewan&Tanaman Di Sekitarku K/13Re

Matahari tidak mutlak hanya berbentuk bulat tidak ada isinya. Ia tersusun dari empat lapisan, di antaranya inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Berikut penjelasan keempat lapisan tersebut.

1. Inti Matahari

Bagian paling dalam dari matahari adalah inti matahari. Di sana terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhunya mencapai 15.000.000 derajat celcius. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi akan didistribusikan sampai pada lapisan paling luar, kemudian akan dipancarkan juga ke angkasa luar.

2. Fotosfer

Fotosfer merupakan bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga dapat memberikan penerangan di kehidupan sehari-hari. Suhunya mencapai 16.0000 C. Ketebalannya mencapai kurang lebih 500 km.

3. Kromosfer

Kromosfer merupakan lapisan di atas fotosfer. Fungsinya sebagai atmosfer matahari. Ketebalannya mencapai 16.000 km dengan suhu kurang lebih 9.8000 C. Ia terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi bulan ketika gerhana matahari total.

4. Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari atmosfer matahari. Suhunya mencapai 1.000.0000 C. Ia berwarna keabu-abuan yang disebabkan oleh adanya ionisasi pada atom-atom akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Korona akan tampak ketika terjadi gerhana matahari total.

Hal ini disebabkan oleh hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan. Bentuknya seperti mahkota dengan warna keabu-abuan.

Matahari tidak selamanya sehat, sama seperti bumi. Ia juga mengalami gangguan-gangguan karena aktivitasnya sendiri. Berikut beberapa gangguan yang terjadi di matahari.

1. Bintik Matahari (Sun Spot)

Bitnik matahari merupakan medan magnet yang sangat kuat muncul pada suatu daerah di matahari. Bintil-bintik ini berupa lubang di permukaan matahari. Dari lubang-lubang tersebut, menyemburkan gas panas dari dalam inti matahari. Hal ini menyebabkan gangguan pada telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.

2. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)

Gumpalan-gumpalan pada fotosfer muncul karena adanya rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Hal ini menyebabkan, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.

3. Lidah Api Matahari

Lidah api matahari merupakan sebaran gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api juga sering disebut sebagai prominensa atau protuberan. Ketinggiannya dapat mencapai 10.000 km. Ia tersusun oleh proton dan electron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Massa partikel tersebut dapat mencapai permukaan bumi. Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen). Hal ini menyebabkan kecepatan partikel menurun dan bergerak menuju kutub. Kemudian, partikel-partikel tersebut akan berpijar yang dikenal sebagai aurora.

Hamburan partikel-partikel tersebut mengganggu sistem komunikasi gelombang radio. Aurora sendiri berada di belahan bumi selatan yang disebut dengan Aurora Australis, sedangkan aurora di belahan bumi utara disebut dengan Aurora Borealis.

4. Letupan (Flare)

Flare merupakan letupan-letupan gas yang terjadi di atas permukaan matahari. Ia dapat menyebabkan adanya gangguan sistem komunikasi radio. Hal tersebut lantaran, letusan gas terdiri dari partikel-partikel gas bermuatan listrik.

Manfaat Cahaya Matahari Bagi Hewan

Cahaya matahari memberikan kehidupan bagi setiap makhluk hidup di bumi. Tidak terkecuali hewan. Melansir dari berbagai sumber di internet berikut manfaat cahaya matahari bagi hewan.

1. Sumber Vitamin D

Hewan membutuhkan vitamin D, sama layaknya manusia. Matahari memberikan asupan vitamin ini secara gratis dengan cara yang mudah. Hewan cukup berada di bawah sinar matahari maka vitamin D bagi tubuh akan terpenuhi. Sehingga, proses tubuh yang digerakkan oleh kalsium dapat terbantu, misalnya pembentukan gigi dan tulang yang kuat.

2. Menghangatkan Tubuh

Hewan reptil sangat membutuhkan panas matahari untk menghangatkan diri. Tujuannya agar dapat bertahan hidup.

3. Menjaga Keseimbangan Suhu

Agar suhu tubuh tetap hangat dan stabil, maka hewan-hewan akan memanfaatkan sinar matahari dalam aktivitas sehari-harinya. Hewan dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pengaruh suhu pada lingkungan, yakni homoiterm dan poikiloterm.

Homoiterm merupakan hewan berdarah panas, sedangkan poikiloterm merupakan hewan berdaran dingin. Kedua jenis hewan tersebut membutuhkan cahaya matahari. Tujuannya untuk mengembangkan adaptasi terutama dalam mengatur suhu tubuh.

4. Memperlancar Proses Pencernaan Makanan

Cahaya matahari dapat membantu hewan untuk memperlancar proses pencernaan makanan dalam tubuh. Hal tersebut lantaran, cahaya matahari mengandung panas.

5. Mempercepat Proses Adaptasi

Hewan sering kali berpindah-pindah tempat untuk bertahan hidup. Ia harus segera beradaptasi. Dengan bantuan cahaya matahari, mereka dapat beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cepat.

6. Menyediakan Makanan

Hewan digolongkan menjadi tiga berdasarkan jenis makanan. Ketiga jenis tersebut di antaranya, herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan daging dan tumbuhan).

Hwan-hewan herbivora paling membutuhkan energi matahari. Hal tersebut dikarenakan matahari membantu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Ketika tumbuhan hidup dengan subur maka hewan herbivora tidak akan kekurangan makanan.

Bagi Grameds yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar dapat memperdalam pengetahuan mengenai hewan dengan buku paket keluaran pemerintah berikut ini.

Z1 Sd/Mi Kl.Iii Tema 2 Menyayangi Tumbuhan&Hewan K/13 Rev

7. Memberikan Oksigen

Sinar matahari menjadi salah satu bahan baku untuk melakukan fotosintesis pada tumbuhan. Jika asupan cahaya matahari cukup untuk tumbuhan berfotosintesis. Maka, oksigen yang digunakan untuk bernapas hewan dan manusia akan terpenuhi.

Manfaat Matahari Bagi Manusia

Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh manusia, terutama untuk kebutuhan jasmaninya. Tanpa sinar matahari, manusia akan kesulitan untuk beraktivitas. Berikut manfaat cahaya matahari bagi kehidupan manusia yang dirangkum dari baebagai sumber di internet.

1. Menjadi Sumber Vitamin D

Vitamin D sangat diperlukan oleh tubuh. Setiap manusia harus menerima paparan sinar matahari kurang lebih 4.000 sampai 9.000 IU/hari atau sekitar 10 sampai 20 menit setiap hari. Vitamin D sangat berguna untuk perkembangan tulang dan gigi sekaligus membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.

2. Menjadi Sumber Penerangan

Cahaya matahari menjadi sumber penerangan utama dan gratis bagi kehidupan di bumi. Adanya matahari membuat kita dapat melihat tanpa memerlukan bantuan listrik. Ia juga menjadi salah satu sumber penerangan ketika malam hari. Caranya dengan menyimpan cahaya di panel surya.

3. Menjadi Sumber Tenaga Listrik

Cahaya matahari menjadi salah satu sumber listrik tenaga surya. Saat ini, sebagian masyarakat Indonesia telah beralih menggunakan sumber energi listrik independen, yakni tenaga surya dengan panel surya.

4. Menurunkan Berat Badan

Sinar UV yang dipancarkan matahari dapat mengubah kolesterol menjadi vitamin D. Kolesterol tentu tidak baik untuk tubuh. Ia dapat menimbulkan berbagai penyakit dan menimbulkan berat badan yang berlebih. Dengan berjemur di bawah sinar matahari, kita akan mendapatkan banyak manfaat misalnya mendapat vitamin D sekaligus menurunkan berat badan.

5. Meningkatkan Imun Tubuh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Georgetown University Medical Center mengenai energi panas matahari. Dalam riset tersebut menemukan bahwa sinar matahari dapat memberikan energi pada sel T yang menjadi salah satu sel dengan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

6. Menjadi Sumber Panas

Sinar matahari menjadi sumber panas alami yang dibutuhkan oleh manusia dalam kebutuhan sehari-hari. Misalnya untuk menghangatkan diri, menjemur pakaian, membuat ikan asin, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Manfaat Matahari bagi Tumbuhan

Cahaya matahari memberikan manfaat bagi setiap makhluk hidup di bumi. Hewan, tumbuhan, dan manusia menggantungkan hidupnya kepada sinar matahari. Berikut manfaat sinar matahari bagi tumbuhan.

1. Membantu Proses Fotosintesis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fotosintesis merupakan pemanfaatan energi cahaya matahari (cahaya matahari buatan) oleh tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Fotosintesis terjadi ketika ada cahaya matahari dan karbon dioksida.

Tumbuhan yang melakukan fotosintesis memiliki stomata yang akan menyerap karbon dioksida. Sedangkan, klorofil akan menyerap cahaya. Bersamaan dengan itu, air yang bersumber dari tanah akan diserap oleh akar untuk dibawa ke daun.

Fotosintesis sendiri bertujuan untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi oksigen dan hidrogen. Hidrogen dibutuhkan tumbuhan untuk proses tumbuh kembang. Sedangkan, oksigen dilepaskan ke luar.

2. Membantu Pertanian dan Perkebunan

Sinar matahari sangat berpengaruh pada bidang pertanian ataupun perkebunan. Hal tersebut berkenaan dengan proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Jika tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup maka pertumbuhan akan terjadi dengan maksimal. Sehingga, tumbuhan tersebut akan dimanfaatkan oleh manusia dan hewan.

3. Menambah Nutrisi

Sinar matahari menjadi sumber nutrisi terbaik bagi tumbuhan. Kebutuhan nutrisi tersebut dapat dengan mudah didapatkan melalui cahaya matahari. Ia dapat membantu proses pertumbuhan kecambah menjadi lebih kaya nutrisi.

4. Membantu Proses Pertumbuhan

Matahari bermanfaat untuk mengaktifkan klorofil, menghangatkan biji, memberikan warna hijau, menjaga suhu agar tetap stabil, mempercepat proses pertumbuhan pada tumbuhan, dan sebagainya.

Gangguan yang Timbul dari Kurangnya Paparan Sinar Matahari

Manusia akan mengalami beragam gangguan ketika kekurangan paparan sinar matahari. Berikut gangguan-gangguan yang dialami manusia yang telah dirangkum dari laman klikdokter.com.

1. Gangguan Depresi

Paparan sinar matahri dapat menngkatkan pelepasan hormon serotin. Hormon tersebut berfungsi sebagai penstimulus peningkatan suasana hati serta membantu seseorang merasa tenang dan fokus.

Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan kadar serotin menurun. Kondisi ini meningkatkan risiko depresi mayor.

2. Insomnia

Kekurangan sinar matahri dapat menyebabkan kehilangan ritme sirkadian (jam internal tubuh). Hal tersebut mengakibatkan tidur malam dapat terganggu. Kondisi tersebut jika terjadi terus-menerus akan memicu insomnia.

3. Masalah Jantung

Vitamin D yang diproduksi oleh tubuh berfungsi sebagai pelindung diri dari berbagai jenis penyakit. Salah satunya, penyakit jantung. Tanpa adanya sinar matahari, tubuh akan kesulitan dalam memproduksi vitamin D. Padahal sinar ultraviolet (UV) berperan dalam pengaturan tekanan darah. Oleh sebabitu, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular.

4. Kanker

Sinar matahari berlebih dapat menyebabkan kanker kulit. Namun, jumlah matahari yang cukup bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker. Masayarakat yang tinggal di daerah dengan sinar matahari lebih sedikit cenderung menderita beberapa jenis kanker tertentu. Hal tersebut berbanding terbalik dengan masyarakat yang tinggal di tempat yang lebih banyak terpapar sinar matahari.

Adapun kanker yang disebabkan kekurangan sinar matahari di antaranya kanker ovarium, kanker usus besar, kanker pancreas, limfoma Hodgkin, kanker prostat, dan sebagainya.

5. Rakhitis dan Osteomalasia

Rakhitis merupakan kelainan yang menyebabkan tulang lemah dan lunak. Hal ini disebabkan oleh defisiensi vitamin D. Pada orang dewasa, kondisi tulang lunak dan mudah patah disebut dengan osteomalasia.

Bagi Grameds yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar dapat memperdalam pengetahuan mengenai hewan dengan buku paket keluaran pemerintah berikut ini.

Z1 Sd/Mi Kls.V Tema 1 Organ Gerak Hewan&Manusia K/13 Rev.201

6. Artritis dan Fibromialgia

Artritis atau fibromialgia dapat terjadi karena kekurangan sinar matahari. Hal tersebut berkaitan dengan vitamin D yang dihasilkan. Orang dewasa yang tidak cukup menadapatkan sinar matahari akan sering merasakan nyeri pada otot dan tulang atau merasa sedikit kaku di pagi hari.

Nutrisi berupa kalsium dan kolagen dapat bekerja sama untuk membentuk tulang. Namun, tanpa adanya asupan vitamin D yang cukup maka akan mengganggu prosesnya. Hasilnya, tulang dapat benar-benar sakit dan muncul sensasi seperti berdenyut.

7. Multiple Sclerosis

Risiko multiple sclerosis (MS) dapat terjadi karena kekurangan sinar matahari yang berkaitan pula dengan kekurangan vitamin D. Multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.

Seseorang yang terkena MS, sistem kekebalan akan menyerang sel-sel yang terletak di mielin, selubung pelindung yang mengelilingi saraf di otak, dan sumsum tulang belakang. Kerusakan pada selubung mielin akan mengganggu sinyal saraf dari otak ke bagian tubuh lainnya. kerusakan tersebut dapat menimbulkan gejala yang memengaruhi otak, mata, dan sumsum tulang belakang.

8. Osteoporosis

Vitamin D yang bersumber dari sinar matahri mengambil peran besar dalam menjaga kesehatan tulang. Dengan kadar yang cukup, vitamin D dapat menjaga kesehatan tulang, mencegah terjadinya osteoporosis, dan kelainan tulang lainnya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.