in

Usaha Ayam Kampung: Peluang, Kelebihan, Tips, dan Perhitungan Modal

pixabay

Usaha ayam kampung – Ayam merupakan salah satu hewan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Pada beberapa tempat makan atau restoran cepat saji, bahkan sampai warung yang ada di pinggir jalan pun kita akan menemukan hidangan dari ayam. Sangat mudah untuk menemukan olahan makanan ayam di Indonesia.

Oleh karena itu, usaha ayam potong adalah salah satu usaha yang bisa dibilang menjanjikan karena banyak peminatnya di Indonesia. Usaha ini pun tidak akan habis dimakan oleh waktu, karena kapan pun dan di mana pun setiap orang pasti akan mencari ayam sebagai makanan. banyak juga usaha kuliner yang membuat konsep makanan yang rata-rata terbuat dari ayam.

Usaha mengenai ayam potong ini biasanya menggunakan dua jenis ayam, yaitu ayam kampung dan ayam negeri. Kedua jenis ayam tersebut tentunya memiliki kelebihannya masing-masing. Namun, tentunya kualitas dari ayam potong juga tidak kalah dari ayam negeri.

Selain itu, walaupun penggemar ayam kampung tidak sebanyak ayam negeri, bukan berarti usaha ayam kampung tidak membuahkan hasil. Bagi pengusaha ayam kampung tentunya juga memiliki kelebihan dan keuntungan yang berlimpah bagi pengusahanya. Ingin tahu lebih lanjut mengenai usaha ayam kampung? Yuk Grameds, simak ulasan berikut.

Ayam Kampung

Ayam kampung adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk menyebut ayam peliharaan yang tidak berasal dari satu ras atau breed yang diproduksi untuk tujuan komersial.

Pada zaman dahulu, ayam kampung tidak punya nama untuk ayam petelur atau ayam pedaging. Hal ini karena ayam lokal bertelur seperti unggas dan memiliki daging seperti hewan lainnya. Namun, kini banyak orang yang memelihara ayam kampung untuk tujuan komersial.

Nama ilmiah ayam kampung adalah Gallus domesticus. Peternakan ayam kampung di desa sudah ada sejak lama. Seiring berjalannya waktu, peternakan ayam kampung di desa ini telah mengalami banyak perubahan. Ayam kampung sudah banyak dikembangkan agar lebih produktif.

Ayam kampung sangat populer di masyarakat dan merupakan jenis unggas yang terdapat di seluruh nusantara. Ayam kampung sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Istilah ayam kampung pada mulanya merupakan kebalikan dari istilah ayam ras, yang mengacu pada ayam yang berkeliaran bebas di sekitar rumah. Namun, sejak program pengembangan, pembersihan, dan pemuliaan dilakukan oleh beberapa ayam kampung yang unggul, beberapa varietas ayam kampung yang unggul kini dikenal.

Untuk membedakannya, sekarang dikenal sebagai ayam buras (singkatan dari “Ayam Bukan Ras”). Ini adalah ayam kampung yang dipilih dan dikembangbiakkan dengan teknik budidaya yang lebih baik, tidak hanya dipamerkan dan ditinggalkan untuk mencari pakannya sendiri. Ayam kampung memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian masyarakat pedesaan karena—secara alami—adaptif dan lingkungan serta konservasinya relatif mudah dikelola.

Peluang Usaha Ayam Kampung

Dalam beberapa tahun terakhir, ayam kampung mendapatkan kembali posisinya tersendiri di antara para konsumen ayam, dengan berkembangnya opini masyarakat bahwa ayam kampung jauh lebih sehat untuk dimakan karena memiliki kolesterol yang lebih rendah daripada ayam negeri atau broiler. Selain itu, rasa ayam kampung memiliki tekstur yang keras dan membutuhkan waktu yang lama untuk dimasak, namun lebih enak dan bervolume.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat, termasuk konsumsi pangan, turut berimbas pada peningkatan konsumsi ayam kampung. Jelas, saat ini permintaan ayam kampung semakin meningkat, baik daging maupun telurnya. Tentu saja ini menciptakan peluang usaha yaitu, peternakan usaha ayam kampung.

Permintaan pasar akan pasokan ayam kampung terus berkembang dari waktu ke waktu. Sayangnya, meningkatnya permintaan ayam buras jelas tidak dapat dipenuhi oleh peternak. Hal ini dikarenakan sebagian besar peternak ayam kampung saat ini menjalankan bisnis ini hanya di rumah. Beberapa di dalam kandang, sementara yang lain hanya diperbolehkan berkeliaran di sekitar rumah.

beli sekarang

E-book ini memberikan panduan untuk melakukan usaha ayam kampung dengan memanfaatkan ayam tersebut pada sektor daging, atau biasa disebut dengan ayam pedaging. E-book ini juga menjanjikan kalian dengan mudah balik modal hanya dengan 60 hari panen.

Kelebihan Usaha Ayam Kampung

Dalam melakukan usaha ayam kampung, memilik beberapa kelebihannya tersendiri. Berikut adalah beberapa kelebihan usaha ayam kampung.

1. Menggunakan Metode yang Alami

Ayam kampung merupakan ternak yang paling mudah ditemukan di banyak daerah. Banyak rumah tangga memelihara ayam kampung dan menjual daging dan telurnya. Namun, ada juga yang hanya disimpan di rumah. Ayam kampung sebenarnya dikenal sebagai ayam lokal Indonesia.

Pengoperasian ayam kampung secara intensif sebenarnya cocok dilakukan di pedesaan. Dengan lingkungannya yang sejuk, makanan ayam yang melimpah dan manusia yang telaten dalam mengurusnya. Desa adalah tempat yang bagus untuk memelihara ayam lokal.

Tentu tidak sulit untuk menjadikan ayam kampung sebagai produk komersial, karena sudah populer. Kebanyakan orang sudah mengetahui siklus hidupnya, cara merawatnya, dan cara beternak ayam ini untuk menambah populasinya.

Namun, diperlukan perluasan pengetahuan yang lebih komprehensif. Mulai dari bibit ayam yang baik, kandungan pakan yang benar, vitamin dan obat-obatan, masalah kandang dan cara pemasaran.

Banyak peternak memelihara ayam kampung tanpa mengetahui apakah ayam yang mereka pelihara cocok untuk ayam pedaging atau ayam petelur. Oleh karena itu, peternakan intensif tidak cukup untuk menggunakan teknik budidaya sederhana yang umum di pedesaan.

2. Pemeliharaan Mudah dan Ayam yang Bergizi

Beternak ayam kampung tidak serumit beternak ayam negeri atau broiler. Beternak ayam kampung tidak menggunakan bahan kimia yang membuat ayam kampung lebih sehat secara alami. Untuk itu, banyak orang lebih memilih makan ayam kampung karena tidak menggunakan bahan kimia yang mendukung perkembangan tubuh atau daging.

Ayam kampung memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan mudah dirawat. Mereka dapat hidup bebas di alam bebas tanpa perawatan khusus. Agar ayam kampung ini tumbuh dengan baik, cukup diberi pakan berupa biji-bijian dan vitamin. Oleh karena itu, peternak tidak perlu melakukan upaya ekstra untuk menjaga kesehatan ayam kampung.

Ayam kampung lebih bergizi daripada ayam negeri. Hidangan ayam kampung juga banyak diminati karena rasanya yang lebih menonjol. Makan ayam kampung memberi kalian banyak manfaat seperti, protein, vitamin, lemak, dan fosfor yang sangat penting bagi tubuh Anda.

3. Usaha yang Dilindungi Pemerintah

Peternakan ayam kampung oleh rakyat telah dilindungi oleh pemerintah melalui Perpres No. 77 Tahun 2007. Dalam hal ini, pemerintah menjamin bahwa usaha ayam kampung hanya dapat dilakukan oleh warga, dari bibit sampai pembesaran.

Melalui kebijakan ini, pemerintah mengarahkan usaha ayam kampung ke peternakan rakyat yang tidak dibudidayakan oleh industri. Hal ini berbeda dengan peternakan ayam negeri, yang sebagian besar dijalankan oleh perusahaan besar yang memelihara ratusan ribu hewan.

Dalam keadaan seperti ini, petani kecil dalam negeri tidak perlu khawatir akan ditindas oleh perusahaan besar. Harga ayam kampung juga akan tetap terjaga dan tidak akan berfluktuasi secara signifikan. Peternak bebas berbisnis dan memenuhi kebutuhan pasar seperti ayam kampung, telur bahkan anak ayam.

4. Peluang Pasar yang Berkelanjutan

Permintaan ayam kampung terus meningkat. Konsumen ayam kampung tampak berada di kelasnya masing-masing. Restoran dan rumah makan semakin banyak menawarkan menu ayam kampung. Banyak rumah tangga sekarang mengonsumsi ayam kampung daripada ayam negeri. Hal ini erat kaitannya dengan kualitas ayam kampung yang berbeda dengan ayam pedaging.

Selain daging, telur ayam kampung juga merupakan barang pasar utama. Telur ayam kampung digunakan sebagai suplemen makanan abadi di masyarakat. Meski lebih mahal dan ukurannya lebih kecil dari telur ayam ras, telur domestik memiliki segmen konsumennya sendiri.

Dengan perencanaan yang baik, peternak juga dapat mengusahakan penjualan bibit ayam kampung. Namun, menjalankan bisnis ini membutuhkan pengetahuan khusus tentang pembibitan unggas. Beberapa peternak ayam kampung yang terlibat dalam bisnis ini menggunakan mesin penetas telur otomatis. Hal ini juga membuat produksi bibit dan anak ayam lebih efisien dan efektif.

5. Memiliki Harga Jual Tinggi dan Sedikit Saingan

Harga daging dan telur dari ayam kampung lebih tinggi dari harga ayam negeri atau broiler karena kualitas daging dan telur ayam kampung yang berbeda. Hal ini tentu menjadi hal yang baik bagi orang-orang yang dapat melihatnya sebagai peluang bisnis.

Peternakan ayam kampung secara intensif skala besar masih sangat langka sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Saat ini, sebagian besar peternak ayam kampung adalah skala domestik dan jumlahnya sekitar belasan hingga puluhan, yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Berbeda dengan ayam negeri yang diternak secara besar-besaran dan bisa mencapai ribuan.

Di Indonesia, sebagian besar peternak ayam kampung berada di Pulau Jawa, tetapi hanya sedikit yang berada di luar Jawa. Peternak di luar Pulau Jawa biasanya membeli bibit ayam dari petani di Pulau Jawa. Peternak ayam kampung pemula mungkin tidak membutuhkan banyak waktu untuk merebut pangsa pasar di luar kota besar, khususnya di luar Pulau Jawa.

Tips Usaha Ayam Kampung Untuk Pemula

Dari beberapa kelebihan usaha ayam kampung di atas, mungkin beberapa kalian memiliki ketertarikan untuk memulai usaha ayam kampung. Bagi kalian yang baru pertama kali atau pemula dalam usaha ini, maka di bawah akan diberikan beberapa tips bagi kalian yang ingin melakukan usaha ayam kampung.

1. Tentukan Waktu yang Tepat Untuk Memulai Usaha

Ini adalah kunci sukses pertama dalam usaha ayam kampung, terutama untuk peternak kecil (kurang dari 1000 ekor ayam). Karena penentuan waktunya bisa ditentukan dengan mempertimbangkan lamanya tahap pembiakan, maka bisa diprediksi saat harga ayam melambung. Umumnya panen akan terjadi sebelum dan sesudah libur Idul Fitri.

Jika panen ditujukan pada momentum ini, peternakan dapat dimulai sekitar 4 bulan sebelumnya. Dalam perhitungan ini, hampir dapat dipastikan bahwa peternak yang memperoleh keuntungan terbaik, bukan peternak yang kebetulan mulai beternak. Idul Adha biasanya mengalami penurunan harga ayam, jadi hindari panen selama waktu ini.

2. Pilih Bibit Unggul

Tentu saja hampir seluruh peternak ayam telah memahami tentang hal ini. Namun yg lebih krusial merupakan jenis & keturunan ayam itu sendiri. Misalnya, apabila kamu membesarkan ayam kampung menurut keturunan wareng, maka berat badan maksimalnya hanya berkisar 1,5 sampai 2 kg saja, sekalipun diberi makan banyak. Lain halnya apabila kamu memelihara ayam kampung rambon, maka mampu dipastikan berukuran badannya lebih cepat membesar, yang mampu mencapai 4 hingga 5 kg.

Untuk itu, saat kamu membeli DOC (bibit ayam) maka usahakan pula meneliti misalnya apakah indukkannya & ayam jantan yang mengawininya, supaya engkau nir menerima bibit ayam yg berukuran tubuhnya tidak mampu membesar.

Pemilihan bibit unggul ini mempunyai efek yg relatif besar dalam perkembangan usaha ayam kampung, lantaran ayam yang dari berasal dari bibit unggul mampu mempunyai masa panen yg lebih cepat dan risiko kematian yg lebih rendah. Dengan begitu, modal dalam membuka usaha akan segera tergantikan waktu memakai ayam kampung super ini.

3. Pemberian Makan Tepat Waktu dan Bernutrisi

Pakan ayam merupakan sumber nutrisi yang diserap oleh tubuh ayam dan merangsang perkembangan dan pertumbuhannya. Pakan ayam yang baik adalah yang kaya akan protein. Cara termudah untuk membeli tentu saja sentrat atau pur ayam.

Namun, kamu juga dapat menggunakan berbagai pakan alternatif lain seperti jagung, bungkil kedelai, tepung tulang, tepung ikan, tepung udang, ulat, ampas tahu, ulat kecil, dan ampas kedelai. Pakan alternatif juga dapat membantu mengurangi biaya.

Pemberian pakan juga harus dilakukan tepat waktu, yaitu setiap tiga hari sekali, pada pagi, siang, dan sore hari. Penting juga untuk selalu memiliki daun sayuran untuk digantung di dalam kandang. Hal ini untuk mencegah ayam kelaparan jika pemberian pakan terlambat. Selain itu, pakan yang rendah nutrisi seperti dedak padi dan nasi kering secara signifikan menghambat pertumbuhan ayam itu sendiri.

4. Memahami Pasar

Dalam industri perunggasan, pelaku usaha perlu memiliki pemahaman yang baik tentang segmen pasar penjualan ayam kampung. Selain pedagang pasar, pembeli ayam kampung adalah pengusaha kuliner, yaitu pemilik rumah makan dan warung makan. Oleh karena itu, pelaku ekonomi perlu waspada dalam mencari cara untuk memperluas pasarnya.

5. Menentukan Media Promosi

Seperti jenis bisnis lainnya, periklanan penting untuk menjaga bisnis berjalan dengan lancar. Di era digital ini, pemilik bisnis dapat menggunakan media sosial untuk menjual produknya dan membagikan testimoni dari pembeli sebelumnya.

beli sekarang

Melalui buku ini, penulis memaparkan berbagai hal yang harus dipersiapkan sebelum beternak ayam kampung, manajemen pemeliharaan, penanganan panen dan pascapanen, penanganan penyakit.

Perhitungan Modal Usaha Ayam Kampung

Sama seperti memulai bisnis pada bidang lain, bisnis ayam kampung membutuhkan modal yang perlu dipersiapkan. Namun, modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini tidak besar. Selain itu, tergantung pada strategi yang digunakan untuk menjalankan bisnis, mungkin tidak akan lama mendapatkan balik modal. Pada tahap awal, pengusaha ayam lokal harus memenuhi dua jenis kebutuhan: modal awal dan biaya operasional. Contohnya seperti di bawah ini.

  • Biaya membeli/menyewa kandang : Rp 3.000.000
  • Tempat makan dan minum : Rp 600.000
  • Alat pemanas : Rp 800.000
  • Terpal : Rp 400.000
  • Bibit unggul : Rp 8000 x 550 ekor = Rp 4.400.000
  • Pakan ayam : Rp 6.000.000
  • Obat/vitamin: Rp 300.000
  • Kebutuhan lain-lain : Rp 1.000.000

Dengan demikian, total modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam kampung : Rp16.500.000,00

Total biaya operasional = total modal – harga bibit unggul. Dengan perhitungan sebagai berikut : Rp16.500.000,00 – Rp4.400.000,00 = Rp12.100.000,00.

Tentunya penjelasan modal untuk memulai bisnis ayam kampung di atas hanyalah perkiraan saja. Biaya ini bisa tinggi atau rendah ketika kamu memulai bisnis ini secara nyata. Oleh karena itu, teliti terlebih dahulu harga pasar untuk mendapatkan harga terbaik untuk setiap jenis barang yang kamu perlukan agar kebutuhan modal yang dibutuhkan tidak bertambah. Selanjutnya, ketika musim panen tiba, kamu akan mulai menghitung keuntungan dari usaha ayam kampung. Ayam kampung biasanya dipanen 2-3 bulan setelah bibit dibeli.

Misalkan jumlah ayam 550 ekor, dan sebut saja yang berisiko untuk mati adalah 50 ekor, maka dengan harga jual ayam kampung Rp 80.000 per ekornya, didapat perhitungan seperti ini :

  • Jumlah ayam yang berhasil dipanen = 500 x 80.000 = Rp 40.000.000
  • Keuntungan bersih = Rp 40.000.000 – Rp 12.100.000= Rp 27.900.000
  • Keuntungan per bulan = Rp 27.900.000 / 3 bulan= Rp 9 jutaan.

Berdasarkan perhitungan tersebut, dipastikan usaha ayam kampung dapat mengembalikan modal yang dikeluarkan dalam waktu dua bulan. Dengan kata lain, sejak panen pertama, pengusaha dapat menikmati baik uang maupun keuntungan yang diinvestasikan sebagai modal.

Demikianlah artikel mengenai usaha ayam kampung yang telah dijelaskan dalam artikel ini. Mungkin salah satu dari kalian tertarik dengan usaha ini, kalian bisa mencoba tips yang ada pada artikel ini. Kalian pun juga bisa mempelajari lebih dalam dari buku-buku yang berkaitan dengan peternakan ayam kampung yang telah disediakan oleh Gramedia.

Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas telah menyediakan berbagai buku berkualitas yang mungkin bisa memenuhi kebutuhan kalian akan ilmu. Yuk Grameds, beli buku yang kamu inginkan sekarang juga!

beli sekarang

Selain bibit, masalah yang sering ditemui dalam beternak ayam kampung adalah pakan, penyediaan kandang, cara pengangkutan hasil produksi, dan penyakit. Cara menanggulangi masalah-masalah tersebut dibahas secara mendalam di dalam buku ini.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah