in

Review Novel Rule of Wolves

Novel Rule of Wolves ditulis oleh novelis ternama internasional, Leigh Bardugo, yang merupakan pencipta universe Grisha yang sungguh populer. Seluruh karya Leigh Bardugo yang kebanyakan memiliki genre fantasi ini tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.

Bagi kalian para penggemar Grishaverse dan duologi novel King of Scars atau yang sering disebut dengan duologi Nikolai, pastinya sudah tidak sabar untuk membaca Novel Rule of Wolves ini. Novel Rule of Wolves menjadi novel kedua yang melengkapi duologi novel King of Scars, yang terbit pada tahun 2021.

Novel Rule of Wolves ini berhasil meraih kesuksesan seperti keenam novel sebelumnya yang masuk ke dalam universe Grisha, karya Leigh Bardugo. Kesuksesan ini dibuktikan dengan novel Rule of Wolves ini mendapat penghargaan sebagai Top Books of 2021 dari Book Riot, Our Top 20 Kids & Young Adult Picks of 2021 dari Kobo, dan The Best Books of 2021 dari Tor.

Novel Rule of Wolves akan menceritakan tentang kelanjutan perjuangan Nikolai Lantsov, Zoya Nazyalensky, dan Nina Zenik untuk mempertahankan Kerajaan Ravka dari perang yang berlangsung. Cerita dalam Novel Rule of Wolves ini memiliki latar waktu beberapa minggu setelah akhir cerita dalam novel King of Scars.

Leigh Bardugo menggunakan sudut pandang orang ketiga dan seperti pada novel sebelumnya, ia menggunakan sudut pandang dari beberapa tokoh. Ia menggunakan sudut pandang dari Nikolai Lantsov, Zoya Nazyalensky, Nina Zenik, Mayu Kir-Kaat, dan juga Darkling. Leigh Bardugo menyatakan bahwa novel Rule of Wolves ini akan menjadi akhir dari alur cerita Nikolai Lantsov, Zoya Nazyalensky, dan Alina Starkov.

Profil Leigh Bardugo – Penulis Novel Rule of Wolves

About - Leigh Bardugo | Author

Sumber foto: leighbardugo.com

Leigh Bardugo merupakan seorang novelis wanita yang berusia 46 tahun, yang lahir pada tanggal 6 April 1975 di Yerusalem. Wanita berdarah campuran Israel dan Amerika ini dikenal karena karya novel dewasa mudanya, novel Grishaverse.

Leigh Bardugo menempuh pendidikan di Yale University dan berhasil lulus pada tahun 1997 dengan mendapatkan gelar sarjana literatur Inggris. Sebelum menjadi seorang penulis, Leigh Bardugo bekerja sebagai copywriter dan jurnalis, juga sebagai seorang make up artist dengan spesialis special effect.

Novel Grishaverse yang membuatnya populer memuat duologi Six of Crows, trilogi Shadow and Bone, dan duologi King of Scars. Novel pertamanya, yakni Shadow and Bone berhasil diterbitkan pada tahun 2012.

Novel Shadow and Bone berhasil meraih kesuksesan dengan menjadi nominasi di Romantic Times Book Award dan the South Carolina Children’s Book Award, disebut sebagai Indie Next List Book, serta mendapat review positif dari The New York Times.

Novel Shadow and Bone juga berhasil menempati posisi ke delapan The New York Times Best Seller List. Selain itu, buku ini juga berhasil diadaptasi menjadi series film yang kini telah tayang di Netflix.

Kedua novel yang melengkapi trilogi novel Shadow and Bone yang berjudul Siege and Storm dan Ruin and Rising berhasil diterbitkan pada tahun 2013 dan 2014. Trilogi novel Shadow and Bone didefinisikan Leigh Bardugo sebagai novel bergenre fantasi yang terinspirasi dari keadaan Rusia pada awal abad ke 19.

Kemudian, duologi Six of Crows, dengan dua novel yang berjudul Six of Crows dan Crooked Kingdom berhasil diterbitkan pada tahun 2015 dan 2016. Kedua novel ini memiliki latar universe yang sama dengan trilogi novel Shadow and Bone.

Duologi novel Six of Crows berhasil meraih kesuksesan juga, dengan dinobatkan sebagai novel internasional terbaik oleh German Fantasy Awards pada tahun 2018, New York Times Notable Book, dan ALA-YALSA Top Ten Pick pada tahun 2016.

Duologi novel King of Scars yang masih tergabung dalam universe Grisha, memiliki dua novel dengan judul King of Scars yang diterbitkan pada tahun 2019, dan Rule of Wolves yang terbit pada tahun 2020.

Terdapat berbagai karya lain dari Leigh Bardugo yang berada di luar universe Grisha, yakni The Language of Thorns, The Lives of Saints, Demon in the Wood, Ninth House, dan Wonder Woman: Wabringer.

Begitu banyak penghargaan yang didapat Leigh Bardugo karena seluruh karyanya yang mengagumkan. Hal ini juga menjadi pembuktian bahwa Leigh Bardugo merupakan seorang novelis yang sangat berbakat dan semua karyanya tidak perlu diragukan lagi.

Sinopsis Novel Rule of Wolves

Penguasa Kerajaan Shu Han, yakni Ratu Makhi Kir-Taban, memiliki rencana untuk membunuh saudara perempuannya, Putri Ehri dengan mengambil takhta ketika noda kegelapan yang serupa dengan Shadow Fold menyebar melalui Unsea ke Kerajaan Shu Han.

Nina Zenik berhasil menyamar sebagai seorang wanita bernama Mila Jandersdat. Nina pada akhirnya berhasil menyusup ke Ice Court sebagai seorang pengurus kerajaan yang dipercaya oleh Hanne Brum.

Pasangan itu memutuskan bahwa Hanne Brum harus ikut serta dalam kompetisi Heartwood, yakni sebuah kompetisi yang mana para wanita dapat memilih lelaki mana yang akan ia nikahi. Nina mendapatkan bantuan dari Pangeran Rasmus dari Fjerda ketika ia menggunakan kekuatan penyembuhan Grisha untuk mengurangi penyakit kronis yang diidap Hanne.

Nina membantu ketika proses upaya perang Ravka dengan cara mengubah masyarakat Fjerda menjadi penyembah para santo Grisha. Ia menciptakan perpecahan di jajaran drüskelle. Nina menemukan bahwa Jarl Brum telah menahan ayah kandung dari Nikolai Lantsov, yakni Magnus Opjer di dalam penjara.

Nina juga menemukan bahwa Jarl Brum memiliki rencana jahat untuk menggulingkan Nikolai Lantsov dari tahtanya sebagai raja Kerajaan Ravka, dengan cara memanfaatkan surat yang ditulis oleh ayahnya dan mantan Ratu Ravka. Hubungan Hanne dan Rasmus semakin mendekat, tetapi kebenaran pada akhirnya terungkap.

Rasmus merupakan seorang tiran yang haus akan kekuasaan dan ia adalah orang yang keji, yang dapat merasakan kepuasan ketika melihat orang lain sengsara. Nina juga menemukan kebenaran bahwa pengawal Rasmus yang bernama Joran adalah pelaku pembunuhan Matthias Helvar di Ketterdam.

Diri Nina dipenuhi dengan amarah atas dasar kesetiaan dan moral. Nina hampir saja mengungkap penyamarannya di depan Jarl Brum, tapi ia berhasil untuk mengendalikan dirinya. Hubungan Nina dan Hanne berkembang menjadi hubungan romantis dan mereka memiliki rencana untuk melarikan diri setelah berhasil mengubah kepercayaan masyarakat Fjerda, bahwa menjadi seorang Grisha bukan lah sebuah kekejian.

Nikolai Lantsov di sisi lain sedang berjuang untuk mempertahankan takhtanya dari tuduhan orang-orang bahwa ia menduduki takhtanya secara tidak sah karena ia merupakan anak haram. Nikolai telah memiliki kontrol yang lebih baik atas sihir hitam yang ada di dalam tubuhnya. Namun, ia juga masih harus melakukan obisbaya lain untuk membebaskan dirinya dari sihir hitam, membunuh Darkling, dan mencegah Shadow Fold lain terbentuk.

Nikolai bekerja sama dengan David Kostyk untuk mengembangkan hulu ledak nuklir. Melalui bantuan Nina yang selalu mengirimkan pesan dari dalam Kerajaan Fjerda, mereka juga bersama-sama terus berupaya untuk merebut kembali Grisha mereka, dengan menggunakan penangkal jurda parem. Mereka berdua sangat yakin bahwa mereka akan menang atas Fjerda.

Zoya Nazyalensky masih berduka atas kematian mentornya, Sankta Juris. Zoya juga merasa tidak kompeten untuk menggunakan kekuatan naganya. Darkling membuat kesepakatan untuk membiarkan ia bertemu dengan Alina Starkov, dan sebagai imbalannya ia akan membawa mereka ke Thornwood yang memungkinkan obisbaya berlangsung. Darkling menggunakan cabang kayu untuk menusuk Alina dan Mal, agar ia memiliki kendali atas kegelapan lagi sebelum akhirnya dia melarikan diri dengan kedok Yuri Vedenen untuk mengumpulkan para pendukung Starless Saint.

Ratu Makhi membunuh seluruh pengawal Putri Ehri, tapi Putri Ehri berhasil bertahan hidup karena dibantu oleh seorang tabib Grisha. Putri Ehri, Tamar Kir-Bataar, dan Mayu Kir-Kaat melarikan diri dari Shu Han dan meyakinkan badan pemerintahan untuk mencabut takhta Ratu Makhi dengan cara mengekspos program khergud, dan Mayu bersatu kembali dengan saudaranya, Reyem. Leyti Kir-Taban, nenek dari Ehri dan Makhi pada akhirnya mengambil kembali takhta.

Os Kervo dibom dari atas oleh Fjerda pada hari pernikahan David dan Genya Safin. David menjadi salah satu korban jiwa dan Ravka menjadi lebih lemah karena tidak memiliki titanium yang cukup untuk membuat senjata dan melakukan pembalasan.

Nikolai dan Zoya melakukan perjalanan ke Ketterdam di bawah perlindungan Sturmhond, dan mereka menggunakan bantuan Kaz Brekker untuk mencuri persediaan titanium tersembunyi dari pangkalan militer di Kerch.

Hubungan Nikolai dan Zoya kian mendekat, tetapi Zoya menolak untuk menyerah pada perasaannya karena ia masih terbayang bahwa dirinya telah mengecewakan Juris dan bibinya. Saat mereka kembali ke Ravka, Nikolai bertemu dengan Magnus yang melarikan diri dan menerima bahwa ia adalah seorang raja yang bajingan tanpa memiliki darah seorang Lantsov.

Ia menggunakan pengaruhnya sebagai Sturmhond untuk memimpin pasukan Fjerda ke dalam jebakan. Lalu, membuka blokade dan menyergap mereka dengan pasukan Grisha yang dipimpin oleh Zoya. Fjerda menggunakan sebuah senjata yang disebut ‘Songbird’ yang dapat memekakkan telinga pasukan Grisha.

Namun, sihir hitam yang menguasai Nikolai dapat menetralisir ancaman tersebut. Khergud yang melarikan diri sempat membantu upaya pertempuran dan akhirnya bersembunyi sampai perang selesai. Nina dibawa oleh keluarga Brum dan Rasmus ke pangkalan Fjerda.

Nina diketahui dikhianati oleh The Apparat yang akhirnya menempatkan dirinya ke pengadilan Fjerda. Zoya menyelamatkan Nina dan melarikan diri dengan menerima rasa cintanya kepada Nikolai yang memungkinkan dirinya menggunakan kekuatan naganya. Hanne pada akhirnya mati di tangan Rasmus.

Zoya yang berbentuk naga berhasil menghabisi armada Fjerda. Zoya juga akhirnya dipuja oleh masyarakat Fjerda dan Ravka sebagai Sankta Zoya. Hanne terungkap telah membuat tubuhnya agar menyerupai Rasmus, dan dia bertunangan dengan Nina. Sementara Jarl diasingkan karena ia merupakan pemimpin drüskelle yang memalukan.

Sementara itu, Apparat juga dipenjara. Nikolai akhirnya menerima sihir hitam dalam tubuhnya. Ia kemudian melepaskan mahkotanya, dan Zoya akhirnya menjadi Ratu Naga yang merupakan orang pertama dari garis keturunan Kerajaan Nazyalensky.

Setelah pertempuran selesai, Shu Han dan Ravka menebus kesalahannya. Darkling rela memenjarakan dirinya sendiri di Thornwood Sankt Feliks untuk menghentikan aliran Shadow Fold, dan akhirnya menyerahkan dirinya kepada siksaan abadi.

Zoya, Genya, dan Alina memiliki rencana untuk mencari cara, agar Darkling dapat mati dengan damai setelah penebusannya. Cara tersebut adalah dengan menemukan hati Sankt Feliks. Zoya kemudian mengirimkan pesan kepada Kaz dan para anggota Crows Club lain bahwa mereka memiliki misi baru dari ratu.

Kelebihan Novel Rule of Wolves

Alur cerita yang dituliskan Leigh Bardugo dalam novel Rule of Wolves ini dinilai lebih cepat dibanding novel sebelumnya, yaitu King of Scars. Alur yang lebih cepat ini menjadi sebuah kelebihan karena dapat membuat para pembaca merasakan ketegangan dan emosi yang lebih ketika membaca cerita dalam novel ini yang memang lebih intens dengan adanya perang, spionase, dan taktik politik.

Leigh Bardugo menghadirkan kembali karakter yang dinilai penting dalam universe Grisha, seperti Alina Starkov, Mal, Kaz Brekker, Jesper, Inej, dan Wylan. Leigh Bardugo juga mengembalikan karakter Nikolai Lantsov yang dinilai hilang pada novel King of Scars.

Karakter Nikolai yang diketahui dari trilogi novel Shadow and Bone merupakan seorang yang jenaka, memiliki banyak akal, penuh percaya diri dan keberanian, akhirnya kembali lagi pada novel ini. Karakter Zoya juga dinilai lebih berkembang di novel ini dibandingkan dengan novel sebelumnya, karena peran Zoya juga lebih banyak di cerita pada novel ini.

Leigh Bardugo memiliki keberanian untuk mengangkat isu mengenai orientasi seksual melalui ceritanya dalam novel Rule of Wolves ini. Leigh menuliskan beberapa contoh cerita dari sudut pandang mereka yang memiliki perbedaan orientasi seksual, yang dapat membuka pikiran para pembacanya bahwa mereka yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya juga adalah seorang manusia normal yang baik.

Gaya penulisan Leigh Bardugo tentunya tak usah diragukan lagi. Seperti seluruh novel yang ditulisnya, cerita dalam novel Rule of Wolves ini mengalir dengan menghadirkan banyak plot cerita yang disertai juga dengan plot twist yang mencengangkan, yang dapat membuat para pembaca menikmati ketika membaca novel ini.

Seperti novel King of Scars, sampul novel Rule of Wolves juga menghadirkan desain yang menarik dan elegan, dengan didominasi warna putih dan kecoklatan, serta detail emboss yang cantik. Hal ini menjadi nilai lebih untuk para pembaca, karena dapat menjadikan buku ini sebagai koleksi sekaligus pajangan yang cantik.

Kekurangan Novel Rule of Wolves

Leigh Bardugo kembali menggunakan sudut pandang dari beberapa tokoh dalam cerita Rule of Wolves ini. Namun, terdapat beberapa sudut pandang tokoh yang dinilai kurang penting untuk digunakan Leigh, karena tokoh tersebut dinilai sebagai karakter pendukung yang tidak muncul lagi setelah melewatkan beberapa bagian cerita.

Hal ini membuat kesan tidak relevan dan terlalu banyak di benak pembaca, karena cerita dalam sudut pandang karakter pendukung itu juga tidak membantu alur cerita lainnya. Jadi, ada kesan juga cerita tersebut berdiri sendiri-sendiri, seperti dipaksa untuk ada, terlalu banyak yang terjadi dan tidak fokus pada cerita utama.

Pesan Moral Novel Rule of Wolves

Dalam cerita pada umumnya, cinta mungkin dianggap sebagai penyembuh luka, cinta dapat memperbaiki hal yang telah rusak, dan cinta memungkinkan anda untuk dapat terus berjalan melanjutkan hidup. Namun kenyataannya tidak begitu, ini yang cinta lakukan.

Cinta bukan sebuah mantra, cinta bukan semacam berkat yang diberikan, cinta bukan sebuah obat yang dapat menyembuhkan. Cinta bagaikan sebuah utas tunggal yang rapuh, yang akan tumbuh lebih kuat melalui koneksi, dan melalui kesulitan dan kepercayaan bersama.

Pada akhirnya, cinta tidak selamanya indah seperti kata orang. Jika kamu ingin mewujudkan cinta yang indah, kamu harus memperjuangkannya, bertahan untuk melewati segala cobaan yang datang dalam proses mendapatkan cinta yang kamu inginkan. Bukan hanya cinta kepada pasanganmu saja, melainkan juga cinta kepada semua hal yang ada di sekitarmu, negerimu, dan juga dirimu sendiri.

Bagi kalian yang ingin membaca dan memiliki novel Rule of Wolves karya Leigh Bardugo, kalian bisa mendapatkannya di www.gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy