in

Review Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Review Novel Dollagoot – Bagi kalian yang menyukai bacaan yang ringan, hangat, dan menyenangkan untuk meningkatkan mood dan menghibur anda, Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini cocok untuk anda baca.

Dollagoot: Toko Penjual mimpi merupakan novel yang bergenre fantasi, yang ditulis oleh seorang penulis asal Korea Selatan, Lee Mi Ye. Sesuai dengan judulnya, novel ini bercerita tentang sekumpulan orang yang membuat, menjual, dan membeli mimpi.

Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini awalnya dirilis dalam bentuk digital, electronic book. Namun, karena banyaknya peminat buku ini, dan juga banyak permintaan untuk menerbitkan buku ini secara fisik berupa hard copy.

Lee Mi Ye mendapat sumbangan dana untuk menerbitkan buku ini. Banyak orang yang membantu Lee Mi Ye dengan menyumbang, dan akhirnya dana yang cukup berhasil terkumpul. Akhirnya, buku ini pun dapat diterbitkan pada tahun 2021.

Lee Mi Ye melalui Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi berhasil meraih kesuksesan, karena novel ini menjadi salah satu novel dengan penjualan terbaik. Novel Dollagoot atau dalam cetakan baru disebut sebagai Dallergut, juga mampu menarik pasar internasional dan diterjemahkan ke dalam bahasa lain.

Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini juga direkomendasikan oleh tokoh-tokoh yang populer di Korea Selatan. Tokoh tersebut, yaitu Wonwoo, anggota boyband SEVENTEEN, dan Lee Jinki atau Onew, anggota boyband SHINee.

Novel ini memiliki total 290 halaman yang dibagi menjadi beberapa bab yang tidak berkaitan. Jadi beberapa bab tersebut dapat berdiri sendiri, karena memiliki cerita yang berbeda. Hanya ada sedikit detail yang mungkin terkait dengan yang telah diceritakan pada bab sebelumnya.

Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi mengisahkan tentang sebuah toko penjual mimpi yang berlokasi di desa yang hanya dapat dikunjungi ketika anda tidur. Toko ini merupakan toko yang paling populer di desa itu, dan selalu ramai dikunjungi oleh para tamu yang berupa manusia dan binatang.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Toko ini memiliki sejumlah lantai. Di tiap-tiap lantai tersebut, tersedia berbagai mimpi dengan tema yang berbeda. Novel ini fokus mengisahkan tentang kehidupan pegawai di toko tersebut. Pegawai Toko Dollagoot di antaranya, Penny, Aganef Coco, Vigo Myers, Bibi Weather, dan lain-lain.

Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini akan mengisahkan tentang kehidupan keseharian para pegawai Toko Penjual Mimpi itu. Ditambah dengan berbagai cerita menarik tentang produksi mimpi, bahkan ada penghargaan terhadap mimpi-mimpi terbaik.

Novel karya Lee Mi Ye ini tidak hanya berisi dongeng fantasi semata, tetapi di balik balutan cerita dongeng, para pembaca dapat mempelajari makna yang mendalam mengenai kehidupan.

 

Profil Lee Mi Ye – Penulis Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Lee Mi Ye merupakan penulis asal Kota Busan, Korea Selatan, yang lahir pada tahun 1990. Penulis berusia 32 tahun ini menempuh pendidikan tinggi di Pusan National University, yang berlokasi di Busan.

Lee Mi Ye dapat dikatakan baru dalam karir kepenulisannya. Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini merupakan karya pertamanya yang diterbitkan.

Berawal dari merilis buku Dollagoot ini secara digital dalam bentuk electronic book di situs crowdfunding, Lee Mi Ye menemukan antusiasme yang tinggi dari masyarakat Korea Selatan.

Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi akhirnya diterbitkan menjadi sebuah buku fisik, karena banyaknya permintaan dan juga dukungan dari masyarakat Korea Selatan yang telah membaca cerita Toko Dollagoot dalam bentuk e-book.

Novel ini diterbitkan pada tahun 2021, dan meraih kesuksesan sebagai salah satu novel dengan penjualan terbaik dalam skala internasional. Novel ini juga berhasil diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa di negara lain.

 

Sinopsis Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Ada sebuah desa yang dapat dikunjungi ketika kita tidur. Layaknya di dunia nyata, di desa tersebut ada banyak rumah, cafe, restoran, bank, hutan, jalan raya dan tentunya berbagai toko. Namun, bedanya, di dunia tersebut kita dapat menemukan hewan berbulu tebal yang bisa berbicara dan makhluk yang bisa terbang.

Ada suatu toko yang menarik dan berbeda di desa tersebut. Nama toko itu adalah Dollagoot. Secara fisik toko itu tidak berbeda dengan toko yang ada di dunia nyata. Toko itu berbentuk seperti department store biasa yang gedungnya memiliki beberapa lantai.

Hal yang membuat toko ini berbeda adalah toko ini menjual berbagai macam mimpi. Di setiap lantai di toko ini, tersedia berbagai mimpi dengan tema yang berbeda-beda. Toko ini selalu ramai oleh pengunjung, dan pengunjung toko ini bukan hanya manusia, melainkan juga binatang.

Pengunjung toko ini juga berbeda-beda macamnya, ada yang berasal dari tidur siang, tidur singkat, dan ada juga yang berasal dari tidur malam yang panjang. Beberapa contoh tema yang berbeda yang ada di Toko Dollagoot, yaitu mimpi tentang masa kecil, mimpi sedang makan makanan yang lezat, mimpi yang misterius, mimpi buruk, dan masih banyak lainnya.

Pembagian tema pada Toko Dollagoot, yaitu lantai satu merupakan tempat untuk mimpi-mimpi khusus yang berharga sangat tinggi, seperti mimpi dengan pesan atau pertanda khusus. Lantai dua berisi mimpi yang umum, seperti kenangan masa kecil dan pergi berlibur.

Lantai tiga berisi mimpi yang atraktif, inovatif, dan imajinatif yang cenderung tidak masuk akal, seperti mimpi menjadi pahlawan super. Mungkin hal ini juga yang menjadikan lantai tiga ini memiliki atmosfer yang ceria dan menyenangkan.

Lantai empat berisi mimpi untuk anak kecil dan hewan, seperti mimpi untuk tidur siang. Terakhir, lantai lima berisi mimpi-mimpi sisa dan kadaluarsa, yang hitam-putih. Mimpi di lantai lima ini dijual dengan harga obral.

Nama Toko Dollagoot diambil dari nama keluarga pemiliknya. Pada saat itu, Toko Dollagoot dimiliki oleh Kakek Dollagoot, seorang pria lanjut usia yang memiliki sifat bijaksana. Toko Dollagoot ini merupakan warisan turun-temurun dari leluhur Kakek Dollagoot.

Ada seorang karyawan bernama Penny, dia memiliki sifat yang penuh rasa ingin tahu dan juga ceroboh. Hari pertama kerja Penny di Toko Dollagoot, ia diberi tugas untuk berjaga di lantai satu bersama dengan karyawan veteran senior yang dipanggil Bibi Weather.

Penny ditugaskan untuk menjaga sebuah mimpi yang sangat berharga, yang paling mahal harganya. Namun, Penny tidak dapat menjaganya dengan baik. Alhasil mimpi tersebut hilang, karena dicuri orang ketika Penny bertugas mengawasinya.

Ada Aganef Coco, ia merupakan produser mimpi legendaris yang memproduksi sejumlah mimpi yang dijual di Toko Dollagoot. Toko ini juga menjual mimpi karya produser lainnya seperti Nicholas, Wawa, Sleepland, dan masih banyak yang lainnya.

Layaknya di dunia nyata terdapat acara penghargaan untuk mimpi-mimpi terbaik, yang diadakan setiap tahun. Seperti acara penghargaan musik atau film di dunia nyata.

Ada juga Vigo Myers, ia merupakan manajer lantai dua yang memiliki sifat misterius dan perfeksionis. Vigo akan merasa sangat tidak nyaman jika melihat sesuatu yang berantakan. Beberapa manajer toko lainnya, yaitu Speedo, Mogberry, dan Motale.

Mogberry adalah manajer lantai tiga, seorang wanita yang memiliki sifat ceria dan bebas. Speedo merupakan manajer lantai empat, ia merupakan seorang yang nyentrik, aktif, dan cerewet. Motale merupakan manajer lantai lima, ia suka berbuat gaduh, suka untuk tampil, dan selalu bersemangat. Motale juga merupakan teman Penny ketika SMA.

Terdapat sejumlah hal misterius yang terjadi di dunia mimpi dan juga di dunia nyata. Ternyata, dunia mimpi dan dunia nyata memiliki sebuah hubungan, keduanya saling berkaitan. Dunia mimpi dan dunia nyata bisa saling memengaruhi.

 

Kelebihan Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Meskipun Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini merupakan karya fiksi fantasi, novel ini mengandung berbagai nilai kehidupan yang dapat dipelajari. Mulai dari nilai tentang kehidupan percintaan yang romantis, nilai kekeluargaan berupa hubungan orang tua dengan anak dan hubungan nenek dengan cucu, dan lain sebagainya.

Hal ini menjadikan Novel Dollagoot ini menjadi dongeng yang bermakna. Novel Dollagoot ini merupakan novel yang ringan untuk dibaca, karena menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami.

Konsep yang digunakan Lee Mi Ye dalam menuliskan cerita fantasi Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi adalah konsep yang berlandaskan pada dunia nyata. Seperti suatu contoh, Toko Dollagoot memiliki taktik, strategi, dan metode untuk menjalankan tokonya dan menarik minat pembeli.

Hal tersebut sama dengan yang terjadi dalam dunia bisnis di dunia nyata. Jadi, kisah dalam novel ini relevan dengan kehidupan para pembacanya, bukan sekedar dongeng fantasi biasa.

Novel Dollagoot ini juga dituliskan oleh Lee Mi Ye secara sederhana tapi indah, sehingga mampu membuat para pembacanya merasakan berbagai emosi hasil dari mendalami cerita yang dituliskan. Emosi senang, marah, terharu, dan juga merasa hangat, serta penuh harapan.

Dengan keringanan dan keindahan Novel Dollagoot: Toko Penjual mimpi ini, novel ini cocok untuk dibaca oleh anda yang sedang merasa sedih, merasa stress, atau lelah. Novel ini mampu menjadi ‘obat’ yang dapat menghilangkan perasaan negatif dalam dirimu.

Kekurangan Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Konflik yang diceritakan dalam Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini dinilai sebagai konflik yang cukup datar. Konflik tersebut kurang bisa membuat pembaca merasakan ketegangan dan penasaran akan ceritanya.

Cerita dalam Novel Dollagoot ini hanya fokus kepada kehidupan keseharian pegawai yang bekerja di toko ini. Hanya ada beberapa cerita tentang pengalaman pembeli Toko Penjual Mimpi. Hal ini membuat para pembaca dapat merasa bosan, karena berkutik di tokoh yang sama secara terus menerus. Para pembaca juga memiliki keinginan untuk mengetahui lebih tentang pengalaman pembeli, cara menggunakan mimpi, dan lain-lain.

 

Pesan Moral Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

“Manusia bukan lah sebuah mobil otomatis yang dapat menyetir sendiri. Manusia tidak hanya berjalan begitu saja, melihat dan menuju tujuan akhir. Hidup manusia akan terasa ketika kita tahu cara untuk menyalakan mesin, menginjak gas, dan kadang menginjak rem secara tiba-tiba.”

Kutipan ini ingin mengajarkan kita bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara begitu saja. Ketika kita dihadapkan kepada tujuan dalam hidup kita, kita tidak bisa mencapai tujuan itu secara instan. Ada baiknya kita mengganti fokus kita, dari yang fokus kepada tercapainya tujuan, menjadi fokus kepada proses yang kita lalui untuk mencapainya.

Nikmati prosesnya, percaya kepada proses tersebut. Segala persiapan, kegagalan, bangkit lagi, perasaan yang meliputimu, marah, sedih, senang, dan lain sebagainya. Sebab, makna dari tercapainya suatu tujuan bukan lah keberhasilan itu sendiri, melainkan proses dibaliknya yang menempa dirimu menjadi manusia yang lebih baik.

“Ada kalanya kekhawatiran kemarin lenyap layaknya salju yang meleleh atau kekuatan untuk menjalani hidup hari ini dapat muncul karena tidur yang nyenyak, kan? Itu lah alasannya. Entah itu tidur nyenyak tanpa bermimpi atau tidur nyenyak dengan mimpi indah yang dijual di toko penjual mimpi ini, setiap orang menggunakan waktu tidur sebagai waktu untuk membenahi hari kemarin dan mempersiapkan esok hari. Dengan berpikir seperti itu, waktu untuk tidur tidak akan lagi terasa seperti waktu yang terbuang sia-sia.”

Kutipan ini menyadarkan kita bahwa waktu tidur bukan lah waktu yang tidak berharga, melainkan sebaliknya. Waktu tidur adalah waktu yang sangat penting untuk mempersiapkan hari esok. Kita dapat menjalani hari ini juga berkat tidur nyenyak saat malam hari.

Ada saatnya kita harus melepaskan segala beban dari realita yang kita alami, demi kebaikan diri kita sendiri. Cara melepaskan yang paling mudah adalah dengan tidur. Waktu tidur menjadi bermanfaat, karena kita membenahi aspek-aspek dalam diri kita untuk siap menghadapi realita nanti.

“Kamu memiliki sesuatu yang mengekang dirimu saat ini, entah itu ruang, waktu, atau kekurangan fisik. Namun, aku berharap kalian semua tidak hanya fokus untuk memikirkan itu saja. Mari fokus untuk menemukan sesuatu yang dapat membuatmu hidup dengan bebas.”

“Ada dua cara untuk mencintai kehidupan kita sendiri. Cara yang pertama, kita harus berusaha sangat keras untuk melakukan perubahan, ketika merasa dalam hidup kita tidak ada yang memuaskan. Lalu, cara kedua, mau untuk menerima apa adanya dan puas dengan hidup kita ini. Jika kita bisa menjalankannya dengan benar, kita akan sadar bahwa kebahagiaan berada di dekat kita selama ini.”

Kedua kutipan di atas saling berkaitan. Kutipan yang pertama seperti mengingatkan kita bahwa seringkali kita memikirkan ketidaksempurnaan yang ada di hidup kita, yang ada dalam diri kita maupun yang ada di sekitar kita. Seringkali kita hanya fokus untuk memikirkan ketidaksempurnaan itu saja.

Ada baiknya, kita mengganti fokus kepada sesuatu yang dapat “memperbaiki” ketidaksempurnaan tersebut, yakni dengan mencintai hidup kita sendiri. Cara yang pertama, yakni dengan membenahi diri kita dan melakukan perubahan, agar sekiranya nasib ketidaksempurnaan tersebut dapat berubah menjadi lebih baik.

Cara yang kedua, yakni menerima ketidaksempurnaan tersebut dan memilih untuk merasa puas terhadap hidup kita ini. Sebab, kepuasan yang kita cari adalah kebahagiaan, dan kebahagiaan yang kita cari itu, dapar kita konstruk sendiri dalam pikiran kita.

Ketika kita merasa diri kita cukup, merasa diri kita berharga, maka akan dipastikan kita akan merasa bahagia. Ketika kita merasa percaya kepada diri kita sendiri, niscaya orang lain dan lingkungan sekitar juga akan percaya kepada diri kita. Selama ini, kebahagiaan itu ada di dalam diri kita sendiri.

Bagi kalian yang menyukai dongeng fantasi, atau bagi kalian sedang merasa tidak bersemangat, stress, dan lelah, novel fantasi ini cocok untuk kalian baca, karena dapat membangkitkan mood dan membuatmu bersemangat. Kalian bisa mendapatkan Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi ini di www.gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy