in

Review Novel Pemetik Bintang Karya Venerdi Handoyo

Novel Pemetik Bintang tercatat sebagai salah satu dari lima naskah Sayembara Novel DKJ tahun 2018 yang bukan juara, namun layak untuk diterbitkan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh juri-juri.

Pada tanggal 29 April 2019, novel Pemetik Bintang akhirnya terbit oleh Gramedia Pustaka Utama dan siap untuk dibaca oleh kalangan penikmat sastra. Novel ini ditulis oleh Venerdi Handoyo atau dikenal juga dengan Ve handojo.

Venerdi Handoyo adalah seorang penulis skenario film dan sinetron yang terkenal di dunia seni peran Indonesia. Adapun karya-karyanya yang paling fenomenal antara lain Kuntilanak dan Rectoverso. Kali ini, Kak Ve menerbitkan karya lain dalam bentuk novel yang berjudul Pemetik Bintang. Novel ini berisi tentang pemikiran Kak Ve mengenai suara-suara keberanian. Selain sebagai penulis, Kak Ve juga aktif sebagai kurator dan produser pameran.

Pada tahun 2019, Kak Ve telah menerbitkan buku bergenre novel, yaitu Lusifer! Lusifer! dan Pemetik Bintang. Kemudian, pada tahun 2021, Kak Ve masih aktif menulis beberapa script writing untuk kebutuhan series seperti Married with Senior, Dating Queen, dan Loncat Kelas 2.

Penulisan kreatif adalah dunia Kak Ve, dan dia siap untuk berbagi ilmunya kepada kita semua di Ekskul Lecture 5. Berdasarkan prestasi yang telah diraihnya, Venerdi Handoyo adalah contoh bagi para penulis muda untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat mereka.

Grameds, artikel ini akan mengulas mengenai novel karya Venerdi Handoyo yang berjudul Pemetik Bintang. Sebelumnya, mari kita simak terlebih dahulu sinopsis dari novel ini.

 

Sinopsis Novel Pemetik Bintang

Judul Buku : Pemetik Bintang

Penulis Buku : Venerdi Handoyo

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Halaman : 260

Rifat, seorang pria yang selalu menghabiskan waktu sendirian dengan Bapaknya sejak kecil. Keheningannya terpecah saat bertemu dengan Nina yang sama-sama kesepian. Hubungan mereka semakin erat, hingga suatu hari Nina tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

The Architecture of Love | Di balik Pena

Kisah bermula ketika Rifat berusaha mencari Nina yang hilang. Namun, cerita kemudian kembali ke masa lalu Rifat, yaitu pada masa remaja hingga dewasa. Di masa kecilnya, Bapak Rifat sering bercerita tentang seorang anak pemetik bintang.

Cerita itu melekat kuat pada ingatan Rifat dan membawanya pada petualangan hidup selanjutnya. Rifat tumbuh besar hanya dengan perhatian Bapaknya, karena Ibunya meninggalkan Rifat saat masih kecil dan memilih untuk pergi bersama pria yang jauh lebih muda.

Kehidupan Rifat terus berjalan, dia bertemu dengan banyak perempuan dan teman-teman sebayanya. Namun, ketika dia bertemu dengan Nina, keduanya memiliki kesamaan dalam rasa kesepian. Nina juga memiliki sisi misterius yang membuat Rifat tertarik untuk mengenalnya lebih dalam.

Setiap tahun pada hari ulang tahunnya, Nina selalu kembali ke kampung halamannya dan ada keanehan yang terjadi pada dirinya. Hingga pada suatu titik, Nina menghilang untuk waktu yang lama dan membuat Rifat semakin gelisah mencari keberadaannya.

Ketika Nina pergi, Rifat merasa sangat kehilangan. Namun, ketika mereka bertemu lagi, keadaan menjadi agak sedikit berbeda. Kehidupan Rifat juga dipenuhi dengan kedekatannya dengan Lastri dan Felix yang menciptakan bagian cerita tersendiri dalam hidupnya. Rifat juga harus menghadapi tantangan dalam hubungannya dengan tantenya yang tidak akur karena masalah ibunya dulu.

Bagaimana Rifat menghadapi setiap masalahnya? Apakah semua masalahnya berhasil Rifat selesaikan?

 

Review Novel Pemetik Bintang

“Segala teori tentang berdamai dengan diri sendiri hanya sebuah omong kosong. Tidak ada luka yang bisa disembuhkan. Tidak ada goresan yang tidak meninggalkan bekas, maaf pun hanya pereda nyeri. Maaf tidak menyelesaikan masalah. Maaf tidak melenyapkan trauma.” – Halaman 198.

Novel Pemetik Bintang karya Venerdi Handoyo mengisahkan kisah tragis antara Rifat dan Nina yang terhimpit oleh trauma masing-masing. Keduanya pertama kali bertemu saat remaja, dan meskipun terdapat ikatan yang kuat di antara mereka, Nina harus menghilang tanpa jejak.

Takdir membawa mereka kembali bertemu di masa dewasa, namun hubungan mereka justru semakin rumit dan menyakitkan. Rifat dan Nina sama-sama merasakan beban yang tak mampu mereka pikul sendiri.

Pada novel ini, pembaca akan dibawa dalam perjalanan yang penuh dengan drama dan konflik batin. Setiap halaman akan menghadirkan kejutan dan ketegangan yang tidak terduga. Seperti pemetik bintang yang berusaha menggapai kejauhan, Rifat dan Nina harus berjuang untuk menemukan cahaya dalam kegelapan yang menyelimuti hidup mereka.

Membaca novel ini sebaiknya tidak terburu-buru atau teliti, karena setiap halamannya penuh dengan teka-teki dan misteri yang akan membuat pembaca berpikir keras untuk mengikuti alurnya. Karakter-karakternya pun dipenuhi dengan misteri dan sisi-sisi yang begitu sulit ditebak.

Hal yang paling menarik dari novel ini adalah percakapan-percakapan yang terjalin di antara tokoh-tokohnya. Pembahasan tentang hal-hal tabu dan topik-topik yang cukup sensitif memberikan keunikan tersendiri dari novel ini. Makna cinta, arti kehidupan dan pemahaman dari setiap emosi yang dirasakan memberi kesan membaca yang cukup luar biasa.

Dalam hal gaya penulisan, Venerdi Handoyo mampu mengemas cerita dengan sangat apik. Dia mampu membuat pembaca terbawa dalam alur cerita dan merasakan emosi yang dialami oleh karakter utama. Selain itu, Kak Ve juga menggunakan sudut pandang orang pertama yang berhasil membuat pembaca lebih mudah masuk ke dalam ceritanya.

Novel Pemetik Bintang menjadi sebuah karya sastra yang sangat menginspirasi. Manusia selalu dihantui oleh ketidaksempurnaan. Masa lalu yang kelam, keluarga yang bermasalah, bahkan penyakit mental bisa menjadi alasan mengapa manusia tidak sempurna. Tapi, apakah itu seharusnya menjadi penghalang untuk menjalani hidup?

 

Kelebihan dan Kekurangan Novel Pemetik Bintang

Pros & Cons

Pros
  • Memiliki ilustrasi cover yang unik dan menarik.
  • Memiliki alur cerita yang membuat pembaca penasaran.
  • Mengandung pelajaran yang berharga. 
Cons
  • Bahasa yang digunakan terbilang tinggi untuk beberapa pembaca.

 

Setelah melihat covernya saja, pembaca akan menebak jika isi cerita dari novel Pemetik Bintang akan memiliki alur yang cukup rumit. Walaupun begitu, ilustrasi yang ditampilkan pada cover berhasil menarik perhatian pembaca, karena terlihat unik.

Novel ini memang memiliki alur cerita yang cukup rumit, namun tetap membuat penasaran banyak pembaca. Pembaca diajak untuk mengikuti perjalanan karakter seorang individu yang berusaha memperbaiki diri untuk mencapai sebuah ketenangan. Dari seorang anak kecil hingga menjadi dewasa, perubahan yang terjadi pada dirinya diuraikan dengan detail dan mengesankan.

Bukan hanya perubahan individu yang diangkat dalam buku ini, karakter Rifat dan Nina juga memberikan gambaran tentang cara manusia untuk saling melengkapi dan mengisi kekosongan dalam kehidupan. Namun, kesamaan yang diharapkan ternyata sia-sia dan hanya menyisakan kekosongan lain yang tidak terisi.

Setelah membaca novel ini, pembaca akan merasakan kesedihan yang sulit diobati, seperti luka yang tidak kunjung sembuh. Namun, novel ini memberikan pelajaran berharga untuk terus bangkit dan menjadi diri yang lebih baik. Pelajaran lain terkandung dalam novel yaitu bahwa keberhasilan tidak lepas dari dukungan orang-orang di sekitar kita. Oleh karena itu, kita harus selalu menghargai orang-orang yang telah membantu dan mendukung kita dalam menggapai cita-cita.

Di dalam buku Pemetik Bintang, Kak Ve seolah menuangkan sendiri gagasan dan pikirannya untuk mempertanyakan kembali mengenai tradisi, kepercayaan, budaya, spiritualitas, keberanian untuk menjadi seseorang yang apa adanya.

Bagi beberapa pembaca, novel Pemetik Bintang termasuk buku bacaan yang sulit karena bahasa yang digunakan terbilang tinggi. Walaupun demikian, bagi penggemar puisi, gaya bahasanya mungkin membuat novel ini lebih menarik.

Selain itu, dalam membaca novel ini, pembaca juga harus berpikir keras karena terdapat kalimat-kalimat dengan konteks yang memerlukan pemahaman lebih dalam. Novel Pemetik Bintang tetap saja menjadi bacaan yang sangat direkomendasikan, karena memberikan pengalaman berbeda dan menghadirkan keunikan sebagai sebuah buku bacaan sastra.

 

Penutup

Cerita dalam novel ini penuh dengan drama dan emosi. Novel ini juga membawa pembaca ke dalam perjalanan hidup Rifat yang penuh dengan tantangan. Namun, ia selalu berani mencoba dan belajar untuk mengikhlaskan segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Seperti pemetik bintang yang harus berjuang untuk menggapai bintang-bintang di langit, Rifat juga harus berjuang untuk menggapai harapan dan impian dalam hidupnya.

Secara keseluruhan, novel Pemetik Bintang karya Venerdi Handoyo adalah sebuah karya sastra yang sangat layak untuk dibaca. Novel ini mampu memberikan perasaan abu-abu, tapi cukup memotivasi dengan akhir yang indah untuk masing-masing tokoh. Meski demikian, ada beberapa kekurangan yang dapat ditemukan dalam novel ini. Namun, kekurangan tersebut tidaklah mengurangi nilai dari karya sastra yang satu ini.

Grameds, itulah ulasan singkat mengenai novel Pemetik Bintang karya Venerdi Handoyo. Apabila Grameds penasaran dengan keseluruhan cerita dari Rifat dan Nina, Grameds dapat membaca dan membeli novel ini di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

 

Penulis: Dwi Puji Lestari

 

Karya Lain Venerdi Handoyo: Lusifer! Lusifer!

Sumber: goodreads.com

 

Pada tahun 2019, Venerdi Handoyo menerbitkan buku berjudul Lusifer! Lusifer!. Buku ini bercerita mengenai seorang gadis bernama Mawarsaron, dia berusia 16 tahun. Orang-orang mengatakan kalau Mawarsaron telah dirasuki oleh roh jahat. Markus Yonatan bersama dengan para pendoa yang dipilih Tuhan berkumpul untuk melakukan ritual pembersihan kepada Mawarsaron agar roh jahat keluar dari tubuhnya. Namun, apakah memang benar Mawarsanoh dirasuki oleh roh jahat?

Buku Lusifer! Lusifer! membawa warna baru sebagai bacaan fiksi novel. Kisah Markus Yonatan yang merupakan salah satu Jemaat Efesia Jakarta harus menghadapi hal-hal di luar dari nalarnya sendiri. Mengenai kebenaran dari perantara Tuhan lewat nubuat, serta rasa penasarannya kepada abangnya yang bernama Matius Abraham yang katanya telah disentuh sanubarinya oleh Tuhan.

Ada banyak konteks yang mengaitkan dengan agama melalui adegan-adegan dalam novel. Mereka yang menutup mata dari pandangan luar dan hanya mementingkan agama saja, mereka yang membentuk komunitas religi dari garasi rumah, ada juga mereka yang tidak terlalu mementingkan agama tapi masih waras, serta mereka yang masih polos dan hanya bisa bertanya mengenai kebenaran agama sebagai jalan keluar dari segala masalah duniawi.

Karya-karya Venerdi Handoyo memang terbilang berat dan menggambarkan cerita yang berbeda dari kebanyakan novel di Indonesia. Oleh karena itu, buku-bukunya yaitu Lusifer! Lusifer! dan Pemetik Bintang mendapat banyak respon positif dari para pembaca, khususnya penikmat sastra.

 

Sumber Artikel:

  • Buku Pemetik Bintang karya Venerdi Handoyo
  • https://www.gramedia.com/products/pemetik-bintang
  • Profil Venerdi Handoyo
  • https://ekskul.net/profile/venerdi-handoyo/
  • Artikel Gramedia: “Pemetik Bintang” Novel Venerdi Handoyo tentang Keberanian Bersuara
  • https://www.gramedia.com/blog/pemetik-bintang-novel-baru-venerdi-handoyo-tentang-keberanian-bersuara/
  • Goodreads: Lusifer! Lusifer!
  • https://www.goodreads.com/id/book/show/51592072

 

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy