in

Review Buku We Hunt The Flame

We Hunt The Flame –  Novel dihadirkan dengan macam-macam genre, terdapat banyak sekali novel dengan genre fantasi. Novel bergenre fantasi sangat banyak peminatnya, hal ini dikarenakan ceritanya yang menarik, unik, dan tidak mainstream. Novel bergenre fantasi umumnya menceritakan hal yang tidak nyata, jadi para pembaca dibebaskan untuk berimajinasi atau berkhayal sesuka hati.

Melalui novel bergenre fantasi, Grameds akan dibawa masuk ke dunia yang penuh imajinasi dan tidak pernah terpikirkan akan alur ceritanya. Novel bergenre fantasi juga menghibur dan memperluas wawasan Grameds. Grameds bisa memulai dengan membaca novel fantasi yang best seller, baik dari penulis Indonesia maupun luar negeri.

Novel bergenre fantasi adalah sebuah novel yang alur ceritanya berhubungan dengan tempat, karakter, hingga memunculkan makhluk khayalan yang tidak nyata. Novel fantasi ini bersifat fiksi karena semua yang ada di dalam ceritanya tidak nyata atau tidak ada di dunia ini.

Selain itu, novel fantasi mempunyai berbagai macam alirannya seperti, fantasi komedi, misteri, romantis, hingga horor. Walaupun cerita fantasi bersifat imajinatif, novel genre ini termasuk banyak peminatnya karena ceritanya yang seru dan menarik untuk dibaca. Pada artikel ini, kita akan membahas novel bergenre fantasi romance Young Adult (YA), We Hunt The Flame.

We Hunt The Flame menceritakan tentang Zafira, seorang gadis yang menyamar sebagai laki-laki dan berkelana ke hutan Arz yang terkutuk dan gelap untuk memberi makan rakyatnya. Zafira dikenal sebagai Pemburu teka-teki dan legenda di antara bangsanya, dengan reputasi yang jauh mendahuluinya.

Sementara itu, Nasir merupakan seorang Pangeran Maut, yang membunuh mereka yang cukup bodoh untuk menentang ayahnya yang otokratis, sang sultan. Jika Zafira diungkapkan sebagai seorang gadis, semua prestasinya akan ditolak sementara itu jika Nasir menunjukkan belas kasihnya, ayahnya akan menghukumnya dengan cara yang paling kasar dan brutal.

Novel We Hunt The Flame ini menyajikan cerita  karena memiliki latar cerita dan beberapa istilahnya yang ketimur-timuran, hal tersebut membuat novel ini menjadi lebih unik dan menarik. Selain itu, di dalam novel We Hunt The Flame ini terdapat sihir dan isu ketidaksetaraan gender yang diselipkan di dalamnya juga kritik terhadap jenis pemerintahan yang diktator. Cerita romancenya juga sangat emosional, sangat manis dan juga intens. Oleh karena itu, novel ini menjadi bestseller dari karya Hafsah Faizal.

Novel We Hunt The Flame ini dapat menjadi sebuah bacaan yang menghibur dan menyenangkan untuk para pembacanya. Novel ini dipenuhi dengan petualangan Zafira yang merupakan seorang pemburu berjenis kelamin perempuan.

Lantas apa ya yang dilakukan oleh Zafira di dalam hutan terkutuk Arz? Apakah Zafira dan Nasir akan bertemu? Dan apakah Nasir akan melepaskan Zafira hanya karena ia adalah seorang perempuan? Jika Grameds penasaran akan kelanjutan ceritanya, Grameds bisa membaca buku berjudul We Hunt The Flame Karya Hafsah Faizal ini untuk menemukan jawabannya. Yuk kita simak penjelasan dan review singkatnya tentang We Hunt The Flame Karya Hafsah Faizal ini.

 

Sinopsis Buku We Hunt The Flame Karya Hafsah Faizal

 

Orang hidup karena dia membunuh. Orang mati karena dia hidup.

Zafira adalah Pemburu, menyamar sebagai laki-laki saat dia menantang hutan terkutuk Arz untuk memberi makan rakyatnya. Nasir adalah Pangeran Maut, membunuh mereka yang cukup bodoh untuk menentang ayahnya yang otokratis, sang sultan. Jika Zafira diekspos sebagai seorang gadis, semua prestasinya akan ditolak; jika Nasir menunjukkan belas kasihnya, ayahnya akan menghukumnya dengan cara yang paling brutal. Baik Zafira maupun Nasir adalah legenda di kerajaan Arawiya tetapi keduanya tidak menginginkannya.

The Architecture of Love | Di balik Pena

Perang sedang terjadi, dan Arz menyapu lebih dekat setiap hari, menyelimuti tanah dalam bayangan. Ketika Zafira memulai pencarian untuk mengungkap artefak yang hilang yang dapat memulihkan sihir ke dunianya yang menderita dan menghentikan Arz, Nasir dikirim oleh sultan untuk misi serupa: mengambil artefak dan membunuh Pemburu.

Tapi kejahatan kuno muncul saat perjalanan mereka terungkap dan hadiah yang mereka cari mungkin menimbulkan ancaman yang lebih besar dari yang bisa dibayangkan.

 

Review We Hunt The Flame

Novel We Hunt The Flame ini menceritakan tentang seorang pemburu perempuan yang bernama Zafira yang menyamar sebagai laki-laki dan berkelana ke hutan Arz yang terkutuk dan gelap untuk memberi makan rakyatnya. Zafira merupakan seorang perempuan yang cerdik dan memiliki motivasi yang jelas. Zafira memiliki sifat yang tangguh, ia paham harus mengendalikan emosinya agar pembaruannya membuahkan hasil yang memuaskan. Jika identitasnya sebagai perempuan terbongkar, Zafira takut akan menjadi sasaran atau prestasinya yang selama ini ia raih diabaikan.

Di sisi lain, novel We Hunt The Flame juga menceritakan Nasir seorang Pangeran Maut, pangeran sultan dan seorang pembunuh yang melakukan pekerjaan kotor sultan dengan membunuh lawan-lawannya.  Nasir terlatih untuk melenyapkan musuh ayahnya, atau siapa pun yang berani melawan pemerintahannya dan aturan tidak adil yang telah dia tetapkan.

Nasir terikat pada perintah ayahnya. Tapi dia menentang semua yang diperjuangkan Sultan, dan merupakan seseorang yang memiliki niat baik dan harapan ketika datang ke sana, yang tidak dapat dia penuhi atau ungkapkan.

We Hunt the Flame menceritakan tentang hubungan Zafira dan Nasir, tetapi keduanya bergabung dengan beberapa orang lainnya dalam perjalanan mereka untuk menemukan artefak misterius dan kuat yang disebut Jawarat. Dengan kata lain, We Hunt the Flame adalah sebuah novel pencarian dan melibatkan sekelompok musuh-musuh-yang-menjadi-teman yang tidak terduga. We Hunt the Flame memiliki karakter yang menarik, alur cerita yang unik dengan diselipkan sihir-sihir yang dapat memikat minat para pembaca. Selain genre fantasi, We Hunt The Flame bisa juga termasuk genre young-adult (YA). Terlihat dari tokoh utama yang masih anak-anak, pun ceritanya aman.

Secara keseluruhan, novel ini cocok dibaca bagi para pembaca yang gemar sekali dengan genre fantasi, terutama fantasi yang menceritakan petualangan pada tokoh utamanya. Novel ini juga terdapat isu-isu sosial yang diselipkan di dalam ceritanya, yang membuat novel ini semakin menarik perhatian. Selain itu, novel We Hunt The Flame ini juga memiliki gaya bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca.

Lantas bagaimanakah kelanjutan cerita yang memiliki petualangan menarik ini? Apa yang akan dilakukan oleh Zafira dalam pemburuannya? Bagaimana Nasir mengeksekusi musuh-musuh ayahnya? Lalu bagaimana kisah percintaan antara Nasir dan Zafira? Jika Grameds penasaran, Grameds bisa membaca We Hunt The Flame ini dan dapatkan cerita kisah penuh petualangan yang dikemas dengan cerita yang menarik dari sang pemburu perempuan, Zafira dari dari karya Hafsah Faizal di Gramedia.com.

 

Profil Hafsah Faizal

Hafsah Faizal lahir pada tahun 1993 di Florida, Amerika Serikat. Hafsah Faizal merupakan seorang penulis novel dewasa muda di Amerika. Hafsah terkenal karena novelnya yang berjudul We Hunt The Flame yang merupakan novel fantasi terlaris New York Times. Hafsah menulis empat manuskrip lain sebelum memulai draf pertama We Hunt the Flame, yang akan menjadi novel pertamanya yang diterbitkan secara tradisional.

Hafsah merupakan seorang Muslim Amerika keturunan Sri Lanka dan Arab. Kedua orang tuanya adalah imigran Muslim Sri Lanka. Hafsah Faizal merupakan anak tertua dari empat bersaudara dan memiliki dua saudara perempuan, yang bernama Asma dan Azraa. Hafsah tidak bersekolah seperti anak lainnya, ia belajar dari rumah sejak usia tiga belas tahun.

Menginjak usia 13 tahun, Hafsah pertama kali mulai membangun keterampilan desainnya, yang membuatnya mendirikan perusahaan desain webnya sendiri, IceyDesigns, pada usia tujuh belas tahun. Sekarang, Hafsah tinggal di Texas.

Karyanya yang berjudul We Hunt The Flame diterbitkan oleh Farrar, Straus & Giroux pada Mei 2019, yang pertama dari duologi Sands of Arawiya. Hal tersebut memulai debutnya di Waktu New York daftar buku terlaris di # 5 dan menerima ulasan yang baik dan positif.

Terinspirasi oleh Arab kuno, novel ini bercerita tentang seorang pemburu yang menyamar sebagai laki-laki untuk melakukan perjalanan ke hutan yang berbahaya dan mengembalikan sihir kepada bangsanya. Hafsah mengatur cerita di dunia yang mengingatkan pada Arab kuno, menghindari ikatan dengan budaya Asia Selatan yang menurutnya sering terjalin secara salah dengan cerita tentang Timur Tengah.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku We Hunt The Flame Karya Hafsah Faizal

Pros & Cons

Pros
  • Cerita di dalam buku ini dirangkum dengan singkat dan jelas.
  • Membawa cerita menarik berlatar belakang ketimu-timuran
  • Pengembangan karakter yang baik
Cons
  • Meskipun memiliki karakter yang baik, tetapi alur cerita yang dihadirkan terkesan kurang pas, sehingga pada beberapa cerita, pembaca perlu membacanya lebih dari sekali untuk memahaminya. 

 

Secara keseluruhan, novel We Hunt The Flame merupakan novel yang page turner. Pembaca akan dibawa masuk ke alur cerita tentang pemburuan dan kisah cinta antara Zafira dan Nasir. Novel Artemis Fowl ini sangat menyenangkan dan merupakan bacaan yang menghibur.

Sang penulis, Hafsah Faizal berhasil menceritakan kisah petualangan Zafira dan Nasir yang menegangkan Singkatnya, We Hunt The Flame merupakan novel menyenangkan dan mudah dibaca dengan karakter menawan dan cerita pemburuan yang seru.

Novel We Hunt The Flame ini merupakan salah satu novel yang wajib masuk ke daftar keinginan buku kamu lho, Grameds! Buku ini juga cocok bagi Grameds yang mungkin menyukai novel bertemakan fiksi fantasi yang penuh dengan petualangan yang menegangkan. Jika Grameds belum membaca karya dari Hafsah Faizal, We Hunt The Flame ini cocok sebagai awalan Grameds untuk menekuni karya-karya Hafsah Faizal.

 

Penutup

Di dalam novel We Hunt The Flame Karya Hafsah Faizal ini, Grameds akan dibuat untuk memasuki suasana yang kaya, romansa yang menyenangkan, dan prosa yang memukau. Selain itu, penggabungan budaya semi-Arab, pakaian, makanan, dan cerita rakyat serta aspek cerita yang lebih unik mengenai afinitas karakter (kemampuan magis khusus) dan sejarah Ariwaya dikemas dengan sangat baik. We Hunt The Flame merupakan buku pertama dari seri Sands of Arawijaya. Secara keseluruhan, novel ini penuh dengan aksi dan romansa yang intens.

Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku We Hunt The Flame Karya Hafsah Faizal. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku bergenre fiksi fantasi. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku ini, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.

Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!

 

Penulis: Sabrina Gasella Ghaisani

 

Sumber Artikel: 

  • https://www.goodreads.com/book/show/36492488-we-hunt-the-flame
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Hafsah_Faizal
  • http://dipidiff.com/28-terbaru-buku-impor/219-review-buku-we-hunt-the-flame-hafsah-faizal
  • https://thequietpond.wordpress.com/2019/06/12/we-hunt-the-flame-by-hafsah-faizal-great-ideas-but-shallow-execution/
  • https://thestorysanctuary.com/review-we-hunt-the-flame-hafsah-faizal/
  • https://www.readingforsanity.com/2022/01/we-hunt-flame-sands-of-ariwaya-1-hafsah.html

 

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy