Keep Up with Us – Hai, Grameds! Apakah kamu di silsilah keluarga menjadi anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu? Apa sebenarnya arti keluarga bagi kalian? Keluarga menjadi hal yang penting bukan untuk kita tumbuh dan berkembang menjadi sosok manusia dewasa. Karena keluarga bisa jadi adalah tempat untuk kita pulang, tempat berkeluh kesah, dan menjadi pemberi semangat pertama. Namun, kadang-kadang keluarga juga bisa menjadi orang asing untuk kita.
Kehangatan keluarga yang selalu kita rindukan, omelan ayah atau masakan ibu yang menjadi andalan ketika kita lapar. Namun, tidak ada keluarga yang tidak memiliki masalah. Setiap orang di dalam keluarga tentunya memiliki sifat yang berbeda-beda yang bisa jadi itulah menjadi penyebab permasalahan muncul.
Nah, sobat grameds, salah satu novel tentang keluarga ini hadir melalui novel “Keep Up with Us” karya G. Dani. Kamu akan menemukan cinta, keluarga, dan pertemanan dalam racikan novel ini. Novel tentang keluarga biasanya hanya seputar permasalahan orang tua dan anak, tetapi di dalam novel ini kamu akan menemukan pembahasan yang sangat relate tentang menjadi “anak tengah”.
“Keep Up with Us” karya G. Dani mulanya dipublikasikan di aplikasi menulis online populer, Wattpad dengan judul Keeping Up with the Waluyo’s, novel ini menjadi salah satu pemenang Wattys 2020 kategori New Adult. Keep Up with Us atau #KUWU ini merupakan cerita spin off dari cerita Say My Name.
Nah, gimana sudah penasaran dengan novel #KUWU ini? Untuk lebih tahu kelanjutannya kamu bisa dapatkan novel ini di toko buku terdekat atau bisa pesan online di Gramedia.com, ya. Daripada penasaran novel ini tentang apa, yuk baca dulu review singkat berikut ini.
Table of Contents
Review Novel Keep Up with Us Karya G. Dani
“Ribut dan rusuh mungkin jadi makanan sehari-hari, tapi keheningan juga sepertinya bukan jawaban yang tepat. Seolah ada lubang menganga yang memanggil bila di antara mereka ada yang menjauh.” – halaman 251
Keep Up with Us karya G. Dani menceritakan tentang keluarga Gesang Waluyo yang tinggal di kota kembang, alias Bandung. Keluarga Waluyo ini memiliki tiga orang anak. Tentang Gara si sulung, Gilang si anak tengah, dan Gegem si anak bungsu.
Pak Gaesang ini berperan sebagai orang tua yang super update, ia bahkan memanggil anak-anaknya dengan sebutan brader and sister. Sementara istri Pak Gaesang, Bu Gendhis menjadi ibu-ibu seperti pada umumnya, tipikal ibu-ibu yang senang menjamu teman-teman anaknya ketika sedang berkunjung ke rumah.
Gemuruh Ranusegara, alias Gara adalah anak pertama. Sebagaimana anak pertama, Gara ini memiliki karakter yang kalem dan tertutup. Gara tidak terlalu banyak bercerita tentang kehidupannya dan lebih senang memendam apapun sendirian.
Gara sebagai kakak tentunya sangat bisa diandalkan untuk menjaga adik-adiknya. Gara menjadi kakak yang patut diteladani oleh kedua adiknya, karena selain tampan, Gara juga sudah bekerja sehingga memiliki kehidupan yang mapan dan mandiri.
Si anak tengah, Gemilang Mahameru, alias Gilang adalah adalah tipikal anak yang cengengesan. Karakternya sebagai anak tengah digambarkan selalu mengalah namun banyak yang tidak percaya bahwa Gilang adalah anak yang tidak bisa diandalkan. Karena Gilang memiliki watak yang ceria dan seru.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Gilang yang ceria dan seru memiliki geng pertemanan yang mereka namai dengan “Black Widower”, teman-teman Gilang adalah teman-teman yang pada umumnya ada di dunia nyata, ada yang menyebalkan, ada yang baik, dan uniknya mereka berasal dari suku yang berbeda yang otomatis bahasa daerahnya pun berbeda-beda.
Gemintang Senjalangit, alias Gegem adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Sebagai anak terakhir atau anak bungsu, tentu Gege mini memiliki keuntungan tersendiri. Gegem menjadi pemilik takhta tertinggi yang tidak bisa dikalahkan setelah Bu Gendhis, ibunya.
Keluarga Pak Gaesang dalam Keep Up with Us ini diceritakan sebagai keluarga yang kompak, aman, tentram, dan Sentosa. Hingga suatu hari permasalahan mereka muncul pada saat acara buka bersama.
Acara buka puasa bersama di rumah keluarga Pak Gaesang mendadak hening dan canggung, ketika Gilang si anak tengah mengenalkan pacarnya ke keluarga. Gawatnya, ternyata pacar Gilang tersebut malah sudah kenal dengan kakaknya, Gara.
Novel tentang keluarga ini lebih menitikberatkan menjadi anak tengah. Gilang si anak tengah, merasa kesal saat mengetahui bahwa Gita ternyata sudah kenal duluan dengan si sulung, Gara. Malah orang tua mereka, menginginkan dan berharap Gita menjadi menantu mereka. Dari sana, jelas Gilang si anak tengah ketar-ketir.
Bagi anak tengah, Gilang, ia sudah tidak merasa heran dengan semua ini. Karena menjadi anak tengah itu tandanya harus mau mengalah seumur hidup. Entah mengalah dengan si bungsu atau bersabar karena harus dibanding-bandingkan dengan si sulung yang superior.
Namun, Gilang bertanya-tanya apakah harus mengalah soal jodoh juga?
Sejak malam itu, Gara si anak sulung yang terkenal pendiam justru lebih terbuka pada Gita dibanding pada keluarganya sendiri. Satu-satunya orang yang tahu rahasia Gara adalah Gita. Apa yang akan terjadi dengan hubungan si tengah dan Gita sang pacar?
Kelebihan dan Kekurangan Novel Keep Up With Us
Kelebihan Novel Keep Up with Us
Keep Up with Us karya G. Dani adalah sebuah novel yang mengusung tema slice of life, di mana ketika membaca novel ini akan sangat terasa dekat dan nyata dengan kehidupan yang sedang kita jalani. Membaca kisah keluarga Waluyo akan membuat pembaca menyadari bahwa itulah realita yang terjadi di setiap keluarga.
Menjadi anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu –masing-masing memiliki ceritanya sendiri. Semuanya tidak akan mengalami hal yang sama, namun begitulah keluarga. Kadang-kadang kita merasa dekat, dan suatu hari bisa jadi kamu merasa asing dengan keluargamu sendiri.
Keep Up with Us sendiri adalah cerita yang fokus pada si anak tengah, novel ini seperti gambaran bahwa menjadi anak tengah harus siap dengan selalu mengalah. Mengalah karena terus dibanding-bandingkan dengan si sulung, atau harus mengalah pada si bungsu.
G. Dani sebagai penulis novel ini menyajikan Keep Up with Us dengan gaya bahasa yang ringan, sederhana, dan mengalir. Jadi untuk kamu yang membaca novel ini tidak akan menemukan diksi yang berat.
Karakter para tokoh dalam novel ini pun tidak akan membuat pembaca bosan, karena pengembangan karakter yang begitu menarik sehingga setiap dari mereka memberikan kesan yang berbeda. Mulai dari Gilang dengan segala kekonyolannya, Gara yang pendiam, hingga geng persahabatan Gilang yang sangat ramai.
Cinta, keluarga, dan persahabatan di dalam novel “Keep Up with Us” karya G. Dani ini seperti paket komplit. Pembaca tidak hanya disuguhkan dengan keluarga Waluyo, tapi juga ada cinta yang harus diperjuangkan dan persahabatan yang hangat.
Kekurangan Novel Keep Up with Us
Selain kelebihan, novel ini juga memiliki kekurangan. Teman-teman Gilang si anak tengah yang berasal dari berbagai suku daerah menjadikan novel ini sebenarnya kaya akan bahasa daerah tersebut. Tetapi barangkali G. Dani sebagai penulis beberapa kali lupa tidak memberikan keterangan dari arti kata bahasa daerah yang dipakainya, sehingga pembaca akan sedikit bingung dan tidak nyaman jika bukan berasal dari suku daerah yang sama karena tidak tahu artinya apa.
Penutup
Kendati demikian, novel “Keep Up with Us” karya G. Dani merupakan sebuah karya yang patut untuk dibaca karena mampu menghadirkan kisah keluarga Waluyo yang kocak dengan seru. Kita diajak untuk menyaksikan momen-momen lucu dan kekonyolan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Novel ini berhasil menggambarkan betapa pentingnya kehangatan sebuah keluarga dalam menjalani kehidupan. Kisah-kisah yang dihadirkan mengajarkan kepada pembaca tentang betapa berharganya hubungan keluarga yang saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.
Persahabatan yang erat dan seru juga mewarnai novel ini yang digambarkan oleh anggota Black Widower –geng pertemanan Gilang si anak tengah. Novel ini juga memberikan kisah tentang cinta yang harus diperjuangkan.
Keep Up with Us juga mengajarkan tentang pentingnya mengakui kesalahan yang telah diperbuat dan saling memaafkan. Setiap tokoh dalam cerita memiliki kesalahan dan konflik, namun mereka belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik melalui proses memaafkan dan meminta maaf.
Terakhir, novel ini menggambarkan dengan jelas bahwa perjalanan hidup tidak selalu mulus. Akan selalu ada kerikil-kerikil tajam yang siap menghadang langkah kaki kita.
Novel “Keep Up with Us” karya G. Dani tidak hanya menyajikan cerita kocak tentang keluarga Waluyo, tetapi juga terdapat pesan moral yang dalam. Melalui kehangatan keluarga, eratnya persahabatan, perjuangan cinta, mengakui kesalahan, dan saling memaafkan, pembaca akan diingatkan tentang nilai-nilai penting dalam menjalani kehidupan.
Nah, untuk Grameds yang ingin memiliki bukunya, bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Melani Wulandari
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku A Slow Fire Burning
- Review Buku Alien Karya Lee Chanhyuk
- Review Buku Artemis Fowl
- Review Buku Boundary Boss: Berani Tentukan Batasan
- Review Buku Crying In H Mart
- Review Buku Dari Priyayi sampai Nyi Blorong
- Review Buku Esther Bunny Karya Esther Kim
- Review Buku Finding Ikigai in My Journey
- Review Buku How To Win An Argument
- Review Buku Jangan diklik #1: Rahasia Ayu
- Review Buku Jangan Diklik #2: Ketika Sukma Terjaga
- Review Buku Kambing Hitam Teori Rene Girard
- Review Buku Kisah dari Halaman Belakang
- Review Buku Kuasa Uang
- Review Buku Life Without Limits: Tanpa Lengan Dan Tungkai
- Review Buku Memory For Forgetfulness
- Review Buku Merakit Kapal
- Review Buku N Or M
- Review Buku Nusantara Karya Bernard H. M. Vlekke
- Review Buku Our Violet Ends
- Review Buku Para Perawan (The Maidens)
- Review Buku Perbaiki Diri, Perbarui Hati
- Review Buku Practical Step To Think And Grow Rich
- Review Buku Saga Dari Samudra Karya
- Review Buku Saha Mansion
- Review Buku Sepasang Sepatu Tua
- Review Buku Seribu Wajah Ayah
- Review Buku Stargirl
- Review Buku Ten Years Challenge
- Review Buku Tetap Waras Di Tengah Orang Toksik
- Review Buku The Circle Blueprint
- Review Buku The Devil All The Time
- Review Buku These Violent Delight
- Review Buku Verity
- Review Buku We Hunt The Flame
- Review Buku Wizard Bakery
- Review Komik Jujutsu Kaisen
- Review Novel Atharrazka
- Review Novel Buku Besar Peminum Kopi
- Review Novel Book Shamer
- Review Novel Catur Karya Blueantlawarm
- Review Novel Fahrenheit 451 Mass Market
- Review Novel Hijab for Sisters 4
- Review Novel Jiva: Kala Kehidupan Misteri Menyapa
- Review Novel Keep Up with Us
- Review Novel Moby Dick
- Review Novel Parijs van Java
- Review Novel Pemetik Bintang
- Review Novel Puisi Mbeling
- Review Novel Punching the Air
- Review Novel Second Chance
- Review Novel The Book of Two Ways
- Review Novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan
- Review Novel To All the Boys I’ve Loved Before
- Review Novel To The Bone
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap