Book Shamer – Novel sudah menjadi bacaan yang disukai oleh banyak orang karena jalan dan alur cerita yang disajikan sangat menarik. Lalu, novel dapat menghibur dengan tulisannya yang indah dan penuh makna. Selain itu, novel juga dapat menjadi pengisi aktivitas di saat kita sedang senggang.
Keseruan dari cerita yang ada di dalam novel memang sulit untuk ditebak. Bahkan, terkadang, beberapa novel pun menghadirkan cerita yang menarik dan memiliki nilai kehidupan.
Kisah seorang perempuan bernama Amy Dhriti yang merupakan seorang book fluencer. Ia menerima kritikan dari seorang netizen karena buku yang di-review olehnya. Hal itu membuatnya merasa gelisah karena mendapat kritik yang membuat reputasinya menjadi jelek. Oleh karena itu, Amy berusaha untuk mencari netizen itu agar menghapus kritikannya.
Apakah yang akan Amy lakukan agar dapat menemukan netizen itu? Akankah ia berhasil menemukan netizen yang sudah membuat reputasinya hampir jelek? Simak kisah selanjutnya dalam novel Book Shamer karya Asmira Fhea.
Table of Contents
Sinopsis Novel Book Shamer
Amy Dhriti yang merupakan seorang book fluencer diserang oleh netizen!
Hal itu karena buku Antologi Mimpi dan Harapan Kita yang dibahas di kanal youtube-nya, ada sebuah akun anonim yang menggunakan nama pengguna @penulis__amatir memprovokasinya di twitter. Hal tersebut membuat reputasinya yang merupakan book fluencer menjadi terganggu. Apalagi ia sedang mengincar juara pertama kompetisi Versatile Book’s Reviewer.
Keterbatasan waktu semakin dekat menjelang babak terakhir kompetisi itu membuat Amy tidak punya pilihan lain. Satu-satunya yang bisa dilakukan olehnya adalah menemukan secepat mungkin siapa pelakunya. Amy merasa benar-benar harus menyelesaikan masalah ini secepatnya agar tidak gugur sebagai pemenang. Lalu, apakah Amy berhasil menyelesaikan masalahnya?
Review Novel Book Shamer
Novel Book Shamer merupakan karya Asmira Fhea. Novel ini menceritakan kisah seorang book fluencer bernama Amy Dhriti yang sedang mengikuti kompetisi untuk mendapatkan juara pertama. Namun, ada seorang pengguna anonim yang memprovokasi pembahasannya di youtube-nya sehingga ia khawatir reputasinya sebagai book fluencer menjadi jelek.
Jalan cerita dalam novel ini sangat menarik karena menceritakan kisah dari seorang book fluencer yang masih jarang dikenal oleh banyak orang. Seorang book fluencer juga harus mengulas buku dengan baik dan benar agar orang yang melihatnya mengetahui banyak hal mengenai buku tersebut.
Sama halnya yang dilakukan oleh Amy. Ia mencoba untuk membahas buku di kanal youtube-nya. Namun, ada seorang anonim yang mungkin kurang suka dengan penyampaian yang dilakukan oleh Amy sehingga membuat sebuah kritikan di media sosial.
Hal itu membuat Amy berusaha untuk mencari pelaku karena sudah membuat reputasinya sebagai book fluencer menjadi jelek. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang merupakan pecinta buku. Para pencinta buku juga dapat menjadi seorang book fluencer untuk memberikan pendapatnya mengenai buku dengan cara yang baik.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Profil Penulis
Novel Book Shamer merupakan karya Asmira Fhea. Ia sangat menyukai warna dan rasa coklat, terutama kalau dicampur keju. Asmira lahir pada tanggal 3 Mei dan suka belajar bahasa asing. Ia berharap dapat menulis karyanya ditemani dengan deburan ombak sebagai backsound dan biru laut sebagai penyegaran untuk matanya memandang.
Karyanya yang lain juga pernah diterbitkan di Penerbit Grasindo dengan judul To Daddy pada tahun 2015 dan Snowball’s Fate pada tahun 2018. Lalu, novel Book Shamer merupakan karya terpilih di Gramedia Writing Project (GWP).
Kelebihan, Kekurangan, dan Rating
Setelah membahas sinopsis dan review novel ini. Pastinya setiap novel ada beberapa hal yang disukai dan tidak disukai oleh para pembacanya. Selanjutnya, kita akan membahas kelebihan, kekurangan, dan rating novel Book Shamer karya Asmira Fhea.
Kelebihan dalam novel ini adalah memiliki kisah yang menarik. Kisah dari seorang book fluencer bernama Amy Dhriti yang mendapatkan kritik dari seorang anonim mengenai pembahasannya tentang buku di kanal youtube-nya. Hal itu membuat Amy panik dan berusaha menemukan pelakunya karena kritikan tersebut dapat merusak reputasinya. Kisah book fluencer masih jarang diceritakan dalam sebuah novel, sehingga novel ini sangat menarik untuk dibaca.
Lalu, novel ini cocok untuk para pecinta buku. Book fluencer sendiri merupakan seseorang yang memiliki pendapat mengenai buku yang dibacanya. Untuk para pecinta buku, hal ini menjadi sebuah motivasi bagi mereka agar juga menjadi seorang book fluencer. Sehingga banyak orang yang akan mengetahui mengenai buku yang belum pernah dibacanya.
Kekurangan dalam novel ini adalah alur yang sedikit lambat. Hal itu mungkin akan membuat pembaca penasaran dengan pelaku yang memprovokasi Amy di twitter. Namun, novel ini sangat bagus dibaca untuk para pecinta buku.
Novel ini mendapatkan rating yang cukup bagus pada website goodreads. Rating yang didapatkan novel ini sebesar 4 dari 5 bintang. Ini menunjukan pembaca memberikan antusias yang tinggi pada novel ini.
Penutup
Itulah review singkat mengenai novel Book Shamer karya Asmira Fhea. Novel ini memiliki jalan cerita yang menarik sehingga mendapatkan rating yang cukup bagus dan antusias yang tinggi dari pembacanya.
Kisah Amy yang merupakan seorang book fluencer akan berjalan dengan seru karena ia berusaha untuk mencari pelaku yang memprovokasinya di twitter. Amy yang sedang mengikuti kompetisi merasa panik dan berpikir jalan satu-satunya adalah menemukan pelaku tersebut.
Bagi kamu yang penasaran dengan kisah Amy si book fluencer yang ada di dalam novel ini, kamu dapat membaca novel ini dengan membelinya di gramedia.com, ya. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Fiska Rahma Rianda
Rekomendasi Novel
1. Broken Clouds
Dua belas tahun sudah berlalu. Geni kabur ke Australia.
Sekarang, rumah Geni berada di Kupang di tempat kawan-kawannya menetap. Di sana Geni merasa bebas dan tak terkekang serta dapat berselancar di atas awan. Jauh dari kata perjodohan dan cercaan ibunya yang meminta dirinya menetap di Jakarta.
Dua belas tahun sudah berlalu. Perempuan itu datang kembali. Perempuan itu Riani. Hal itu membuat Geni harus menghadapi perasaan-perasaan yang belum usai. Sejak kapan Geni kerepotan hanya karena satu perempuan yang selalu menghindarinya? Biasanya dia dikejar-kejar.
Geni seorang pilot yang tak pernah gentar dalam cuaca apapun. Ia yakin dapat meluruskan apapun yang sudah terjadi di antara Riani dan dirinya. Namun, ia takut semuanya sudah terlambat.
2. Semu
Novel Semu merupakan karya Ele Fountain. Novel ini bergenre thriller remaja yang menggambarkan kondisi saat ini yang semuanya serba menggunakan online. Obat antibiotik tidak lagi bisa mengobati. Semua orang jadi takut terkena penyakit dan menyebabkan semuanya dilakukan secara virtual. Lalu, perusahaan-perusahaan besar banyak menguasai makanan, hiburan, dan kesehatan. Itulah dunianya Jess.
Saat usianya empat belas tahun, Jess diperbolehkan sekolah offline di sebuah asrama. Lalu ia mulai mempertanyakan apakah dunia digital itu memang sempurna. Di sisi lain, obat untuk Chloe, saudaranya, kini semakin mahal. Kemudian, Jess mulai nekat untuk menggunakan kemampuannya di dunia cyber.
Ia mendapatkan sesuatu yang akan mengubah segalanya. Ia harus dapat membedakan mana yang semu dan kenyataan. Hal itu karena nyawa Chloe jadi taruhannya. Apakah yang akan dilakukan oleh Jess?
3. The Borrowed (13.67)
Novel The Borrowed (13.67) merupakan karya Chan Ho-Kei. Novel ini mengisahkan seorang detektif jenius asal Hong Kong yang bernama Kwan Chun-dok yang menyelesaikan kasus dengan hebat. Ia merupakan seorang inspektur yang sudah menjalani karirnya selama selama lebih dari 50 tahun.
Bahkan, ia dijuluki “Mata Surga” karena keterampilannya yang cerdas dan cenderung berpikir di luar nalar. Novel ini terbagi menjadi enam bagian yang dikisahkan dalam kronologi terbalik. Setiap kasus tersebut merupakan kasus yang penting dalam karir Kwan dan terjadi ketika ada masa-masa penting dalam sejarah Hong Kong.
Dalam novel ini terdapat enam kasus yang ditangani olehnya dan diceritakan dari kasus yang paling terakhir ditanganinya saat ia terbaring koma di rumah sakit pada tahun 2013. Setiap kasus dalam novel ini berlanjut ke masa lalu secara bertahap sampai kita diperlihatkan pertama kali bertemu inspektur Kwan untuk pertama kalinya dalam menangani kasus.
4. Mirai
Kun kecil yang tidak terlalu suka saat kedatangan anggota keluarga baru, yaitu adik perempuannya. Kun merasa khawatir kalau orangtuanya tidak akan menyayanginya seperti dahulu karena munculnya seorang adik. Benar saja, semuanya adalah persoalan seorang adik.
Ia selalu bertingkah, membuat keributan kecil di rumah, melawan ayah dan ibunya, dan sering menjahili adiknya sampai menangis. Pokoknya, Kun tidak senang dan tidak suka pada adiknya.
Tiba-tiba ada seorang gadis remaja mendatangi Kun dan mengatakan bahwa ia merupakan adik Kun dari masa depan. Gadis itu membawa Kun jalan-jalan berpetualang ke dunia yang menakjubkan di masa lalu dan masa depan. Akhirnya, Kun berpikir ulang mengenai perasaannya pada sang adik.
5. Tangerine Green
Novel Tangerine Green merupakan karya Cho Nam Joo. Kisah empat orang sahabat yang berada di dalam klub yang sama yaitu klub film di SMP Shin Yeong Jin. So Ran yang selalu merasa insecure dan terabaikan, Da Yun yang banyak disukai orang namun merasa kesepian, Hae In yang sedang mengalami kesulitan karena keluarganya jatuh miskin, dan Eun Ji yang memiliki trauma sejak kecil.
Pada masa akhir tahun kedua SMP, mereka berlibur bersama ke Pulau Jeju dan mengucapkan sebuah janji yang mungkin akan mengubah jalan hidup masa depan mereka. Janji itu sederhana tetapi janji diucapkan dengan niat dan tujuan berbeda dalam diri mereka masing-masing.
Dalam novel ini akan menceritakan kisah empat sahabat itu beserta masa lalu, keluarga, jalan hidup, dan arti persahabatan.
Sumber:
- https://www.gramedia.com/products/book-shamer?queryID=50cac3607c9ab02c64c75d499ee6e641
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku A Slow Fire Burning
- Review Buku Alien Karya Lee Chanhyuk
- Review Buku Artemis Fowl
- Review Buku Boundary Boss: Berani Tentukan Batasan
- Review Buku Crying In H Mart
- Review Buku Dari Priyayi sampai Nyi Blorong
- Review Buku Esther Bunny Karya Esther Kim
- Review Buku Finding Ikigai in My Journey
- Review Buku How To Win An Argument
- Review Buku Jangan diklik #1: Rahasia Ayu
- Review Buku Jangan Diklik #2: Ketika Sukma Terjaga
- Review Buku Kambing Hitam Teori Rene Girard
- Review Buku Kisah dari Halaman Belakang
- Review Buku Kuasa Uang
- Review Buku Life Without Limits: Tanpa Lengan Dan Tungkai
- Review Buku Memory For Forgetfulness
- Review Buku Merakit Kapal
- Review Buku N Or M
- Review Buku Nusantara Karya Bernard H. M. Vlekke
- Review Buku Our Violet Ends
- Review Buku Para Perawan (The Maidens)
- Review Buku Perbaiki Diri, Perbarui Hati
- Review Buku Practical Step To Think And Grow Rich
- Review Buku Saga Dari Samudra Karya
- Review Buku Saha Mansion
- Review Buku Sepasang Sepatu Tua
- Review Buku Seribu Wajah Ayah
- Review Buku Stargirl
- Review Buku Ten Years Challenge
- Review Buku Tetap Waras Di Tengah Orang Toksik
- Review Buku The Circle Blueprint
- Review Buku The Devil All The Time
- Review Buku These Violent Delight
- Review Buku Verity
- Review Buku We Hunt The Flame
- Review Buku Wizard Bakery
- Review Komik Jujutsu Kaisen
- Review Novel Atharrazka
- Review Novel Buku Besar Peminum Kopi
- Review Novel Book Shamer
- Review Novel Catur Karya Blueantlawarm
- Review Novel Fahrenheit 451 Mass Market
- Review Novel Hijab for Sisters 4
- Review Novel Jiva: Kala Kehidupan Misteri Menyapa
- Review Novel Keep Up with Us
- Review Novel Moby Dick
- Review Novel Parijs van Java
- Review Novel Pemetik Bintang
- Review Novel Puisi Mbeling
- Review Novel Punching the Air
- Review Novel Second Chance
- Review Novel The Book of Two Ways
- Review Novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan
- Review Novel To All the Boys I’ve Loved Before
- Review Novel To The Bone
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap