learning agility – Pernah merasa kagum pada orang yang bisa belajar hal baru atau beradaptasi dengan cepat? Seringkali, hal ini disebabkan karena kemampuan learning agility yang bagus, yaitu kesanggupan seseorang untuk belajar dari pengalaman dan menerapkannya di kehidupan nyata.
Learning agility jadi keterampilan penting saat ini, bahkan sejak kamu masih sekolah. Dengan keterampilan ini, kamu bisa bertahan di dunia kerja di masa depan.
Yuk, pelajari pengertian, jenis-jenis, komponen, dan cara meningkatkan learning agility dalam artikel ini!
Table of Contents
Apa Itu Learning Agility?
Learning agility adalah kemampuan dan kelincahan dalam belajar dari pengalaman, berpikir fleksibel, serta cepat beradaptasi dengan situasi baru.
Orang yang memiliki learning agility mampu menerapkan pengetahuan barunya secara efektif dalam menghadapi tantangan yang belum pernah dialami sebelumnya.
Jenis-jenis Learning Agility
Ada beberapa jenis learning agility yang membentuk kemampuan belajar dan adaptasi seseorang. Berikut adalah jenis-jenis learning agility yangkamu pahami:
1. People Agility
People agility adalah kemampuan untuk memahami, bekerja sama, dan membangun hubungan baik dengan orang lain. Pemilik agility ini biasanya pandai berkomunikasi, menghargai perbedaan, dan mampu bekerja dalam tim.
2. Result Agility
Ini merupakan kemampuan dalam mencapai hasil terbaik meskipun berada di situasi sulit. Biasanya, pemilik result agility fokus dengan tujuan, pantang menyerah, dan bisa menemukan jalan keluar dengan efektif.
3. Mental Agility
Learning agility yang satu ini berkaitan dengan cara berpikir kreatif dan sifat kritis. Orang dengan mental agility mampu menganalisis masalah dari sudut pandang baru untuk menghasilkan ide-ide inovatif.
4. Change Agility
Ini merupakan kemampuan untuk menerima dan beradaptasi dengan perubahan. Mereka tidak takut mencoba hal baru, bahkan menganggapnya sebagai kesempatan untuk berkembang.
5. Self-Awareness
Kesadaran diri adalah salah satu jenis learning agility yang penting. Dengan self-awareness, kamu bisa memahami kelebihan dan kelemahan dirinya sehingga tahu apa yang harus diperbaiki.
Komponen Learning Agility
Learning agility terdiri dari beberapa komponen utama. Setiap komponen ini saling melengkapi supaya Grameds menjadi pribadi yang adaptif dan tangguh.
1. Rasa Ingin Tahu
Orang dengan rasa ingin tahu yang tinggi selalu penasaran dan terbuka pada hal baru. Mereka senang menggali informasi lebih dalam dan tidak puas dengan jawaban singkat.
2. Refleksi Diri
Orang dengan learning ability mampu melihat kembali pengalaman yang sudah dilewati, baik sukses maupun gagal.
Dengan refleksi, mereka bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki langkahnya di masa depan.
3. Keberanian Mengambil Risiko
Seseorang dengan learning agility tidak takut salah saat mencoba hal baru. Mereka berani keluar dari zona nyaman karena sadar kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
4. Fleksibilitas
Orang yang fleksibel tidak mudah panik, tapi mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Hal ini membuat mereka bisa tetap produktif meskipun situasi berubah drastis.
5. Komitmen Berkembang
Mereka yang memiliki komitmen ini tidak berhenti pada satu pencapaian saja, tetapi selalu mencari kesempatan baru untuk tumbuh.
Contoh Learning Agility
Supaya kamu makin paham, berikut contoh nyata learning agility yang bisa kamu temui di sekolah maupun kehidupan sehari-hari:
- Seorang siswa yang gagal dalam lomba debat. Ia lalu memperbaiki cara berbicara dan akhirnya menang di lomba berikutnya.
- Anggota OSIS yang cepat belajar menggunakan aplikasi desain untuk membuat poster kegiatan sekolah.
- Seseorang yang awalnya tidak bisa public speaking, tetapi terus mencoba sampai akhirnya percaya diri.
- Guru yang menyesuaikan metode mengajarnya dengan teknologi digital agar muridnya bisa memahami pelajaran dengan mudah.
- Teman yang suka mempelajari hal baru–misalnya bahasa asing–dan segera mempraktikkannya saat ada kesempatan.
Cara Meningkatkan Learning Agility
Jangan khawatir kalau merasa belum punya kemampuan ini karena learning agility bisa dilatih. Yuk, coba beberapa cara berikut!
1. Berani Keluar dari Zona Nyaman
Cobalah aktivitas baru yang belum pernah kamu lakukan, seperti ikut lomba, bergabung di organisasi, atau mencoba hobi berbeda. Dari sana, kamu akan belajar banyak hal yang nggak ditemukan dalam rutinitas sehari-hari.
2. Belajar dari Kesalahan
Jangan takut gagal! Justru kegagalan adalah guru terbaik yang bisa menunjukkan titik lemahmu. Yang penting, ambil pelajarannya dan jangan ulangi kesalahan yang sama.
3. Terbuka pada Umpan Balik
Dengarkan setiap kritik dari guru, teman, atau orang tuamu dengan lapang dada. Masukan tersebut bisa jadi bahan refleksi untuk memperbaiki dirimu.
4. Kembangkan Rasa Ingin Tahu
Jangan cepat puas dengan pengetahuan yang ada. Banyaklah membaca, tanyakan hal-hal yang belum kamu pahami, dan terus cari tahu jawaban atas rasa penasaranmu.
5. Bangun Kebiasaan Refleksi
Luangkan waktu untuk merenung setelah menjalani kegiatan. Tanyakan pada dirimu: apa yang sudah baik? Apa yang bisa diperbaiki?
6. Belajar dari Orang Lain
Amati bagaimana orang sukses mengatasi tantangan mereka. Kamu bisa meniru strateginya dan menyesuaikannya dengan gayamu sendiri.
7. Kuatkan Mental Positif
Pikiran yang optimis akan membuatmu lebih tahan banting menghadapi perubahan. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus melihat peluang daripada hambatan.
Rekomendasi Buku tentang Profesionalisme
Untuk bisa beradaptasi di mana pun berada, kita perlu bersikap profesional. Untuk itu, bacalah buku-buku berikut yang mengajarkan cara bersikap profesional di berbagai profesi.
1. Guru Profesional: Penyiapan dan Pembimbingan Praktisi Pemikir
Buku ini membahas secara menyeluruh seluk-beluk materi dan proses penyiapan pendidik profesional, mulai dari seleksi, pemagangan, hingga pengajaran. Cerita yang terungkap dari kolaborasi University of Connecticut dengan beberapa sekolah ini merupakan perancangan ulang hampir semua komponen menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda daripada sebelumnya tanpa perlu menghentikan langkah calon guru menyeberangi jembatan menuju praktik.
2. Kepemimpinan: Manajer yang Profesional
Buku ini sangat diperkaya dengan berbagai materi tentang kepemimpinan, bagaimana berkomunikasi yang baik, dan membentuk komitmen organisasi untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan.
Manager yang profesional akan selalu mendorong Tim dengan motivasi yang mendukung semangat bekerja. Empati sangat dibutuhkan oleh manajer dalam menjalankan kepemimpinan dan menyatu dengan technical skill, conceptual skill, interactive skill.
Kinerja baik dari karyawan sudah selayaknya mendapat apresiasi. Namun untuk dapat selaras dengan semangat perusahaan maka manajer yang profesional juga dituntut untuk berani memberikan teguran dan peringatan kepada karyawannya tanpa bermaksud untuk memojokkan.
3. Kompeten & Profesional
Buku ini sengaja disiapkan untuk membantu generasi muda yang sedang dan sebentar lagi akan bersaing dengan ratusan ribu pencari kerja lain agar segera memperoleh pekerjaan yang mereka idam-idamkan dan memasuki dunia kerja, serta membangun karier dalam profesi yang mereka pilih.
Untuk bisa memenangkan persaingan tersebut mereka harus memiliki bekal kompetensi yang lebih dari cukup, baik dalam elemen-elemen yang disebut hard competencies, yaitu pengetahuan (knowledges), keahlian (skill), dan attitude. Penguasaan tiga kelompok elemen kompetensi itu harus mencapai level yang cukup mumpuni, sehingga bisa masuk dalam kategori tenaga profesional.
4. Seri Pribadi Unggul: Excellent @ Work, Menjadi Profesional yang Handal di Tempat Kerja
Buku ini mengupas soalan sehari-hari yang rutin kita temukan dalam dunia kerja. Anda akan “excellent” dengan memahami cara, etika, serta kiat praktis dalam soal:
– Melobi dan membuat deal bisnis dengan mitra bisnis dalam mobil
– Mengadakan perjalanan bisnis ke luar kota
– Menghadapi “one man show” di kantor Menjadi pembicara yang santun dan berwawasan
– Menjadi marketer handal
– Meningkatkan kewibawaan Anda di mata anak buah
– Memilih partner kerja yang cocok
– Membuat undangan untuk hari spesial Anda
– Menawar harga dengan santun dan bijaksana dll.
5. Seri Sukses: Sukses Jadi Profesional
Saat berada di kancah persaingan profesional seperti sekarang ini, kita perlu tahu trik-triknya. Kita tidak mau menjadi profesional ‘biasa’. Kita pun tidak mau menunggu usia untuk menjadi profesional kawakan.
Buku ini memuat bukan saja trik agar bisa menembus persaingan antar-profesional, melainkan juga trik untuk menguatkan pribadi dan mentalitas sehingga dapat terus berkembang. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi begitu cepat.
Banyak bahasan dalam buku ini yang menyangkut keseimbangan hidup yang sekarang diperoleh dari menyeimbangkan masa lalu dan masa depan, pendidikan dan pekerjaan, dan semua aspek kehidupan. Dan, dari sini kita melihat bahwa ‘life skills’ yang kita asah bisa digunakan di mana saja.
Asah Learning Agility untuk Sukses Masa Depan!
Sekarang, kamu sudah mempelajari tentang apa itu learning agility, jenis-jenisnya, hingga cara meningkatkannya.
Ingatlah bahwa kemampuan ini juga berguna di masa depan ketika kamu masuk dunia kerja. Dengan learning agility, kamu bisa menghadapi perubahan dengan percaya diri dan siap beradaptasi di situasi apapun.
Untuk mengasah sikap profesional, bacalah rekomendasi buku dari Gramedia.com yang telah Gramin rekomendasikan di atas! Buku-buku ini akan mengajarkanmu cara bersikap profesional di tempat kerja dalam posisi apapun, seperti guru dan manajer.
Selain itu, masih banyak lagi buku-buku seputar pengembangan diri yang bisa kamu pilih. Yuk, kunjungi Gramedia.com dan segera check out buku-buku incaranmu sekarang dengan harga terbaik!
- Alasan Gen Z Banyak Menganggur
- Alasan Izin Tidak Masuk Kerja
- Alasan Melamar Pekerjaan
- Alasan untuk Resign Mendadak
- Alasan Resign Kerja
- Alasan Resign Yang Baik
- Apa itu Fungsi Pendidikan dalam Masyarakat
- Cara Buat CV Online Gratis
- Cara Perkenalan Diri Saat Interview
- Cara Mendeskripsikan Diri Sendiri saat Interview
- Cara Jawab Pertanyaan Alasan Ingin Bekerja
- Cara Mengirim CV Lewat Email
- Cara Buat Kartu Kuning
- Cara Menanyakan Gaji yang Sopan
- Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup
- Cara Menjadi Selebgram
- Cara Menjadi Pemimpin
- Cara Menceritakan Diri Sendiri di Kelas
- Cara Menulis Surat Lamaran Kerja
- Cara Switch Career
- Contoh CV ATS
- Contoh Pekerjaan Wiraswasta
- Contoh Surat Lamaran Kerja
- Contoh CV ATS Friendly
- Daftar Kisaran Gaji PNS + TPP
- Disiplin Kerja
- Divisi Acara
- Employee Recognition
- Employee Wellness Program
- Experimental Learning
- E-learning
- Formalitas
- First Experience
- Gaji Pelayaran
- Gelar M.Eng
- Gap Year
- Hard Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja
- Hobi yang Menghasilkan Uang
- Job Fair
- Kick of Meeting
- Kultur Perusahaan
- Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat
- Jabatan Fungsional Apratur Negara
- Jenis Pekerjaan yang Tidak Disukai
- Learning Agility
- Motto Profesional Linkedin
- Passion Kerja
- Pertanyaan tentang Kepemimpinan
- Pembelajaran Kolaboratif
- Pengalaman Organisasi di CV
- Pekerjaan Gaji Tertinggi
- Problem Solving Skill
- Pendidikan Non Formal
- Penyebab Introvert di Tempat Kerja
- Perbedaan CV dan Resume
- Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
- Sense Of Belonging
- Situs Lowongan Kerja
- Semangat Kerja
- Skill Issue
- Skill yang Dibutuhkan di Masa Depan
- Screening Karyawan
- Town House Meeting
- Objective and Key Results
- On Boarding dan Orientation
- On the Job Training
- Pekerjaan yang Cocok Untuk Introvert
- Pekerjaan yang Dibutuhkan di Masa Depan
- Pekerjaan Khusus
- Pekerjaan Jurusan IPA
- Pekerjaan Impian Gen Z
- Top Down dan Bottom Up
- Sarjana Ekonomi
- Semua Bisa Jadi Trainer
- Sikap Kerja Gen Z
- Syarat Pendaftaran Masuk Polisi
- Syarat dan Cara Menjadi Miss Indonesia
- Syarat Masuk STAN
- Tips Interview
- Tugas HRD
- Tugas Supervisor
- Uang Pesangon
- Vlogger