in

Tugas Supervisor Gak Main-Main, Kamu Tertarik dengan Profesi ini?

Supervisor adalah seorang individu yang memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola pekerjaan serta kinerja sekelompok karyawan atau pekerja di dalam suatu organisasi. Peran utama supervisor mencakup pengawasan langsung terhadap aktivitas sehari-hari, memberikan arahan dan instruksi, memonitor pencapaian target, serta memastikan bahwa semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Lalu, apa saja tugas seorang supervisor? Simak jawabannya di bawah ini.

 

Tugas Supervisor

(Sumber foto: www.pexels.com)

Supervisor memiliki berbagai tugas penting dalam dunia kerja untuk memastikan kelancaran operasional dan mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah 10 tugas utama seorang supervisor:

1. Pengawasan Kinerja

Seorang supervisor memiliki tugas utama untuk mengawasi kinerja karyawan untuk memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pengawasan kinerja:

  • Supervisor harus menetapkan standar kinerja yang jelas dan spesifik yang harus dicapai oleh karyawan. Standar ini mencakup kualitas, kuantitas, efisiensi, dan ketepatan waktu dari pekerjaan yang dilakukan.

 

  • Supervisor perlu mengkomunikasikan ekspektasi kinerja kepada karyawan. Ini termasuk memberikan arahan yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab serta tujuan yang harus dicapai.

 

  • Supervisor harus secara rutin memantau kinerja karyawan melalui observasi langsung, laporan, dan alat pemantauan lainnya. Pemantauan berkala membantu dalam mendeteksi masalah atau deviasi dari standar kinerja sedini mungkin.

 

  • Supervisor mengumpulkan data tentang kinerja karyawan melalui berbagai sumber, seperti laporan pekerjaan, feedback dari rekan kerja, dan hasil kerja yang terukur. Data ini penting untuk penilaian kinerja yang objektif.

 

  • Supervisor melakukan evaluasi kinerja secara periodik, biasanya melalui penilaian formal seperti tinjauan kinerja tahunan atau penilaian 360 derajat. Evaluasi ini membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan.

 

  • Setelah evaluasi, supervisor memberikan umpan balik konstruktif kepada karyawan. Umpan balik ini mencakup pengakuan atas pencapaian dan saran perbaikan untuk area yang perlu ditingkatkan.

 

  • Supervisor menetapkan tujuan kinerja baru dan mengembangkan rencana tindak lanjut untuk mencapai tujuan bersama karyawan. Rencana ini mencakup langkah-langkah spesifik, sumber daya yang diperlukan, dan kerangka waktu yang jelas.

 

  • Supervisor mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan kinerja mereka. Ini bisa melibatkan pelatihan formal, mentoring, atau pelatihan di tempat kerja.

 

  • Pengawasan kinerja adalah proses yang berkelanjutan. Supervisor terus memantau kinerja karyawan dan melakukan penyesuaian pada rencana tindak lanjut sesuai kebutuhan. Pemantauan terus menerus memastikan bahwa karyawan tetap berada di jalur yang benar.

 

  • Jika kinerja karyawan tidak memenuhi standar, supervisor harus mengambil langkah-langkah korektif. Ini bisa termasuk diskusi satu-satu, bimbingan tambahan, atau tindakan disipliner jika diperlukan.

 

CARA CEPAT MENJADI SUPERVISOR UNGGUL

 

2. Memberikan Instruksi dan Arahan

Memberikan instruksi dan arahan adalah salah satu tugas kunci seorang supervisor yang bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan memahami tugas mereka dengan jelas dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan efektif. Proses ini melibatkan beberapa langkah penting:

 

  • Sebelum memberikan instruksi, supervisor harus mempersiapkan materi dan informasi yang diperlukan. Ini termasuk memahami tujuan tugas, langkah-langkah yang harus diambil, sumber daya yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan.

 

  • Supervisor harus menyampaikan instruksi dengan jelas dan tepat. Penggunaan bahasa yang sederhana dan langsung sangat penting untuk menghindari kebingungan. Supervisor perlu memastikan bahwa karyawan memahami apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan pekerjaan tersebut harus selesai.

 

  • Instruksi dapat disampaikan secara lisan, tertulis, atau melalui demonstrasi langsung, tergantung pada kompleksitas tugas dan kebutuhan karyawan. Penggunaan visual aids seperti diagram atau presentasi juga bisa membantu memperjelas instruksi.

 

  • Setelah memberikan instruksi, supervisor perlu memeriksa pemahaman karyawan dengan meminta mereka untuk mengulangi instruksi atau menjelaskan kembali langkah-langkah yang harus diambil. Ini membantu memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman.

 

  • Supervisor harus memastikan bahwa karyawan memiliki semua alat, bahan, dan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Selain itu, supervisor harus siap memberikan dukungan dan bantuan jika karyawan mengalami kesulitan.

 

  • Supervisor harus membantu karyawan memahami prioritas tugas, terutama jika ada beberapa tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang sama. Mengatur prioritas membantu karyawan mengelola waktu dan sumber daya mereka dengan lebih baik.

 

  • Setelah memberikan instruksi, supervisor perlu memantau kemajuan karyawan secara berkala. Ini dapat dilakukan melalui check-in rutin, tinjauan kerja, atau laporan kemajuan. Monitoring membantu memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai rencana dan memungkinkan supervisor untuk memberikan arahan tambahan jika diperlukan.

 

  • Selama dan setelah pelaksanaan tugas, supervisor harus memberikan umpan balik yang konstruktif. Ini mencakup pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik serta saran perbaikan untuk aspek yang memerlukan peningkatan. Koreksi yang cepat dan tepat dapat mencegah kesalahan lebih lanjut.

 

  • Supervisor perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung di mana karyawan merasa nyaman untuk bertanya dan mencari klarifikasi. Mendorong komunikasi terbuka membantu karyawan merasa lebih yakin dan mampu melaksanakan tugas mereka dengan baik.

 

  • Setelah tugas selesai, supervisor harus mengevaluasi hasil pekerjaan dan proses pelaksanaan instruksi. Jika ada area yang memerlukan perbaikan, supervisor harus memberikan arahan tambahan atau menyesuaikan metode pemberian instruksi untuk masa depan.

 

Rahasia Sukses Sales Supervisor Andal

https://cdnwpseller.gramedia.net/wp-content/uploads/2024/04/button_cek-gramedia-com.png

 

3. Pelatihan dan Pengembangan

Proses pelatihan dan pengembangan ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

 

  • Supervisor harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan berdasarkan evaluasi kinerja, tujuan organisasi, dan perkembangan individu. Hal ini dapat dilakukan melalui penilaian kinerja, analisis kebutuhan, dan umpan balik dari karyawan.

 

  • Berdasarkan kebutuhan yang diidentifikasi, supervisor merencanakan program pelatihan yang sesuai. Ini melibatkan pemilihan topik, metode pelatihan, sumber daya yang diperlukan, dan jadwal pelaksanaan.

 

  • Supervisor memilih metode pelatihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan preferensi karyawan. Metode pelatihan dapat berupa pelatihan langsung, pelatihan online, mentoring, pembelajaran berbasis proyek, atau seminar dan workshop.

 

  • Supervisor bertanggung jawab untuk mengorganisir dan memfasilitasi sesi pelatihan. Ini melibatkan menyampaikan materi, mengelola waktu, memberikan contoh, dan menyediakan kesempatan bagi karyawan untuk berlatih dan bertanya.

 

  • Selama dan setelah pelatihan, supervisor memberikan umpan balik kepada karyawan tentang kemajuan mereka dan kualitas partisipasi. Umpan balik konstruktif membantu karyawan memperbaiki keterampilan mereka dan memotivasi mereka untuk belajar lebih lanjut.

 

  • Supervisor melakukan evaluasi terhadap hasil pelatihan untuk menilai efektivitas program. Ini dapat dilakukan melalui tes, kuis, proyek, atau observasi kinerja di tempat kerja.

 

  • Setelah pelatihan, supervisor dapat memberikan dukungan tambahan kepada karyawan melalui pendampingan dan pembinaan. Hal ini melibatkan memberikan arahan, memberikan kesempatan untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari, dan memberikan umpan balik yang terus-menerus.

 

  • Supervisor mengevaluasi dampak pelatihan terhadap kinerja karyawan dan tujuan organisasi. Jika diperlukan, program pelatihan dapat disesuaikan atau ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.

 

  • Selain pelatihan untuk tugas-tugas tertentu, supervisor juga harus mendukung pengembangan karir karyawan secara keseluruhan. Ini bisa melibatkan pembicaraan tentang tujuan karier, rencana pengembangan individu, dan penempatan di proyek-proyek yang memungkinkan pertumbuhan profesional.

 

  • Supervisor berperan penting dalam mempromosikan budaya pembelajaran di tempat kerja. Mendorong karyawan untuk terus belajar, berbagi pengetahuan, dan mencari peluang untuk meningkatkan keterampilan mereka secara proaktif.

 

4. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh supervisor untuk menilai kualitas dan kuantitas kinerja seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka di tempat kerja. Proses ini melibatkan langkah-langkah berikut:

 

  • Supervisor menetapkan kriteria atau standar yang akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan. Kriteria ini dapat mencakup aspek-aspek seperti kualitas kerja, produktivitas, kemampuan interpersonal, kreativitas, inisiatif, dan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan.

 

  • Sebelum memulai penilaian, supervisor harus mengkomunikasikan harapan dan tujuan kepada karyawan dengan jelas. Hal ini memastikan bahwa karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka dan dapat fokus pada aspek-aspek yang relevan selama proses penilaian.

 

  • Supervisor mengumpulkan data tentang kinerja karyawan dari berbagai sumber, termasuk observasi langsung, laporan kerja, hasil proyek, umpan balik dari rekan kerja atau pelanggan, dan pencapaian terhadap tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

 

  • Supervisor menggunakan berbagai metode evaluasi untuk menilai kinerja karyawan. Metode ini bisa termasuk tinjauan kinerja tahunan, evaluasi 360 derajat, skala penilaian, rubrik penilaian, atau pencatatan berbasis perilaku.

 

  • Supervisor mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan aspek-aspek kualitatif (misalnya, kemampuan dalam menyelesaikan tugas, kerjasama tim, dan inovasi) dan kuantitatif (misalnya, jumlah pekerjaan yang diselesaikan, waktu yang dihabiskan untuk tugas tertentu, dan angka-angka kinerja).

 

  • Setelah data kinerja dikumpulkan, supervisor menganalisis dan menginterpretasikannya untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang kinerja karyawan. Hal ini melibatkan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang mungkin dihadapi karyawan.

 

  • Supervisor memberikan umpan balik kepada karyawan tentang hasil evaluasi kinerja mereka. Umpan balik ini mencakup pengakuan atas pencapaian yang baik serta saran perbaikan untuk mengatasi area-area yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

 

  • Berdasarkan hasil evaluasi, supervisor dan karyawan bersama-sama membuat rencana pengembangan yang mencakup langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kinerja karyawan di masa depan. Rencana ini dapat mencakup pelatihan tambahan, pembinaan, atau penugasan proyek-proyek yang relevan.

 

  • Supervisor menggunakan hasil evaluasi untuk membuat keputusan terkait penghargaan, promosi, penugasan, atau pengembangan karir karyawan. Keputusan ini harus adil, objektif, dan didasarkan pada data yang diperoleh selama proses penilaian.

 

  • Setelah evaluasi kinerja, supervisor terus memantau kinerja karyawan secara berkala untuk memastikan bahwa rencana pengembangan dilaksanakan dengan baik dan karyawan terus meningkatkan kinerja mereka sesuai dengan harapan.

 

Buku Sakti Manager & Supervisor

https://cdnwpseller.gramedia.net/wp-content/uploads/2024/04/button_cek-gramedia-com.png

 

5. Penyelesaian Masalah dan Konflik

Proses ini dimulai dengan penetapan kriteria penilaian yang jelas, yang mencakup aspek-aspek seperti produktivitas, kualitas kerja, kemampuan interpersonal, dan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan.

Selanjutnya, supervisor mengumpulkan data kinerja dari berbagai sumber, termasuk observasi langsung, laporan kerja, dan umpan balik dari rekan kerja atau pelanggan. Dengan menggunakan metode evaluasi yang sesuai, supervisor menganalisis data tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang kinerja karyawan, yang kemudian digunakan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.

Berdasarkan hasil evaluasi, supervisor bersama karyawan membuat rencana pengembangan yang mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja di masa depan.

Proses penilaian kinerja tidak hanya membantu supervisor dalam mengambil keputusan terkait penghargaan dan promosi, tetapi juga memungkinkan karyawan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka serta mengembangkan potensi mereka sesuai dengan tujuan organisasi.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Dengan demikian, penilaian kinerja merupakan instrumen penting dalam manajemen sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja individu dan keseluruhan organisasi.

 

6. Motivasi dan Dukungan

Seorang supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi faktor-faktor motivasi individu dalam timnya dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk menjaga semangat dan produktivitas mereka.

Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memberikan pengakuan atas pencapaian karyawan, memberikan umpan balik yang positif, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.

Selain itu, supervisor juga dapat menyediakan peluang pengembangan karier, memberikan tantangan baru, dan mendengarkan masukan dari karyawan. Dengan memberikan motivasi yang tepat dan dukungan yang kuat, seorang supervisor dapat membantu karyawan merasa dihargai dan terdorong untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka.

Hal ini tidak hanya meningkatkan kinerja individu, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang positif dan produktif di seluruh organisasi.

 

7. Manajemen Waktu dan Penjadwalan

Seorang supervisor bertanggung jawab untuk mengatur jadwal kerja timnya, mengalokasikan waktu dengan bijaksana, dan memastikan bahwa tugas-tugas yang diberikan diselesaikan tepat waktu.

Proses ini melibatkan identifikasi prioritas, penentuan waktu yang tepat untuk setiap tugas, dan pengaturan jadwal yang memungkinkan karyawan untuk bekerja secara efektif. Selain itu, supervisor juga harus memperhitungkan faktor-faktor seperti ketersediaan sumber daya, kebutuhan proyek, dan batas waktu yang telah ditetapkan.

Dengan manajemen waktu yang baik, seorang supervisor dapat membantu karyawan mengoptimalkan penggunaan waktu mereka, menghindari penundaan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Hal ini tidak hanya menguntungkan individu dan tim, tetapi juga memastikan pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efisien.

 

8. Komunikasi

Seorang supervisor harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat waktu kepada anggota timnya, baik itu berupa instruksi, tujuan proyek, atau umpan balik terkait kinerja.

Selain itu, supervisor juga harus mendengarkan dengan aktif dan memperhatikan kebutuhan serta masukan dari karyawan. Komunikasi yang efektif juga melibatkan kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif, memberikan dukungan moral, dan memfasilitasi diskusi terbuka di antara anggota tim.

 

9. Keamanan dan Kesehatan Kerja

Supervisor memiliki peran penting dalam memastikan bahwa semua prosedur keamanan dan protokol K3 dipatuhi oleh anggota timnya. Ini melibatkan identifikasi potensi risiko di tempat kerja, seperti bahaya fisik, kimia, biologis, maupun ergonomi, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.

Dalam kasus kecelakaan atau insiden, supervisor harus bertindak cepat untuk memberikan pertolongan pertama dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang. Supervisor juga memiliki peran dalam menyelidiki penyebab insiden dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.

 

10. Pengambilan Keputusan

Supervisor juga harus mempertimbangkan nilai-nilai perusahaan, kebutuhan tim, dan tujuan organisasi dalam mengambil keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan yang efektif juga memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan cepat dan tepat.

Dengan menjalankan proses pengambilan keputusan secara hati-hati dan berdasarkan data yang akurat, seorang supervisor dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil mendukung kesuksesan tim dan mencapai tujuan organisasi dengan efektif.

 

Grameds, itulah tugas utama seorang supervisor dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan. Tak hanya sekedar memberikan pengawasan, namun seorang supervisor juga harus mampu untuk memberikan arahan hingga menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan agar tujuan perusahaan tercapai. Grameds bisa mempelajari dasar-dasar kepemimpinan melalui buku pengembangan diri di Gramedia.com.



Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    92% 92% 1.4k / 1.5k
  • Tidak
    7% 7% 117 / 1.5k


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu