in , ,

Investasi Saham dan Reksadana: Apa Perbedaannya?

Perbedaan Saham dan Reksadana – Pandemi telah mengubah tatanan kehidupan banyak orang terutama dari sisi ekonomi. Keprihatinan tersebut juga disampaikan oleh IMF pada Maret 2020. Dalam rilisnya, IMF menyebut bahwa wabah Covid-19 yang semula hanya krisis kesehatan berubah menjadi krisis ekonomi.

Tak hanya mengguncang situasi ekonomi global, pandemi juga berdampak pada minusnya pertumbuhan ekonomi nasional. Survei yang dirilis oleh Global Entrepreneurship Monitor tahun 2020 mengungkapkan bahwa 80 persen responden Indonesia berusia 18-64 tahun kehilangan pendapatan rumah tangga pada tingkat makro akibat pandemi.

Dunia yang berkembang dengan sangat dinamis menimbulkan berbagai ketidakpastian. Situasi pandemi membuktikan bahwa manusia harus mempersiapkan tabungan, dana darurat, atau investasi yang setidaknya bisa mendukung perekonomian dalam beberapa waktu ke depan.

Investasi pun menjadi topik yang semakin diminati belakangan ini. Diskusi mengenai investasi juga mulai menjamur di berbagai platform media sosial. Investasi tidak lagi dipandang sebagai gaya hidup, tapi dilihat sebagai kewajiban dan kebutuhan.

Ada berbagai macam instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan. Saham dan reksadana merupakan jenis investasi yang turut mendapat perhatian lebih dalam proses investasi. Nah, sebelum memulai investasi, Grameds dapat memperhatikan penjabaran berikut mengenai saham dan reksadana!

https://www.pexels.com/

Pengertian Saham dan Reksadana

Pengertian saham menurut Budi Rahardjo dalam buku Jeli Investasi Saham ala Warren Buffet adalah surat bukti atas kepemilikan suatu perusahaan. Sedangkan William Hartanto dalam buku The Tao of Bandarmology menjelaskan saham sebagai bentuk kepemilikan perusahaan tanpa ada tanggung jawab dari si pemegang saham terhadap perusahaan tersebut. Dari dua penjelasan tersebut kita mengetahui bahwa jika kita memiliki saham di suatu perusahaan, maka kita memiliki bagian atas kepemilikan perusahaan tersebut.

Belvin Tannadi dalam buku Ilmu Saham: Pengenalan Analisis Teknikal memaparkan bahwa kepemilikan dalam saham atas suatu perusahaan meliputi keseluruhan aset perusahaan, dimulai dari modal bersih, laba yang dihasilkan, hingga utang yang dimiliki perusahaan dan lain-lain.

Melalui pembelian  saham di suatu perusahaan, tidak berarti kita memiliki seluruh aset di perusahaan tersebut. Besarnya kepemilikan ditentukan oleh persentase saham yang kita miliki dari total keseluruhan saham perusahaan.

Contohnya, apabila kita memiliki 5 persen saham di perusahaan Google, maka kita berhak atas 5 persen dari total keseluruhan aset Google. Hak milik perusahaan beserta keuntungan yang kita dapatkan ini berwujud dividen (pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh direksi dalam rapat pemegang saham untuk dibagikan kepada para penanam saham).

Selain berhak atas keuntungan perusahaan, investor atau pemegang saham juga berhak ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS adalah pertemuan yang diikuti oleh para pemegang saham di suatu perusahaan untuk membahas topik rutin berkaitan dengan performa perusahaan.

RUPS juga bisa diadakan saat terjadi permasalahan genting yang membutuhkan keputusan segera. Apabila dibutuhkan pemungutan suara atas suatu keputusan dalam RUPS, pemegang saham juga memiliki hak suara yang banyaknya disesuaikan dengan jumlah lembar saham yang dimiliki.

Tidak semua perusahaan menyediakan atau menerbitkan saham. Kita hanya bisa membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka. Biasanya perusahaan yang mengubah statusnya menjadi terbuka (go public) membutuhkan dana tambahan dan mencarinya lewat pasar modal.

tombol beli buku

Dari sisi perusahaan, saham dijadikan jalan atau cara untuk mendapatkan sumber pendanaan. Misalnya Perusahaan A membutuhkan dana untuk ekspansi bisnis, Perusahaan A akhirnya menjual aset perusahaan lewat surat atau saham. Dengan menerbitkan saham, perusahaan bisa mendapatkan suntikan dana jangka panjang yang nantinya akan dikembalikan dengan imbalan uang tunai kepada investor atau pembeli saham.

Sementara itu, reksa dana adalah instrumen investasi lain yang cukup berbeda dengan saham. Merujuk pada Undang-Undang Pasar Modal (UU PM) No. 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke portofolio efek oleh Manajer Investasi. Rudiyanto dalam buku Reksa Dana: Pahami, Nikmati, reksa dana adalah produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga bisa melakukan kegiatan penghimpun dana dari masyarakat.

Singkatnya, apabila kita membelanjakan sejumlah dana yang kita miliki untuk membeli reksa dana, maka kita mempercayakan dana tersebut untuk dialokasikan kepada berbagai macam instrumen investasi yang tersedia seperti saham, obligasi atau sekuritas lainnya. Uang yang ada dalam instrumen reksa dana merupakan dana gabungan dari beberapa investor. Pengelolaan reksa dana ini tidak dilakukan oleh investor sendiri, tapi oleh pihak yang memahami seluk beluk investasi atau disebut dengan Manajer Investasi.

Manajer Investasi (MI) berupa perusahaan sementara orang yang bekerja di dalamnya disebut Wakil Manajer Investasi (WMI). Penyelenggaraan reksa dana diawasi dengan ketat oleh OJK, untuk itu baik MI dan WMI harus mendapatkan izin dari OJK setelah lolos dari serangkaian fit and proper test. Pengawasan yang dilakukan oleh OJK bertujuan untuk menjamin keberlangsungan reksa dana berjalan secara aman dan sehat. Oleh sebab itu, OJK juga perlu memastikan pihak-pihak yang mengelola investasi reksa dana memiliki kompetensi dan integritas.

tombol beli buku

Perbedaan Saham dan Reksadana

Berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara investasi saham dan reksadana.

1. Risk and Return

Setiap investasi memiliki risiko dan pengembalian yang paralel. Reksa dana memiliki risiko atau potensi kerugian yang rendah, sehingga keuntungan yang diperoleh juga rendah (low risk, low return).

Hal ini cukup berbeda dengan investasi saham yang bisa meraup keuntungan besar saat berada dalam performa terbaik. Namun, para investor saham juga perlu berhati-hati karena saham dapat menimbulkan potensi kerugian yang besar. Hal ini disebabkan oleh sifat saham yang merupakan investasi dengan risiko tinggi (high risk, high return). Bahkan, tak jarang ditemukan orang yang mengalami keterpurukan ekonomi karena mengalami kerugian besar saat berinvestasi saham.

2. Periode Pencairan

Investasi dalam bentuk saham memiliki jangka waktu yang lebih fleksibel dibandingkan dengan reksa dana. Investor saham tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggu dana dicairkan. Selain itu sebagai pemain tunggal, investor saham juga bebas melakukan aktivitas jual-beli terhadap saham yang dimilikinya kapanpun.

Investasi reksa dana masuk dalam kategori investasi jangka menengah hingga jangka panjang sehingga harus menunggu periode waktu tertentu untuk mencairkan dana, biasanya dalam kisaran tahunan terhitung sejak tanggal transaksi investasi dilakukan. Pencairan dana juga dilakukan melalui perantara dalam hal ini MI yang membuat prosesnya memakan waktu lebih lama daripada pencairan dana hasil investasi saham.

3. Nominal Modal Minimum

Investasi saham membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan dengan reksa dana. Biasanya calon investor saham membutuhkan setidaknya 5 juta rupiah untuk pembukaan rekening. Sebelum melakukan investasi saham, kita harus melakukan perhitungan rasio pendapatan terhadap pengeluaran, cicilan, dana darurat, dan asuransi.

Reksa dana menawarkan nominal minimum investasi yang sangat menarik bahkan mulai dari 50 ribu rupiah. Apabila kita memiliki modal yang kecil untuk memulai investasi, reksa dana bisa menjadi salah satu pilihan alternatif.

tombol beli buku

4. Instrumen Investasi

Saham adalah surat atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Merujuk pada penjelasan tersebut, instrumen atau objek yang diinvestasikan dalam bentuk saham berupa aset perusahaan seperti modal bersih, laba, maupun hutang.

Uang yang diinvestasikan untuk reksa dana akan dikonversikan ke dalam berbagai macam produk investasi seperti surat hutang, obligasi, deposito, dan efek lainnya. Keuntungan atau kerugian yang diterima dari suatu investasi reksa dana nantinya akan dibukukan ke dalam “Nilai Aktiva Bersih” (NAB).

5. Pengelola

Pengelola dana antara saham dan reksa dana memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, reksa dana tidak diurus sendiri melainkan dikelola oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi perihal investasi, yaitu MI dan WMI. Segala keputusan yang akan diambil terkait reksa dana yang kita miliki juga harus melalui kedua instrumen tersebut.

Sedangkan dana yang dikonversikan dalam bentuk saham dikelola sendiri sepenuhnya oleh investor. Untuk memastikan investor mendapatkan keuntungan maksimum, seorang investor saham harus mengalokasikan waktu untuk memantau pergerakan saham. Meskipun dikelola sendiri, investor saham tetap dapat meminta pendapat pialang atau bahkan mempekerjakan seorang analis. Namun, investor saham tetap memiliki kendali penuh atas segala keputusan yang berkaitan dengan saham yang diinvestasikannya.

6. Proses Analisis

Investasi reksa dana sering disebut cocok untuk dilakukan oleh orang awam yang tidak memiliki pengetahuan investasi sekalipun. Sebab, reksa dana yang kita miliki akan dikelola oleh ahlinya. Ini membuat investor reksa dana tidak perlu repot memikirkan atau menakar keuntungan dan kerugian yang mungkin diperoleh sebab MI akan memberikan laporan terkait reksa dana yang kita miliki.

Kesulitan berbeda dialami seorang investor saham dalam menganalisis performa saham yang dimilikinya. Penyebabnya adalah kedudukan seorang investor saham sebagai pemain tunggal yang berarti ia memiliki kendali penuh atas saham yang dimilikinya, dari mulai menjual, membeli, menahan, hingga mencairkan dana. Untuk itu, seorang investor saham perlu mempelajari atau memahami bagaimana pergerakan saham sehingga investasi saham yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan maksimum.

7. Biaya

Reksa dana adalah jenis investasi yang mengandalkan jasa atau pihak ketiga, sehingga ada biaya yang dibebankan. Biaya ini bisa dikenakan saat investor hendak membeli atau menjual reksa dana. Besaran biaya disesuaikan dengan instrumen reksa dana dan kesepakatan yang biasanya sudah ditetapkan oleh MI sebelumnya.

Sementara itu, investasi saham bebas dari biaya yang dikenakan terhadap produk. Namun, jika investor saham menggunakan jasa pialang atau broker, maka sudah pasti ada biaya yang harus dibayarkan.

8. Pajak

Pajak yang dikenakan terhadap investasi reksa dana dimasukkan dalam perhitungan NAB. Dengan demikian, reksa dana bebas dari pajak langsung atas keuntungan yang diperoleh. Namun, setiap laba yang dihasilkan dari investasi reksa dana harus dilaporkan dalam SPT tahunan.

Hal ini cukup berbeda dengan investasi saham yang dikenakan dua jenis pajak sesuai perundang-undangan yang berlaku. Pajak yang pertama dikenakan saat investor melakukan transaksi investasi saham. Besar pajak ini adalah 0,1 persen dari jumlah bruto nilai transaksi. Pajak yang kedua dikenakan saat kita menghasilkan dividen. Besar pajak ini adalah 10 persen dari penghasilan bruto.

tombol beli buku

Macam-Macam Saham dan Reksadana

Saham dan reksadana terbagi lagi ke dalam beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis saham.

Macam-Macam Saham

Berdasarkan Kepemilikan

  • Saham Biasa (Common Stocks)

Saham biasa adalah tipe saham yang klaim kepemilikannya didasarkan pada keuntungan dan kerugian yang diperoleh suatu perusahaan. Pemilik saham jenis ini memiliki kewajiban terbatas. Jika perusahaan dinyatakan pailit, ia akan mendapatkan prioritas paling akhir selama proses likuidasi keuntungan. Namun, jika perusahaan tersebut mengalami kerugian, maka pemegang saham jenis ini hanya perlu menanggung kerugian sesuai dengan nominal dana awal yang diinvestasikan.

  • Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen sering juga disebut sebagai gabungan saham biasa dan saham obligasi. Hal ini dikarenakan saham preferen bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti halnya bunga obligasi. Letak perbedaan saham preferen dengan saham biasa adalah tingkat suku bunga atau laba yang diperoleh. Perbedaan lainnya adalah, pemegang saham preferen mendapatkan prioritas saat berlangsungnya likuidasi tidak seperti pemegang saham biasa.

tombol beli buku

Macam-Macam Reksa Dana

  • Reksa Dana Saham

Menurut Buddy Setianto dalam buku Berinvestasi di Reksa Dana: Mengenal Jenis, Metode Valuasi, Kinerja dan Strategi Seleksi, reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas. Efek saham biasanya menghasilkan potensi keuntungan paling tinggi, sehingga memiliki risiko yang sama tingginya.

  • Reksa Dana Campuran

Menurut Ryan Filbert Wijaya dalam buku Menjadi Kaya & Terencana dengan Reksa Dana, definisi reksa dana campuran adalah reksa dana yang menginvestasikan dananya pada efek ekuitas (saham) dan efek utang (obligasi dan deposito) dengan komposisi yang tidak termasuk kategori reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, maupun reksa dana pasar uang.

  • Reksa Dana Pendapatan Tetap

Merujuk peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat hutang. Reksa dana jenis ini memiliki risiko sedikit lebih besar dibandingkan reksa dana pasar uang, tapi lebih rendah daripada reksa dana campuran atau saham.

  • Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang melakukan investasi 80 persen pada efek pasar uang yang bersifat utang dengan periode waktu kurang dari satu tahun. Mayoritas dana yang diinvestasikan dalam reksa dana pasar uang dialokasikan pada aset negara, sehingga memiliki risiko paling rendah karena jaminan pengembalian yang tinggi.

  • Reksa Dana Index

Reksa dana index adalah reksa dana yang hasil investasinya sesuai dengan index tertentu. Reksa dana jenis ini memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan reksa dana lainnya yaitu dikelola dengan pasif karena tidak memerlukan analisis komprehensif dari MI.

tombol beli buku

Kesimpulan

Investasi saham maupun investasi reksa dana memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Pada dasarnya, investasi saham jauh lebih rumit tapi menjanjikan keuntungan yang tinggi begitupun dengan potensi kerugian yang membayangi. Fakta ini berlawanan dengan investasi reksa dana yang memiliki karakteristik low risk, low return.

Apabila Grameds hendak memulai investasi tanpa pengetahuan yang memadai, maka dapat memulainya dengan investasi reksa dana. Namun, Grameds juga bisa memilih investasi saham apabila senang mengambil risiko dan tertantang untuk mempelajari seluk-beluk saham.

Penulis: Anendya Niervana



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.