in

Rekomendasi Film Korea Sedih yang Bikin Kamu Banjir Air Mata!

Film Korea Sedih – Korea selain terkenal dengan drama dan Kpopnya, juga banyak menghasilkan film-film berkualitas setiap tahunnya, bahkan ada yang sampai diadaptasi ke kelas Hollywood. Tema-tema dalam film yang diangkat ke layar lebar juga sangat beragam. Mulai dari tentang keluarga, persahabatan, romansa percintaan, serta potongan kehidupan.

Para pelaku industri hiburan Negeri Gingseng juga selalu berhasil membuat karya yang mempengaruhi emosi setiap penontonnya. Dari mulai alur cerita, premisnya, sampai penokohannya kerap membuat para penggemarnya berlinangan air mata. Ini juga yang membuat film Korea sedih memiliki tempat di hati penggemarnya.

Biasanya, film Korea sedih yang berkisah tentang keluarga sering menjadi pilihan untuk ditonton, karena kemampuannya menyentuh perasaan penonton secara mendalam. Meskipun membuat banjir air mata, menonton film Korea sedih ternyata bisa membuat seseorang menjadi lebih nyaman untuk mengekspresikan emosinya, lho! Dan menonton film Korea sedih membuat kita mendapatkan banyak pelajaran hidup. Tapi, banyak juga lho orang-orang yang menghindari menonton film sedih yang menguras air mata, mereka lebih memilih nonton film yang memancing tawa untuk menguapkan beban mereka.

Bukan hanya cerita fiksi semata, ada juga film Korea sedih yang ternyata diambil berdasarkan kisah nyata. Jadi, tidak heran kalau alur cerita film Korea sedih bisa bikin kalian nangis bombay saat menontonnya!

Waktu terbaik untuk menonton film biasanya di malam hari, ketika kita sudah menemukan waktu yang senggang. Berikut rekomendasi film Korea sedih yang bisa kamu tonton. Saat menonton, jangan lupa siapkan tisu, ya!

1. Miracle in Cell No.7

Film Korea sedih ini tentang ayah dan anak yang bakal bikin penontonnya banjir air mata. Film Korea sedih ini menjadi sangat legendaris pada masanya.

Menceritakan tentang Lee Yong Goo, seorang ayah yang memiliki keterbelakangan mental. Namun, nasib nahas menimpanya, ia dituduh melakukan pelecehan seksual serta pembunuhan pada seorang anak perempuan dari Kepala Badan Kepolisian Nasional. Yong Goo pun pada akhirnya dipenjara dan dijatuhi hukuman mati. Yong Goo sendiri memiliki seorang anak perempuan yang sangat pintar berusia 6 tahun bernama Ye Seung.

Kondisi Yong Goo yang cacat, polisi segera memanfaatkannya, dengan memaksanya untuk mengakui kejahatan, sambil mengabaikan bukti-bukti yang sebenarnya bisa membebaskannya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Yong Goo pun dipenjara dan ditempatkan di sel No.7, yang merupakan sel paling keras di penjara dengan keamanan yang maksimum. Yong Goo berbagi sel penjara dengan lima narapidana lainnya.

Beruntungnya, ketika Yong Go berada di penjara, teman-teman sesama tahanannya sangat baik padanya. Teman-teman tahanannya membantu Yong Goo dengan cara menyelundupkan Ye Seung ke sel tahanan agar ayah dan anak itu bisa bertemu.

Putr Yong Goo, Ye Seung sangat mencintai ayahnya. Hingga saat Ye Seung besar, ia berkuliah di fakultas hukum. Ia memiliki ambisi untuk membuktikan kalau ayahnya tidak bersalah. Akhirnya Ye Seung bisa membuktikan kebenaran pada kasus ayahnya itu.

2. Kim Ji-Young: Born 1982

Wah, kalau menonton film ini jangan lupa untuk menyiapkan tisu ya, Grameds! Karena film Korea sedih yang dibintangi oleh Gong Yoo dan Jung Yu Mi ini bakal menguras habis air mata kamu. Film Korea sedih Kim Ji-Young: Born 1982 menceritakan kisah tentang seorang wanita yang bernama Kim Ji-Young yang terpaksa keluar dari pekerjaannya karena hamil dan mengharuskannya untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

Sebagai seorang wanita biasa yang berusia 30-an, Kim Ji-Young sering merasa berat dalam menjalani kesehariannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Meskipun ia telah menikah dengan pria yang sangat ia cintai, tapi di sisi lain ia harus berusaha keras untuk membesarkan anak perempuan mereka. Karena itu yang membuatnya meninggalkan banyak hal di dalam hidupnya. Ia merasa tertekan dengan kebiasaan yang dijalaninya saat menjadi seorang ibu rumah tangga saja.

Ji Young berusaha untuk meyakini dan mengelak dari kenyataan bahwa dirinya baik-baik saja. Akan Tetapi, suaminya, Dae-Hyeon memperhatikan kalau kehidupannya sekarang telah membebani istrinya lebih dari yang ia sadari. Ji Yeong juga mulai menunjukkan sikap yang aneh, seolah kehilangan jati dirinya.

Lama kelamaan, Ji-Young mulai berbicara bahkan berperan menjadi seperti orang lain, kadang ia berbicara seperti ibunya, kadang seperti kakak perempuannya, neneknya, bahkan teman-temannya. Merasa istrinya berubah seperti menjadi orang lain, Dae-Hyeon memutuskan untuk pergi ke psikiater, untuk mengonsultasikan apa yang menjadi penyebab tertekannya Ji-Young.

Meskipun film Korea sedih Kim Ji-Young: Born 1982 sempat memicu kontroversi karena dianggap simbol perjuangan perempuan di tengah patriarki Korea Selatan, tapi film ini mencatat satu juta penonton dalam beberapa hari tayang.

Budaya patriarki memang masih melegitimasi dari berbagai aspek kehidupan. Banyak wanita yang sebenarnya memiliki posisi penting di dalam masyarakat maupun negara, tidak selalu mendapatkan apresiasi mengenai peran serta kemampuannya tersebut.

Hal tersebut tidak hanya menutup akses perempuan dalam berpartisipasi di ruang publik, tapi juga menyebabkan diskriminasi kepada perempuan. Buku yang membahas tentang budaya patriarki ini salah satunya adalah buku Perempuan: di Tengah Masyarakat & Budaya Patriarki.

Film Korea sedih Kim Ji-Young: Born 1982 diangkat dari novel karya Cho Nam-Joo yang berjudul sama dengan filmnya, yaitu Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982. Di dalam novel ini diceritakan bahwa sosok wanita yang mengalami diskriminatif dalam hidupnya. Di tengah kehidupan yang masih sangat menjunjung budaya patriarki, sebagai perempuan biasa ia harus tegar dan berusaha berjuang dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

Beragam permasalahan muncul, membuatnya merasakan kesedihan yang amat mendalam sebagai perempuan, dan berakhir dengan terjebak dalam perasaan depresi. Melalui novel dan film ini, kita disadarkan bahwa masalah diskriminasi dan kesetaraan gender masih menjadi tugas yang sangat berat untuk diselesaikan.

 

 

3. Wedding Dress

Wedding Dress merupakan sebuah film Korea sedih yang mengisahkan tentang Go Eun (Song Yoon Ah), seorang desainer gaun pengantin sekaligus seorang ibu tunggal. Ia didiagnosis terkena kanker lambung parah dan hanya diperkirakan akan hidup dalam waktu yang tidak lama lagi.

Go-Eun sebagai ibu berusaha untuk menyembunyikan penyakitnya itu dari putri semata wayangnya yang bernama Jang So-Ra (Kim Hyang-Gi). Jang So-Ra sendiri merupakan anak yang mengidap Obsessive Compulsive Disorder yang membuatnya tidak mau berbagi makanan dan minuman bersama orang lain.

Hal tersebut yang membuat So-Ra dikucilkan oleh teman-teman di sekolahnya. Sepintar apapun sang ibu menyembunyikan penyakitnya, lama kelamaan, gadis kecil ini menyadari akan perubahan yang terjadi pada ibunya dan pada akhirnya mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.

Saat mengetahui umurnya tidak akan lama lagi, Go-Eun berusaha untuk menjadi ibu yang baik. Ia rajin menjemput So-Ra sekolah, berlatih memasak, mengajak So-Ra bermain di taman. Hingga pada akhirnya, Go Eun pun memiliki tekad untuk merancang sebuah gaun pengantin untuk sang putri yang akan ia kenakan di hari spesialnya kelak.

Ketika menonton film ini, cerita yang disuguhkan mampu mengaduk-aduk emosi penontonnya, sehingga tanpa sadar kita akan hanyut dalam cerita.

4. The Preparation

Film Korea sedih selanjutnya adalah The Preparation. Film Korea sedih ini benar-benar bikin kamu banjir air mata! Film Korea sedih The Preparation berhasil membuat penontonnya terhanyut pada jalan cerita yang sederhana tapi melekat.

Film Korea sedih The Preparation mengisahkan tentang seorang ibu yang bernama Ae Soon yang diperankan oleh Ko Du Shim, yang tinggal bersama dengan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus bernama In Kyoo yang diperankan oleh Kim Sung Kyun. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Ae Soon membuka sebuah toko yang menjual makanan kecil.

Penghasilan yang ia dapatkan memang tidak seberapa, namun ia mampu mengolahnya dengan baik. Ia bekerja keras agar bisa bertahan hidup bersama putra tercintanya setelah suaminya meninggal dunia.

Anak laki-lakinya yang berkebutuhan khusus ini tidak bisa hidup dengan mandiri, yang ia ketahui hanyalah makan, tidur, dan juga bermain. Setiap harinya, In Kyoo selalu ikut ibunya bekerja. Hingga suatu hari, kenyataan pahit menimpa ke kehidupan mereka. Ae Soon mendapati kenyataan kalau dirinya terkena penyakit kanker dan hidupnya tak akan lama lagi.

Karena hal itu, ia berusaha keras untuk melatih In Kyoo agar bisa hidup mandiri. Ae Soon ingin anak bungsunya itu tidak bergantung pada orang lain jika nanti dirinya sudah tiada. Tidak hanya mendidik untuk bisa mandiri, Ae Soon juga mengajari putranya untuk bisa menerima kenyataan, sepahit apapun keadaan yang menimpanya.

Setelah itu, hidup In Kyoo pun mengalami banyak perubahan, sang ibu pun merasa ia bisa pergi meninggalkan anaknya dengan tenang.

Nothing last forever, termasuk kebersamaan kita bersama orang-orang yang kita kasihi, karena kebersamaannya memang tidak abadi untuk selamanya. Perpisahan terjadi bisa karena kemauan dari diri sendiri untuk pergi atau karena ada sesuatu yang lebih besar di luar kendali kita yang telah mengaturnya sedemikian rupa.

Seperti kisah dalam novel Please Look After Moom. Novel yang berkisah tentang seorang ibu yang hilang saat perjalanan berkunjung ke rumah salah satu anaknya. Semua keluarga mencarinya, mulai dari menyebarkan pamflet hingga mengunjungi tempat-tempat yang mungkin dikunjungi oleh sang ibu. Tapi semuanya tidak membuahkan hasil, sang ibu belum juga ditemukan.

 

5. Hope

Film Korea sedih selanjutnya adalah Hope. Film Korea sedih ini diangkat dari kisah nyata. Film ini mengisahkan tentang seorang anak perempuan yang masih berusia 8 tahun bernama Sowon (Lee Re) mengalami tindakan asusila oleh seorang pria dewasa. Ia digambarkan sebagai anak perempuan yang pintar dan juga ceria. Ia juga merupakan salah satu siswa sekolah yang memiliki antusias tinggi dalam belajar.

Pada suatu pagi dengan cuaca hujan, Sowon terlambat masuk ke sekolah karena mengalami beberapa kendala. Ibunya Mi Hee (Uhm Ji Won) sibuk membuka toko kecil yang ada di rumahnya, sedangkan ayahnya Dong Hoon (Sol Kyung Gu) tengah bersiap untuk berangkat kerja di pabrik.

Saat perjalanan menuju ke sekolah, Sowon dihampiri oleh sang ibu yang bermaksud untuk mengantarkan putrinya ke sekolah, namun ditolah oleh sang anak. Akhirnya Sowon berangkat ke sekolah sendiri. Di tengah perjalanan menuju sekolah, ia bertemu dengan lelaki yang memintanya dipayungi, lalu Sowon dibawa lelaki itu ke sebuah gedung pembangunan yang berada dekat sekolah Sowon.

Tak lama, Mi Hee dikejutkan dengan berita bahwa Sowon ditemukan dalam kondisi luka parah dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendapatkan pemeriksaan oleh kepolisian, pihak kepolisian mengalami kejanggalan dalam kasus ini.

Beberapa bagian tubuh Sowon mengalami goresan hingga kerusakan organ dari dubur hingga usus. Karena hal itu, Sowon pun harus menjalankan operasi untuk mengangkat usus besar dan usus halusnya. Sowon juga mengalami trauma berat.

Trauma yang dialaminya membuat Sowon enggan bertemu dan berbicara dengan laki-laki dewasa, termasuk ayahnya sendiri. Akhirnya, pihak rumah sakit menyarankan agar Sowon menjalani terapis.

6. Be With You

Grameds bisa membayangkan bagaimana sedihnya jika ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh orang yang disayangi? Hal yang menyedihkan ini dialami oleh Woo Jin dan putranya, akan kepergian dari sang istri, Soo Ah.

Film Korea sedih Be With You mengisahkan tentang seorang ayah tunggal yang mengasuh sendiri putra satu-satunya yang masih TK sejak ditinggal meninggal oleh sang istri yang bernama Ji Ho. Woo Jin yang tegar berusaha untuk memberikan perhatian, pengertian, serta kasih sayang kepada putra semata wayangnya itu.

Ia berusaha untuk tidak pernah menunjukkan rasa sedih yang ia alami dan selalu cerita di depan Ji Ho yang belum memahami tentang kematian ibunya. Akan Tetapi, pada suatu hari, Ji Ho mengatakan pada ayahnya kalau sang ibu akan kembali tepat saat hujan turun.

Kepercayaan Ji Ho didapatkan dari buku yang dimilikinya. Putranya yang bernama Ji-hoo sangat senang ketika hujan turun, dan ia sangat optimis ketika melihat hujan. Ia selalu menantikan musim hujan tiba, karena ia memiliki kenangan yang tak terlupakan dari kisah ibu penguin yang selalu ia baca berulang-ulang ketika ia merindukan sang ibu.

Sayangnya, hingga hujan berhenti, sang ibu yang dinantikannya tidak juga kunjung tiba. Woo Jin terpaksa membawa putranya pulang ke rumahnya.

Lalu, di perjalanan pulang, Woo Jin dikejutkan dengan sosok perempuan yang sangat mirip dengan mendiang istrinya sedang duduk terkulai. Dia sontak bingung karena jelas-jelas istrinya telah meninggal. Sedangkan Ji Ho, sangat merasa bahagia karena ibunya telah benar-benar kembali.

Namun, sosok perempuan yang mirip dengan So Ah itu tidak mengenali Woo Jin dan Ji Ho. Tapi, Ji Ho meminta kepada sang ayah untuk membawa ibunya pulang. Woo Jin pun tidak punya pilihan, ia membawa perempuan itu ke rumahnya. Dan, benar saja, perempuan itu tidak mengingat apapun.

Film Korea sedih Be With You memiliki alur yang maju mundur, tetapi ringan untuk ditonton. Menyajikan kisah yang menguras air mata dan disajikan dengan sangat apik karena kisah seorang anak yang sangat mengharapkan ibunya untuk kembali serta kisah percintaan Woo Jin dengan So Ah.

Itulah rekomendasi film Korea sedih yang bisa #SahabatTanpaBatas tonton di waktu senggang. Tidak hanya menampilkan cerita yang menarik, juga sinematografi yang bagus, terkadang banyak pesan moral yang disampaikan dengan film Korea sedih yang bertemakan melodrama. Agar informasi yang kamu miliki bisa #LebihDenganMembaca, yuk dapatkan buku-buku dari Korea di gramedia.com.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.