in

9 Rekomendasi Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa! Wajib Ditonton!

Sumber: Freepik Free Vector | Cinema movie illustration

Film Indonesia terbaik – Indonesia kerap menampilkan film Indonesia terbaik dengan berbagai macam genre. Mulai dari genre film horor, action, komedi, serta masih banyak lagi. Berikut ini beberapa rekomendasi film Indonesia terbaik yang dapat menjadi pilihan tontonan weekendmu.

Daftar Film Indonesia Terbaik

1. Dua Garis Biru

Film Indonesia terbaik
Sumber: phinemo.com

Film Indonesia terbaik pertama terbaik yang wajib kamu tonton adalah Dua Garis Biru. Tayangan layar lebar satu ini sendiri menceritakan mengenai kehidupan anak sekolah yang tokoh utamanya adalah Bima yang diperankan oleh Angga Aldi Yunanda serta Dara yang diperankan oleh Adhisty Zara.

Keduanya merupakan siswa SMA yang menjalin hubungan percintaan. Namun, masalah kemudian mulai terjadi ketika keduanya melakukan hal yang di luar batas. Ada banyak pesan moral yang dapat diambil dari Film ini, menjadikan Dua Garis Biru menjadi salah satu film yang wajib kamu tonton.

  • Judul Film: Dua Garis Biru
  • Sutradara: Film ini disutradarai oleh Gina S. Noer
  • Produksi Starvision
  • Pemeran: Angga Aldi Yunanda (memerankan Bima), Adhisty Zara (memerankan Dara), Lulu Tobing (memerankan Ibu Dara), Cut Mini Theo (memerankan Ibu Bima), Dwi Sasono (memerankan Ayah Dara), Arswendi Nasution (memerankan Ayah Bima), Rachel Amanda (memerankan Kakak Bima)
  • Tanggal tayang film: 11 Juli 2019
  • Durasi film: 1 jam 53 menit

2. 27 Steps of May

Film Indonesia terbaik
Sumber: Kompas.com

Selanjutnya, film terbaik Indonesia adalah 27 Steps of May yang juga dianggap menjadi film terbaik Indonesia. Film ini sendiri bercerita mengenai May sebagai seorang gadis berusia 14 tahun yang demikian ceria.

Namun, dengan semua kebahagiaannya dihapuskan oleh satu kejadian yang sangat memilukan hati. Saat May disiksa kemudian diperkosa pada malam hari setelah di wahana kora-kora di pusat permainan.

Sejak saat itu, May menjadi tidak pernah berbicara sepatah katapun kepada siapapun, termasuk diantaranya sang ayah. Jika ayahnya memaksa, ia akan menjadi histeris serta mengunci dirinya di kamar dan menyilet-nyilet tangannya. Hingga akhirnya rasa trauma ini ia coba alihkan ke atas ring tinju.

  • Judul Film: 27 Steps of May
  • Sutradara : Film ini disutradarai oleh Ravi Bharwani
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh Green Glow Pictures
  • Pemeran Raihaanun (memerankan May) Lukman Sardi (memerankan Ayah May) Henky Solaiman (memerankan Manajer tinju bawah tanah) Norman Akyuwen (memerankan Manajer tinju) Otig Pakis (memerankan Pelatih tinju) Andi Ardan Yunus (memerankan Pemerkosa) Nandang (memerankan Pemerkosa)
  • Tanggal tayang Film: 27 April 2019
  • Durasi Film: 112 menit

3. The Raid

Film Indonesia terbaik
Sumber: IMDb

Film Indonesia lainnya dengan predikat film terbaik ialah The Raid. Film bergenre action ini kemudian menjadi film Indonesia pertama yang berhasil menembus pasar internasional. Ceritanya yang sangat menegangkan kemudian menjadikan tayangan ini sangat diminati.

Sinema layar lebar ini sendiri bercerita mengenai Rama dan Jaka yang berada di dalam kelompok polisi elit. Mereka berdua kemudian menyerang apartemen di Jakarta untuk dapat menangkap seseorang yang menjadi incaran selama ini, yaitu Tama Riyadi.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Namun, penyerangan ini tak berjalan sesuai yang direncanakan. Mereka harus menghadapi anak buahnya seorang panglima tempur dari bos penjahat tersebut. Film ini sendiri dapat disaksikan di berbagai layanan streaming online.

  • Judul Film: The Raid
  • Sutradara: Film ini disutradarai oleh Ario Sagantoro
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh PT. Merantau Films
  • Pemeran Iko Uwais (memerankan Rama) Joe Taslim (memerankan Jaka) Pierre Gruno (memerankan Letnan Wahyu) Ray Sahetapy (memerankan Tama Riyadi) Yayan Ruhian (memerankan Mad dog) Hengky Solaiman (memerankan Ayah Rama) Fikha Effendi (memerankan Istri Rama)
  • Tanggal tayang Film 21 Maret 2012
  • Durasi Film = 101 menit

4. Cek Toko Sebelah

Film Indonesia terbaik
Sumber: Kompas.com

Kemudian, ada Cek Toko Sebelah sebagai salah satu Film terbaik Indonesia. Film ini kemudian memenangkan banyak sekali kategori di beberapa ajang penghargaan, di antaranya Indonesian Movie Actors Awards di kategori Film Terfavorit serta Pemeran Pendukung Pria Terfavorit (yang diperankan oleh Dion Wiyoko).

Lalu, Festival Film Bandung yang menang dalam kategori Film Bioskop Terpuji serta Penulis Skenario Terpuji (yang diperankan oleh Ernest Prakasa). Selanjutnya, Festival Film Indonesia yang menang di kategori Skenario Asli Terbaik (yang diperankan oleh Ernest Prakasa).

Bercerita mengenai seorang ayah yang mengelola toko miliknya. Ia kemudian menjadi dua orang anak bernama Erwin dan Yohan. Erwin sebagai anak kesayangan sang ayah. Karena ia kemudian mempunyai otak yang pintar serta bekerja di perusahaan besar. Sementara Yohan yang kurang disenangi oleh ayahnya karena pekerjaannya yang itu-itu saja.

Namun, akhir cerita ini menjadi sangat tidak disangka, karenanya tidak sesuai dengan yang ditebak oleh para penonton. Bagimu yang ingin menonton film ini, ada beberapa layanan streaming online yang menyediakan movie ini.

  • Judul Film: Cek Toko Sebelah
  • Sutradara Film Ernest Prakasa
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh PT Kharisma Starvision Plus
  • Pemeran: Ernest Prakasa (memerankan Erwin), Dion Wiyoko (memerankan Yohan), Chew Kinwah (memerankan Koh Afuk – Ayah Erwin dan Yohan) Adinia Wirasti (memerankan Ayu – Pacar Yohan) Gisella Anastasia (memerankan Natalie – Pacar Erwin)
  • Tanggal tayang Film adalah 28 Desember 2016
  • Durasi film 98 menit

5. Aruna dan Lidahnya

Film Indonesia terbaik
Sumber: tribunnewswiki

Jika kamu menyukai Kuliner, maka film ini dapat menjadi pilihan. Aruna dan Lidahnya bercerita mengenai persahabatan di antara dua wanita serta dua pria yang kehidupannya suka jalan-jalan serta mencicipi beragam kuliner. Mereka berjalan-jalan ke banyak tempat, seperti Jakarta, Surabaya, Pamekasan, Singkawang dan Pontianak.

Selain itu, film ini juga berfokus dengan penyelidikan kasus flu burung yang dilakukan oleh dua orang di antara mereka.

  • Judul Film: Aruna dan Lidahnya
  • Sutradara: Film ini disutradarai oleh Edwin
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh Palari Films
  • Pemeran Dian Sastrowardoyo (memerankan Aruna) Nicholas Saputra (memerankan Bono) Hannah Al Rasyid (memerankan Nadezhda) Oka Antara (memerankan Farish)
  • Tanggal tayang Film: 27 September 2018
  • Durasi Film: 106 menit

6. Laskar Pelangi

Film Indonesia terbaik
Sumber: Fimela.com

Film lainnya ialah Laskar Pelangi yang sempat hits pada tahun 2008. Dianggap sebagai salah satu movie terbaik, karena telah meraih berbagai penghargaan internasional, seperti The Golden Butterfly Award sebagai kategori film terbaik di Festival of Films for Children and Young Adults di Iran.

Menariknya lagi, film ini telah ditayangkan di lima benua. Sinema ini sendiri bercerita mengenai perjuangan anak-anak Belitung yang akhirnya dapat menikmati bangku sekolah. Anak-anak ini kemudian mempunyai karakter masing-masing yang membuat film ini semakin hidup:

  • Judul Film: Laskar Pelangi
  • Sutradara Film: Riri Riza
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production
  • Pemeran Cut Mini (memerankan Ibu Muslimah) Ikranagara (memerankan Pak Harfan) Slamet Rahardjo (memerankan Pak Zulkarnaen) Mathias Muchus (memerankan Bapak Ikal) Teuku Rifnu Wikana (memerankan Pak Bakri) Zulfanny (memerankan Ikal) Ferdian (memerankan Lintang) Verrys Yamarno (memerankan Mahar) Jeffrey Yanuar (memerankan Harun) Dewi Ratih Ayu Safitri (memerankan Sahara) Suhendri (memerankan A Kiong) Marchella El Jolla (memerankan Flo) Febriansyah (memerankan Borek) Yogi Nugraha (memerankan Kucai) M. Syukur Ramadan (memerankan Syahdan) Suharyadi Syah Ramadhan (memerankan Trapani) Levina (A Ling)
  • Tanggal tayang Film: 26 September 2008
  • Durasi Film: 125 menit

7. Love For Sale

Film Indonesia terbaik
Sumber: Wikipedia

Film terbaik selanjutnya jatuh kepada Love For Sale yang mengangkat mengenai tema percintaan di era digital. Bercerita mengenai Richard sebagai seorang jomblo akut karena terlalu pemilih dalam menentukan pasangan.

Pada suatu hari, ia kemudian ditantang oleh kawannya yang hendak menikah, ia juga diwajibkan membawa pasangan ke pesta pernikahan. Jika tidak harga dirinya dipertaruhkan. Richard pun kemudian melakukan berbagai cara agar mendapatkan kekasih.

Akhirnya, ia pun menggunakan aplikasi pencari jodoh yang mempertemukan dirinya dengan Arini. Awalnya mereka merasa tidak cocok satu sama lain, namun lama kelamaan benih cinta tumbuh di antara keduanya.

  • Judul Film: Love For Sale
  • Sutradara: Film ini disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh Visinema Pictures
  • Pemeran Gading Marten (memerankan Richard) Della Dartyan (memerankan Arini) Verdi Solaiman (memerankan Panji) Adriano Qalbi (memerankan Jaka) Sabrina Rochelle (memerankan Mira) Albert Halim (memerankan Raka) Rukman Rosadi (memerankan Syamsul)
  • Tanggal tayang Film: 15 Maret 2018
  • Durasi Film: 104 menit

8. Ave Maryam

Film Indonesia terbaik
Sumber: IMDb

Film terbaik selanjutnya adalah Ave Maryam kemudian menjadi salah satu film terbaik yang harus kamu saksikan. Memiliki cerita yang menarik dan tak terbayangkan selanjutnya.

Bercerita tentang Maryam yang bekerja sebagai suster di panti jompo. Pada suatu hari, ia kemudian berpindah ke Girisonta, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Ia juga akhirnya bekerja menjadi biarawati di salah satu gereja di sana.

Di sana, Maryam kemudian mengabdi sepenuhnya kepada gereja. misalnya dengan membersihkan asrama, memandikan suster yang sudah tua, hingga akhirnya menyiapkan makanan. Namun, kesetiaannya kepada gereja berubah semenjak hadirnya Romo Yosef.

  • Judul film: Ave Maryam
  • Sutradara Film: Ertanto Robby Soediskam
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh Summerland
  • Pemeran Maudy Koesnaedi (memerankan Suster Maryam) Chicco Jerikho (memerankan Romo Yosef) Tutie Kirana (memerankan Suster Monic) Olga Lidya (memerankan Suster Mila) Joko Anwar (memerankan Romo Martin) Nathania Angela (memerankan Dinda)
  • Tanggal tayang Film: 11 April 2019
  • Durasi Film: 74 menit

9. Critical Eleven

Film Indonesia terbaik
Sumber: Wikipedia

Film selanjutnya yang wajib kamu tonton adalah Critical Eleven yang juga menjadi salah satu film terbaik yang wajib kamu tonton. Meskipun memiliki judul tentang penerbangan, namun isi dari filmnya tidak ada kaitannya dengan dunia pesawat.

Film ini juga menceritakan tentang Ale serta Anya yang saling jatuh cinta kemudian berkomitmen dalam membangun rumah tangga. Namun sayangnya, kisah cinta keduanya harus dihantam tragedi yang cukup besar, sehingga kemudian mereka wajib berjuang lebih keras lagi untuk dapat mempertahankan hubungannya:

  • Judul Film: Critical Eleven
  • Sutradara Film: Monty Tiwa Robert Ronny
  • Produksi: Film ini diproduksi oleh Starvision Plus dan Legacy Pictures
  • Pemeran Adinia Wirasti (memerankan Anya) Reza Rahadian (memerankan Ale) Astrid Tiar (memerankan Agnes – Sahabat Anya) Hamish Daud (Donny – memerankan Sahabat Anya) Slamet Rahardjo (memerankan Ayah Ale) Widyawati Sophiaan (memerankan Ibu Ale) Revalina S. Temat (memerankan Adik Ale)
  • Tanggal tayang Film 10 Mei 2017
  • Durasi Film: 135 menit

Buku-Buku Terkait

Krisis dan Paradoks Film Indonesia

Krisis dan Paradoks Film Indonesia
Krisis dan Paradoks Film Indonesia

Tak banyak buku tentang film Indonesia yang diterbitkan, terlebih terkait sejarah film dengan konteks kesenian dan perubahan sosial politik yang terjadi di masanya. Karena itu, buku Krisis dan Paradoks Film Indonesia mengisi kekosongan tersebut.

Buku ini membahas film dalam enam babak. Indonesia berkali-kali menghadapi globalisasi dalam beragam bentuk: modal dan administrasi perkebunan (1900), tiruan produk impor (1970-1985), dan liberalisasi ekonomi (1985-1998). Di dalam negeri terjadi beberapa kali perseteruan politik atau ideologis dalam berbagai bentuk periode: kemerdekaan (1930-1950), pembasmian komunisme (1950-1970), serta kebebasan dan radikalisme (1998-2013).

Globalisasi dan pertentangan ideologis mempengaruhi konstelasi ekonomi, politik, budaya pop, dan tentu saja film. Sejarah selalu berulang, dinamika perfilman bergerak dalam kutub krisis dan paradoks. Pengalaman pribadi penulis saat berbenturan dengan berbagai konteks di atas turut menjadi penguat kisah dan analisis dalam buku ini.

Mengenal Skenario Film Jurus Cantik

Mengenal Skenario Film Jurus Cantik
Mengenal Skenario Film Jurus Cantik

Sekarang semua orang bisa membuat film hanya dengan menggunakan kamera handphone. Kita bisa menyaksikan video yang direkam kamera handphone tentang sebuah peristiwa; apakah itu bencana alam, upacara adat, upacara pernikahan, pementasan teater atau musik, suasana di pasar, atau peristiwa-peristiwa lain yang tiba-tiba terjadi di hadapan kita saat kita membawa handphone.

Bahkan banyak yang membuat cerita pendek, wawancara, dalam waktu satu atau dua menit. Ruang untuk penayangannya juga lebih mudah, bisa di Facebook, YouTube, atau Instagram. Secara tidak langsung, sesungguhnya kini masyarakat luas sudah mengenal bagaimana sebuah film itu terwujud. Apalagi tontonan di rumah melalui layar televisi atau Youtube, begitu banyak dan beragam.

Setidaknya hal tersebut bisa menginspirasi untuk membuat film. Pertanyaannya; Bagaimana kalau muncul keinginan untuk membuat sebuah film yang waktunya seperempat jam, setengah jam, satu jam, atau lebih dari satu jam? Bagaimana kalau muncul keinginan untuk membuat film pendek yang bisa diikutsertakan ke ajang Festival Film Pendek?

Buku ini menyajikan contoh sebuah skenario film berjudul “Jurus Cantik”. Melalui contoh tersebut, pembaca dapat mempelajari sebuah skenario secara mudah. Buku ini juga dilengkapi istilah-istilah yang kerap kali digunakan dalam skenario film. Dengan demikian, pembaca dapat memperoleh informasi lebih dari buku ini bahkan dapat membuat skenario film.

Kamus Istilah Televisi & Film

Kamus Istilah Televisi & Film
Kamus Istilah Televisi & Film

Kamus ini memuat lebih dari 2000 entri yang berhubungan erat dengan dunia televisi dan film. Didalamnya tercakup istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses produksi program televisi dan karya film, juga istilah-istilah teknis operasional di dalam studio televisi, studio editing, penulisan skenario, hingga istilah-istilah yang biasa digunakan para ahli dalam mengkaji televisi dan film.

Sebagian besar entri, khususnya yang berhubungan dengan karya film, disertai contoh-contoh dengan menyebutkan judul film, nama sutradara, serta tahun pembuatannya.

Itulah deretan film Indonesia terbaik yang wajib Grameds tonton. Grameds juga bisa membaca buku-buku terkait film dengan mengunjungi Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Baca juga:

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy