Agama Islam

Memahami Rukun Shalat dan Doa Iftitah Allahumma Baid

Written by Yufi Cantika

Doa iftitah allahumma baid – Salat 5 waktu sebagai salah satu rukun Islam umat muslim yang kemudian menjadi suatu kewajiban untuk ditunaikan. Kewajiban dalam melaksanakan shalat 5 waktu ini telah diriwayatkan dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhu yang berbunyi:

“Bahwasannya Nabi SAW. telah mengutus Muadz R.A. ke Yaman, ia bersabda kepadanya, ‘Ajaklah mereka (para penduduk Yaman) untuk dapat bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah serta sungguh aku ialah utusan Allah, jika mereka kemudian menantinya, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka lima shalat dalam sehari semalam,” HR. Al-Bukhari.

Di dalam shalat terdapat doa iftitah yang mana ada yang biasa menggunakannya dengan doa Iftitah Allaahu akbar kabiraa dan ada juga doa Iftitah Allahumma baid. Kedua doa iftitah itu sama-sama bisa digunakan ketika seorang muslim Sholat.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang rukun shalat dan juga kedua macam doa iftitah tersebut.

Syarat dan Rukun Shalat

Untuk melaksanakan shalat 5 waktu, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Adapun syarat shalat diantaranya adalah:

  1. Harus beragama Islam
  2. Baligh serta berakal sehat
  3. Harus Bersih dari najis kecil dan najis besar
  4. Harus mengetahui tata cara sholat
  5. Telah masuk waktu shalat 5 waktu
  6. Harus selalu menghadap kiblat dan wajib memenuhi peraturan menutup aurat.

Selain syarat salat, setiap umat muslim kemudian wajib memenuhi rukun shalat. Rukun salat yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Berdiri bagi yang masih mampu
  2. Mengucapkan niat di dalam hati
  3. Ia juga harus mengucapkan takbiratul ihram (takbir pertama)
  4.  Ia wajib membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
  5. Ia wajib Rukuk dan tuma’ninah
  6. Ia wajib Membaca iktidal setelah rukuk serta melakukan tumaninah
  7. Ia wajib Menjalani sujud dua kali Duduk di antara dua sujud
  8. Ia juga wajib melakukan Duduk di tasyahud akhir
  9. Selain itu, ia juga wajib membaca doa tasyahud akhir
  10. Ia wajib Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW saat tasyahud akhir
  11. Melakukan Salam pertama Tertib serta rukun sholat secara berurutan

Urutan Doa Sholat dan Penjelasannya

kompas.com

Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram kemudian dilakukan setelah membaca niat. Cara melakukan takbiratul ihram adalah dengan cara mengangkat dua tangan dengan cara sejajar dengan telinga kemudian mengucapkan, “Allahu akbar”.

Tata cara melakukan takbiratul ihram, yaitu:

  1. Posisi telapak tangan saat melakukan takbiratul ihram adalah dengan terbentang secara sempurna serta tidak menggenggam. Jari tangan juga tak terlalu lebar atau pun terlalu rapat saat membukanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya dengan dibentangkan.” (HR. Abu Daud 753, Turmudzi 240, dan dishahihkan al-Albani)

  1. Telapak tangan kemudian dihadapkan ke arah kiblat serta diangkat setinggi pundak atau telinga. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengangkat kedua tangannya setinggi pundak, ketika memulai shalat.
  2. Mengangkat tangan hingga pundak lalu membaca kalimat “Allahu Akbar”.

Mengangkat tangan kemudian bersedekap bersamaan dengan bacaan takbir. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata: “Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai takbiratul ihram ketika shalat, beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir.” (HR. Bukhari 738)

  1. Syarat sah takbiratul ihram diantaranya adalah melakukannya sambil berdiri bagi yang mampu. Takbiratul ihram juga harus dilakukan dengan posisi tubuh tegak sempurna serta tak boleh seperti membungkuk.
  2. Takbiratul ihram dalam shalat hanya dilakukan sekali serta tidak perlu diulang-ulang.
  3. Untuk seseorang yang melakukan shalat sendirian, atau berlaku sebagai makmum, maka bacaan takbiratul ihram hanya boleh terdengar oleh dirinya sendiri.

Bacaan Takbiratul Ihram

pixabay

Bagi umat Islam, bacaan doa iftitah serta takbiratul ihram kemudian menjadi wajib diketahui. Sebab, takbiratul ihram termasuk ke dalam rukun shalat yang kemudian wajib untuk dilakukan.

Ibadah sholat juga kemudian akan diawali dengan takbiratul ihram dengan cara mengangkat kedua tangan. Setelahnya kemudian disambung dengan membaca doa iftitah. Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 6251 serta Imam Muslim no: 397, dari sahabat Abu Hurairah RA , bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Jika kamu kemudian berdiri sholat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke Kiblat, kemudian bertakbirlah.” Lantas bagaimana doa iftitah dan takbiratul ihram yang benar?

Adapun bacaan takbiratul ihram adalah sebagai berikut: اللَّهُ أَكْبَرُ Allahu akbar Artinya: “Allah Maha Besar”

Saat melafalkan takbir, sebaiknya berhenti sejenak ketika mengucapkan “hu” (dari kata Allahu). Selain itu juga tidak menggabungkannya dengan “a” (dari awal kata akbar). Sehingga takbiratul ihram nantinya tidak terdengar seperti seolah-olah melafalkan “huwa” (Allahu Akbar). Sebaiknya juga, jangan memanjangkan kata “akbar”, sehingga menjadi akbar. Hendaknya umat Islam mengucapkan akhir takbir dengan “bar”, bukan “akbaru”.

Doa Iftitah

Setelah mengucapkan takbir pertama, lipat tangan di depan dada, tepatnya lagi pada area yang mendekat hati.

Salah satu bacaan doa iftitah, yaitu:

“Allaahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘alamin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin”.

Doa Al-Fatihah

Pada setiap rakaat, kamu kemudian diwajibkan untuk membaca surat Al-Fatihah. Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat ialah merupakan bagian dari rukun shalat.

Membaca Surat Pendek

Tata cara sholat wajib 5 waktu berikutnya ialah dengan mmbaca surat pendek. Surat pendek ini kemudian dibaca pada dua rakaat pertama. Namun, berbeda dengan Al-Fatihah, membaca surat pendek hukumnya ialah sunnah.

Ruku dan i’tidal

Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah serta surat pendek, saatnya untuk melakukan rukuk. Ketika rukuk, bacaan doa yang diucapkan ialah: “Subhaana rabbiyal adzimi wa bihamdihi” (dibaca sebanyak 3 kali).

Setelah rukuk, selanjutnya diwajibkan untuk membaca: “Sami Allahu liman hamidah“. Bacaan ini kemudian diucapkan sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga serta berdiri tegak. Setelah itu, tata cara sholat berikutnya adalah dengan membaca itidal. Bacaan doa i’tidal ialah: “Rabbana lakal hamdu mil us samawati wa mil ul ardhi wa mil umasita min syai’in badu ‘‘.

Sujud dan duduk di antara dua sujud

Sujud merupakan posisi yang dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan dan menempelkan dahi serta hidung pada sejadah. Adapun bacaan doa sujud yang harus diucapkan ialah: “Subhaana rabbiyal ‘a’la wa bihamdihi“ (dibaca sebanyak 3 kali).

Setelah itu, rukun salat selanjutnya ialah duduk diantara dua sujud. Bacaan doa duduk di antara dua sujud ialah: “Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii“.

Tasyahud Awal

Tasyahud awal kemudian dilakukan saat rakaat kedua pada salat dzuhur, ashar, magrib serta isya. Berikut di bawah ini ialah bacaan doa tasyahud awal: “Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Allahumma salli ala sayyidina Muhammad“.

Tasyahud Akhir

Rukun salat terakhir di dalam tata cara sholat yang baik serta benar adalah tasyahud akhir. Rukun ini kemudian dilakukan sebelum mengucapkan salam pada rakaat terakhir. Adapun bacaan tasyahud akhir, yaitu:

At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad. Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad Kamaa shollayta ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa Baarik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta ‘ala sayyidinaa Ibrahim, wa ‘ala sayyidina Ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.”.

Salam

Salam merupakan gerakan terakhir dalam sholat dengan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum warahmatullah” dengan menoleh ke kanan, kemudian  mengucapkan kalimat salam kembali dengan menoleh ke kiri.

Macam-Macam Doa Iftitah

pixabay

Doa iftitah dibagi menjadi dua versi, berikut penjelasan lengkapnya.

Doa Iftitah Allaahu akbar kabiraa

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Latin:

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya:

Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim.

Doa Iftitah Allahumma baid

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Latin:

Allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatsawbul abyadlu minaddanasi. Allahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi.

Artinya:

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air yang dingin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian pembahasan tentang rukun shalat beserta doa iftitah. Pada umumnya, doa iftitah yang digunakan merupakan doa Iftitah Allaahu akbar kabiraa. Meski begitu, ada juga beberapa orang yang membaca doa iftitah allahumma baid ketika shalat fardhu. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk Grameds.

Jika kamu ingin mencari buku tentang shalat tahajud dan shalat dhuha, maka bisa mendapatkannya di gramedia. com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: dari berbagai sumber

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Doa Iftitah:

Keajaiban Dhuha, Tahajud, Dan Salat Sunah Lainnya

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah salat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, ‘Lihatlah pada salat hamba-Ku. Apakah salatnya sempurna ataukah tidak? Jika salatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam salatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah.

Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.’ Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426 dan Ahmad 2:425. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih.) Keajaiban Tahajud dan Shalat Sunnah Lainnya.

Melalui buku ini, Anda dapat mengetahui banyaknya salat sunah yang dapat dilaksanakan sebagai tambahan amalan kebaikan yang dapat dijadikan bekal ketika hari perhitungan nanti. Selamat membaca, semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang selalu mendapat keutamaan dari-Nya. Amin.

 

The Power Of Tahajjud

Sudah sepatutnya orang-orang yang beriman untuk senantiasa mendirikan shalat. Namun, sesungguhnya shalat itu adalah berat, kecuali orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Kemudian, bagaimana cara agar seseorang dapat khusyu ketika shalat? Yaitu dengan mengetahui keutamaan-keutamaan dari shalat tersebut. Maka dengan mudah seseorang mendapatkan kekhusyukan dalam beribadah. Buku ini mencoba untuk membahas keutamaan-keutamaan dari berbagai macam ibadah yang sudah sering kita lakukan.

Diharapkan dengan mengetahui berbagai macam keutamaannya, kita semua sebagai orang yang beriman menjadi lebih semangat dan lebih baik lagi dalam beribadah kepada Allah SWT., khususnya dalam shalat. Selain salat, buku ini juga membahas tentang keberkahan di waktu pagi. Sangat beruntunglah mereka yang terbiasa bangun di pagi hari dan sangat merugi mereka yang menghabiskan waktu paginya hanya dengan tidur.

Semua ini sudah dapat kita lihat dan kita tiru dari suri teladan kita, Rasulullah, Muhammad SAW. Buku ini juga dilengkapi dengan penelitian ilmiah dari berbagai ibadah yang kita jalani yang ternyata sangat baik untuk tubuh kita. Namun meski begitu, yang paling penting dan harus kita jaga adalah bahwa beribadahlah dengan iman, bukan dengan penelitian.

 

Dahsyatnya Tahajud Dhuha Sedekah (TDS)

Dalam Al-Qur’an, Allah seringkali menggandengkan perintah shalat dengan zakat. Sebab, yang pertama merupakan ibadah yang berkaitan dengan hak Allah, sedang yang satunya berkaitan dengan hak manusia. Kedua ibadah ini memiliki kedudukan yang sangat penting, terutama shalat. Sehingga, untuk menyempurnakan kedua ibadah ini, Allah memberikan kesempatan kepada umat Muhammad dengan ibadah sunah yang sejenis, berupa shalat sunah maupun sedekah.

Shalat Tahajud dan Dhuha, merupakan penyempurna shalat wajib kita. Demikian pula sedekah sunnah, menjadi penyempurna zakat kita. Di dalam ketiga amalan ini, terkandung manfaat hebat dan keutamaan nan dahsyat. Pengabulan doa, melimpahnya rezeki, keberkahan, pengampunan dosa, kedudukan mulia di sisi-Nya, dijauhkannya musibah dan penyakit, doa malaikat, pahala yang berlipat ganda, ketenangan dan ketenteraman, hanyalah sedikit di antaranya. Sementara yang terbesar adalah kebebasan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

 

Dahsyatnya Sedekah Tahajud Dhuha & Santuni Anak Yatim

Ihsan adalah tingkatan ibadah tertinggi. Seorang yang muhsin tidak akan membatasi diri, dengan sekedar melaksanakan atau menggugurkan kewajiban. Ia akan menambahkan amalan ibadah lainnya sebagai penyempurna ibadah wajib yang telah ia lakukan. Semakin seseorang berbuat ihsan, maka Allah akan berbuat ihsan kepadanya melebihi apa yang dilakukannya. Sehingga kehidupannya akan dipenuhi oleh kedahsyatan. Sedekah, Tahajud, Dhuha, dan Santuni anak yatim adalah amalan-amalan ihsan yang akan menambah kedahsyatan hidup kita. Lakukanlah amalan-amalan ini dengan sepenuh hati, sebulat tekad, dan seutuh keimanan dalam jiwa, agar kita bisa menikmati kedahsyatannya.

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika