Sosial Budaya

Pengertian Kekerasan: Jenis, Ciri, Penyebab, dan Contoh

Written by Umam

Pengertian Kekerasan – Setiap manusia yang ada pada dunia ini pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya perbedaan, baik itu perbedaan latar belakang (agama, ras, suku, dan sebagainya), perbedaan fisik, perbedaan jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan perbedaan, bahkan dengan perbedaan itu dapat membuat hidup menjadi lebih beragam dan berwarna.

Namun, di sisi lainnya, perbedaan yang dekat dengan kita ini ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya suatu konflik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Lebih parahnya lagi, perbedaan bisa juga menjadi pemicu timbulnya tindak kekerasan dalam sebuah lingkungan masyarakat.

Saat ini, sudah banyak tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan masyarakat yang di mana tindak kekerasan yang terjadi akan menimbulkan luka pada korbannya, baik itu luka fisik atau luka psikis. Pada umumnya, kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam permasalahan yang ada pada suatu masyarakat, kemudian masalah-masalah tersebut sangat sulit untuk diselesaikan.

Banyaknya tindak kekerasan pada suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut sedang tidak baik-baik saja. Bagi para korban tindak kekerasan, sebaiknya segera melapor pada pihak berwajib, Lembaga Pemerintah, keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dengan begitu, pelaku tindak kekerasan bisa segera ditangkap dan diberi hukuman.

Tindak kekerasan memang merupakan salah satu hal yang tidak dibenarkan di dunia ini. Akan tetapi, tidak ada salahnya kita untuk mengetahui apa itu kekerasan, ciri-ciri kekerasan, jenis-jenis kekerasan, hingga contoh kekerasan. Dengan mengetahui kekerasan lebih dalam, maka kita akan semakin sadar bahwa tindak kekerasan harus dihindari atau bahkan tidak boleh dilakukan oleh semua orang.

Pengertian Kekerasan

kekerasan adalah

pixabay

Dikutip dari buku M, Rahmat yang berjudul Ensiklopedia Konflik Sosial, dalam bahasa Latin, kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya, dan kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagai perilaku yang disengaja atau tidak disengaja dengan tujuan untuk melukai orang lain.

Oleh sebab itu, kekerasan merupakan salah satu tindakan yang sangat melanggar Hak Asasi Manusia. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan tidak pernah mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai yang mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena pelaku tindak kekerasan harus segera diberi hukuman agar mendapatkan efek jera.

Kekerasan adalah sebuah tindakan yang memang sengaja dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan menindas yang lemah agar terus mendapatkan penderitaan. Kekerasan ini bisa dalam bentuk fisik atau bisa juga dalam bentuk psikis. Adapun tindak kekerasan fisik, seperti seseorang memukul atau menendang, dan sebagainya. Sedangkan kekerasan psikis, seperti memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukainya. Kedua bentuk itu sama-sama memiliki dampak yang bisa merugikan korbannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.

Jika tindak kekerasan pada suatu lingkungan masyarakat, maka besar kemungkinan diri sendiri akan masuk ke dalam diri sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan tindak kekerasan juga. Terlebih lagi, kita akan sangat sulit dalam melakukan pembedaan terhadap tindak kekerasan dengan yang bukan.

Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat tindak kekerasan semakin luas. Dengan kata lain, tindak kekerasan bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya atau dunia media sosial. Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi pelaku kekerasan di dunia maya, maka kita perlu dalam menggunakan media sosial.

Jenis Kekerasan

Supaya bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi, maka kita perlu mengetahui jenis-jenis kekerasan. Kekerasan yang ada di lingkungan masyarakat, dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya.

Berdasarkan Bentuknya

Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan psikologis.

1. Kekerasan Fisik

Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima kekerasan atau korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini akan divisum terlebih dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan, bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang.

Kekerasan fisik ini bisa juga disebut dengan kekerasan langsung karena bisa langsung menyebabkan luka pada korbannya. Kekerasan fisik ini bukan hanya terjadi di lingkungan luar rumah saja, tetapi bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

2. Kekerasan Struktural

Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan struktural adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang dengan cara memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada lingkungan masyarakat.

Maka dari itu, kekerasan struktural ini seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial, baik itu pada pendidikan, pendapatan, keahlian, pengambil keputusan, dan sumber daya. Dari hal-hal itu bisa memberikan pengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Kekerasan struktural ada yang bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah atau melalui jalur hukum.

3. Kekerasan Psikologis

Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya.

Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan.

Berdasarkan Pelakunya

Kekerasan bukan hanya dapat dilihat dari bentuk kekerasan saja, tetapi dapat dilihat juga berdasarkan pelakunya. Adapun kekerasan berdasarkan pelakunya dibagi menjadi dua, yaitu kekerasan individual dan kekerasan kolektif.

1. Kekerasan Individual

Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain. Kekerasan individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu waspada agar tidak menjadi korban kekerasan.

2. Kekerasan Kolektif

Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa. Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa.

Maka dari itu, ketika kekerasan kolektif terjadi biasanya baru bisa diselesaikan oleh pihak berwajib. Jadi, jika melihat terjadinya kekerasan kolektif, sebaiknya segera memberitahukan kepada pihak berwajib.

Itulah beberapa jenis kekerasan yang dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Dari jenis-jenis kekerasan itu, kita bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.

Penyebab Kekerasan

kekerasan

pixabay

Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan.

1. Hilangnya Harga Diri

Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah.

Kekerasan yang disebabkan karena hilangnya harga diri memiliki motif yang sangat kuat. Selain itu, bukan hanya bisa dilakukan secara individu saja, tetapi bisa juga dilakukan secara kelompok.

2. Tingkat Ekonomi Berbeda

Penyebab kekerasan selanjutnya adalah tingkat ekonomi yang berbeda atau bisa dibilang sebagai kemiskinan. Penyebab ini bisa juga diartikan sebagai sulitnya mendapatkan akses ke pusat ekonomi terutama pada masa-masa kritis.

Adanya perubahan sosial ini menghadirkan tingkat ekonomi yang berbeda juga. Bahkan, seseorang yang sulit menghadapi perubahan sosial bisa memicu dirinya untuk melakukan tindak kekerasan terutama ketika menghadapi tingkat ekonomi yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena seseorang sudah kehilangan akan sehat agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga berani untuk melakukan kekerasan, seperti merampok, menjambret, dan sebagainya.

3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi

Setiap orang memang tidak pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah, sehingga bisa memunculkan yang namanya emosi. Penyebab kekerasan selanjutnya adalah seseorang atau kelompok yang tidak bisa mengendalikan emosi. Jika emosi yang ada di dalam diri sulit dikendalikan, maka emosi akan terus meningkat, sehingga akan mudah marah dengan permasalahan yang sepele. Dari situlah, tindak kekerasan bisa terjadi dan bisa menimbulkan korban jiwa.

4. Dendam

Dendam merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan. Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada waktu itu.

Pelampiasan amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini sangatlah tidak baik karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, dengan rasa dendam bisa saja menimbulkan terjadi korban jiwa. Dari dendam ini bisa saja terus menghadirkan kekerasan terhadap generasi-generasi selanjutnya yang bisa membuat permusuhan sulit untuk dihilangkan.

5. Sudah Menjadi Tradisi

Kekerasan bisa juga disebabkan karena sudah adanya tradisi kekerasan dalam suatu lingkungan. Kekerasan yang disebabkan karena tradisi sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya. Adapun contoh dari tindak kekerasan yang dilakukan karena tradisi adalah kegiatan masa orientasi atau yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan ospek. Ospek ini berlaku pada siswa atau mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di lembaga pendidikan baru.

Pada kegiatan ospek seringkali terjadi tindak kekerasan, sehingga menimbulkan rasa takut pada peserta ospek. Dari rasa takut itu, korban ospek ini muncul keinginan untuk membuat  siswa atau mahasiswa baru merasakan apa yang pernah dirasakan, sehingga ospek pun menjadi tradisi.

Namun, saat ini ospek sudah dilarang dan diganti dengan kegiatan yang lebih positif ketika siswa atau mahasiswa baru masuk ke lembaga pendidikan baru. Dengan begitu, tradisi ospek pun perlahan-lahan akan menghilang.

6. Pemabuk atau Pengguna Narkoba

Penyebab kekerasan bisa juga dipicu dari gaya hidup yang tidak baik dan tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan dan pengguna narkoba. Ketika seseorang sudah dalam keadaan mabuk dan tidak dapat mengendalikan dirinya, baik itu karena minuman beralkohol atau narkoba, maka bisa membuat ricuh yang memicu terjadinya tindak kekerasan. Bahkan bisa melakukan penyiksaan terhadap lebih dari satu korban.

Kekerasan yang disebabkan karena mabuk dan memakai narkoba ini bisa juga terjadi antar kelompok dengan kelompok, sehingga bisa memicu terjadinya tawuran atau bentrok yang akan sulit dihilangkan. Bahkan, dari tawuran tersebut bisa menimbulkan korban jiwa, sungguh sangat disayangkan apabila hal seperti itu dapat terjadi.

Contoh Kekerasan

Contoh-contoh kekerasan sebagai berikut.

  1. Melakukan pencurian atau perampokan.
  2. Melakukan pembacokan atau pembegalan.
  3. Melukai perasaan orang lain, baik dalam bentuk menghina, mengejek, dan memaki.
  4. Melukai tubuh orang lain, seperti melakukan pemukulan, melakukan penusukan, melakukan pemerkosaan, dan melakukan pelecehan seksual.

Ciri-Ciri Korban Kekerasan

kekerasan adalah

pixabay

Korban kekerasan memang harus segera mendapatkan penanganan yang baik. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri korban kekerasan, diantaranya:

1. Adanya Perubahan Perilaku

Seseorang yang sudah menjadi korban kekerasan akan mengalami perubahan perilaku yang jauh dari biasanya. Perubahan perilaku yang dimaksud, bisa seperti menjadi lebih takut ketika ingin melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu, bisa juga dilihat dari yang biasanya hidup dengan tenang menjadi pendendam.

2. Menjadi Lebih Pendiam

Korban kekerasan seringkali takut untuk mengungkapkannya kepada orang lain, sehingga hanya berdiam diri saja. Hal bisa terjadi karena korban kekerasan ini terkena trauma, sehingga kondisi psikisnya juga kena. Bahkan, ia akan mengurangi intensitas berbicara dengan orang lain.

3. Cepat Murung dan Cemas

Selain menjadi pendiam, korban kekerasan juga akan berubah menjadi seseorang yang murung dan cemas. Jika ada orang-orang terdekat kamu yang terlihat seperti itu, sebaiknya segera diberi dukungan moral agar kondisi jiwanya tidak menjadi parah.

4. Menutup Diri

Rasa takut akan terus menghampiri korban kekerasan, sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutup dirinya dari orang lain.

5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku Kekerasan

Trauma pada korban kekerasan akan sulit dihilangkan, sehingga ia akan takut bertemu dengan orang lain atau bertemu dengan pelaku kekerasan. Bahkan, korban kekerasan akan merasa kalau orang lain sangat berbahaya untuk dirinya.

Dampak Kekerasan

  1. Bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma yang sulit dihilangkan.
  2. Takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain.
  3. Bisa merusak kondisi kejiwaan atau depresi.
  4. Bisa meninggalkan bekas luka fisik yang sulit dihilangkan.
  5. Membuat emosi menjadi tidak stabil.

Kesimpulan

Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku. Selain itu, bagi setiap anggota masyarakat harus saling melindungi agar tindak kekerasan bisa dihindarkan.

Meskipun tindak kekerasan sudah sangat banyak dan bisa saja terjadi di dekat kita, tetapi kita tidak boleh menurunkan rasa simpati terhadap korban kekerasan. Hal ini perlu dilakukan agar korban tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup. Di samping itu, kita juga harus menuntut keadilan agar pelaku kekerasan diberikan sanksi tegas.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.