Bahasa Indonesia

Pengertian Kalimat Efektif, Ciri-ciri dan Contohnya

Kalimat Efektif
Written by Siti Badriyah

Kalimat Efektif – Buat sobat Grameds yang merasa masih bingung membuat kalimat efektif, ada baiknya baca tulisan ini sampai habis. Apalagi yang sedang mengerjakan tugas akhir macam skripsi, penting untuk tahu menyusun kalimat yang efektif. Tulisan dengan kalimat yang efektif tentu lebih mudah dipahami ketimbang yang tidak efektif.

Bikin kalimat itu enggak asal bikin saja. Perlu teknik biar orang yang membaca jadi paham tentang apa yang kita tulis. Pernahkah kamu menjumpai tulisan tidak enak dibaca karena susunan kalimatnya berantakan? Sering banget kan?

Artinya orang menulis itu butuh belajar membuat dan menyusun kalimat secara efektif. Sebelum kamu menulis ada baiknya paham dulu seperti apa kalimat yang efektif itu. Sebab hanya dengan kalimat yang efektif tulisan kamu jadi sistematis, runtut dan pembaca mudah memahami.

Pengertian Kalimat Efektif

Ada beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan bagaimana kalimat efektif. Berbagai perspektif tentang kalimat efektif sangat penting buat bekal untuk menulis. Kamu bisa pilih yang paling kamu pahami.

1. Rahmawati

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan dapat dipahami oleh orang yang membacanya.

2. Widjono

Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat kepada orang lain yang membacanya. Dengan demikian, kalimat efektif tidak bertele-tele, jelas dan padat isinya dengan harapan bisa dimengerti oleh orang lain.

3. Ramadhanti

bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang jelas dan memenuhi kaidah sesuai dengan tata bahasa yang benar, baik lisan maupun tulisan.

4. Suherli

Bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki struktur kesepadanan, keparalelan, hemat dan cermat, berpadu dan logis.

5. Soedjito

Bahwa kalimat efektif yaitu kalimat yang mengungkapkan suatu gagasan yang dapat dipahami secara tepat dengan ciri-ciri lengkap, logis, serasi, padu, hemat, cermat, tidak rancu, dan bervariasi, serta kalimat yang efektif merupakan kalimat yang tidak memiliki subjek ganda.

Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kalimat Efektif

Unsplash.com/Nick Morrison

Ada juga beberapa ciri-ciri kalimat efektif yang bisa kamu kenali. Daftar ciri-ciri di bawah ini harus kamu pahami yaa secara mendetail. Agar kalimat yang kamu bikin jadi lebih mudah dipahami.

1. Kelugasan

Kalimat efektif dapat dikenali dari lugas atau tidak. Artinya kalimat efektif tidak bertele-tele. Kalimat efektif langsung mengutarakan ide pokok yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Kalimat yang bertele-tele dan cenderung tidak fokus malah bikin pembaca kesulitan dalam memahami inti ide pokok. Kalimat yang lugas tanpa berkelit-kelit lebih bagus untuk ditulis. Sekarang mari beralih ke contoh dua kalimat di bawah ini.

2. Ketepatan

Kalimat efektif dapat dikenali dari ketepatan antara kata yang ditulis dan apa yang dimaksud. Kalimat yang tepat tidak akan menimbulkan multitafsir. Sebab jika terjadi multi-tafsir akan membuat pembaca sakit kepala karena ambigu.

Penulis harus menyadari titik logis dari sebuah kalimat. Sehingga untuk mencapai kalimat yang efektif si penulis harus mempertimbangkan lagi tulisan yang sedang ditulis. Kalau tidak begitu bakal sering terjadi beda makna yang dituju. Biar lebih jelas mari langsung ke contohnya saja.

3. Kejelasan

Kejelasan adalah salah satu ciri dari kalimat efektif. Kejelasan apa yang dimaksud? Tentu saja struktur pada suatu kalimat. Pembaca butuh struktur yang jelas agar tulisan mudah dipahami.

Kamu pasti sudah familiar dengan subjek, predikat, objek dan keterangan (SPOK). Pelajaran yang diajarkan oleh guru bahasa Indonesia itu harus kamu praktekan kalau mau membuat kalimat yang efektif. Jangan seperti contoh di bawah ini yang kalimatnya kurang efektif.

4. Kehematan

Kalimat yang efektif ditandai dengan tidak boros kata. Maksudnya tidak terjadi pengulangan kata atau menggunakan kata yang hampir sama pada satu kalimat. Makanya dalam membuat kalimat yang efektif perlu kehati-hatian.

Kalimat yang terlalu panjang sangat menyiksa otak pembaca. Tentu saja karena banyaknya kata yang harus dipahami. Inilah yang dinamakan ekonomi kata atau hemat penggunaan kata-kata.

5. Kesejajaran

Kalimat yang efektif mensyaratkan bentuk dan struktur yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau sederajat. Secara bentuk terdapat adanya penggunaan imbuhan dalam satu kalimat. Sementara itu secara struktur kesejajaran terletak pada klausa-klausa yang menjadi pengisi dalam kalimat yang efektif.

BACA JUGA:

  1. Pengertian, Ciri, dan Contoh Kalimat Ajakan 
  2. Materi Simple Present Tense – Pengertian, Rumus, Contoh Soal 
  3. Materi Direct & Indirect Speech: Pengertian, Jenis, Contoh Kalimat, dan Soal 
  4. Penjelasan Pengertian Kalimat Resensi dan Contohnya 
Kalimat Efektif

Menulis dengan Cinta

Jenis-jenis Kalimat

Selanjutnya ada beberapa jenis kalimat yang dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan si penulis. Beragam jenis kalimat yang ada di bawah ini berguna buat kamu dalam membuat sebuah kalimat. Setidaknya sebagai gambaran umum kalimat jenis apa yang harus kamu gunakan.

1. Kalimat Langsung

Kalimat ini merupakan perkataan langsung dari seseorang yang dibuat menjadi tulisan. Kamu bisa mengenalinya lewat tanda yang sangat jelas yaitu dengan adanya tanda petik di bagian awal dan akhir. Penggunaan petik dua berfungsi untuk membedakan kalimat langsung dan penjelas.

2. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat ini kebalikan dengan kalimat langsung. Kalimat ini merupakan teknik penulisan dengan menceritakan ulang apa yang sudah dikatakan. Uniknya kalimat ini tidak perlu mengutip semuanya namun sebagiannya saja.

3. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa, yang terbentuk dari satu pola.

4. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan. Berdasarkan kedudukan satu kalimat tunggal dengan yang lain, kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga jenis, yakni kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.

5. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif merupakan kalimat yang dibuat untuk menyampaikan suatu informasi. Biasanya kalimat ini ditandai ya dengan diakhirinya sebuah kalimat dengan tanda titik satu.

6. Kalimat Interogatif

Kalimat Interogatif merupakan kalimat yang bertujuan untuk mencari jawaban atas suatu masalah. Kamu bisa mengenalinya dengan adanya tanda tanya “?” di akhir kalimat.

7. Kalimat Imperatif

Kalimat Imperatif merupakan kalimat yang bertujuan untuk menegaskan suatu hal. Bahkan biasanya digunakan untuk memberi perintah. Secara nada bila diucapkan terkesan meninggi karena kalimat diakhiri dengan tanda baca seru (!).

8. Kalimat Pengandaian

Kalimat pengandaian merupakan kalimat yang bertujuan untuk menggambarkan keinginan penulis atau pembicara. Keinginan baik yang sudah terwujud maupun yang belum terwujud. Kata yang sering digunakan biasanya “seandainya”, “aku ingin”, dan sebagiannya.

9. Kalimat Lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung subyek dan predikat. Bahkan dalam beberapa kalimat terdapat tiga sekaligus yaitu obyek. Namun jika hanya terdapat dua unsur saja sudah dapat dikatakan sebagai kalimat lengkap.

10. Kalimat Tidak Lengkap

Kalimat yang tidak lengkap adalah kalimat yang di dalamnya hanya ada satu unsur Saja. Misalnya dalam suatu kalimat hanya ada predikat saja, obyek saja atau subyek saja. Kalimat tidak lengkap ini biasanya digunakan ketika menulis tentang semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.

11. Kalimat yang Melepas

Kalimat ini merupakan kalimat yang ditulis maupun diucapkan dengan menggunakan gaya penyajian melepas. Gaya penulisan melepas ditandai dengan kalimat majemuk diawali dengan induk kalimat atau kalimat utama serta diikuti oleh anak kalimatnya.

12. Kalimat yang Klimaks

Kalimat ini terbentuk ketika suatu kalimat majemuk disajikan dengan cara menempatkan anak kalimat di depan kalimat induknya. Kalimat ini biasanya ditandai dengan penggunaan tanda baca koma (,).

13. Kalimat yang Berimbang

Kalimat yang berimbang adalah bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran. Gaya penyajian berimbang bertujuan untuk menunjukan kesejajaran bentuk dan informasinya.

Kalimat Efektif

Asyiknya Menulis

Fungsi Kalimat Efektif

Jika kamu menulis dengan pedoman bagaimana menulis kalimat efektif, tentu saja ada fungsinya. Fungsi kalimat yang efektif yang merasakan adalah pembaca. Maka inilah beberapa fungsi dari kalimat yang efektif, sebagai berikut:

  1. Agar pembaca mudah memahami
  2. Agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas
  3. Agar pembaca tidak lelah membaca
  4. Agar dapat mewakili pikiran dan keinginan penulis
  5. Agar tulisan dibaca sampai akhir
  6. Agar pembaca mendapat ilmu dengan baik
  7. Agar penulis dapat mengungkapkan gagasan dan perasaan secara secara lugas
Kalimat Efektif

Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis

Contoh Kalimat yang Efektif

Untuk lebih memhamkan lagi, sekarang lanjut ke contohnya saja sobat Grameds. Disini akan ada beberapa contoh kalimat yang termasuk tidak efektif dan efektif.

Nanti kalimat yang tidak efektif akan ditandai dengan (1a) dan kalimat yang efektif dengan (1b). Begitupun dengan nomor seterusnya.

Contoh pertama

Kalimat 1a:
“Tanggul laut setinggi 5 meter yang dibangun dari uang sebesar 500 Miliar dari dana pemerintah setempat dilaksanakan pada 25 Mei 2019 hingga 30 Juli 2020”

Kalimat 1b:
“Tanggul laut yang telah selesai dibangun hanya menjadi figuran dan belum begitu berfungsi mengurangi banjir rob”

Pada kalimat (1a) terlihat kalimat tidak lugas menyatakan ide pokok. Kalimat tersebut masih belum selesai dan belum bisa memberi makna. Walaupun kalimat tersebut tersebut panjang, tapi tidak bisa dikatakan sebagai kalimat yang efektif.

Selanjutnya pada kalimat (1b) termasuk dalam kalimat efektif. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut lugas dalam menjelaskan sebuah masalah tentang tanggul rob yang belum berfungsi sebagaimana mestinya. Meski lebih pendek kalimatnya, tapi pesan sudah dapat tersampaikan.

Contoh kedua

(2a)”Terus meningkatnya permintaan terhadap produk shutlecock, mau tidak mau memaksa industri bola bulutangkis menambah produksinya dan lebih meningkatkan mutu bola itu sendiri.”

Ketidakefektifan kalimat (2a) juga disebabkan oleh penggunaan frase mau tidak mau dan kata sendiri dalam frase bola itu sendiri. Agar efektif, penggunaan kedua frase itu seharusnya ditanggalkan sehingga menjadi seperti kalimat-kalimat di bawah ini.

(2b) “Terus meningkatnya permintaan terhadap produk shutlecock, memaksa industri bola bulutangkis menambah produksi dan meningkatkan mutunya.”
(2c) “Permintaan yang terus meningkat terhadap produk shutlecock, memaksa industri bola bulutangkis menambah produksi dan meningkatkan mutunya.”
(2d) “Peningkatan permintaan terhadap produk shutlecock, memaksa industri bola bulutangkis menambah produksi dan meningkatkan mutunya.”

Contoh ketiga dan keempat

(3a) “Rumah seniman yang antik itu dijual dengan harga murah.”
(4a) “Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu yang langka diberikan anggaran dan fasilitas khusus oleh pemerintah.”

Kalimat (3a-4a) di atas termasuk kalimat yang tidak efektif karena ketidaktepatan informasi yang akan disampaikan. Frase yang antik dalam Rumah seniman yang antik itu pada kalimat (3a) dapat ditafsirkan lebih dari satu makna, yaitu (i) yang antik itu rumahnya atau yang antik itu senimannya.

Untuk itu,agar tidak menimbulkan multitafsir atau keambiguan makna, kalimat-kalimat di bawah harus diubah.

(3b) “Rumah yang antik milik seniman itu dijual dengan harga murah.” (3c) “Rumah antik milik seniman itu dijual dengan harga murah.”
(3d) “Seniman yang antik itu menjual rumahnya dengan harga murah.” (3e) Seniman itu memiliki rumah antik yang dijual dengan harga murah.

Sementara itu, ketidakefektifan pada contoh (4a) disebabkan ketidaktepatan penggunaan kata kerja diberikan dalam kalimat tersebut. Penggunaan kata diberikan pada kalimat itu berimplikasi pada subjek sebagai pelaku, yaitu Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu yang langka malah akan diberikan (kepada) anggaran dan fasilitas.

Seharusnya dosen itu menerima anggaran dan fasilitas khusus. Untuk itu agar informasinya tidak ditafsirkan seperti itu, kata kerja diberikan diubah menjadi diberi atau memperoleh seperti pada kalimat-kalimat di bawah ini :

(4b) “Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu yang langka diberi (oleh) pemerintah anggaran dan fasilitas khusus.” (S-P-Pel)
(4c) “Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu langka memperoleh anggaran dan fasilitas khusus dari pemerintah.” (S-P-O-K)
(4d) “Pemerintah akan memberikan anggaran dan fasilitas khusus kepada dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu yang langka.” (S-P-O-K)
(4e) “Anggaran dan fasilitas khusus dari pemerintah akan diberikan kepada dosen yang mendalami danmengembangkan bidang ilmu yang langka.” (S-P-K)

Contoh kelima

Buku itu dibuat oleh Pusat Bahasa dan Balai Bahasa yang menerbitkannya.

Itulah pembahasan tentang kalimat yang efektif sobat Grameds. Semoga kamu paham yaa pembahasannya. Oh iyaa kamu bisa juga lho belajar menulis kalimat efektif dari buku buku Gramedia.
Silahkan kepoin buku buku Gramedia di bawah ini yaa. Milikilah buku buku kami yang untuk meningkatkan keahlian kamu dalam menulis. Good luck yaa.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

Kalimat Efektif

Menjual Gagasan dengan Tulisan

 

 

 

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah