Ekonomi

Mengenal Pengertian BI Checking: Keuntungan Hingga Fungsinya

Pengertian BI Checking
Written by Rosyda

Pengertian BI Checking – Di zaman sekarang, pasti banyak orang yang membutuhkan dana tambahan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seperti membeli rumah, kendaraan, ataupun keperluan lainnya.

Maka dari itu, bisa dibilang meminjam uang ke bank mungkin salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan. Nah, untuk dapat melakukan kredit ke bank, maka harus dilakukan tahapan proses BI Checking terlebih dahulu.

Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang apa itu BI Checking? Bagaimana cara kerjanya? Berikut merupakan informasi tentang apa itu BI Checking dan cara kerjanya. Simak penjelasan ini sampai habis, Grameds.

Pengertian BI Checking

Sebelumnya, terdapat 3 macam kredit diantaranya Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan kartu kredit. Jika Anda melakukan pengajuan, maka Anda akan melewati proses BI Checking, yang artinya pengecekan informasi Debitur Individual (IDI) historis, yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit yang Anda lakukan.

Informasi yang masuk ini dalam sistem informasi debitur/SID yang sekarang telah berganti nama menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) karena adanya pergantian pengawasan dari BI ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Informasi riwayat kredit nasabah perbankan atau lembaga keuangan lainnya disebut dengan layanan informasi debitur(iDEB). Bank dan sebuah lembaga pembiayaan serta keuangan yang memiliki akses terhadap data debitur,dan berkewajiban untuk melaporkan data debitur ke Sistem Informasi Debitur (SID).

BI Checking dan IDI Historis yang akan menyimpan semua identitas debitur, pemilik, fasilitas penyediaan dana atau pembiayaan yang diterima, agunan, penjamin, dan kolektibilitas. Banyak beragam informasi dari BI Checking ini yang bisa diakses oleh anggota Biro Informasi Kredit setiap 24 jam per harinya.

Mengenal Sedikit Tentang SLIK OJK

Per 1 Januari 2018, status debitur sudah lagi tidak berada dalam sistem BI Checking. Hal ini karena yang fungsi awalnya dimiliki oleh BI Checking, sekarang bergeser ke OJK dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan atau yang kita sebut sekarang sebagai SLIK. Sistem ini yang akan meneruskan tugas dari Bank Indonesia yang terkait dengan status kredit debitur. Sama dengan BI Checking, SLIK juga berisi tentang informasi penting soal riwayat kredit debitur, cicilan pembayaran, serta asset yang dijaminkan.

Perbedaan Antara BI Checking dengan SLIK OJK

Jika dilihat dari segi tugas dan fungsi, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Adapun yang menjadi pembeda ialah lembaga yang mengawasinya saja. Pada awalnya, BI Checking yang diawasi langsung oleh BI sekarang diteruskan pada sistem SLIK yang diawasi oleh OJK.

Dengan adanya BI Checking ataupun SLIK, seorang individu atau suatu lembaga bisa melakukan pengecekan kualitas kredit tersebut menggunakan layanan yang sering disebut dengan layanan iDEB atau informasi Debitur. Sama seperti BI Checking, SLIK juga mempunyai tujuan untuk mempermudah bank dalam melakukan hal screening serta meminimalisir status gagal bayar debitur.

Keuntungan dari BI Checking dan SLIK OJK

Ada beberapa poin keuntungan yang bisa didapatkan dari sistem pengawasan status kredit BI checking/ SLIK OJK, antara lain:

  1. Dapat digunakan sebagai proses analisis kemampuan kredit seseorang.
  2. Dapat meminimalisir risiko gagal bayar seseorang dimasa depan.
  3. Dapat digunakan untuk memberi nilai reputasi kepada debitur.
  4. Dapat digunakan oleh pihak debitur untuk memperbaiki status kreditnya, yang nantinya akan berguna untuk dapat mempermudah memperoleh pinjaman dari suatu bank ataupun lembaga keuangan lainnya.

Fungsi dari BI Checking

Pengertian BI Checking

id.wikipedia.org

BI Checking ini sangatlah penting untuk dilakukan karena agar mengetahui riwayat perkreditan untuk mengetahui status kolektibilitas debitur. Apakah debitur itu dapat mampu melunasi semua kredit yang diberikan atau tidak. Selain itu, BI Checking juga dapat mencegah terjadinya kredit macet.

Ternyata, terdapat beberapa fungsi yang dijalankan oleh pihak BI Checking pada dunia perbankan Indonesia, antara lain:

● Pertama

Sangat jelas dari fungsi sistem informasi terpadu ini adalah untuk mengumpulkan semua data debitur yang pernah mengajukan kredit ke bank ataupun ke lembaga keuangan lainnya. Sebagai database yang dikelola langsung oleh pihak lembaga keuangan resmi negara, kerahasiaan informasinya sangat terjamin dan akses terhadap informasi ini memiliki regulasi yang ketat.

● Kedua

Sebagai acuan penilaian suatu bank atau lembaga keuangan ketika telah menyikapi pengajuan kredit. Karena riwayat debitur tersebut bisa dilihat sangat jelas, maka lembaga keuangan bisa menilai apa calon debitur ini memiliki kredibilitas yang diperlukan saat mendapatkan pinjaman.

● Ketiga

Sebagai dasar analisa pengajuan kredit yang telah diajukan, dan analisa kemampuan seorang debitur dalam mengembalikan utang yang dimilikinya. Mulai dari kedisiplinan, jumlah uang yang dipinjam, kemampuan membayar, dan lain-lain.

Skor Kredit BI Checking

Saat mengajukan kredit, nasabah debitur akan diberikan skor yang didasari dari catatan kolektibilitas. Berikut merupakan rincian dari skor tersebut:

● Skor 1

Kredit lancar, yang artinya debitur selalu melakukan kewajibannya dalam membayar cicilan setiap bulan serta bunganya hingga lunas tanpa menunggak sekalipun.

● Skor 2

Merupakan kredit DPK atau bisa disebut kredit dalam perhatian khusus, yang artinya debitur terhitung menunggak cicilan kredit selama 1-90 hari lamanya.

● Skor 3

Kredit yang tidak lancar, yang artinya debitur terhitung tidak bayar cicilan kredit selama 91-120 hari.

● Skor 4

Kredit yang diragukan, hal ini dapat terjadi karena debitur sudah terhitung menunggak cicilan kredit dari tanggal 121-180 hari.

● Skor 5

Kredit macet, yang artinya debitur sudah menunggak cicilan kredit lebih dari 180 hari.

Jika seorang calon debitur memiliki skor 3, skor 4,dan skor 5, maka akan masuk ke dalam daftar hitam BI Checking, dan bank menilai calon debitur tersebut memiliki skor yang mengalami masalah atau sering juga disebut dengan Non Performing Loan (NPL).

Indikator NPL sangatlah berguna bagi pihak bank, karena dapat mengukur seberapa sehat suatu bank. Karena adanya NPL membuat modal bank menjadi terus berkurang, sehingga tidak akan mendapatkan return yang diinginkan.

Lalu, untuk skor 2, bank menganggapnya sebagai suatu yang masih perlu diawasi, dikarenakan debitur bisa saja mengalami NPL. Bagi debitur yang mendapatkan skor 1, maka bank akan langsung memproses kredit yang diinginkannya. Debitur yang mendapatkan skor 1 sangat disenangi oleh bank.

Namun, cara terbaik agar mendapatkan status kredit yang bagus dengan membayar kewajiban tepat waktu. Namun, untuk memperbaiki status kredit yang sudah buruk, Anda bisa langsung datang ke Bank Indonesia dengan membawa surat penjelasan dari Bank Anda untuk mengurus status BI CHecking jika semua hutang sudah terbayarkan.

Tips Agar BI Checking Aman

Jika sudah terkena kredit macet, maka reputasinya juga tidak baik dalam catatan BI Checking, termasuk akan disulitkan jika ingin melakukan pinjaman melalui lembaga perbankan.

Dalam masalah kredit macet ini pun banyak terjadi masalah dalam urusan kepemilikan properti. Kekhawatiran ini pun semakin membesar khususnya di kalangan milenial.

Pengertian BI Checking

Cara Melihat Status BI Checking Secara Offline

Masyarakat juga bisa melihat informasi ini untuk melihat catatan kreditnya. Berikut merupakan prosedur melihat status BI Checking secara offline di kantor OJK

  1. Siapkan KTP bagi Warga Negara Indonesia (WNI) atau paspor bagi Warga Negara Asing (WNA). Untuk debitur yang sudah memiliki badan usaha wajib untuk membawa fotokopi identitas badan usaha tersebut dan kepengurusannya.
  2. Datanglah ke kantor OJK untuk mengisi formulir permohonan SID.
  3. Jika dokumen sudah lengkap, maka petugas OJK akan melakukan pencetakan hasil IDEB.

Cara Melihat Status BI Checking Secara Online

Selain melihat secara offline, bisa juga melihat status BI Checking secara online. Berikut merupakan prosedurnya:

  1.  Kunjungi laman permohonan SLIK
  2.  Isi formulir dan nomor antreannya
  3.  Scan dan upload dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP untuk WNI dan paspor untuk WNA. Jika untuk badan usaha wajib untuk melampirkan identitas kepengurusan, NPWP, dan akta pendirian perusahaan.
  4. Tunggu email konfirmasi dari pihak OJK
  5.  Data akan diverifikasi, selanjutnya pemohon akan menerima pemberitahuan dari pihak OJK berupa antrean SLIK online paling lambat H-2 dari tanggal antrean.
  6.  Lalu, nasabah print formulir tersebut, lalu lakukanlah tanda tangan sebanyak 3 kali
  7.  Scan kembali formulir yang sudah ditandatangani ke nomor WhatsApp yang tertera pada email beserta foto selfie dengan menunjukan KTP.
  8.  Selanjutnya, akan ada verifikasi lanjutkan via WhatsApp dan melakukan video call apabila diperlukan.
  9. Jika lolos diverifikasi, hasil IDEB SLIK akan dikirim melalui email.

Dokumen untuk Meminta IDeb di Kantor OJK

Pengertian BI Checking

batam.tribunnews.com

Jika seorang debitur datang ke OJK membawa dokumen pendukung dan mengisi formulir permintaan debitur tersebut. Layanan SLIK melayani tiga jenis debitur untuk dapat meminta data IDeb, sebagai berikut:

1. Debitur Perseorangan

  • Fotokopi identitas diri asli dengan menggunakan KTP untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan paspor untuk Warga Negara Asing (WNA).
  • Apabila dikuasakan, lengkapi surat kuasa asli tersebut dengan tanda tangan dan dokumen identitas penerima kekuasaan berupa KTP untuk WNI dan paspor untuk WNA.

2. Debitur yang telah meninggal dunia

Fotokopi identitas diri asli dengan menunjukan dokumen berupa identitas pihak yang memiliki hubungan keluarga atau ahli waris debitur berupa KTP untuk WNI dan paspor untuk WNA.

3. Debitur Badan Usaha

  1. Fotokopi identitas badan usaha yang telah dilegalitaskan dan identitas pengurus beserta identitas asli dari direktur badan usaha.
  2. NPWP badan usaha
  3. Akta pendirian badan usaha
  4. Anggaran dasar terakhir yang membuat suatu susunan dan kepengurusan suatu badan usaha.
  5. Jika dikuasakan, lengkapi dokumen tersebut pada poin ke 1-4 dengan surat kuasa asli berupa dengan tanda tangan dan dokumen identitas penerima kuasa berupa KTP.

Pengertian BI Checking

Cara Membaca Informasi BI Checking atau Debitur SLIK

Dalam formulir informasi debitur yang diatas ini berisikan tentang keterangan lengkap mengenai informasi pencarian, data pokok debitur, pemilik atau pengurus, ringkasan fasilitas, kredit atau pembiayaan, Agunan, dan penjamin

Informasi tentang debitur SLIK ini merupakan data pribadi yang rahasia dan tidak boleh disebarluaskan. Oleh karena itu, dapat dipastikan informasi itu diambil oleh diri kita sendiri. Untuk mengenai informasi yang lebih jelas, Anda dapat melihat informasi debitur SLIK atau BI Checking dengan website ojk.go.id.

Cara Membersihkan Nama di BI Checking

Kekurangan dari BI Checking atau IDI Historis jika debitur mendapatkan skor 3 karena ada cicilan yang tertunggak bisa mengganggu jika ingin mengajukan kredit. Namun, tidak perlu khawatir, karena BI Checking bisa membuat skor buruk menjadi bersih atau disebut juga pemutihan dengan melakukan hal berikut ini:

  1. Cicilan kredit atau utang yang tak terbayar/ menunggak harus segera dilunasi. Sebab di bank manapun Anda yang mengajukan kredit, dipastikan tidak akan mendapatkan persetujuan karena skor atau record Anda masih buruk.
  2. Setelah melunasi tunggakan cicilan kredit atau utang tersebut, lihat BI Checking yang ada dan perhatikanlah apakah skor mengalami perubahan. Jika belum terjadi perubahan maka Anda bisa mengajukan komplain ke bank di mana Anda mengajukan kredit.
  3. Membawa surat berupa penjelasan atau klarifikasi dari bank di mana Anda mengajukan kredit, lalu konfirmasikanlah ke OJK bahwa Anda telah menuntaskan kewajiban kredit. Lalu tunggu sampai BI Checking nya benar-benar sampai bersih.

Cara Menghindari Kredit Macet

Bagi yang belum berpengalaman dalam mengelola keuangan dengan baik, terkadang masih belum bisa mengelola uang pinjaman. Terus bagaimana agar menghindari kredit macet ini agar status BI Checking tetap aman?

1. Jangan mengajukan kartu kredit

Jika Anda baru saja mengajukan KPR kurang dari dua tahun, maka skor kredit Anda masih tercatat positif. Meski begitu, janganlah coba-coba untuk menambah pinjaman menggunakan kartu kredit.

Hal ini karena memiliki kartu kredit ini akan memicu pemiliknya untuk berbelanja barang-barang yang konsumtif. Semakin bertambah jumlah tagihan angsuran per bulannya, maka semakin besar juga risiko kredit macet yang akan Anda alami dan status BI Checking Anda akan menjadi taruhannya.

2. Bayarlah tagihan tepat waktu dengan jumlah yang maksimal

Salah satu kebiasaan nasabah yang memicu kredit macet dan memengaruhi status BI Checking itu adalah telat untuk membayar tagihan bulanan. Tidak hanya angsuran KPR, tapi juga tagihan listrik, telepon, dan lain-lain.

Mulai dibiasakan untuk membayar semua tagihan bulanan tepat waktu dengan jumlah semaksimal yang Anda mampu. Manfaatkan aplikasi reminder / pengingat yang terdapat di ponsel Anda.

3. Hindari minimum payment dalam kartu kredit

Banyak masyarakat sering menggunakan minimum pembayaran atau sering disebut dengan minimum payment untuk membayar tagihan kartu kredit dan itu hal sebenarnya yang tidak apa-apa. Namun, apakah Anda siap untuk menanggung akibatnya? Akibatnya, ya berupa BI Checking. Tidak ada jaminan jika utang kamu tidak akan menumpuk, sehingga Anda akan kesulitan membayar tagihan kartu kredit.

4. Buatlah Target Anggaran

Mulailah mengubah kebiasaan lama Anda yang mengeluarkan uang tanpa batas menjadi seseorang yang membuat budget pengeluarannya setiap bulan secara disiplin. Kemudian, lacak pengeluaran tersebut setiap transaksi keluar masuknya uang di rekening Anda.

Maka dari itu, jika melakukan pelacakan dalam pengeluaran bulanan, Anda akan bisa untuk menjaga status BI Checking tetap aman.

5. Lakukan pembayaran secara Tunai

Sering kali Anda melakukan transaksi dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa seseorang cenderung mengeluarkan uang lebih besar sekitar 18% ketika menggunakan uang elektronik. Jadi, mulai dibiasakan untuk membayar menggunakan cash dan mulai berpikir dua kali jika menggunakan uang yang sudah tersimpan di dompet.

6. Ambil kredit sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda

Banyak sekali masyarakat sekarang itu sangatlah mementingkan gaya hidup yang mewah, sehingga pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan, opsi paling gampang untuk mendapatkan uang yang cepat itu melalui kartu kredit. Ingat, harus sadar akan batas dimana kemampuan membayar kamu. Turunkanlah gengsi, jangan sampai Anda mencetak utang yang banyak.

Pengertian BI Checking

Demikian pembahasan tentang BI Checking, mulai dari pengertian BI Checking, hingga skor kredit BI Checking. Semoga semua pembahasan di atas bisa menambah wawasan kamu.

Jika kamu ingin mencari buku tentang ekonomi, maka bisa menemukannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Dennis Tan Kurniawan

BACA JUGA:

  1. Tugas Bank Sentral Beserta Pengertian, Wewenang, dan Sejarahnya 
  2. Pengertian Bank Sentral: Sejarah, Tugas, Wewenang, serta Peranannya 
  3. Sejarah Singkat Bank Sentral Beserta Fungsinya 
  4. Mengenal Tugas Bank Sentral 
  5. Pengertian Bank: Fungsi dan Jenis-Jenis Bank di Indonesia 

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah