Agama Islam

Mukjizat Nabi Saleh serta Kisah bersama Kaum Tsamud

mukzizat nabi shaleh
Written by Yufi Cantika

Mukjizat Nabi Saleh – Bagi Grameds yang beragama Islam, pasti sudah paham betul kan mengenai siapa itu dan berapa jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui? Umumnya jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui adalah berjumlah 25. Namun, tahukah Grameds? Faktanya, jumlah Nabi dan Rasul yang ada di seluruh dunia adalah mencapai nilai ratusan loh! Tepatnya adalah berjumlah 124.000 Nabi dan 312 Rasul. Banyak sekali bukan? Nah, pertanyaannya nih! Apakah Grameds sudah bisa membedakan siapa itu Nabi dan siapa itu Rasul? Jika Grameds belum mengetahui atau mungkin lupa mengenai perbedaan antara Nabi dan Rasul, kami akan memaparkan perbedaan dari Nabi dan Rasul.

Seperti yang Grameds ketahui, bahwa definisi Nabi menurut Bahasa dapat diartikan sebagai seorang hamba Allah SWT yang menerima utusan atau wahyu dari Allah SWT. Wahyu tersebut dikirimkan oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril. Nah ini nih point pentingnya, Nabi menerima utusan atau wahyu dari Allah SWT hanya untuk dirinya sendiri. dengan kata lain, Nabi tidak diberikan kewajiban untuk menyampaikan wahyu atau utusan tersebut kepada umatnya.

Dengan point di atas jelas menjadi hal yang membedakan antara Nabi dan Rasul. Rasul dan Nabi sama-sama manusia biasa yang diberikan wahyu oleh Allah SWT melalui Jibril. Namun, untuk Rasul memiliki tugas atau kewajiban untuk menyebarkan atau menyampaikan wahyu-wahyu atau utusan tersebut kepada umatnya

Secara harfiah, Nabi hanyalah manusia biasa seperti Grameds. Yang membedakan antara Grameds dan para Nabi hanyalah dikarenakan Nabi menerima wahyu dari Allah SWT, Nabi diberikan beberapa kelebihan yang menjadi mukjizat sebagai bukti adanya kebesaran Allah SWT. Selain itu, Nabi juga diberikan sifat yang teramat amanah agar senantiasa mengingatkan orang-orang atau umat yang ada di sekitarnya beserta dengan keturunan mereka. Mengapa hal tersebut perlu dilakukan? Hal itu dilakukan agar generasi penerus senantiasa memiliki sikap, sifat, dan perilaku yang baik dan senantiasa menyembah hanya kepada Allah SWT.

Perlu diketahui bahwa istilah Nabi sendiri berasal dari kata “Naba”. Kata “Naba” sendiri memiliki arti “berasal dari tempat yang sangat tinggi”. Istilah tersebut sangat cocok untuk para Nabi. Jika Grameds tidak lupa atau mungkin belum tahu bahwa semua Rasul dapat dikatakan bahwa mereka Nabi juga. Untuk Nabi sendiri, mereka belum tentu seorang dengan agama islam.
Bagaimana Grameds sekalian, apakah penjelasan mengenai perbedaan Nabi dan Rasul yang kami paparkan membuat puas para pengunjung disini? Setelah mengetahui sedikit informasi mengenai Nabi dan Rasul, kami akan sedikit membahas mengenai salah satu kisah dari 25 Nabi yang sangat wajib Grameds dan umat muslim lainnya ketahui. Penasaran kan siapa yang akan kami bahas kali ini? Yap, kami akan membahas mengenai kisah hidup dari salah satu Nabi bernama Nabi Saleh AS.

A. Sejarah Hidup Nabi Saleh

Salah satu Nabi bernama Nabi Saleh AS termasuk kedalam salah satu dari 25 Nabi yang diberikan wahyu oleh Allah SWT hanya untuk dirinya sendiri. Menurut urutannya, Nabi Saleh menjadi Nabi kelima yang mendapatkan dan diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal itu dilakukan pasca peristiwa atau tragedi musnahnya kaum ‘Ad yang diketahui hidup di zaman Nabi Hud AS.

Menurut beberapa riwayat dari ulama mengatakan bahwa konon Nabi Saleh AS memiliki seorang ayah dengan nama Ubaid. Nabi Saleh As sendiri diangkat dan diberi wahyu oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Nabi pada sekitar tahun 2100 Sebelum Masehi.
Gen Nabi Saleh sendiri menunjukan silsilah keluarga Nabi Saleh. Silsilah tersebut tersusun dari silsilah awal dari Saleh bin Ubaid, Ubaid bin Masih, Masih bin Ubaid, Ubaid bin Hadir, Hadir bin Tsamud, Tsamud bi Atsir, Amir bir Aran/Iram, Aran/Iram bin set Sem/Sam, Sem/Sam bin Nuh.

Dengan adanya silsilah atau urutan seperti diatas, kita dapat simpulkan bahwa Nabi saleh AS ini memiliki darah dengan keturunan Nabi Nuh AS. Asal usul Nabi Saleh sendiri berasal dari bangsa Arab, atau kita dapat menyebut Nabi Saleh lebih dekat dengan Kaum Tsamud dibandingkan dengan istrinya. Ada beberapa riwayat dari ulama yang bernama Abu Dzar, berkata bahwa ada beberapa nabi yang berasal selain dari bangsa Arab selain Nabi saleh AS adalah Nabi Hud AS, Nabi Syu’aib AS, dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.
Nabi Saleh menjadi Nabi berikutnya yang diutus oleh Allah SWT setelah nabi Hud AS dan sebelum diutusnya Nabi Ibrahim AS. Nabi Saleh AS menghabiskan hidupnya dengan cara menetap di daerah Arab sebelah utara, tempat tempatnya adalah di AL-Hijr. Selama hidup disana Nabi Saleh AS menjadi salah satu dari orang-orang yang dianggap penting disana, Nabi Saleh AS mendapatkan segala kehormatan serta dijunjung tinggi oleh kaum Tsamud, penduduk di Al-Hijr.

Sekilas info mengenai Kaum Tsamud, kaum ini menjadi kaum yang dianggap sangat pandai dalam segala hal yang berhubungan dengan pahatan. Pahatan yang diutamakan adalah pahatan batu dan yang paling umum dipahat oleh Kaum Tsamud adalah semua batu yang berasal dari pegunungan. Mengapa demikian? Hal itu terjadi dikarenakan letak koordinasi dari Kaum Tsamud adalah di daerah Hadramaut yang terletak di wilayah pegunungan. Hal ini sudah dimuat dalam Al-Qur’an di Surat Al-Fajr pada ayat ke-9.

وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ

Terjemahan: Dan (terhadap) Kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah, (Al-Qur’an Surat Al-Fajr ayat 9)

B. Kisah Perjalanan Dakwah Nabi Saleh AS

Seperti yang sudah diceritakan diatas bahwa selama hidup, Nabi Saleh AS menetap di Al-Hijr dimana dihuni oleh Kaum Tsamud. Hal itu menyebabkan Kaum Tsamud menjadi kaum yang paling ideal menjadi kaum yang akan didakwahi oleh Nabi Saleh AS. Kaum Tsamud adalah kaum yang memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bercocok tanam, menggunakan hasilnya, pandai dalam arsitektur, serta merawat ternak. Perlu diakui bahwa skill Kaum Tsamud dalam aspek arsitektur tak perlu diragukan lagi karena memang sangat mengagumkan.

Jika Grameds tidak percaya, dikatakan bahwa terdapat banyak pahatan yang ditemukan di Al-Hijr. Pahatan-pahatan tersebut merupakan bukit berbatu yang dipahat oleh Kaum Tsamud menjadi sebuah bangunan yang dinilai megah dan indah. Kaum Tsamud juga membangun berbagai istana di hamparan tanah yang luas dan datar. Bangunan yang megah dan indah tadi dibuat menjadi bangunan rumah sebagai tempat tinggal dari Kaum Tsamud. Gaya bangunan yang mereka gunakan adalah menggunakan gaya yang sangat khas dari peninggalan Romawi dan Yunani Kuno beberapa ribu tahun lalu.

C. Ingkarnya Kaum Tsamud kepada Nabi Saleh AS

Seperti yang diceritakan di awal bahwa awalnya Kaum Tsamud sangat menjunjung tinggi serta menghormati Nabi Saleh AS. Hal itu dikarenakan Kaum Tsamud mengira bahwa Nabi Saleh AS akan menjadi ketua spiritual dalam kaum tersebut yang akan meneruskan tradisi leluhur untuk menyembah berhala sehingga Kaum Tsamud sangat menghormati Nabi Saleh AS. Perlu diketahui bahwa Kaum Tsamud memiliki tradisi turun temurun dari leluhur mereka untuk menyembah berhala.

Dikarenakan adanya tradisi tersebut, ketika Nabi Saleh AS memulai untuk mengemukakan penyampaian yang berupa ajakan kepada Kaum Tsamud untuk bertaqwa serta menyembah hanya kepada Allah SWT, seperti dugaan Grameds bahwa Kaum Tsamud langsung menjadi kecewa dan murka terhadap Nabi Saleh AS. Secara serentak, semua Kaum Tsamud langsung menjauhi dan memusuhi Nabi Saleh AS. Diketahui, Nabi Saleh AS dijauhi dan dimusuhi oleh Kaum Tsamud dikarenakan Nabi Saleh AS meminta Kaum Tsamud untuk segera meninggalkan kebiasan atau tradisi menyembah dan meninggalkan sesembahan untuk berhala.

Tahukah Grameds? Kaum Tsamud selain memiliki kebiasaan musyrik dengan menyembah berhala, merek juga memiliki kebiasaan buruk dengan selalu bersikap sombong dan angkuh. Kaum Tsamud selalu memandang sebelah mata dan meremehkan kaum lainnya. Tak berhenti disitu saja, perzinahan dan mabuk-mabukan sangat lancar di kaum tersebut, Kaum Tsamud sangat terang-terangan memperlihatkan semua perbuatan maksiat mereka. Hal-hal tersebut sudah sangat menyimpang jauh dari ajaran yang Allah SWT maksud.

Nah, dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa pengangkatan Nabi Saleh AS sebagai nabi di kaum tersebut bukanlah tanpa alasan. Nabi Saleh diberikan kewajiban tugas untuk dapat mengubah Kaum Tsamud untuk menuju kepada ajaran yang lebih baik dan benar, yakni dengan kedalam ajaran Allah SWT. Dakwah Nabi Saleh telah tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf tepatnya pada ayat ke-73.

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

“Dan kepada kaum Tsamud (Kami perintahkan) saudara mereka Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (satu ekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.” (Q.S. Al-A’raf ayat 73).

Di saat Nabi Saleh telah menyerukan perintah dari ajaran Tauhid untuk menyembah Allah SWT kepada Kaum Tsamud, sontak Kaum Tsamud langsung terbagi menjadi dua kubu yang saling bentrok. Tentu saja seperti dugaan Grameds, kelompok pertama adalah kelompok yang mendukung dan setuju dengan seruan Nabi Saleh AS untuk menyembah hanya kepada Allah dan mengikuti segala ajaran Tauhid yang diajarkan oleh Allah SWT. Kelompok pertama ini dipimpin oleh seorang Kaum Tsamud yang juga menjadi tokoh pemuka bernama Junda’ bin Amru bin Mahlab bin Lubaid bin Jawas.

Lalu untuk kelompok kedua, yakni kelompok penentang seruan Nabi Saleh AS dipimpin oleh Dzu’ab bin Amru bin Lubaid Al-Habbab dan Rabbab bin Sha’r bin Julmas. Saking menentang seruan Nabi Saleh AS, kedua pemimpin kelompok penentang Dzu’ab dan Rabbab bahkan sampai berusaha untuk menghalangi Nabi Saleh AS ketika akan mengajak saudara-saudara dan sepupunya yang bernama Junda’ bin Syihab untuk mengikuti ajaran yang benar, yakni ajaran Allah SWT.

Menurut pemimpin dari kelompok penentang, Nabi Saleh AS telah terkena semacam sihir dari luar sehingga membuah Nabi Saleh AS mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal. Kelompok penentang dengan mentah-mentah menolak semua ajakan Nabi Saleh AS untuk kembali ke ajaran yang benar, yakni ajaran tauhid untuk menyembah hanya kepada Allah SWT.

Tak sampai disitu saja, kelompok penentang Kaum Tsamud juga menganggap Nabi Saleh AS sebagai seorang penipu yang mengatakan hal-hal tidak masuk akal. Mereka tidak percaya jika Nabi Saleh AS menjadi utusan yang diutus oleh Allah SWT hanya dikarenakan utusan tersebut berwujud manusia biasa yang secara fisik sama seperti mereka, dikarenakan hal tersebut kelompok penentang Kaum Tsamud meminta dengan paksa sebuah bukti dalam bentuk mukjizat sebagai tanda atau bukti dari kerasulan Nabi Saleh AS.

C. Mukjizat Nabi Saleh

Menurut penjelasan para musafir, mukjizat yang diterima oleh Nabi saleh AS yakni berupa unta betina yang keluar dari batu memanglah sudah sangat terkenal. Mukjizat tersebut Allah SWT turunkan kepada Nabi saleh AS sebagai bentuk bukti kerasulan Nabi Saleh AS, hal tersebut dikarenakan Kaum Tsamud memberikan tantangan kepada Nabi Saleh untuk dapat mengeluarkan satu ekor unta betina yang tengah hamil dengan umur kehamilan 10 bulan dari sebuah batu berukuran besar yang mereka tunjuk.

Tentu saja dengan percaya diri karena telah menyerahkan semua kepercayaan kepada Allah SWT, Nabi saleh AS pun menerima dan menyanggupi tantangan tersebut. Nabi saleh AS langsung mulai untuk berdoa meminta keajaiban kepada Allah SWT. Atas kuasa dari Allah SWT, Nabi Saleh AS memukul batu besar yang ditunjuk tadi menggunakan tangan Nabi Saleh dan keluarlah unta betina yang tengah hamil 10 bulan, unta tersebut memiliki ciri-ciri yang persis seperti yang dikatakan oleh kelompok penentang Kaum Tsamud. Dengan begitu, orang-orang mengenal unta tersebut dengan nama “Unta Betina Allah”.

Tercenganglah mereka yang meragukan kebesaran Allah SWT. Atas kejadian mukjizat tersebut sontak membuat orang-orang Kaum Tsamud yang tadinya tidak mempercayai dan berada di kelompok penentang sontak langsung menjadi pengikut Nabi saleh AS. Tak seperti yang diharapkan, tentu saja masih ada yang bersikukuh menjadi penentang Nabi saleh AS. Atas kejadian itu, Nabi Saleh AS pun bersabda.

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْبٌ

“Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab/ganjaran).” (Q.S. Hud ayat 64).

وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

“Dan jangan kamu menyentuhnya (unta betina itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.” (Q.S. Asy-Syu’ara ayat 156)

Sama seperti yang telah tertulis dalam Al-Quran, Nabi Saleh AS memberikan pesan untuk umatnya agar jangan pernah berbuat kejahatan baik sekecil apapun kepada Unta Betina Allah. Nabi Saleh AS sangat menjaga Unta Betina Allah sampai-sampai tidak memperbolehkan umatnya untuk memerah serta mengkonsumsi susu dari Unta Betina Allah secara berganti-ganti.

Lalu bagaimana dengan para kelompok penentang Kaum Tsamud? Apakah mereka sudah berdamai dengan Nabi Saleh AS? Oh tentu saja tidak sesederhana itu, kelompok penentang makin membenci Nabi saleh apalagi semenjak kehadiran Unta Betina Allah. Mengapa demikian? Kelompok penentang menganggap Unta Betina Allah sebagai gangguan karena Unta Betina Allah meminum banyak air dari mata air Kaum Tsamud yang membuat sumber mata air mereka menyusut banyak.

D. Kematian Unta Betina Allah

Dikarenakan kedatangan dari Unta Betina Allah, banyak Kaum Tsamud yang merasa kesal dan marah dikarenakan ternak-ternak mereka yang kekurangan air untuk minum. Kaum Tsamud menganggap bahwa unta betina itu hanya sebagai penambah beban bagi kaum mereka karena unta betina itu pekerjaannya hanya menghabiskan air dari sumber air mereka satu-satunya. Kaum Tsamud lantas langsung menyusun rencana pemusnahan untuk unta betina tersebut.

Keinginan Kaum Tsamud untuk memusnahkan unta betina itu tentu dengan adanya tambahan dari provokator yang bekerja. Diketahui bahwa ada dua wanita yang bergerak menjadi provokator bagi Kaum Tsamud. Kedua provokator tersebut adalah dua wanita yang bernama Shaduq binti Mahya bin Zuhair Al-Mukhtar dan satunya lagi adalah ‘Unaizah binti Ghunaim bin Mijlaz.

Dari kedua wanita tersebut, salah satunya merupakan istri dari salah satu pemimpin. ‘Unaizah adalah istri dari Dzu’ab yang tadi kita kenal sebagai salah satu pemimpin kelompok penentang Nabi Saleh AS. Pasangan suami istri tersebut memiliki 4 buah hati yang berjenis kelamin perempuan. Satu keluarga itu membuat sebuah perjanjian dengan Qudar bin Salif untuk menjadikan salah satu anaknya sebagai pembunuh unta betina tersebut.

Sama seperti keluarga itu, Shaduq juga menawarkan diri sebagai pembunuh unta betina itu, ia berkata ada Mishra’ bin Mahraj bin Mahya apabila ia bisa membunuh unta itu.

Banyak orang yang tergiur dengan ajakan itu dan tidak terasa sudah banyak orang yang tergabung dalam rencana pembunuhan Unta Betina Allah. Qudar dan Mishra’ mengajak tujuh pemuda lain untuk ikut andil dalam rencana pembunuhan Unta Betina Allah.
Kelompok pembunuh Unta Betina Allah mulai melakukan aksi pemantauan mereka ketika unta betina tersebut dengan minum air di sumber mata air, lalu rencana pun dijalankan. Pembukaan rencana dibuka dengan pemanahan betis Unta Betina Allah, setelahnya yang lain menyusul dengan menikam bagian perut dari Unta Betina Allah. Penikaman dilakukan dengan menggunakan pedang. Dikarenakan banyaknya serangan dan dilakukan beruntun jelas membuat Unta Betina Allah otomatis terbunuh.

E. Azab/Ganjaran untuk Kaum Tsamud

Setelahnya Nabi saleh AS mendapati bahwa Unta Betina Allah telah terbunuh oleh para kelompok penentang di Kaum Tsamud. Sontak Nabi Saleh AS menjadi sangat sedih. Nabi Saleh AS dengan lantang memperingatkan kepada kelompok penentang untuk segera bertobat dan menantikan datangnya azab yang sangat pedih untuk mereka.

Namun, apa yang bisa diharapkan dari kelompok penentang itu? Jelas mereka menolak peringatan Nabi saleh dengan mentah-mentah dan memilih untuk mengacuhkan peringatan itu. Saking meremehkannya, mereka bahkan sampai menantang datangnya azab. Astagfirullah. Melihat dan mendengar respon tersebut, Nabi Saleh AS hanya membalas dengan kalimat yang sudah diriwayatkan dalam surat Hud ayat ke-65.

فَعَقَرُوْهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوْا فِيْ دَارِكُمْ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوْبٍ

“Maka mereka menyembelih unta betina itu, kemudian dia (Saleh) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (Q.S Hud ayat 65)

Perbuatan keji mereka yang membunuh Unta Betina Allah dengan sangat kejam merupakan suatu pelanggaran yang mereka lakukan terhadap larangan yang diberikan oleh Nabi Saleh AS. Maka dari itu, Allah SWT menurunkan azab atau ganjaran, yaitu memberikan mereka batas hidup sampai tiga hari kedepan, perkataan Nabi Saleh AS yang memerintahkan mereka untuk bersuka ria selama tiga hari tersebut hanyalah sebuah sarkas.

Tahap dari turunnya azab Allah SWT untuk para pembunuh Unta Betina Allah dengan diubah warna wajah mereka menjadi kuning pada hari pertama, selanjutnya diubah menjadi merah pada hari kedua, dan untuk hari terakhir wajah para pelaku pembunuh Unta Betina Allah diazab dengan mengubah warna wajah mereka menjadi warna hitam.

Menurut riwayat dari Ibnu Katsir, ketika datang hari keempat azab setelah sang fajar terbit dengan langsung Allah datangkan azab bagi mereka. Allah menurunkan azab yang sangat dahsyat kepada Kaum Tsamud yang mengingkari perbuatan mereka. Apakah Grameds penasaran dengan azab yang mereka terima? Allah datangkan gempa bumi disertai dengan suara keras yang datang dari langit, azab itu sangat dahsyat sekali adanya.

Menurut riwayat lain, tidak satupun dari pembunuh Unta Betina Allah yang selamat dari amukan azab tersebut, kecuali salah satu budak yang lari untuk menyelamatkan diri ke perkampungan Arab dan menceritakan semua kejadian azab tersebut ke penduduk yang ada disana.

Meskipun sempat selamat dan menceritakan dengan detail mengenai kejadian azab tersebut, budak itu tidak bertahan lama dan langsung tewas setelah diberi minum. Sungguh pedih azab Allah.

Di sisi lain, Nabi Saleh AS dan pengikutnya tentu saja selamat dan dalam keadaan baik-baik saja. Setelahnya Nabi Saleh AS mengajak para pengikutnya untuk pindah ke Ramlah, tepatnya di Kawasan Palestina. Perpindahan Nabi Saleh AS dan pengikutnya tidak diceritakan dalam Al-Qur’an, kabar tersebut didapatkan dari sumber-sumber lain.

WOW! Sangat-sangat mengerikan bukan azab yang Allah turunkan untuk orang-orang yang ingkar. Untuk mendapatkan bukti dari kebenaran cerita mengenai kisah hidup Nabi Saleh AS, Grameds dapat membacanya di ayat-ayat Al-Qur’an. Berikut akan kami paparkan ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kisah hidup Nabi Saleh AS.

1. Al-Qur’an Surat Asy-Syams ayat ke-11 sampai 15
2. Al-Qur’an Surat Hud ayat ke-61 sampai 68

Nah, itulah kisah mukjizat dari Nabi Saleh AS yang dapat kami sajikan untuk Grameds. Semoga kita senantiasa bertindak sesuai jalan Allah dan jangan sekali-kali mengingkari Allah! Ambil sisi positif dan jadikan kisah-kisah Nabi sebagai pembelajaran agar hidup senantiasa berada di jalan yang seharusnya

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika