Bahasa Indonesia

Ciri-Ciri Paragraf Deduktif Dan Induktif yang Perlu Kamu Tahu

Written by Siti Badriyah

Ciri-Ciri Paragraf Deduktif Dan Induktif – Setiap orang akan selalu memiliki ide-ide yang sering bermunculan, baik itu saat sedang bekerja atau pada saat berimajinasi. Setiap ide-ide kreatif yang muncul di kepala kalau tidak direalisasikan atau tidak dituangkan pasti terasa ada yang kurang. Apalagi, jika terus dibiarkan, maka-maka ide-ide kreatif tersebut akan menghilang, sehingga kita harus mencari ide-ide kreatif yang baru lagi.

Oleh karena itu, ketika sudah memiliki ide-ide kreatif yang muncul di dalam otak kita, sebaiknya segera dituangkan ke dalam media apa saja. Salah satu media yang sangat cocok untuk menuangkan ide-ide kreatif yang sering muncul dalam pikiran kita adalah media menulis. Media menulis ini bisa menyalurkan ide-ide kreatif ke berbagai macam bentuk, mulai dari hanya kumpulan kata saja, hingga kumpulan kalimat yang kemudian bisa berubah menjadi sebuah paragraf.

Memang benar, bagi seseorang yang belum terbiasa menulis paragraf rasanya akan sulit, tetapi selama seseorang ingin terus belajar menulis paragraf, maka paragraf akan mudah untuk diselesaikan. Dengan menyelesaikan suatu paragraf, maka seseorang sudah bisa menuangkan ide-ide kreatif yang ada di dalam pikirannya.

Dalam bidang tulis menulis pasti akan ada kata, kalimat, dan paragraf. Struktur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Dengan kata lain, tanpa adanya kata, maka kalimat dan paragraf tidak akan terbentuk dengan baik.

Paragraf bisa dibilang sebagai kunci dari setiap penulisan karena dengan paragraf, maka akan menghasilkan wacana yang berarti bahwa mulai dari kata hingga paragraf sudah menjadi satu kesatuan yang didalamnya berisi sebuah informasi. Dari informasi inilah, pembaca bisa menangkap apa yang ingin disampaikan oleh penulis melalui media tulis menulis ini.

Paragraf itu sendiri sebenarnya banyak sekali jenisnya, tetapi paragraf yang sering digunakan oleh banyak orang adalah paragraf deduktif dan paragraf induktif. Kedua jenis paragraf itu seringkali ditemukan di pelajaran bahasa Indonesia terutama pada saat masih duduk di bangku sekolah.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pengertian paragraf deduktif dan induktif serta ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif. Jadi, baca artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Paragraf

Dalam membahas paragraf deduktif dan induktif, kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian dari paragraf. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dumulai dengan garis baru).

Paragraf yang mengandung ide pokok menandakan bahwa di dalam satu paragraf bisa terdapat satu pikiran utama. Pikiran utama juga sering dikenal sebagai gagasan utama. Gagasan utama adalah sebuah ide atau gagasan yang menjadi inti pembahasan yang ada di dalam paragraf.

Oleh sebab itu, ketika seseorang penulis mempunyai lebih dari satu atau dua atau lebih pikiran utama, maka ia harus membuat dua atau lebih paragraf. Hal ini perlu dilakukan agar pikiran utama yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pembaca, sehingga pembaca menjadi nyaman ketika membaca tulisan tersebut. Jadi, sebelum menulis paragraf, sebaiknya seorang penulis menentukan jumlah pikiran utama yang ingin dituangkan dan disampaikan.

Dengan demikian, paragraf yang ada di dalam suatu tulisan bisa dibilang cukup penting karena bisa menentukan bagian awal dan bagian akhir dari suatu tulisan. Selain itu, adanya paragraf akan memudahkan pembaca dalam memahami pesan atau makna yang ada di dalam sebuah tulisan. Bahkan, seorang pembaca akan mudah menghubungkan pikiran utama yang satu dengan pikiran utama lainnya.

Pengertian Paragraf Deduktif

Menurut Shalima (2018:11) paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf, lalu diikuti dengan kalimat penjelas. Jadi, ketika membaca suatu paragraf yang ada di dalam sebuah karya tulis, kemudian menemukan pikiran utama atau gagasan utama berada di awal paragraf, maka paragraf tersebut termasuk jenis paragraf deduktif.

Selain itu, paragraf deduktif biasa juga disebut dengan paragraf yang menjelaskan hal-hal yang umum menuju ke hal-hal yang khusus. Dengan kata lain, penulis akan menjelaskan pokok permasalahan terlebih dahulu baru kemudian menjelaskan beberapa penjelasan yang berhubungan dengan pikiran utama.

Jadi, ketika kamu ingin menulis dengan jenis paragraf deduktif, maka harus menentukan kalimat gagasan atau pikiran utama terlebih dahulu. Dengan menentukan kalimat yang akan digunakan, maka pikiran utama yang ada di bagian awal paragraf bisa menjelaskan isi dari suatu paragraf.

Pengertian Paragraf Induktif

Menurut Santoso (2019:31) paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Dari pengertian yang telah diungkapkan oleh Santoso dalam bukunya yang berjudul Paragraf, Bermain Kata Menggayakan Kalimat dapat dikatakan bahwa penuis akan memberikan fakta-fakta dan uraian-uraian terlebih dahulu yang mengerucut kepada pikiran utama atau gagasan utama.

Dengan demikian, ketika kamu membaca sebuah paragraf yang di mana kalimat gagasan utamanya berada di akhir paragraf, maka paragraf tersebut termasuk jenis paragraf induktif. Paragraf induktif ini biasanya akan membahas hal-hal yang khusus terlebih dahulu baru kemudian membahas tentang hal-hal yang umum. Maka dari itu, kalimat utama yang ada pada paragraf induktif biasanya akan membahas tentang hal-hal yang umum atau hal-hal yang sangat luas.

Jadi, bisa dibilang bahwa kunci dari mengetahui apakah suatu paragraf termasuk deduktif atau tidak, maka kamu harus melihatnya dari kalimat gagasan utamanya. Jika, kamu membaca kalimat gagasan utama berada di awal paragraf, maka paragraf tersebut termasuk ke dalam jenis paragraf deduktif. Sedangkan, ketika membaca paragraf, kemudian kalimat gagasan utamanya berada di bagian akhir paragraf, maka paragraf tersebut masuk dalam jenis paragraf induktif.

Ciri-Ciri Paragraf Deduktif

Supaya lebih memahami paragraf deduktif, maka kamu perlu mengetahui tentang ciri-ciri dari paragraf deduktif. Berikut ini ciri-ciri dari paragraf deduktif.

1. Gagasan utama atau kalimat utama pada sebuah paragraf berada di bagian awal paragraf.

2. Gagasan pendukung atau kalimat penjelas merupakan penjelasan atau uraian dari kalimat utama.

3. Kalimat utama mengandung pernyataan umum.

4. Paragraf memiliki pola umum – khusus – khusus – khusus.

Ciri-Ciri Paragraf Induktif

Sama halnya dengan paragraf deduktif, paragraf induktif juga memiliki ciri-ciri. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang ciri-ciri paragraf induktif.

1. Gagasan utama atau kalimat utama dari sebuah paragraf ada di bagian akhir paragraf.

2. Kalimat penjelas yang biasanya berisi uraian atau fakta berada di bagian awal paragraf.

3. Kalimat utama merupakan simpulan dari semua gagasan atau kalimat-kalimat yang ada pada sebuah paragraf.

4. Paragraf memiliki pola khusus – khusus – umum.

Perbedaan Paragraf Deduktif dan Induktif

Setelah membahas ciri-ciri dari paragraf deduktif dan induktif, maka agar kamu lebih memahami kedua jenis paragraf tersebut, maka perlu mengetahui perbedaan-perbedaannya.

1. Letak Pada Kalimat Utama

Paragraf deduktif memiliki letak kalimat utama atau gagasan utama yang terletak pada awal paragraf. Sedangkan, pada paragraf induktif, letak kalimat utama atau gagasan utama terletak pada akhir kalimat.

2. Pola Kalimat

Paragraf deduktif yang tersusun dari beberapa kalimat memiliki pola umum – khusus. Sementara itu, paragraf induktif memiliki pola yang berbeda, yaitu kalimatnya berpola khusus – umum.

3. Isi dari Kalimat Utama

Paragraf deduktif yang di mana kalimat utamanya terletak pada awal paragraf, kalimatnya berisi tentang pernyataan yang bersifat umum. Sedangkan, paragraf induktif yang kalimat utamanya berada di akhir paragraf, kalimatnya mengandung kesimpulan dari suatu pembahasan yang pada paragraf.

Contoh Paragraf Deduktif

Supaya lebih memahami lebih dalam tentang paragraf deduktif, maka di bawah ini akan diberikan beberapa contoh dari paragraf deduktif.

Contoh Pertama

“Pemilihan umum atau lebih dikenal dengan nama “Pemilu” yang diselenggarakan lima tahun sekali merupakan pesta demokrasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bagi seluruh masyarakat Indonesia wajib untuk mengikuti Pemilu dan memakai hak suaranya untuk memilih pemimpin yang terbaik. Masyarakat tidak boleh menjadi seorang Golongan Putih (Golput) karena hal itu bukanlah suatu solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Indonesia. Dengan mengikuti Pemilu, maka masyarakat Indonesia sudah ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi dan bisa menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin yang terbaik yang bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia serta bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi. “

Kalimat pertama pada contoh paragraf deduktif di atas merupakan kalimat utama atau gagasan utama dari suatu pembahasan tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Melalui kalimat pertama ini, penulis ingin memberitahukan bahwa Pemilu adalah pesta demokrasi bagi semua masyarakat Indonesia. Kalimat utama pada contoh paragraf pertama menjadi dasar dalam pengembangan paragraf, sehingga menghasilkan kalimat-kalimat yang dapat memperjelas kalimat utama. Kemudian, pada kalimat kedua, kalimat ketiga, dan seterusnya, merupakan kalimat penjelas yang berisi uraian-uraian tentang betapa pentingnya untuk mengikuti pesta demokrasi Pemilu.

Contoh Kedua

“Dikarenakan pandemi covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini, maka para siswa harus melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah secara online atau dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Para pelajar yang melakukan pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi zoom untuk berkomunikasi dan mengisi absensi kelas. Selain itu, ada juga yang langsung memberikan penugasan kepada muridnya yang sudah diberikan waktu untuk pengumpulan tugas. Meskipun, para pelajar yang tidak bisa bertemu gurunya secara langsung atau tidak bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), tetapi para pelajar tetap bisa mendapatkan ilmu.

Kalimat pertama dari contoh paragraf deduktif yang kedua memiliki maksud tentang para pelajar harus belajar dari rumah secara online karena pandemi covid-19 belum berakhir. Dari maksud kalimat pertama tersebut, maka kalimat pertama menjadi kalimat utama atau gagasan utama dari contoh paragraf kedua. Kemudian, pada kalimat kedua, kalimat ketiga, dan kalimat keempat merupakan kalimat-kalimat yang dapat memperjelas kalimat utama. Kalimat kedua, ketiga, dan keempat berisi tentang uraian-uraian tentang pembelajaran jarak jauh.

Contoh Paragraf Induktif

Apabila kamu masih bingung tentang cara menulis paragraf induktif, jangan khawatir. Kamu bisa menyimak beberapa contoh paragraf induktif sebagai berikut.

Contoh Pertama

“Ketika pada masa orde baru mulai ada di tanah air Indonesia, pada saat itu juga dunia sastra mengalami kebangkitan yang dapat dilihat dengan banyaknya penulis sastra pada masa itu. Padahal pada masa-masa kelam itu, bagi sastrawan yang mengkritik pemerintahan akan diasingkan atau bahkan diberikan hukuman. Namun, para sastrawan tidak gentar dan tetap menulis karya sastra demi menciptakan keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia. Bangkitnya dunia sastra pada masa orde baru menunjukkan bahwa sudah banyak sekali syair-syair perjuangan hingga karya-karya sastra yang bertemakan perjuangan agar masyarakat bisa hidup lebih sejahtera. Berkat bangkitnya karya sastra pada masa orde baru, maka bisa dikatakan bahwa dunia sastra itu sangat kuat dan memiliki unsur pendobrak.”

Pada contoh paragraf induktif yang pertama, di bagian kalimat pertama merupakan kalimat penjelas yang di mana penulis ingin memberitahukan kepada pembaca bahwa pada masa orde baru para sastrawan sudah banyak yang bermunculan. Kemudian, pada kalimat kedua dan ketiga, penulis ingin menyampaikan fakta yang terjadi pada masa orde baru, fakta itu berupa sastrawan yang mengkritik pemerintahan melalui karya sastra yang telah dibuat akan diasingkan dan bisa juga diberikan hukuman.

Pada bagian kalimat paling akhir pada contoh paragraf di atas menunjukkan bahwa penulis ingin memberikan gagasan utamanya dari satu kesatuan paragraf yang telah ditulis. Pada bagian akhir paragraf yang ditulis dengan huruf miring tersebut, ingin menyatakan bahwa karya-karya sastra itu memiliki unsur yang sangat kuat dan bisa menjadi pendobrak berbagai macam hal yang tidak dibenarkan.

Contoh Kedua

“Di saat musim hujan, warga di wilayah B sering sekali merasakan yang namanya banjir yang biasanya terjadi ketika musim hujan tiba. Warga menjadi tidak maksimal dalam melakukan aktivitas dan pekerjaannya karena terhambat dengan banjir. Jika, kondisi hujan tidak berhenti-henti, banjir air pun akan mengalami peningkatan. Air yang semakin meningkat dan tak kunjung surut itu berarti para warga setempat semakin sulit untuk melakukan aktivitas. Setelah dicari lebih lanjut apa yang menyebabkan banjir adalah kebiasaan buruk yang dilakukan oleh warga, yaitu membuang sampah ke aliran sungai, sehingga aliran sungai menjadi terhambat. Jadi, bisa dikatakan bahwa penyebab utama banjir di wilayah B adalah banyaknya sampah yang menumpuk di aliran sungai.

Pada contoh paragraf induktif yang kedua ini, kalimat pertama yang ditulis oleh penulis berisi tentang penjelasan bahwa di wilayah B para warganya sudah sering merasakan banjir ketika musim hujan tiba, sehingga sudah tak asing lagi dengan banjir. Kemudian pada kalimat kedua, ketiga, dan keempat berisi penjelasan tentang bahwa kondisi banjir bisa membuat aktivitas warga terganggu terutama aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan.

Pada paragraf keenam atau paragraf terakhir, penulis memberikan kalimat yang isinya berupa gagasan utama dari contoh paragraf di atas. Gagasan utama tersebut berisi tentang penyebab utama banjir di wilayah B adalah banyak warga yang membuang sampah di sungai, sehingga aliran sungai menjadi terhambat.

Kesimpulan

Dari pembahasan tentang pengertian paragraf deduktif dan induktif hingga ciri-ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf deduktif adalah paragraf yang pikiran utamanya berada di bagian awal paragraf. Sedangkan paragraf induktif adalah paragraf yang pikiran utamanya berada di bagian akhir kalimat. Jadi, ketika ada soal bahasa Indonesia tentang paragraf deduktif dan induktif kamu bisa membedakannya dengan baik.

Supaya kamu lebih mudah untuk menulis paragraf dan menghasilkan sebuah tulisan dengan mudah, maka kamu perlu membiasakan diri untuk membaca contoh-contoh dari paragraf. Selain itu, kamu juga perlu untuk mulai melatih diri untuk menulis paragraf agar ketika bisa membuat tulisan paragraf menjadi lebih menarik untuk dibaca, sehingga bagi para pembaca akan mudah untuk memahami setiap pikiran utamanya.

Sumber: Dari berbagai macam sumber

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah