Biologi

Hewan Ovipar: Pengertian, Jenis, beserta Contohnya

Hewan Ovipar
Written by Nandy

Pengertian Hewan Ovipar – Hewan Ovipar – Berkembang biak merupakan adanya regenerasi baru yang menggantikan generasi lama. Artinya setiap makhluk hidup mengalami perkembangbiakan yang bukan hanya untuk manusia saja, tetapi untuk seluruh makhluk hidup tak terkecuali tumbuhan dan hewan. Jika manusia berkembang biak hanya menggunakan satu cara saja yaitu melahirkan, akan tetapi pada hewan dalam perkembangbiakannya ada tiga macam, seperti vivipar (melahirkan), ovipar (bertelur) dan ovovivipar (bertelur dan beranak). Kata ovipar sendiri berasal dari kata “ovum” yang memiliki arti bertelur.

Hewan Ovipar

Unsplash.com/Ravi Singh

Ovipar adalah jenis reproduksi yang mengakibatkan telur yang dikeluarkan berkembang dan juga menetas di luar badan induknya. Selain itu pembuahan yang terjadi pada hewan ovipar terdapat dua macam, yaitu pembuahan internal dan pembuahan eksternal. Pembuahan internal akan terjadi di dalam tubuh induk betina, seperti halnya proses yang dialami oleh hewan jenis aves contohnya burung dan insekta contohnya serangga. Pembuahan eksternal yang nantinya terjadi di luar tubuh induk betina, seperti halnya proses yang dialami oleh katak dan ikan.

Kelompok hewan yang berkembang biak secara ovipar adalah hewan yang perkembangbiakan seksualnya ditandai dengan betina dan jantan melepaskan sel benihnya di luar tubuh dan fertilisasi dan terjadi pada luar tubuh hewan. Sistem reproduksinya juga tidak terjadi adanya kopulasi dan sel telur yang dilepas di luar tubuh sangat permeabel.

Seperti dijelaskan di awal bahwa hewan ovipar merupakan sebuah kelompok perkembangbiakan pada hewan dengan cara bertelur. Di Dalam telur terdapat embrio yang memperoleh cadangan makanan dari dalam telur tersebut. Hewan dengan perkembangbiakan ovipar pada umumnya mempunyai ciri-ciri dengan telurnya yang dierami sampai menetas.

Ciri-ciri Hewan Ovipar

Hewan dengan perkembangbiakan ovipar tentunya memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dari hewan dengan perkembangbiakan lainnya. Berikut ciri-ciri hewan ovipar yaitu:

  1. Tidak mempunyai daun telinga
  2. Tidak mempunyai kelenjar susu
  3. Tidak menyusui anaknya
  4. Mengerami telurnya

Manfaat Perkembangbiakan Ovipar

Perkembang biakakan secara ovipar memberikan beberapa manfaat baik untuk embrio atau induk hewan tersebut. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh pada hewan ovipar, yaitu:

  1. Embrio ada yang berada di dalam cangkang dan lebih terlindungi dari lingkungan, misalnya dari cuaca panas maupun cuaca dingin.
  2. Telur kuning yang berada di dalam cangkan dapat dimanfaatkan sebagai makanan untuk embrio.
  3. Amnion yang berada di dalam cangkang bisa berguna sebagai sumber protein dan air.
  4. Embrio dapat terlindungi dari guncangan dan bebatuan.
  5. Cangkang juga dapat melindungi embrio dari predator karena biasanya telur diletakkan di dalam sarang.
  6. Cangkangnya dapat dimanfaatkan sebagai pelindung.
  7. Apabila telur tidak diurus, telur bisa dikembangbiakan oleh manusia dengan berbagai macam metode pengembangbiakan.

Contoh Hewan Ovipar

Hewan ovipar yang berkembang biak dengan proses bertelur juga terbagi menjadi beberapa kelompok. Berikut jenis-jenis contoh hewan ovipar beserta penjelasannya:

1. Kelompok Unggas

Kelompok unggas adalah hewan yang termasuk dalam hewan yang perkembangbiakannya dengan bertelur. Kemudian induknya akan mengerami telurnya dalam beberapa waktu. Setelah itu, telur akan menetas dan menjadi hewan kecil.

Berikut beberapa contoh hewan ovipar dari kelompok unggas, yaitu:

a. Ayam

Ayam merupakan unggas yang bisa dipelihara oleh manusia serta juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan hidup dalam pemeliharaannya. Ayam pada dasarnya menunjukkan perbedaan morfologi pada kedua tipe kelamin. Ayam jantan atau jago lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu yang panjang, berjengger lebih besar, dan memiliki bulu ekor yang panjang menjuntai.

Sedangkan ayam betina atau babon relatif berukuran lebih kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Mengenai jenis kelamin ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, maka ayam betina bisa berganti kelamin menjadi ayam jantan, hal ini karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu bisa aktif.

b. Bebek

Bebek memiliki ciri tubuh yang berlekuk dan lebar, memiliki leher yang relatif panjang, meski tidak sepanjang angsa. Bentuk tubuh bebek bervariasi dan umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang berguna sebagai penyaring makanan.

Pada spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat dan umurnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan sehingga membutuhkan otot sayap yang kuat.

Bebek jantan dari spesies dibelah bumi utara terkadang memiliki warna bulu yang menarik. Spesies dari belahan bumi selatan tidak menunjukkan dimorfisme seksual kecuali Paradise Shelduck di Selandia baru yang lebih cerah daripada bebek jantan. Warna bebek muda, entah itu jantan atau betina, umumnya lebih mirip bebek betina dewasa.

Makanan bebek bervariasi, seperti rumput, tanaman, air, ikan, serangga, amfibi kecil, cacing dan moluska kecil. Bebek penyelam dan bebek laut mencari makanan di kedalaman air. Untuk memudahkan bebek dalam menyelam, kedua jenis tersebut memiliki massa yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit untuk terbang.

c. Angsa

Angsa juga berkembang biak dengan proses ovipar dan sama seperti yang terjadi pada telur ayam. Telur angsa memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang hewan unggas yang lain dengan proses pengeraman hingga dua puluh hari.

Angsa makan di daratan dan juga di air. Angsa hampir selalu bersifat herbivora, meskipun ada beberapa hewan akuatik kecil menjadi mangsa dari angsa. Di air, angsa mendapatkan makanan dengan cara menyaring air dan makanan mereka juga terdiri dari akar-akaran, batang dan daun tanaman akuatik dan tanaman dalam air.

d. Burung

Burung juga termasuk salah satu hewan yang bertelur. Saat burung bertelur, setelahnya induk burung akan mengerami telurnya kurang lebih dalam dua puluh satu hari sampai anaknya menetas.

Jika Grameds tertarik ingin membudidayakan unggas jenis ayam, Grameds bisa membaca buku sebagai referensi dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com.

Hewan Ovipar

Hewan Ovipar

2. Kelompok Ikan

Pada umumnya kelompok jenis ikan berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Diawali dengan induk yang mengeluarkan telurnya dengan jumlah yang sangat banyak. Kemudian ikan akan mengeluarkan telur setelah dibuahi sperma dan telur akan menetas menjadi anak ikan.

Dalam perkembangbiakannya, ikan tersebut akan tumbuh dari anak ikan atau embrio. Lalu menjadi ikan remaja dan menjadi ikan dewasa. Ikan biasanya dikembangbiakan oleh manusia sebagai keperluan budidaya. Akan tetapi ada juga yang berkembang biak secara alami.

Berikut beberapa contoh hewan ovipar dari kelompok ikan, yaitu:

a. Ikan Mas

Ikan mas atau ikan karper (Cyprinus Carpio) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting dan persebarannya di manapun di Indonesia.

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad atau ovarium pada ikan yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma. Pemindahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Tetapi di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.

Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.

Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. 2 sampai 3 hari kemudian telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva dan akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal.

Larva berubah menjadi kebul  dalam waktu 4-5 hari. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan beratnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan atau benih yang siap untuk didederkan yang memiliki ukuran 3–5 cm dan beratnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus, dan setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.

Jika Grameds tertarik dengan ikan mas dan ingin menjadikan sebagai usaha, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com.

Hewan Ovipar

b. Ikan Cupang

Ikan cupang atau ikan betta tengah banyak diminati untuk dikoleksi dan juga digunakan sebagai penghias rumah. Ikan cupang tergolong dalam hewan bertelur atau ovipar.

Bentuk telur yang dimiliki ikan cupang menyerupai buih-buih yang dapat ditemukan di tanaman-tanaman dalam air maupun di sisi-sisi akuarium. Telur ikan cupang hanya perlu waktu tiga hari untuk menetas.

JIka Grameds tertarik dalam budidaya ikan jenis apa saja, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com.

Hewan Ovipar

Hewan Ovipar

3. Kelompok Reptil

Cara perkembangbiakan kelompok reptil diawali dengan adanya proses perkawinan antara betina dan jantan. Kemudian reptil betina bertelur. Setelah beberapa hari, telur akan menetas menjadi anak reptil yang kecil. Setelah bertambahnya waktu anak reptil akan berubah menjadi reptil dewasa. Hewan bertelur dari kelompok reptil ada yang hidup di air ada juga yang hidup di darat.

Berikut beberapa contoh hewan ovipar dari kelompok reptil, yaitu:

a. Buaya

Buaya merupakan hewan yang berkembang biak dengan bertelur atau ovipar. Buaya akan menggali lubang pada gundukan tanah untuk proses bertelurnya. Biasanya, buaya betina akan melindungi sarang juga anak-anaknya.

Tergantung pada spesiesnya, tetapi buaya dalam sekali bertelur bisa mengeluarkan tujuh sampai sembilan puluh lima telur sekaligus. Telur buaya juga membutuhkan waktu sekitar delapan puluh hari sampai waktu menetas telur tiba.

b. Cicak

Cicak merupakan hewan yang sering kita jumpai di atap rumah Grameds yang juga termasuk hewan ovipar. Cicak menyembunyikan telur di bagian-bagian tersembunyi, seperti belakang lemari dan tempat lainnya yang bisa menghindarkan dari incaran predator.

Ada juga beberapa jenis cicak yang juga berkembang biak dengan cara ovovivipar. Tetapi cicak yang sering kita temui di rumah merupakan jenis hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur.

c. Kura-kura

Spesies kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur tanpa terkecuali. Kura-kura memiliki musim kawin tertentu dan puncaknya terjadi pada bulan Desember sampai Juni. Kura-kura betina menyimpan sperma selama bertahun-tahun setelah proses kawin. Setelah itu baru sperma membuahi telur.

Kemudian kura-kura akan bertelur paling banyak pada bulan Mei sampai Juli. Sekali bertelur, kura-kura akan mengeluarkan 1 sampai 26 telur. Induknya tidak akan mengerami telurnya. Induknya akan menggali sarang dengan kedalaman sekitar 10 cm yang berguna untuk menjaga telurnya agar tetap aman dan hangat.

Setelah bertelur, kura-kura akan menutupi telur-telurnya dengan campuran tanah, urine, dan feses. Campuran tersebut akan mengeras dan menjadi lapisan pelindung kura-kura. Jenis kelamin embrio akan dipengaruhi suhu lingkungan di sekitar telur. Jika di sekitar telur suhunya lebih dari 29,5°C, maka embrio tersebut akan menjadi betina.

Jika suhu berada di bawah 28°C, maka embrio tersebut akan menjadi kura-kura jantan. Dan telur akan menetas setelah 90 sampai 270 hari. Setelah menetas, bayi kura-kura akan tetap berada di sarangnya untuk makan dari dalam telurnya selama sebulan.

d. Ular

Kematangan seksual pada hewan ular berbeda-beda dan tergantung pada ukuran, kesehatan dan juga spesiesnya. Tetapi ular pada umumnya mencapai kematangan seksual sekitar dua hingga tiga tahun. Spesies juga terkadang membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kematangan dalam seksual karena kekurangan gizi.

Tanda kematangan seksual pada ular jantan adalah dengan munculnya sisik di dekat daerah anus sedangkan kematangan seksual pada ular betina, dengan tandanya kapsul kloaka telah terlihat dari permukaan ventral.

Biasanya, ular betina siap bertelur saat sudah dua minggu sampai satu bulan melakukan proses perkawinan. Sebagian besar spesies ular menggunakan lubang-lubang alami untuk bertelur. Mereka pun lebih suka bertelur di tanah yang lembab. Sampai tiba waktu menetas tiba, telur ular akan mengerami dari panas atmosfer atau dari panas tubuh induknya.

Grameds tertarik ingin memelihara kura-kura dan hewan reptil lainnya? Grameds bisa membaca buku yang tentunya tersedia di www.gramedia.com.

Hewan Ovipar

Hewan Ovipar

4. Kelompok Amfibi

Kelompok amfibi yang bereproduksi dengan cara fertilisasi eksternal atau internal. Hewan kelompok amfibi akan menarik pasangannya dengan berbagai cara. Misalnya dengan menggunakan suara yang keras. Namun ada juga yang menggunakan indra penciuman untuk menemukan pasangannya.

Contoh dari kelompok amfibi yang termasuk hewan ovipar yaitu katak dan kodok. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai contoh hewan ovipar kelompok amfibi, yaitu:

a. Katak

Katak merupakan suatu jenis hewan amfibi yang berkembang biak dengan cara bertelur tetapi berbeda dengan hewan ovipar biasanya, katak jantan akan membuahi telur yang sudah dikeluarkan betina di dalam air.

Telur yang sudah dibuahi oleh katak jantan lalu akan berkembang dan menetas di dalam air dan menjadi kecebong atau berudu. Kecebong akan melalui tahap metamorfosis dimana mulai muncul paru-paru dan kaki yang kemudian tumbuh menjadi katak dewasa.

b. Kodok

Katak betina yang akan mengeluarkan sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma jantan melalui kloaka. Katak dewasa dapat menghasilkan ratusan telur dalam sekali bereproduksi.

Sel telur betina yang berhasil dibuahi akan membentuk zigot, yang kemudian akan tumbuh menjadi embrio. Embrio katak memperoleh cadangan makanannya dari dalam telur. Selanjutnya telur katak yang telah menetas akan menghasilkan individu baru, yaitu kecebong yang akan menjadi berudu. Berudu hidupnya masih di dalam air dan bernapas menggunakan insang.

Berudu ini akan berkembang dan bermetamorfosis hingga ekornya menghilang, yang kemudian menjadi berudu berkaki dua hingga berkaki empat. Berudu berkaki empat akan menjadi katak muda, katak muda nantinya tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa akan lebih banyak hidup di darat, karena katak dewasa telah bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hanya sesekali ke dalam air untuk mencari betinanya yang bertujuan untuk kawin dan bereproduksi kembali.

Untuk mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai hewan ovipar beserta penjelasan contohnya, Grameds bisa membaca referensi buku dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. Ciri-Ciri Hewan Ovipar: Perbedaan, Cara Pembuahan, dan Contoh 
  2. Mengenal Hewan Herbivora: Ciri-Ciri Hingga Contohnya 
  3. Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi 
  4. Hewan Mamalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya 
  5. Filum Chordata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Peranan 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya