Ekonomi Pendidikan

Pengertian Komoditas: Jenis, dan Produk Unggulan Indonesia

Written by Gilang P

Pengertian Komoditas – Dalam dunia perdagangan, komoditas merupakan suatu istilah yang sering dijumpai. Walau demikian, tahukah Grameds pengertian dari istilah komoditas tersebut?

Pengertian Komoditas

https://www.maxmanroe.com/

Berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komoditas yakni barang dagangan utama atau benda niaga. Komoditas juga bisa diartikan sebagai bahan mentah yang bisa digolongkan menurut mutunya dan menyesuaikan dengan standar perdagangan internasional, misalnya seperti karet, kopi, dan gandum. Selain itu, komoditas juga memiliki arti sebagai barang dagangan pokok, komersial komoditas, yang bisa diklasifikasikan menurut kualitas dari standar internasional.

Komoditas merupakan barang atau produk yang dapat diperjualbelikan guna memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa komoditas yaitu sekumpulan benda yang memiliki wujud kasat mata yang dapat disimpan hingga jangka waktu tertentu untuk ditukar dengan produk lain yang setara dengan jenis maupun harganya.

Para ahli mengungkapkan bahwa konsep komoditas merupakan benda yang memiliki wujud serta mudah diperdagangkan, bisa dipindah tangankan, bisa disimpan dalam jangka waktu tertentu, serta bisa ditukar dengan produk lain yang sejenis.

Mutu dari barang komoditas tersebut menyesuaikan dengan standar perdagangan internasional. MIsalnya seperti kopi, gandum, beras, karet, jagung, dan lain sebagainya. Disamping itu, produk dari komoditas tak sekadar mencakup kebutuhan sehari-hari seperti sembako.

Beberapa produk tambang seperti logam mulia emas, perak, alumunium, dan sumber energi seperti batu bara dan gas alam juga termasuk sebagai kategori komoditas. Forex, indeks, dan komoditas lainnya juga bisa dimasukkan dalam klasifikasi sebagai komoditas dikarenakan barang tersebut dapat diperjualbelikan.

Perdagangan komoditas bisa dilakukan dengan cara menukarnya dengan barang atau produk dengan catatan bahwa nilai dari kedua barang tersebut telah dianggap sepadan. Pada umumnya, barang atau produk yang dianggap sebagai komoditas merupakan barang dagangan utama, hasil bumi, dan juga kerajinan yang bisa dimanfaatkan untuk perdagangan ekspor. Setelah memahami mengenai pengertian dari komoditas, Grameds juga sebaiknya memahami mengenai berbagai karakteristik dari pasar komoditas. Berikut penjelasan lengkapnya.

Karakteristik Pasar Komoditas

https://www.finansialku.com/

Salah satu karakteristik yang paling umum di dalam pasar komoditas ialah ketahanan prinsip dari segi permintaan dan penawarannya. Maksudnya, segala aspek pada kedua prinsip tersebut dipercaya sebagai pemberi pengaruh yang besar di dalam pasar komoditas.

Prinsip yang menjadi pengaruh utama dari pasar komoditas ialah permintaan tidak dapat dipenuhi apabila penawaran yang ada sedang terbatas. Pun sebaliknya, bahwa penawaran yang tersedia banyak juga akan sia-sia apabila permintaan dari barang tersebut terbatas.

Jenis Komoditas

https://accurate.id/

1. Komoditas Energi

Jenis pertama dari komoditas yakni komoditas energi. Pengertian dari komoditas energi pada hakikatnya memiliki keterkaitan dengan kehadiran energi di dalam bumi seperti bahan bakar maupun sejumlah produk pertambangan yang lainnya.

Secara umum, komoditas atau produk yang tergolong di dalam jenis ini mencakup minyak bumi seperti bensin, diesel, crude oil, light sweet crude, dan brent crude oil. Tidak sekadar itu, jenis komoditas energi juga sering kali memperdagangkan batu bara dengan satuan berupa ton, barrel, dan metrik.

2. Komoditas Pertambangan

Jenis berikutnya dari komoditas ialah komoditas pertambangan. Secara garis besar, komoditas pertambangan dibagi menjadi dua kelompok yakni logam berharga dan logam industri. Beberapa dari Grameds pasti telah mengetahui bahwa contoh dari komoditas pertambangan logam berharga bisa berbentuk emas, perak, platinum, maupun palladium.

Sedangkan, contoh dari komoditas pertambangan logam industri mempunyai cakupan yang lebih besar, antara lain besi, alumunium, tembaga, magnesium, titanium, nikel, timah, karbon, dan masih banyak lagi.

3. Komoditas Pertanian

Di dalam sektor pertanian, pengertian komoditas yakni produk yang dihasilkan langsung dari alam serta pada umumnya dibagi menjadi dua golongan umum yakni hasil pertanian dan hasil perhutanan.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiKini, Grameds bisa menemukan komoditas pertanian dan perhutanan yang dijual berdasarkan pada satuan berat berupa gantang, ons, ton, dan kilogram. Dalam sektor perhutanan, beberapa contoh komoditas indonesia yang telah banyak diekspor ke luar negeri yakni karet, kapas, sawit, dan rotan.

Sedangkan, dalam komoditas pertanian mencakup berbagai macam hasil alam yang berfungsi sebagai bahan konsumsi seperti beras, gula, kedelai, gandum, kopi dan lain sebagainya.

4. Komoditas Peternakan

Jenis yang terakhir dari komoditas yakni komoditas peternakan. Dari namanya saja sudah pasti diketahui bahwa produk hasil yang ditawarkan pada umumnya mencakup seluruh sektor peternakan mulai dari pakan hewan, telur, susu, dan juga daging dari hewan-hewan ternak seperti ayam, bebek, ikan, kambing dan sapi.

Komoditas Berjangka

Pernahkah Grameds mendengar mengenai komoditas berjangka? Dalam dunia perdagangan, komoditas berjangka merupakan perjanjian jual beli atas suatu komoditas yang sebelumnya telah ditentukan mengenai harga dan waktu penjualannya dengan spesifik.

Beberapa contoh dari komoditas berjangka yakni logam, sumber energi, dan juga bahan pangan. Mengingat sifatnya yang berjangka, harga komoditas tersebut biasanya sudah ditentukan bahkan jauh dari sebelum akad jual dilaksanakan.

Dengan acara seperti itu, pihak penjual bisa memperoleh kepastian bahwa komoditasnya sudah pasti akan dibeli sehingga kedua belah pihak dapat mencegah terjadinya penurunan permintaan ataupun persediaan yang terbatas.

Beberapa contoh dari komoditas ekspor dari Indonesia yang juga diberlakukan dengan memakai sistem berjangka antara lain produk tekstil, karet, dan juga otomotif.

Klasifikasi Komoditas Berdasarkan Sifat

Mengingat bahwa komoditas merupakan benda yang bisa diperdagangkan dengan cara impor maupun ekspor, berikut adalah beberapa klasifikasi yang penting untuk diperhatikan sebelum melakukan proses jual beli:

1. Komoditas Lunak

Pengertian dari komoditas lunak yakni barang atau produk yang secara umum adalah hasil dari sektor pertanian, perhutanan, maupun peternakan. Misalnya bahan-bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, beraneka jenis daging dari hewan ternak, dan tanaman yang berasal dari hutan seperti kelapa sawit, dan masih banyak lagi.

Komoditas tersebut dinamai sebagai komoditas lunak karena jenis dan harganya cenderung menghadirkan pergerakan fluktuatif sehingga bisa naik maupun turun dengan tanpa peringatan dini dan bisa terjadi secara tiba-tiba bergantung pada kondisi iklim dari wilayah sekitar.

Oleh karena itu, harga serta keberadaan komoditas lunak biasanya tak daoat diprediksi dengan akurat mengingat iklim dan kondisi cuaca yang terus berubah serta mempunyai perbedaan yang signifikan pada setiap wilayah di tanah air.

3. Komoditas Keras

Komoditas keras merupakan produk yang umumnya adalah hasil ekstraksi dari pertambangan besar yang meliputi minyak bumi dan logam-logam berharga. Para ahli mengatakan bahwa komoditas keras sering kali didominasi oleh adanya jenis komoditas energi seperti batu bara, minyak bumi, serta gas alam.

Sistem Perdagangan Komoditas

Salah satu karakteristik yang paling umum dari pasar komoditas adalah ketahanan prinsip dalam hal permintaan maupun penawarannya. Artinya yakni bahwa segala aspek pada kedua prinsip tersebut adalah sebuah pengaruh yang besar dalam pasar komoditas.

Prinsip yang menjadi pengaruh utama dalam pasar komoditas adalah permintaan tidak dapat dipenuhi apabila penawaran sedang terbatas. Pun sebaliknya, penawaran yang banyak pun akan sia-sia jika jumlah permintaannya terbatas.

Hal ini sering kali menimbulkan risiko bahwa harga barang akan bergerak secara fluktuatif serta dapat memberikan dampak nuruk bagi perdagangan komoditas.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiDalam sistem perdagangan komoditas, fluktuasi harga cenderung berubah-ubah yang disebabkan karena pengaruh beberapa faktor antara lain kemampuan produksi, kebijakan pemerintah, kondisi alam, politik ekonomi, dan berbagai faktor yang tidak terduga lainnya.

Secara umum, pelaku dalam pasar komoditas dapat dibedakan menjadi dua yakni produsen dan spekulan. Meskipun keduanya mempunyai profesi yang sama yakni berdagang, tetapi prinsip yang dianutnya tetap berbeda. Sebagai contoh, produsen sering kali melakukan perlindungan harga dengan menggunakan kontrak berjangka supaya komoditas mereka tidak jatuh harga sebelum masa panen tiba.

Sedangkan, spekulan memiliki prinsip untuk tidak menerapkan kontrak berjangka serta cenderung memilih untuk memanfaatkan perubahan harga komoditas mereka demi mendapatkan keuntungan yang melimpah.

Produk Unggulan Indonesia dan Negara Tujuan Ekspornya

https://ekonomi.bisnis.com/

Untuk mempermudah pendataan, Badan Pusat Statistik melakukan penggolongan pada setiap komoditas berdasarkan pada kode barang yang sistematis menyesuaikan dengan standar internasional, yakni kode Harmonized System (HS).

Tak sekadar untuk keperluan data statistik, kode HS juga memiliki fungsi untuk mempermudah sistem tarif, transaksi perdagangan, pengangkutan, dan hal lainnya. Pada saat ini, terdapat ribuan kode HS untuk tiap-tiap komoditas yang dapat diakses dengan melalui laman resmi BPS, dan diperbaharui secara berkala. Dari banykanya produk ekspor asal Indonesia tersebut, berikut daftar komoditas ekspor dari Indonesia paling unggul di pasar global.

Komoditas Ekspor Non-migas

Ekspor non-migas masih mendominasi total ekspor Indonesia, yaitu hingga mencapai US$22,84 miliar pada November 2021. Komoditas unggulan dalam ekspor non-migas meliputi:

1. Kelapa Sawit

Indonesia telah dikenal sebagai raja sawit dunia karena menguasai hingga sekitar 55 persen pangsa pasar ekspor sawit global. Pada tahun 2021, data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melakukan pemcatatan pada volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 34 juta ton yang bernilai US$22,97 miliar.

Kelapa sawit dan turunannya masuk ke dalam golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati. BPS mencatat bahwa capaian ekspor golongan barang ini merupakan yang paling tinggi dalam kategori ekspor non-migas. Minyak sawit banyak diekspor ke India, China, Eropa, dan lainnya.

2. Batu Bara

Indonesia adalah produsen batu bara yang paling besar ketiga di dunia, setelah China dan India. Produksi batu bara dapat mencapai hingga lebih dari 500 juta ton per tahun. Sementara itu, permintaan domestik masih rendah, sehingga sebagian besar batu bara atau hingga sekitar 70 persen batu bara nasional dikirim ke luar negeri.

Kementerian ESDM mencatat mengenai realisasi ekspor batu bara Indonesia pada tahun 2020, yakni hingga 405 juta ton atau melebihi dari target ekspor (102,5 persen) yang telah ditetapkan di awal sebesar 395 juta ton. Sepuluh negara yang menjadi tujuan dari ekspor batu bara meliputi China, India, Filipina, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, Thailand, dan Bangladesh.

3. Besi dan Baja

Besi dan baja berada di posisi ketiga dari ekspor komoditas nonimigas setelah lemak dan minyak hewan/nabati dan bahan bakar mineral. Pada November 2021, hasil ekspor besi dan baja mencapai hingga US$276 juta. Pemerintah terus mendorong ekspor besi dan baja dengan melalui program hilirisasi atau pengolahan bijih nikel untuk dijadikan sebagai besi dan baja.

Produk besi dan baja yang berasal dari Indonesia diekspor ke sejumlah negara yakni China, Korea Selatan, India, Singapura, Thailand, Australia, Malaysia, UEA, Taiwan, AS, dan lainnya.

4. Karet

Karet adalah salah satu produk pertanian yang merupakan unggulan ekspor dari Indonesia. Pada 2020, BPS telah mencatat bahwa Indonesia berhasil mengekspor hingga sekitar 2,2 juta ton karet ke mancanegara dengan nilai US$2,9 miliar. Negara utama yang menjadi tujuan dari ekspor karet dan barang dari karet meliputi AS, Jepang, China, India, Korea Selatan, Brasil, Kanada, Jerman, Belgia, Turki, dan lainnya.

5. Kopi, teh, dan kakao

Teh, kopi, dan kakao adalah produk pertanian dari Indonesia yang unggul di pasar ekspor. Indonesia mengirim produk teh, kopi, dan kakao ke sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, India, Mesir, AS, Inggris, Italia, dan sebagainya.

6. Alas kaki

Tidak sekadar dari sektor perkebunan dan pertambangan, Indonesia juga melakukan ekspor produk industri. Salah satu produk hasil industri yang menjadi unggulan ekspor adalah alas kaki. Produk alas kaki yang dikirim hingga ke mancanegara ini meliputi sepatu teknik lapangan, sepatu olahraga, sepatu keperluan industri, dan juga alas kaki untuk keperluan sehari-hari. Produk alas kaki Indonesia dijual ke berbagai negara meliputi, AS, China, Jerman, Belgia, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Inggris, Italia, Meksiko, dan lain sebagainya.

Komoditas Ekspor Migas

Kontribusi ekspor migas masih cenderung lebih rendah apabila dibandingkan produk non-migas. Pada November 2021, kontribusi ekspor non-migas ialah US$21,51 miliar.

Komoditas unggulan ekspor migas dari Indonesia ialah minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Contoh produk migas yang dikirim oleh PT Pertamina (Persero) ke mancanegara yakni avtur, pelumas, High Speed Diesel (HSD), Marine Fuel Oil (MFO), dan lainnya.

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiSelain komoditas tersebut masih banyak barang ekspor asal Indonesia lainnya. Dari sektor pertanian, perkebunan, serta perikanan meliputi: kayu dan barang yang terbuat dari kayu, ikan, udang, rempah-rempah, tembakau, dan kapas.

Sedangkan, produk ekspor dari sektor industri meliputi kertas, karton, berbagai produk kimia, barang jadi pakai, plastik, bubur kayu (pulp), mesin, makanan olahan, perabot rumah, dan lain sebagainya. Adapun ekspor produk pertambangan meliputi: tembaga, timah, emas, nikel, aluminium, dan lain sebagainya.

Fluktuasi harga

Grameds pasti kerap kali mendengar atau membaca mengenai istilah fluktuasi harga, bukan? Beberapa ahli menyebutkan bahwa fluktuasi secara tak langsung menjadi sebilah pedang bermata dua yang mampu memberi risiko kerugian tinggi bagi para pedagang komoditas.

Walau fluktuasi didefinisikan sebagai gejala naik turun harga yang bisa menyebabkan dampak buruk bagi pasar komoditas, penjual dan pembeli dapat dengan bersama-sama mencegah risiko tersebut dengan cara menganalisis kebutuhan dari pasar dengan lebih terorganisasi.

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain yakni dengan membatasi permintaan dan penawaran dalam pasar komoditas meski risiko kerugiannya juga tidak kalah besar.

Demikian penjelasan mengenai apa itu komoditas yang berhasil kami rangkum untuk Grameds. Dari pemaparan tersebut, Grameds pasti semakin paham bahwa nyatanya Indonesia sendiri mempunyai banyak komoditas yang telah di ekspor ke luar negeri.

Baca juga :

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.