in

Refinance: Pengertian, Manfaat Refinance, dan Jenis Refinance

Refinance – Dewasa ini untuk memiliki mobil dan rumah pasti bisa dibilang cukup mudah karena sebelum melunasi kedua hal itu, kamu sudah bisa memilikinya. Ya, benar sekali, saat ini sudah banyak orang tahu dan mengenal salah istilah peminjaman uang, yaitu kredit. Pada umumnya, mengajukan kredit dapat dilakukan melalui lembaga perbankan. Bahkan, bisa dibilang kalau pengajuan kredit melalui lembaga perbankan sampai saat ini terus populer.

Dengan sistem kredit ini, seseorang tetap bisa memiliki barang yang dibarengi dengan membayar cicilan setiap bulannya. Setiap bank memiliki syarat-syarat yang berbeda-beda dalam memberikan kredit kepada nasabah. Selain itu, lamanya waktu agar pengajuan kredit disetujui oleh bank juga berbeda-beda. Semakin cepat bank menyetujui pengajuan kredit, maka nasabah akan semakin cepat memiliki suatu barang yang dikreditkan.

Akan tetapi, ketika seseorang membeli suatu barang dengan harga yang cukup tinggi, maka cicilan setiap bulannya akan sangat tinggi. Cicilan yang cukup tinggi disebabkan karena dalam pengajuan kredit pasti ada bunga bulanan yang harus dibayarkan. Cicilan yang sangat tinggi menyebabkan seseorang sulit untuk melakukan investasi atau dana pensiun. Oleh sebab itu, tak bagi sebagian orang lebih memilih untuk melunasi suatu barang baru memilikinya daripada harus mencicil terlebih dahulu.

Meskipun dengan melakukan cicilan bisa membuat seseorang sulit untuk menyisakan duitnya untuk dana pensiun atau investasi, tetapi sebenarnya masih ada acara yang cukup ampuh agar tetap bisa mencicil sekaligus menyisihkan uang untuk masa depan atau investasi. Dalam hal ini, cara yang dimaksud adalah dengan melakukan refinance.

Refinance dikenal juga sebagai cara untuk melakukan pengulangan kembali terhadap besarnya tenor biaya dan besarnya cicilan bulanan bunga. Namun, untuk melakukan refinance sangat bergantung terhadap besaran kredit yang diajukan. Jika refinance disetujui, maka bisa memudahkan seseorang untuk mengatur pengeluarannya.

Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan refinance? Nah, untuk menemukan jawabannya, kamu bisa membaca artikel ini sampai dengan selesai. Selain mengetahui pengertian refinance, kamu juga akan mengetahui jenis-jenis refinance dan manfaat refinance.

Pengertian Refinance

Dalam artian yang sederhana, refinance adalah pembiayaan kembali atau pembuayaan ulang yang mengacu pada perubahan terhadap perjanjian kredit yang sudah ada. Biasanya perjanjian kredit sangat berhubungan dengan pinjaman. Perubahan yang dilakukan lebih mengarah pada jatuh tempo pembayaran, besar kecilnya bunga, dan beberapa persyaratan lainnya. Dengan kata lain, refinance adalah suatu proses untuk melakkukan pembayaran atau melunasi pinjaman dengan mengajukan pinjaman baru agar bunga pinjaman lebih rendah.

Dengan adanya suku bunga pinjaman yang lebih rendah, maka seorang debitur bisa melakukan penghematan pada pada pembayaran pinjaman atau hutang dari perjanjian pinjaman yang baru. Uang penghematan itu bisa juga digunakan untuk dana simpanan di masa depan dan bisa juga digunakan untuk melakukan investasi, sehingga kondisi keuangan debitur bisa terus ditingkatkan.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Cara melunasi pinjaman kredit dengan refinance diyakini sebagai suatu cara untuk memberikan keringanan kepada seseorang alam melunasi pinjaman atau hutang. Bahkan, cara seperti ini dianggap sebagai cara paling cepat untuk melunasi pinjaman atau hutan sebelumnya. Meskipun begitu, cara refinance bisa juga dibilang “gali lubang tutup lubang”. Selama kita melakukan refinance dengan baik dan benar serta pandai dalam mengelola pinjaman baru, maka refinance dapat dilakukan dengan maksimal.

Dalam melakukan refinance, seseorang harus menyadari bahwa setiap bank memiliki peraturan refinance yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan itu bisa dilihat mulai dari bunga yang ditawarkan lebih rendah, waktu tenor pembiayaan, hingga cara pengajuan yang bisa dilakukan secara online.

Ketika kamu ingin melakukan refinance, bisa pada lembaga peminjaman atau lembaga perbankan yang sama saat melakukan pinjaman dan bisa juga di lembaga peminjaman yang berbeda. Hal seperti ini balik lagi kepada peraturan yang ada pada lembaga peminjaman itu sendiri. Bukan hanya itu, saat mengajukan refinance, maka harus ada aset yang bisa dijadikan sebagai agunan. Adapun aset-aset tersebut, seperti sertifikat rumah, BPKB motor, sertifikat tanah, dan BPKB mobil.

Refinance ini sering dilakukan oleh seseorang atau debitur ketika melakukan kredit untuk memiliki suatu barang dengan jumlah yang besar. Beberapa kredit yang termasuk ke dalam jumlah yang besar, seperti kredit usaha, kredit kendaraan, dan kredit rumah. Seseorang yang melakukan refinance harus cermat dan teliti dalam melihat persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh lembaga peminjaman atau lembaga perbankan, supaya hutang atau pinjaman dengan bunga yang rendah dapat dilunasi tepat waktu.

Pada dasarnya, untuk melakukan refinance, bukan hanya bisa melalui lembaga perbankan atau lembaga peminjaman saja, tetapi bisa juga melalui teman, keluarga, atau saudara. Apabila refinance dengan melakukan peminjaman uang kepada keluarga, teman, atau saudara, maka kamu tidak akan dikenakan bunga serta lebih mudah untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan tidak membutuhkan syarat-syarat seperti di lembaga peminjaman.

Jenis Refinance

Sebelum membahas lebih dalam tentang refinance, kita perlu mengetahui jenis-jenis refinance. Refinance memiliki tiga jenis, yaitu cash-in refinancing, cash-out refinancing, rate and term refinancing.

1. Cash-In Refinancing

Cash-in refinancing adalah jenis refinance yang di mana pembiayaan yang diberikan kepada debitur dalam bentuk uang tunai untuk melakukan pembayaran sebagian pinjaman atau hutang, sehingga jumlah hutang yang dimiliki semakin berkurang atau semakin kecil. Oleh sebab itu, refinancing jenis ini merupakan teknik refinancing yang paling mudah digunakan. Jadi, ketika kamu memiliki tagihan pinjaman, bisa menjadikan cash-in refinancing sebagai solusinya.

2. Cash-Out Refinancing

Cash-out refinancing adalah refinancing yang dapat digunakan pada saat aset yang sudah menjadi agunan mengalami kenaikan harga. Dengan jenis refinance ini, kamu bisa memperoleh uang tunai serta bisa menggunakannya untuk kepentingan lainnya. Bahkan, kamu tetap memiliki hak milik atas aset yang sudah digunakan pada saat mengajukan refinancing. Maka dari itu, ketika memberikan agunan saat mengajukan refinancing, sebaiknya menggunakan barang yang bisa memiliki kenaikan harga.

3. Rate And Term Refinancing

Rate and term refinancing adalah jenis refinancing yang digunakan untuk melakukan pembayaran tagihan pinjaman lama dengan pinjaman baru yang bunga pinjamannya lebih kecil. Refinancing jenis ini sering dipilih oleh banyak orang, sehingga lembaga peminjaman banyak yang menerapkannya. Dengan kata lain, rate and term refinancing merupakan jenis refinancing sering kita temukan pada lembaga-lembaga peminjaman.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Untuk Melakukan Refinance

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau melakukan refinance bisa dibilang seperti “gali lubang tutup lubang”. Oleh karena itu, supaya refinance dapat dilakukan dengan maksimal, maka perlu memerhatikan beberapa hal, di antaranya:

1. Muncul Rasa Tidak Nyaman Ketika Datangnya Tagihan

Ketika kamu sudah memutuskan untuk melakukan refinance, sebaiknya mulai sadar bahwa pasti akan muncul rasa tidak nyaman ketika diperingati  untuk melakukan pembayaran hutang atau pinjaman. Biasanya tagihan hutang atau pinjaman itu dilakukan melalui pesan singkat atau chat, telepon pribadi, hingga datangnya debt collector yang datang ke kantor atau ke rumah. Rasa tidak nyaman ini sedikit berkurang, jika kamu atau debitur membayar hutang tepat waktu.

2. Adanya Total Tagihan Pinjaman atau Kartu Kredit yang Sudah Lebih dari 5 Bulan Penghasilan (per bulan)

Apabila kamu sudah memiliki total tagihan pinjaman atau kartu kredit lebih dari lima bulan dari penghasilan (per bulan), maka sudah waktunya untuk melakukan refinance. Akan tetapi, kamu juga harus bisa mengelola uang dari refinance untuk membayar hutang atau tagihan kartu kredit terlebih dahulu. Jika, dana refinance digunakan pada hal yang tidak tepat, maka bisa memunculkan permasalahan yang baru.

3. Dalam Waktu 1 Tahun Terakhir hanya Mampu Melakukan Pembayaran Terhadap Cicilan Kartu Kredit Saja 

Ketika kamu sudah tidak mampu lagi membayar kartu kredit dalam kurun waktu 1 tahun, maka kamu perlu mengambil tindakan refinance. Dengan refinance, kamu bisa melakukan pembayaran cicilan kartu kredit, sehingga sisa uang refinance bisa digunakan untuk investasi dan ditabung untuk masa depan. Bahkan, selain cicilan kartu kredit yang bisa dilunasi, kamu bisa juga meningkatkan kondisi keuangan.

Alangkah baiknya, sebelum melakukan refinancing, sebaiknya kamu menentukan jenis refinancing yang sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan jenis refinancing yang tepat akan membuat kamu bisa menyelesaikan tagihan pinjaman sebelumnya dengan maksimal.

Manfaat Refinance

Banyaknya orang yang melakukan refinance disebabkan karena didalamnya memiliki banyak sekali manfaat. Berikut ini manfaat-manfaat refinance yang perlu kamu ketahui.

1. Bunga Pinjaman Bisa Berkurang

Manfaat pertama yang bisa kamu rasakan ketika melakukan refinance adalah bunga pinjaman akan turun dari pinjaman sebelumnya. Manfaat ini membuat banyak orang tertarik untuk melakukan refinance. Bunga pinjaman yang ada pada lembaga pinjaman yang satu dengan lembaga pinjaman yang lainnya berbeda-beda, sehingga harus cermat dalam memilih lembaga pinjaman.

Selain itu, bunga pinjaman yang semakin rendah atau berkurang akan memberikan penghematan yang cukup berpengaruh terhadap kondisi keuangan. Terlebih lagi, penghematan ini bisa dirasakan ketika kamu masih memiliki pinjaman jangka panjang yang belum terbayarkan.

2. Dana Segar Mudah Didapatkan

Ketika sedang berada dalam kondisi yang cukup sulit untuk membayar tagihan atau cicilan kartu kredit, maka solusi paling cepat untuk mengatasi masalah itu adalah melakukan refinance. Setelah melakukan refinance, kamu akan mudah mendapatkan dana segar, sehingga pinjaman sebelumnya bisa dilunasi.

Dana segar yang didapatkan dari refinance, sebenarnya bukan hanya bisa digunakan untuk membayar tagihan pinjaman saja, tetapi bisa juga digunakan untuk hal-hal lainnya, seperti tambahan modal usaha. Meskipun dana segar mudah didapatkan, tetapi dalam pengajuan refinance, kamu harus memberikan agunan sebagai jaminan, seperti BPKB kendaraan, sertifikat rumah, atau sertifikat tanah.

3. Tenor Pinjaman Lebih Cepat

Dalam melakukan pinjaman refinance, kamu bisa mengubah tenor pinjaman menjadi lebih cepat, sehingga tak perlu menunggu terlalu lama untuk melunasi tagihan pinjaman. Dengan tenor yang lebih cepat, maka bunga pinjaman akan semakin kecil, sehingga tagihan pinjaman tidak terlalu banyak.

Namun, dibalik tenor pinjaman lebih cepat atau lebih pendek, kamu harus membayar tagihan pinjaman yang lebih tinggi. Misalnya, ketika kamu mencicil kendaraan mobil dalam waktu 5 tahun, kemudian melakukan refinance, sehingga berubah menjadi 3 tahun. Dalam perubahan itulah, kamu harus membayar cicilan kendaraan

4. Cicilan Bulanan yang Dibayarkan Lebih Sedikit

Manfaat berikutnya yang bisa kamu rasakan ketika melakukan refinance adalah cicilan bulanan yang dibayarkan menjadi lebih sedikit. Cicilan bulanan yang lebih sedikit ini disebabkan karena bunga pinjaman rendah dan masa waktu pembayaran cicilan lebih lama. Pembayaran cicilan bulanan yang lebih sedikit ini bisa menghemat pengeluaran bulanan sekaligus bisa menyimpan uang untuk masa depan.

5. Barang Agunan Tetap Terjaga dengan Baik

Dalam mengajukan refinance, biasanya seorang debitur akan memberikan suatu agunan. Agunan itu sebagai jaminan sebelum tagihan pinjaman dilunasi. Jadi, setelah kamu sudah melunasi tagihan refinance, agunan itu akan dikembalikan lagi dengan utuh. Dengan kata lain, agunan itu walaupun hanya dititipkan, tetapi tetap dijaga dengan baik oleh lembaga pinjaman. Adapun barang-barang yang bisa dijadikan sebagai agunan, seperti sertifikat rumah, sertifikat tanah, atau BPKB kendaraan.

6. Dapat Dijadikan Sebagai Pembayaran Pinjaman yang Sudah Jatuh Tempo

Manfaat terakhir yang bisa dirasakan ketika melakukan refinance adalah dana refinance bisa digunakan untuk pembayaran pinjaman sebelumnya yang sudah jatuh tempo. Dengan dana refinance, kamu bisa melakukan pembayaran terhadap tagihan pinjaman tepat waktu sekaligus bisa melunasi tagihan pinjaman sebelumnya. Dengan begitu, kamu akan lebih fokus terhadap tagihan refinance saja.

Contoh Refinance 

Supaya lebih mudah memahami refinance, maka kita perlu mengetahui contoh-contoh dari refinance. Kamu bisa simak contoh-contoh refinance di bawah ini.

1. Refinance Mobil

Saat ini, bagi sebagian orang, mobil merupakan barang yang perlu dimiliki untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Harga mobil tidak murah, sehingga ketika ingin memilikinya umumnya seseorang akan melakukan kredit. Refinance saat membeli mobil terjadi ketika mobil yang ingin dibeli dan dimiliki  secara kredit dari dealer X, tetapi dealer tersebut hanya bekerja sama dengan leasing Y. Dikarenakan kamu tidak suka dengan persyaratan leasing Y, maka kamu melakukan kredit mobil melalui leasing Z.

2. Refinance Kartu Kredit

Kartu kredit bagi sebagian orang cukup penting apalagi bagi seseorang yang pekerjaannya harus menggunakan kartu kredit. Seseorang yang memiliki kartu kredit pasti mengetahui bahwa harus membayar tagihan secara rutin. Untuk membayar tagihan itulah bisa menggunakan refinance, sehingga tagihan kartu kredit tetap bisa lunas.

3. Refinance Rumah

Sama halnya ketika ingin membeli dan memiliki mobil, kamu harus membutuhkan biaya yang cukup besar untuk mewujudkannya. Akan tetapi, dengan adanya sistem kredit, maka rumah bisa ditempati terlebih dahulu dengan catatan tetap membayar cicilan rumah. Di Indonesia, hampir setiap orang yang membeli rumah menggunakan dana tunai. Namun, dana tunai tersebut diperoleh dari pinjaman bank. Pinjaman bank untuk membeli rumah dikenal dengan cicilan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Cicilan KPR terdiri dari berbagai macam yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini.

Itulah ketiga contoh dari refinance yang sering kita lihat pada lingkungan masyarakat. Dari ketiga contoh yang sudah dijelaskan di atas, apakah kamu sudah siap untuk melakukan refinance?

Kesimpulan 

Refinance merupakan strategi atau suatu cara paling cepat dan efektif dalam melunasi pembayaran pinjaman sebelumnya. Namun, sebelum melakukan hal refinance, kamu harus bisa melakukan perencanaan yang matang agar dana refinance bisa digunakan dengan maksimal dan bisa digunakan untuk di masa depan atau investasi. Apabila sebelum melakukan refinance kamu tidak memiliki rencana yang matang, maka pinjaman yang lama bukannya dapat dilunasi, tetapi akan memunculkan permasalahan yang baru.

Alangkah baiknya lagi, ketika ingin melunasi suatu pinjaman menggunakan dana dari keluarga, saudara, atau teman. Dengan melakukan refinance bukan melalui lembaga peminjaman, maka tidak akan dikenakan bunga, sehingga akan jauh lebih hemat. Dengan begitu, kamu akan mudah untuk menyimpan uang masa depan dan bisa menggunakan uang untuk modal investasi.

Sumber: Dari berbagai macam sumber



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah