in

Hedge Fund & Mutual Fund: Pengertian, Perbedaan, Tujuan

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, ada banyak instrumen investasi yang mulai muncul, diantaranya yaitu saham, crypto, sampai derivatif. Salah satu contoh produk dari derivatif keuangan yaitu hedge fund. Apa itu hedge fund? Apa saja kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan investasi jenis lainnya? Untuk lebih lengkapnya, di bawah ini kita bahas secara lebih detail.

Apa itu Hedge Fund?

Hedge fund adalah sejumlah uang yang dikumpulkan oleh berbagai macam investor untuk nantinya diinvestasikan untuk menghasilkan pengembalian yang positif atau bahkan melebihi rata-rata yang dikembalikan oleh pasar. Perlu kamu pahami bahwa hedge fund juga termasuk ke dalam salah satu instrumen derivatif keuangan.

Menurut lama resmi Bursa Efek Indonesia atau BEI, derivatif diartikan sebagai sebuah kontrak atau perjanjian yang peluang atau nilai perolehan keuntungannya sesuai dengan kinerja aset lain. Salah satu jenis derivatif yang ada di dalam BEI yaitu derivatif keuangan atau financial derivatives yaitu instrumen derivatif yang peluang perolehan keuntungannya sesuai dengan kinerja instrumen keuangan seperti obligasi, saham, tingkat suku bunga, mata uang, dan lain sebagainya.

Instrumen derivatif tersebut biasanya digunakan oleh para pelaku pasar sebagai usaha dalam melakukan lindung nilai atau hedging.

Para investor investor hedge fund biasanya dibantu oleh manajer yang menghimpun dana hedge fund serta bertugas untuk mencari laba atau keuntungan di seluruh jenis pasar dengan menggunakan teknik short selling, teknik leverage, dan praktik investasi spekulatif lain yang tidak dipakai oleh reksadana.

Sejarah Berdirinya Hedge Fund

Pengelolaan investasi kolektif tersebut pertama kali berdiri pada tahun 1949. Pendiri hedge fund merupakan seorang penulis dan sosiologis bernama Alfred Winslow Jones. Ia mendirikan Alfred Winslow Jones’s company atau yang lebih dikenal sebagai A.W. Jones & Co. Modal pertama yang sudah berhasil dikumpulkan sejumlah 100 ribu dolar AS. Dimana sebanyak 40 ribu dolar AS yang di dalamnya berasal dari aset pribadi milik Jones.

Dalam melakukan usahanya tersebut, A.W Jones & Co menyasar berbagai sektor otomotif. Kemudian pada periode tahun 1950-an sampai 2000-an, metode investasi hedge fund masih belum diminati banyak investor. Lalu pada tahun 2000-an, pengelolaan dana kolektif tersebut mulai berkembang dengan pesat. Sampai pada tahun 2018, ada sekitar 3,2 triliun dolar AS atau setara dengan 44,827 triliun rupiah dana yang bergerak di bidang sektor investasi hedge fund yang ada di seluruh dunia.

tombol beli buku

Ciri-Ciri Hedge Fund

Setelah memahami tentang pengertian hedge fund, kamu juga perlu memahami tentang apa saja ciri serta karakteristik yang ada pada hedge fund. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

1. Kurang Likuid

Hedge fund adalah salah satu bentuk investasi yang dapat kita katakan kurang likuid. Sebab, hanya bisa dilakukan oleh beberapa investor saja secara private. Selain itu, penarikannya pun hanya bisa dilakukan setelah periode tertentu, misalnya saja pada saat tiga bulan atau satu tahun setelah melakukan investasi di awal.

2. Return Relatif Lebih Tinggi

Para investor yang melakukan atau menghimpun hedge fund umumnya akan memiliki strategi investasi yang lebih agresif jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti halnya reksadana. Agresif yang dimaksud adalah berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pengembalian yang melebihi rata pengembalian dana pada umumnya.

Karakteristik Hedge Fund

Pengelolaan dana kolektif tersebut mempunyai beberapa karakteristik yang lebih mudah dikenal. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Hedge Fund:

1. Memiliki Syarat Penghasilan

Untuk dapat menjadi seorang investor kolektif, kita harus mempunyai penghasilan yang cukup besar. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang investor hedge fund yaitu mempunyai pendapatan senilai 20 0 ribu dolar AS atau setara dengan 2,8 miliar rupiah dalam dua tahun terakhir.

2. Umumnya Menggunakan Dana Pinjaman atau Leverage

Hedge fund umumnya menggunakan leverage untuk memperoleh keuntungan dari mispricing. Mispricing yang dimaksud disini adalah kondisi ketika sebuah aset dihargai lebih tinggi dari nilai aslinya atau overvalue ataupun sebaliknya undervalue.. Hedge fund sendiri umumnya menggunakan leverage untuk menjawab semua kebutuhan terhadap perubahan peluang investasi. Keuntungan yang diperoleh dari investasi akan diberikan kepada para investor yang bergabung ke dalam hedge fund.

3. Memiliki Struktur Biaya

Hedge fund mempunyai struktur biaya tertentu di dalam aktivitasnya. Terdapat rasio biaya dan juga biaya kinerja yang dibebankan kepada para investor. Misalnya, struktur biaya “Teo and Twenty”. Di dalam struktur tersebut, manajemen aset akan dikenakan senilai dua persen dan juga potongan 20 persen dari setiap keuntungan yang dihasilkan. Biaya tersebut adalah upah untuk para manajer investasi atas pengelolaan dana yang dilakukan.

4. Menawarkan Pilihan Investasi yang Lebih Beragam.

Hedge fund menyediakan fleksibilitas di dalam pilihan investasi yang lebih beragam seperti halnya forex, saham, dan aset lainnya seperti rumah, tanah, atau mata uang fiat. Berbeda dengan reksadana ataupun obligasi, dimana investasinya terbatas hanya ada beberapa pilihan saja seperti pasar uang ataupun saham.

tombol beli buku

Tujuan Hedge Fund

Berikut ini adalah beberapa tujuan utama dari para investor yang melakukan hedge fund, antara lain:

1. Memaksimalkan Peluang Keuntungan

Layaknya instrumen investasi lain, para investor juga berharap dengan melakukan hedge fund, mereka bisa memaksimalkan peluang keuntungan atau profit yang didapatkan. Hal itu tampak jelas dari besaran usaha mereka dalam menghimpun dan juga mengelola hedge fund. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang menggunakan jasa manajer untuk membantu dalam pengelolaan hedge fund serta perumusan strategi investasi yang akan dipakai.

2. Meminimalkan Risiko Investasi

Seperti halnya strategi diversifikasi yang ada di reksadana, hedge fund juga tak hanya bergantung pada satu jenis aset saja. Sehingga akan lebih minim risiko jika salah satu aset secara tiba-tiba mengalami penurunan performa.

Kelebihan dan Kekurangan Hedge Fund

Kelebihan Hedge Fund

Berikut ini adalah beberapa kelebihan jika kamu memilih hedge fund sebagai salah satu instrumen investasi yang kamu miliki.

1. Lebih Fleksibel

Hedge fund dianggap sebagai salah satu jenis instrumen investasi yang cukup fleksibel bahkan melebihi reksadana. Hal itu terjadi karena biasanya hedge fund tidak diperjualbelikan secara publik. Sehingga aturan hukumnya juga relatif lebih longgar. Oleh sebab itu, investor akan jauh lebih mudah untuk melakukan berbagai macam strategi seperti derivatif, short selling, dan juga leverage saat berinvestasi. Dengan menggunakan berbagai macam strategi investasi, maka hedge fund bisa menawarkan manfaat dari kenaikan harga opsi investasi yang melebihi tingkat pengembalian yang disediakan oleh pasar.

2. Risiko Kerugian Rendah

Tak hanya bisa menjamin tingkat pengembalian, hedge fund juga dianggap bisa mengurangi eksposur risiko kerugian yang bisa saja muncul terhadap pergerakan secara umum. Bahkan bisa sampai 50 persen dengan cara berfokus pada target risiko yang lebih spesifik. Untuk para investor, penurunan risiko kerugian di atas akan berdampak pada tingkat volatilitas penurunan yang lebih rendah dibandingkan dengan aset keuangan lain pada umumnya seperti ekuitas. Hal itulah yang nantinya juga akan berdampak pada pembuatan portofolio yang akan terus mengalami kenaikan atau pertumbuhan dan terdiversifikasi.

3. Saran Tenaga Ahli

Untuk para investor, terlebih para pemula yang masih belum paham alur investasi, jenis strategi dalam investasi, dan belum mempunyai analisis yang kuat terhadap produk dan juga instrumen investasi, banyak yang memutuskan untuk menggunakan bantuan dari manajer investasi. Para manajer tersebut biasanya akan ditugaskan untuk mengelola hedge fund dan memberikan saran hedge fund yang paling menguntungkan untuk para investor.

tombol beli buku

Kekurangan Hedge Fund

Perlu kamu pahami juga bahwa hedge fund juga memiliki berbagai macam kekurangan, diantaranya adalah:

1. Biayanya Mahal

Sebagian besar hedge fund beroperasi dengan menggunakan struktur biaya yang disebut 2 dan 20. Dimana struktur tersebut memiliki arti yaitu para investor yang ingin berinvestasi dalam bentuk hedge fund diharuskan membayar senilai 2 persen untuk biaya manajemen dan 20 persen untuk pengelolaan dana. Biaya manajemen senilai 2 persen tersebut diperuntukkan untuk kegiatan operasional yang b

erkaitan dengan hedge fund. Sementara yang 20 persen akan diberikan kepada pihak pengelola dana atau manajer yang berperan untuk mengelola hedge fund. Biaya tersebut memiliki jumlah yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan jenis investasi reksadana yang hanya akan meminta investor mengeluarkan dana kurang dari 2 persen untuk biaya manajemen.

2. Risiko Strategis Lebih Besar

Walaupun hedge fund dianggap bisa meminimalkan risiko kerugian investasi, tapi kenyataannya hedge fund tidak bisa menghindari adanya risiko strategis yaitu risiko yang muncul karena adanya penerapan berbagai strategi investasi yang cukup kompleks. Di tahun 2011, nilai investasi hedge fund dilaporkan mengalami kerugian senilai 4,8 persen di bawah nilai instrumen investasi lain yang diperdagangkan di pasar.

Perbedaan Hedge Fund dan Mutual Fund (Reksa Dana)

Sama-sama berbentuk himpunan dana dan mempunyai portofolio yang terdiversifikasi, hedge fund kerap kali disamakan dengan mutual fund atau reksadana. Padahal pada kenyataannya, keduanya tidak sama. Berikut ini adalah beberapa perbedaan hedge fund dan mutual fund yang perlu kamu pahami:

1. Tujuan Investasi

Tujuan yang hendak diwujudkan oleh para investor mutual fund yaitu melampaui benchmark index atau sekumpulan sekuritas yang dipakai untuk mengukur performa dari sekuritas lain, misalnya saja S&P 500. LQ45, dan lainnya. Sementara untuk investor hedge fund memiliki tujuan untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal dengan cara meminimalkan risiko kerugian.

2. Biaya Investasi

Investor reksadana atau mutual fund biasanya akan mengeluarkan biaya investasi senilai 0,5 sampai 1,5 persen untuk biaya manajemen. Sementara untuk para investor hedge fund harus mengeluarkan biaya senilai 2 persen untuk biaya manajemen dan 20 persen untuk pengelola dana ataupun manajer hedge fund.

3. Pelaku Investasi

Semua orang bisa melakukan investasi yang berbentuk mutual fund, bahkan dalam jumlah yang banyak serta bervariasi. Sementara investasi hedge fund hanya bisa dilakukan oleh para investor yang sudah terakreditasi dengan nominal investasi yang fantastis.

4. Tingkat Likuiditas

Mutual fund merupakan salah satu jenis investasi yang sangat likuid. Investor mutual fund bisa melakukan transaksi jual beli kapan saja. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk para investor hedge fund. Dimana transaksi jual beli hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya saja tiga bulan atau setelah investasi awal.

5. Regulasi

Investasi yang berbentuk mutual fund diatur dengan jelas di bursa efek dan peraturan lainnya yang disepakati oleh Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk investasi dalam bentuk hedge fund sendiri tidak terikat dengan regulasi yang jelas.

6. Strategi Investasi

Strategi investasi yang dipakai oleh para investor mutual fund sangatlah terbatas dan hanya berkisar antara pembelian obligasi, saham, dan sekuritas lain. Sedangkan untuk investor hedge fund bisa menerapkan berbagai jenis strategi investasi, seperti halnya melakukan short selling, membeli aset yang tidak likuid, dan lain sebagainya.

tombol beli buku

Contoh Hedge Fund Terbesar dan Paling Terkenal di Dunia

Alfred Winslow Jones pertama kali meluncurkan perusahaan Hedge Fund dengan nama A.W Jones & Co di tahun 1949. Mantan Sosiolog tersebut mengaku terinspirasi untuk mengelola dana investasi ketika menulis artikel mengenai tren investasi untuk majalah Fortune. Ia berusaha untuk meminimalkan risiko holding saham jangka panjang dengan cara melakukan short-selling kepada saham lain. Sekarang, Winslow dijuluki sebagai Bapak Hedge Fund.

Saat ini, hedge fund semakin populer setelah majalah Fortune melaporkan bahwa kinerjanya melebihi sebagai besar reksadana di era 1960-an. Sejak saat itu, mulai bermunculan berbagai perusahaan hedge fund yang mengelola dana investor dengan berbagai strategi inovatif. Tapi sayangnya, strategi tersebut mengambil resiko terlalu tinggi, sehingga banyak perusahaan hedge fund mengalami kerugian yang cukup besar di era tahun 1970-an.

Pemulihan pasar keuangan secara global selanjutnya mendorong kebangkitan kembali tren hedge fund. Para investor yang berhasil membuat strategi trading bisa membuat perusahaan hedge fund mereka sendiri, seperti halnya George Soros dan Jim Simmons.

Data menunjukkan bahwa ada lebih dari 15,000 hedge fund di seluruh dunia dengan total dana pengelolaan yang mencapai sekitar 3 triliun USD. Saat ini, perusahaan hedge fund terbesar di dunia adalah Bridgewater Associate dengan dana kelolaan mencapai USD 123 miliar per bulan Juni 2019.

Kemudian yang di peringkat kedua diduduki oleh perusahaan Renaissance Technologies yang memiliki dana kelolaan mencapai USD 68 miliar. Lalu disusul oleh Man Group di urutan ketiga. Man Group tersebut adalah hedge fund yang terbesar di Benua Eropa yang memiliki dana kelolaan senilai USD 62 miliar.

Selain ketiga perusahaan di atas, ada juga BlackRock yang memiliki dana kelolaan senilai USD 7.4 triliun per akhir tahun 2019. Hingga perusahaan dijuluki sebagai bank bayangan. Namun, statusnya adalah perusahaan manajemen aset. Dari total dana di atas, hanya USD 32,9 miliar yang dikelola oleh sayap bisnis hedge fundnya.

Tips Mendirikan Hedge Fund yang Tepat

Sama halnya mendirikan sebuah bisnis, kamu juga perlu memikirkan strategi dan juga rencana yang tepat sebelum mulai mendirikan hedge fund. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan.

1. Pahami Bidang Investasi

Dalam berbagai hal, kamu wajib mempelajari mengenai bidang yang ingin ditekuni sebelum memulainya. Begitu juga dengan pengelolaan dana investasi kolektif. Misalnya saja, bila kamu ingin melakukan investasi di bidang agrikultur, maka kamu juga harus tahu setidaknya mengenai garis besar aktivitas dan berbagai hal yang dapat mempengaruhinya. Berbagai hal yang wajib kamu pelajari yaitu potensi dasar yang ada di suatu wilayah, sumber daya manusia, dan juga prospek sektor agrikultur dalam jangka waktu pendek sampai panjang.

2. Jangan Mengambil Modal dari Dana Pribadi

Terdapat beberapa orang yang menggunakan kebutuhan pribadinya untuk menambah modal dalam berinvestasi. Padahal, hal itu dapat merugikan diri sendiri apabila sewaktu-waktu modal itu tidak kembali dengan jumlah yang sama atau lebih. Jadi, supaya lebih aman, maka pisahkan antara dana investasi dan dana pribadi.

3. Tentukan Target Jangka Pendek atau Jangka Panjang

Kemudian, kamu juga wajib menentukan target yang ingin dicapai. Apakah investasi yang kamu lakukan lebih tepat untuk jangka pendek atau jangka panjang. Sebab, strategi pengelolaan yang dilakukan juga akan berbeda antara jangka panjang dan jangka pendek.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah