in

Cryptocurrency: Pengertian, Jenis, dan Kegunaannya

unsplash.com

Cryptocurrency – Seiring dengan perkembangan teknologi mata uang digital, penting bagi kamu untuk memahami apa itu cryptocurrency secara menyeluruh dan mendalam. Mengapa demikian? Karena penggunaan mata uang digital pun semakin dimungkinkan di masa depan, dengan berbagai bank sentral dunia berupaya mengembangkannya.

Mengenal Cryptocurrency

Pengertian Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang berfungsi sebagai media pertukaran, unit akun, atau penyimpan nilai, tetapi tidak memiliki status tender yang legal. Nama cryptocurrency sendiri berasal dari gabungan dua kata, yakni kata cryptography yang artinya kode rahasia, dan currency yang berarti mata uang.

Konsep kriptografi pun sudah dikenal sejak era Perang Dunia II. Kala itu, Jerman memakai kriptografi untuk mengirimkan kode-kode rahasia agar tidak mudah terbaca oleh pihak lawan.

Meski cryptocurrency sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, baru pada 2008 mulai dikenal masyarakat global. Beberapa jenis aset kripto yang sedang ramai digunakan, antara lain Litecoin, Ethereum, Monero, Ripple, dan tentu saja Bitcoin. Saat ini ada 10.000 lebih aset kripto yang beredar di seluruh dunia, dan akan terus bertambah banyak nantinya.

Cryptocurrency pun didasarkan pada blockchain, sistem yang mencatat transaksi di seluruh jaringan komputer untuk menjaga ketertelusuran dan keamanan. Hal ini membuat cryptocurrency memungkinkan untuk didesentralisasi. Maka dari itu, tidak ada perusahaan individu, seperti pemerintah atau bank sentral yang harus menerbitkannya atau dapat mengubahnya.

Cryptocurrency

Bagaimana Cara Kerja Blockchain?

Blockchain sendiri adalah jenis sistem penyimpanan catatan digital yang memverifikasi, mencatat, mengidentifikasi, dan menyimpan informasi penting, seperti data tanggal, waktu, jumlah, atau siapa saja yang melakukan transaksi cryptocurrency dalam blok virtual menggunakan jaringan komputer di seluruh dunia yang terdesentralisasi. Untuk membedakan antara bloknya, setiap blok dalam rantai tersebut memiliki pengidentifikasi yang dikenal sebagai hash.

Lebih jelasnya, berikut cara kerja blockchain secara sederhana:

  1. Ketika kamu melakukan transfer Bitcoin ke sesama dompet cryptocurrency, informasi dari transaksi mu, seperti nominal jumlah dan waktu akan dicatat dalam sebuah blok yang kemudian menjadi rantai atau catatan transaksi mu.
  2. Selanjutnya, dengan sistem jaringan komputer yang terdesentralisasi di seluruh dunia. Maka akan terjadi proses verifikasi transaksi.
  3. Dengan banyaknya transaksi yang terjadi, blok virtual yang mencakup setiap transaksi diberi kemampuan untuk mengidentifikasi masing-masing blok secara otomatis yang disebut dengan hash (kode pengidentifikasi otomatis).
  4. Setelah masing-masing blok menghasilkan hash. Rangkaian rantai blok itu pun ditempatkan ke dalam blockchain sebagai catatan semua transaksi yang kamu lakukan.

Nah, supaya kita makin paham. Yuk, kenalan sama beberapa istilah penting dalam cryptocurrency.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Istilah penting dalam Cryptocurrency

Berikut istilah penting cryptocurrency lainnya yang perlu kamu ketahui.

a. Altcoin (Alternatif Coin)

Alternatif coin merupakan jenis cryptocurrency lainnya yang juga berbasis blockchain dan terinspirasi dari Bitcoin. Contohnya, yaitu Litecoin (LTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), dan Dogecoin.

b. Bullish/Bearish

Sebutan untuk para pedagang cryptocurrency dan jenis investasi atau pasar lainnya (saham, obligasi). Bullish merupakan panggilan untuk pedagang yang berpikir Bitcoin akan naik. Sementara Bearish berpikir sebaliknya, mereka meyakini bahwa harga Bitcoin lama-kelamaan akan turun.

c. Pertukaran Crypto

Sama seperti perdagangan saham melalui pertukaran di New York Stock Exchange atau Nasdaq. Cryptocurrency diperdagangkan pada platform yang menghubungkan pembeli dan penjual.

d. Forking

Forking terjadi ketika kamu membuat salinan dari codingan blockchain, dan  memperbarui jaringan cryptocurrency milikmu dengan cara memodifikasinya. Sederhananya, forking merupakan percabangan yang terjadi dalam blockchain dan membentuk aset kripto baru.

e. Token

Koin dalam setiap cryptocurrency dianggap sebagai token. Lebih jelasnya, masing-masing koin (token) merupakan kode digital yang mewakili sebagian kecil mata uang kripto yang diperdagangkan.

Jenis dan Kategori Cryptocurrency

Jagat cryptocurrency tentunya berukuran sangat luas. Bagaimana tidak, ada sekitar 10.000 lebih aset kripto yang terdapat di dalamnya.

Dari sekian banyak aset kripto yang beredar. Mungkin, kamu sudah mengenal sang raja aset kripto, yaitu Bitcoin. Atau Ethereum, altcoin utama setelah adanya Bitcoin. Akan tetapi, ada pula jenis cryptocurrency lainnya yang memiliki nama berbeda dan mungkin jarang kamu dengar sebelumnya.

Dengan keadaan di atas, pasti membuatmu bertanya-tanya: Apakah sifat semua cryptocurrency sama? Apa saja yang membedakan satu aset kripto dengan lainnya?

Jawabannya, tentu sifat semua cryptocurrency tidak sama. Setiap aset kripto punya karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Maka dari itu, dalam cryptocurrency terdapat kategorisasi untuk koin-koin kripto berdasarkan nilai gunanya.

Namun, sebelum melangkah ke sana, ada baiknya kita pahami alasan di balik banyaknya jumlah aset kripto yang beredar saat ini.

Alasan di Balik Banyaknya Jenis Cryptocurrency

Di tahun 2008, kita hanya mengenal satu cryptocurrency. Tak lain dan tak bukan, adalah Bitcoin, aset kripto pertama yang dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto.

Saat itu, sang pengembang yang tidak diketahui identitasnya ini berharap, bahwa Bitcoin bisa menjadi mata uang digital yang bisa digunakan untuk transaksi daring. Seluruh transaksinya dibangun di atas sebuah blockchain, teknologi yang memungkinkan penggunanya bertransaksi dan memanfaatkan jasa keuangan tanpa harus melalui peran perantara, contohnya seperti di jasa keuangan konvensional.

Teknologi ini pun bisa dibilang cukup aman. Meski bisa diakses bebas, teknologi blockchain hanya bisa diubah melalui satu algoritma tertentu. Contohnya algoritma milik Bitcoin yang diberi nama Proof of Work.

Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi blockchain pun tak hanya sekedar digunakan untuk transaksi. Tetapi, juga digunakan untuk proyek jasa keuangan, penyimpanan data pribadi, machine learning, dan lainnya. Oleh karena itu, masing-masing blockchain tersebut pun akhirnya punya cryptocurrency sendiri yang berfungsi sebagai penggerak teknologi tersebut.

Intinya, aset kripto saat ini mewakili keragaman fungsi blockchain-nya masing-masing. Akan tetapi, terdapat beberapa alasan lain yang mendasari banyaknya jenis cryptocurrency saat ini.

a. Imbal Hasil yang Besar

Beberapa pendapat mengatakan, bahwa maraknya cryptocurrency disebabkan oleh suksesnya Bitcoin. Kesuksesan tersebut dapat dilihat dari kenaikan harga Bitcoin yang fantastis, yakni mencapai di kisaran 33.000 dolar.

Awalnya, memang banyak pihak yang ragu dengan Bitcoin. Pada akhirnya, mereka pun melihat banyak sekali pihak yang menghasilkan cuan hanya dengan menggenggam aset kripto satu ini.

Oleh sebab itu lah, banyak pengembang yang “menunggangi” kesuksesan Bitcoin dengan meluncurkan banyak aset kripto lainnya. Sayangnya, beberapa di antaranya masih ada yang belum memiliki manfaat atau nilai guna yang jelas.

b. Forking

Alasan lain kenapa banyak sekali jenis cryptocurrency sekarang ini bisa juga akibat forking. Seperti yang kita ketahui, forking terjadi ketika pengembang merasa bahwa terdapat aspek dari sistem blockchain yang ada saat ini harus diubah. Misalnya, mulai dari faktor masalah keamanan, nilai guna, dan lainnya.

Perubahan yang dilakukan pun terbagi menjadi dua kategori, yakni soft fork dan hard fork. Proses hard fork lah yang biasanya menciptakan aset kripto baru, di mana perubahan protokol blockchain baru membuat pengguna tidak bisa kembali mengakses protokol versi lama.

Contoh saja Ethereum, aset kripto yang telah melakukan hard fork dan menghasilkan aset kripto baru, yaitu Ethereum Classic dan Ether Zero. Bitcoin pun juga melakukan forking yang membuahkan Bitcoin Cash dan Bitcoin Gold.

c. Inovasi Baru

Inovasi teknologi blockchain yang semakin beragam pun memunculkan aset kripto baru untuk digunakan di dalamnya. Biasanya, munculnya blockchain baru digunakan untuk menutupi kekurangan yang terjadi pada blockchain sebelumnya. Misalnya, algoritma blockchain Proof of Stake milik Cardano yang dianggap bisa menutupi kekurangan algoritma Proof of Work milik Bitcoin atau Ethereum.

Cryptocurrency

Mengenal 5 Jenis Cryptocurrency berdasarkan Kegunaannya

Nah, seluruh cryptocurrency yang beredar tersebut kemudian digolongkan ke dalam beberapa kategori tertentu yang disusun berdasarkan nilai guna (use case) dan manfaatnya.

a. Penyimpan Kekayaan (Store of Value)

Jenis cryptocurrency pada kategori ini dianggap dapat mempertahankan nilai kekayaan seseorang jauh lebih baik dibandingkan dengan uang di dunia nyata. Bahkan, jika dibandingkan dengan emas sekali pun. Aset kripto yang masuk dalam kategori ini adalah Bitcoin dan Bitcoin Cash.

Hal tersebut dikarenakan sifat aset kripto yang satu ini hampir seperti uang fiat dan suplainya yang cukup langka. Ada tiga keunggulan mengapa cryptocurrency dapat berfungsi sebagai alat penyimpan kekayaan.

  • Penyimpanannya terbilang murah dan aman, hanya membutuhkan dompet kripto untuk menyimpan koin-koin tersebut.
  • Kelangkaan suplai. Harga jenis cryptocurrency satu ini memang ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Namun, karena suplainya yang mulai menipis per tahunnya, dalam hukum ekonomi biasanya harganya akan bernilai tinggi di masa depan. Selama permintaan dan likuiditasnya juga semakin banyak.
  • Meskipun hingga kini, belum ada penelitian yang menjelaskan korelasi antara harga aset kripto dengan tingkat inflasi. Masyarakat tetap bisa membenamkan dananya ke kategori aset kripto saat ini ketika inflasi meradang.

b. Mata Uang Digital (Digital Currencies)

Seperti namanya, jenis cryptocurrency ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi dalam keseharian. Tentunya, mata uang digital ini tidak begitu peduli dengan mempertahankan daya beli pemiliknya untuk melakukan penyimpanan jangka panjang. Misalnya, seperti Litecoin, Dash, Monero, dan Zcash.

Meski begitu, cryptocurrency jenis ini memiliki pesaing utama yang tergolong berat, yakni transaksi digital yang digawangi oleh Mastercard dan Visa. Dua payment gateway yang sangat terkenal. Memang, terlihat sulit untuk digital currencies dapat bersaing dengan keduanya.

Namun, digital currencies bisa lebih unggul karena biaya transaksi yang lebih hemat dibandingkan penggunaan kartu kredit Visa atau Mastercard. Aset kripto yang berfungsi sebagai mata uang digital pun memiliki potensi membuat penggunanya dapat menjadi lebih hemat, dibandingkan dengan bank-bank digital tersebut. Terutama saat transfer uang dalam nominal yang besar.

c. Koin Utilitas (Utility Coins)

Cryptocurrency jenis koin utilitas digunakan untuk menjaga keandalan dan keamanan sistem blockchain yang memiliki fitur smart contract. Sebagai contoh, Ethereum meminta penggunanya membayar sekian Ether (ETH) untuk menjaga keandalan sistem jaringannya. Sama halnya dengan Polkadot, yang juga mengharuskan penggunanya membayar biaya transaksi agar bisa memiliki fitur smart contract.

Sebab itu lah, masing-masing pengembang berlomba-lomba merayu pecinta aset kripto dan menciptakan teknologi blockchain atau smart contract yang mutakhir, sehingga koin utilitas mereka pada akhirnya akan memiliki nilai guna yang lebih tinggi.

Suplai koin utilitas sendiri tidak dibatasi (uncapped). Contoh lain aset kripto yang masuk kategori utilitas, yaitu ada Binance Coin dan Cardano.

d. Koin Sekuritas (Security Coins)

Koin sekuritas merupakan representasi digital dari aset yang terdapat di dunia nyata, untuk kemudian dicatat di dalam blockchain kripto. Aset kripto sekuritas adalah salah satu contoh dari regulasi yang ada saat ini. Misalnya, USDT dan BCap.

Cryptocurrency satu ini digunakan untuk meningkatkan likuiditas pada mayoritas aset sektor swasta. Kita ambil contoh menggunakan real estate dan sekuritas swasta yang biasanya sangat mahal untuk diperdagangkan. Biasanya butuh waktu lama untuk menemukan pembeli atau mitra penjual yang cocok untuk menjalankan transaksi. Sementara itu, dengan koin sekuritas, akan relatif dapat langsung diperdagangkan di bursa.

Kepemilikannya pun tersebar dalam bentuk pecahan (fractional). Saat real estate tersebut diberi token, atau aset berharga lainnya. Maka kepemilikannya dapat dipecah menjadi banyak bagian (fractional pieces). Hal tersebut memungkinkan jenis aset ini menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh investor ritel, karena mereka dapat membeli sebagian kecil aset tersebut dengan harga yang lebih murah.

Pengelolaannya juga dapat terpisah (unbundling). Tokenisasi sekuritas dapat memungkinkan jenis asetnya untuk memisahkan fitur-fitur tertentu dan menjamin privasi yang lebih terjaga.

e. Koin Meme (Meme Coins)

Kemunculan koin yang satu ini memang lumayan kontroversial. Aset kripto yang masuk jenis koin meme, yaitu Dogecoin dan Shiba Inu. Dogecoin merupakan pionir dari golongan cryptocurrency jenis koin meme.

Jenis cryptocurrency ini terinspirasi dari meme doge yang tersebar di jagat internet. Meski memiliki blockchain-nya sendiri. Masih banyak yang meragukan nilai serta manfaat utama dari aset kripto jenis koin meme. Namun, belakangan ini nilainya meroket berkat endorse dari influencer, pemberitaan media yang berlebihan, hingga postingan media sosial.

Kesimpulan

Pada intinya, cryptocurrency kini termasuk salah satu mata uang digital yang tidak hanya digunakan untuk transaksi harian semata. Tetapi juga sebagai aset berharga baru yang memungkinkan kita untuk berinvestasi di dalamnya. Tujuan utama cryptocurrency sendiri sebenarnya hanya untuk membuat transaksi digital antara dua kelompok, menjadi selancar mungkin tanpa perantara.

Jika saat ini, kamu membeli sesuatu menggunakan kartu kreditmu. Terdapat beberapa perantara atau pihak ketiga yang menjadi bagian dari transaksi, memastikanmu memiliki cukup saldo untuk membayar dan pedagang memiliki dompet digital untuk menerima. Nah, dompet yang digunakan dalam transaksi mata uang kripto pun dapat membantu menghilangkan perantara ini, dan dapat mengurangi biaya transaksi tertentu.

Lalu, dalam cryptocurrency pun tidak terdapat otoritas terpusat, seperti pemerintah atau perusahaan yang mengatur dan memanipulasi sebagian besar aset kripto.

Kemudian, buat kamu yang ingin berinvestasi dalam aset kripto. Kenali lebih dulu kegunaan dari kripto tersebut. Apakah untuk menyimpan kekayaan jangka panjang, atau hanya sekedar sebagai mata uang digital. Namun, umumnya aset kripto tidak disarankan untuk beberapa jenis investasi penting dalam hidupmu, seperti tabungan pensiun, dijadikan dana darurat, maupun akun pinjaman online.

Bagi Teman Grameds yang mau belajar lebih lanjut tentang dunia cryptocurrency. Wajib banget baca beberapa buku ini. Ada buku berjudul Ilmu Crypto oleh Belvin Tannadi, Strategi Mudah Trading dan Investasi Cryptocurrency karangan Ryan Filbert, serta Bitcoin Minning tulisan Dimaz Ankaa.

Cryptocurrency

Sama satu lagi nih, ada yang dalam bentuk komik juga lho, berjudul Why? Cryptocurrency & Blockchain – Mata Uang Kripto dan Rantai-Blok karya YeaRimDang. Tentunya semua buku di atas bisa kamu dapetin di Gramedia kesayangan mu atau dari Gramedia.com. Selamat belajar!

Cryptocurrency

Penulis: Indah Utami

BACA JUGA:

  1. Apa Itu Cryptocurrency: Jenis, Fungsi, dan Cara Kerja 
  2. Blockchain: Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya 
  3. Pengertian Blockchain: Sejarah, Asas, dan Cara Kerjanya 
  4. Apa Itu NFT? Aset Digital Masa Depan yang Sangat Menguntungkan 
  5. Best Seller Buku Belajar Trading Forex Pemula dan Lanjut 


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah